Anda di halaman 1dari 58

Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

PADA NY. P DENGAN TERAPI INDIVIDU: SOSIAL SKILL TRAINING

DI DESA BANJARANYAR, SOKARAJA, BANYUMAS

Nama Penguji : Ita Dwi Retno Alawiyah

Tanggal Pengujian : Senin, 01 Maret 2021

Sumber Informasi : Klien dan Keluarga

Tempat : Di rumah Ny. P

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. P
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Banjaranyar, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status Perkawinan : Belum Menikah
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.H
Umur : 50 Tahun
Alamat : Banjaranyar, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas
Pekerjaan : Buruh Tani
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Hubungan : Kakak klien
3. Keluhan klien dan keluarga
Kakak Ny.P mengatakan Ny.P pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Banyumas selama 2 minggu setelah terjadi perubahan tingkah laku yaitu
sering diam, melamun, menyendiri di dalam kamar, tertutup, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, serta sering berbicara sendiri dan tidak
memperhatikan penampilannya.
4. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
a. Faktor Presipitasi
Ny. P mengalami gangguan jiwa karena dirinya merasa malu
dan merasa tidak berguna serta sedih berkepanjangan setelah dirinya
di pecat dari pekerjaannya. Klien juga merasa minder karna merasa
sudah tua tetapi belum menikah. Klien merasa tertekan dan dikucilkan
oleh masyarakat sekitar. Sejak kejadian itu klien mengalami
perubahan tingkah laku.
b. Faktor Predisposisi
Ny. P sudah dua kali masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banyumas
pada tahun 2010. Klien mengalami perubahan tingkah laku seperti
sering diam, melamun, menyendiri di dalam kamar, tertutup, tidak
mau dengan orang lain, serta sering berbicara sendiri. Keluarga klien
tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Klien tidak pernah
mengalami aniaya fisik, kekerasan dalam keluarga ataupun cedera.
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis, E4M6V5
c. Tanda-tanda Vital
TD : 145/99 mmHg; S : 36,4 ℃
N : 113 x/menit; BB : 59 kg
R : 23 x/menit; TB : 150 cm
d. Pemeriksaan fisik : Tidak ada keluhan fisik
Resiko tinggi perubahan suhu : Tidak ada
Perubahan perlindungan : Tidak ada
Defisit volume cairan : Tidak ada
Perubahan membran mukosa oral : Tidak ada
Resiko tinggin terhadap infeksi : Tidak ada
Kerusakan integritas kulit : Tidak ada
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan : Tidak ada
Perubahan pola Eliminas : Tidak ada
6. Pengkajian Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki hidup : Klien
: Laki-laki meninggal : Menikah
: Perempuan hidup : Tinggal serumah
: Perempuan meninggal : Anak

b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Ny. P mengatakan menerima kondisi fisik tubuhnya saat ini dan
tidak membenci anggota tubuhnya. Ny. P menganggap tubuhnya
anugerah dari Allah SWT dan tidak masalah pada anggota
tubuhnya.
2) Identitas diri
Klien merupakam anak kedua dari dua bersaudara
3) Peran
Selama dirumah Ny. P mengerjakan tugasnya sebagai seorang
adik yaitu berbakti kepada kakaknya, kadang membantu pekerjaan
rumah seperti menyapu, mencuci baju, mencuci piring dan
mamasak. Ny. P lebih sering melakukan kegiatan di dalam rumah
dan jarang bergaul dengan tentangga sekitar.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin bekerja agar tidak merepotkan kakaknya
dan orang lain.
c. Hubungan sosial
Sebelum sakit Ny. P mengatakan sering mengikuti kegiatan di
masyarakat akan tetapi setelah Ny. P sakit sudah tidak mengikuti
kegiatan di masyarakat dan jarang keluar rumah. Ny. P mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak bisa memulai
pembicaraan, merasa malu dan minder karena umurnya sudah tua
tetapi belum juga menikah serta dipecat dari pekerjaannya. Ny. P juga
merasa curiga kepada orang lain dan tidak mau bergaul dengan orang
lain.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Klien merupakan seorang yang beragama islam
2) Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan solat 5 waktu, tetapi Ny.H mengatakan jika
pasien kambuh solatnya susah
7. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan Ny. P terlihat kusam, kurang rapi, menggunakan pakaian
yang sesuai dan menggunakan jilbab, pasien mandi 1 kali sehari, ganti
baju 1 kali sehari.
b. Pembicaraan
Nada bicara dan suara klien (Ny. P) pelan, jarang bicara, kebanyakan
diam, kadang-kadang bicara ngelantur.
c. Aktivitas Motorik
Klien (Ny. P) pada saat pengkajian terlihat lesu, kadang gelisah,
penuh curiga dan sering diam saat pengkajian.
d. Alam Perasaan
Klien (Ny. P) merasa sedih dan khawatir dengan keadaannya sekarang
serta penuh curiga dengan orang lain. Selain itu Ny. P merasa tertekan
dengan masalah dalam hidupnya.
e. Afek
Afek klien (Ny. P) datar tidak ada perubahan pada ekspresi wajah
pada saat stimulasi menyenangkan atau menyedihkan.
f. Interaksi Selama Wawancara
Selama wawancara kontak mata klien (Ny. P) kurang, sering
menundukan kepala dan tertutup. Pada saat awal klien dikaji terlihat
penuh curiga dan tidak percaya dengan orang lain. Namun setelah itu
klien mulai percaya, sedikit terbuka, dan mau bercerita tentang
masalah hidupnya.
g. Persepsi
Ny. P selain memiliki gangguan isolasi sosial juga memiliki gangguan
halusinasi penglihatan. Saat sedang menyendiri dan melamun kadang
melihat banyak orang dibelakang rumah dan melihat ada yang
menarik tangannya, sehingga membuatnya marah.
h. Proses Pikir
Klien (Ny. P) tidak memiliki gangguan dalam proses pikir.
i. Isi Pikir dan Waham
Klien (Ny. P) tidak memiliki gangguan isi piker seperti pikiran magis
dan waham.
j. Tingkat Kesadaran
Ny. P kesadaran baik, tidak mengalami disorientasi (waktu, tempat,
dan orang). Klien mampu menyebutkan nama, hari, tanggal, dan
tempat saat ini dia berada.
k. Memori
Ny. P mampu mengingat memori jangka pendek dan jangka panjang
serta saat ini.
l. Tingkat Kosentrasi dan Berhitung
Ny. P mampu berkosentrasi dan mampu melakukan perhitungan
sederhana tetapi perhatiannya mudah beralih.
m. Kemampuan Penilaian
Klien (Ny. P) mampu melakukan penilaian secara ringan seperti
mampu meminum obat agar cepat sembuh dengan bantuan motivasi
dari orang lain.
n. Daya Tilik Diri
Pasien tidak mengingkari kalau mengalami gangguan dan butuh
pertolongan dari tenaga kesehatan.
8. Kebutuhan Sehari-hari
a. Makan dan Minum
Ny. P mengatakan makan 3x sehari, minum 7-8 gelas sehari. klien
dapat makan dan minum tanpa bantuan orang lain.
b. BAB/ BAK
Klien (Ny. P) mampu BAB/ BAK secara mandiri dengan frekuensi
BAK 4-6 kali sehari,BAB 1-2 kali sehari di toilet.
c. Mandi
Klien (Ny. P) mandi satu kali sehari. klien mandi menggunakan
sabun, menyikat gigi, dan membersihkan rambut 1x seminggu.
d. Berpakaian
Ny. P ganti baju 1 kali sehari, pakaian yang dipakai adalah milik
pasien sendiri tetapi jarang dicuci menjadi lusuh. klien dapat
mengganti pakaian secara mandiri.
e. Istirahat dan Tidur
Klien (Ny. P) mengatakan jarang tidur siang karena klien susah tidur
tetapi setelah minum obat klien langsung bisa tidur.
f. Penggunaan Obat
Klien (Ny. P) masih mengkonsumsi obat dari dokter dan masih
kontrol di RSUD Banyumas poli jiwa 1 bulan sekali.
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien (Ny. P) rutin kontrol ke Puskesmas 2 sokaraja dan RSUD
Banyumas poli jiwa jika obatnya sudah habis atau biasanya 1 bulan
satu kali.
h. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien (Ny. P) kadang-kadang melakukan pekerjaaan rumah seperti
muncuci piring, mencuci baju dan menyapu tetapi tidak mau jika
mengepel rumah.
i. Kegiatan di Luar Rumah
Klien (Ny. P) sebelum sakit jarang berinteraksi dan bergaul dengan
tetangga dan masyarakat sekitar. Tetapi setelah sakit klien bahkan
tidak pernah keluar rumah ataupun berinteraksi dengan tetangga atau
masyarakat sekitar.
9. Mekanisme koping
Klien (Ny. P) apabila ada masalah lebih banyak dipendam sendiri dan
berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.
10. Aspek medis
Diagnosa medis : F.20.9(skirofrenia tidak tergolongkan)
Terapi yang di berikan : Efek terapi obat-obatan
- Trihexyphenidyl 2 mg 1 kali sehari
- Rispiredone 2 mg 2 kali sehari
11. Masalah Psikososial dan lingkunganya
Klien (Ny. P) mempunyai hubungan kurang baik dengan lingkungan
ataupun masyarakat. Klien merasa malu karena merasa umurnya sudah
tua tetapi belum menikah dan telah dipecat dari pekerjaannya.
12. Pengetahuan
Klien (Ny. P) sebenarnya mengetahui tentang penyakitnya, namun
menyangkalnya dan tidak tau koping untuk menghadapi masalahnya.
B. Masalah keperawatan
1. Risiko gangguan persepsi sensori : Halusinasi
2. Isolasi sosial : Menarik diri
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Masalah keperawatan yang prioritas dan perlu penanganan bagi klien adalah
“Isolasi sosial : menarik diri”.
C. Analisa Data
Tabel 6.1
Analisa Data

No Data Fokus Problem

1 DS : Isolasi sosial : Menarik


diri
Kakak Ny. P mengatakan Ny. P tidak mau
berbicara dan bergaul dengan orang
disekitarnya, sering menyendiri di kamar,
sering diam serta jarang keluar rumah.

DO :

- Afek datar dan kontak mata kurang


- Klien berbicara pelan dan kurang jelas
- Tidak mampu mengawali pembicaraan
apa bila tidak ditanya

D. Diagnosa Keperawatan
“ Isolasi sosial : Menarik diri”
E. Rencana Keperawatan
Tabel 6.2
Rencana Keperawatan

Diagnosa Rencana Keperawatan

Keperawatan Tujuan Intervensi

Gangguan Setelah dilakukan asuhan SP 1 klien :


Isolasi sosial: keperawatan selama 3
1) Bina hubungan saling percaya
Menarik diri kali kunjungan klien
(Ny.P) diharapkan 2) Bantu mengenal penyebab
mampu : isolasi sosial

1) Membina hubungan 3) Bantu mengenal keuntungan


saling percaya dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang
2) Menyadari penyebab
lain.
isolasi sosial
SP 2 klien :
3) Mengenal keuntungan
berhubungan dengan 1) Ajarkan pasien berinteraksi
orang lain secara bertahap (berkenalan
dengan orang pertama,
4) Mengenal kerugian
berkenalan dengan orang
tidak berhubungan
pertama. Seorang mahasiswa
dengan orang lain.
keperawatan.
5) Berinteraksi dengan
SP 3 klien :
orang lain secara
bertahap Latih pasien berinteraksi secara
bertahap (Bekenalan dengan
orang kedua (seseorang tetangga
klien)
Lanjutan tabel 6.2

Diagnosa Rencana Keperawatan

Keperawatan Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan SP 1 Keluarga :


tindakan keperwatan
1) Berikan penyuluhan kepada
selama 3 kali kunjungan
keluarga klien tentang masalah
diharapkan keluarga
isolasi sosial dan cara merawat
klien mampu :
pasien dengan cara isolasi
1) Mengenal masalah sosial.
isolasi SP 2 Keluarga:
sosial,penyebab 1) Latih keluarga
isolasi sosial dan cara mempraktikancara merawat
merawat pasien pasien dengan masalah isolasi
dengan isolasi sosial. sosisal
2) Mempraktekan cara
merawat pasien
dengan masalah
isolasi sosial bersama
keluarga dan klien.

Gangguan Setelah dilakukan Sesi 1 : Latih kemampuan pasien


Isolasi sosial: tindakan asuhan berkomunikasi
Menarik diri keperawatan selama 1 x
1) Diskusikan bersama pasien
2 j jam diharapkan Ny. P
tentang kemapuan
mampu :
berkomunikasi dasar yang
1) Menggunakan sikap telah dimiliki/dilakukan.
tubuh yang baik 2) Latih komunikasi non
dalam berkomunikasi verbal/sikap tubuh seperti:
Lanjutan tabel 6.2

Diagnosa Rencana Keperawatan

Keperawatan Tujuan Intervensi

(baik secara verbal duduk tegak, kontak mata,


maupun non verbal). tersenyum dan jabat tangan.
2) Mengucapkan salam 3) Latih komunikasi verbal:
dan memperkenalkan mengucapkan salam (selamat
diri. pagi, selamat siang dan
3) Berkomunikasi dalam selamat malam) dan
menjawab pertanyaan memperkenalkan diri
dengan baik. (memperkenalkan nama
4) Berkomunikasi saat lengkap, nama panggilan, asal
bertanya untuk tujuan dan hobi).
klarifikasi dengan 4) Latih komunikasi dalam
baik. menjawab pertanyaan terkait
5) Berkomunikasi dalam dengan kegiatan sehari-hari
meminta dan yang dilakukan pasien
memberikan dirumah.
pertolongan kepada 5) Latih komunikasi pasien untuk
orang lain. bertanya/klarifikasi.
6) Berkomunikasi dalam Sesi 2 : Latih kemampuan pasien
menerima dan dalam menjalin persahabatan.
memberikan pujian 1) Diskusikan dengan pasien
kepada orang lain. kemampuan yang telah
7) Pasien mampu terlibat dilakukan/dimiliki pasien
aktivitas bersama . dalam menjalin persahabatan
8) Berkomunikasi saat meliputi: menerima dan
menerima dan memberikan pujian, meminta
memberikan kritik dan memberikan pertolongan
Lanjutan table 6.2

Diagnosa Rencana Keperawatan

Keperawatan Tujuan Intervensi

kepada orang lain. kepada orang lain.


9) Berkomunikasi untuk 2) Latih komunikasi dalam
menyampaikan dan meminta dan memberikan
menerima penolakan pertolongan kepada orang lain.
dari orang lain. 3) Latih komunikasi untuk
10) Berkomunikasi untuk menerima dan memberi pujian
menyampaikan dan kepada orang lain.
memberikan maaf Sesi 3 : Latih kemampuan pasien
kepada orang lain. untuk terlibat dalam aktivitas
11) Menyampaikan bersama.
manfaat kegiatan 1) Diskusikan bersama pasien
yang telah dilakukan. tentang aktivitas yang sudah
dimiliki/dilakukan saat pasien
terlibat aktivitas bersama
dengan keluarga.
2) Latih atau motivasi pasien
untuk terlibat dalam aktivitas
bersama dengan keluarga.
Sesi 4 : Latih kemampuan pasien
menghadapi situasi sulit.
1) Diskusikan dengan pasien
tentang kemampuan yang telah
dilakukan/dimiliki pasien
dalam menghadapi situasi sulit
meliputi: menerima dan
memberikan kritik,
Lanjutan tabel 6.2

Diagnosa Rencana Keperawatan

Keperawatan Tujuan Intervensi

menyampaikan penolakan dan


menerima penolakan dari
orang lain serta meminta maaf
dan memberi maaf kepada
orang lain.
Sesi 5: Latih kemampuan pasien
mengemukakan pendapat tentang
manfaat kegiatan yang telah
dilakukan.

F. Tindakkan Keperawatan
Tabel 6.3
Tindakan Keperawatan
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
Senin, Isolasi
1/3/21 sosial :
13.0 menarik - Membina - Klien mulai terbuka,
diri hubungan saling mulai percaya dan
percaya. mau bercerita
tentang masalah
hidupnya.
13.10 - Membantu klien - Klien mulai
mengenal bercerita penyebab
penyebab isolasi menyendiri dengan
Lanjutan tabel 6.3
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
sosial. nada pelan dan tidak
jelas
13.20 - Membantu pasien - Klien mulai
mengenal mengerti
keuntungan dan keuntungan
kerugian tidak berhubungan dan
berhubungan kerugian tidak
dengan orang lain. berhubungan dengan
orang lain
13.30 - Mengajarkan - Klien merasa malu,
pasien berinteraksi ekspresi datar, mau
secara bertahap berkenalan dan
(berkenalan berinteraksi tetapi
dengan orang klien dengan nada
pertama : seorang pelan, tidak mau
mahasiswa menatap lawan
perawat). bicara.
13.50 - Melatih pasien - Klien masih merasa
berinteraksi secara malu, ekspresi datar,
bertahap mau berkenalan dan
(berkenalan berinteraksi tetapi
dengan orang klien dengan nada
kedua seorang pelan, tidak mau
tetangga klien). menatap lawan
bicara.
14.00 - Memberikan - Respon keluarga
penyuluhan baik, keluarga
kepada keluarga pasien mengatakan
Lanjutan tabel 6.3
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
tentang masalah sudah paham tentang
isolasi sosial, apa yang sudah di
penyebab isolasi paparkan penulis dan
sosial, dan cara mampu menyebutkan
merawat pasien kembali
dengan isolasi
sosial.
14.20 - Melatih keluarga - Keluarga klien
mempraktekkan merespon dengan baik
cara merawat dan dapat
pasien isolasi mempraktekkan
sosial. sendiri cara merawat
klien dengan isolasi
sosial dengan benar.
Sel, 2 Isolasi
/3/21 sosial:
13.00 menarik - Mendiskusikan - Klien menjawab
diri kepada pasien salam ketika ada tamu
tentang dan lari kebelakang
kemampuan memanggil kakaknya
komunikasi dasar karena merasa malu.
yang dimiliki/
dilakukan.
13.15 - Melatih - Non verbal pasien
komunikasi non kurang yaitu kontak
verbal: kontak mata kurang, malu
mata, tersenyum, berjabat tangan dan
Lanjutan tabel 6.3
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
duduk tegak dan afek datar.
berjabat tangan
13.25 - Melatih - Respon klien baik
komunikasi verbal: dan mau
mengucapkan mempraktekkan
salam dan komunikasi verbal
memperkenalkan seperti
diri memperkenalkan
(memperkenalkan diri dengan rasa
nama lengkap, malu-malu
nama panggilan,
asal dan hobi).
13.35 - Melatih - Klien menjawab apa
komunikasi dalam yang ditanyakan
menjawab tentang aktivitasnya
pertanyaan terkait di rumah
dengan kegiatan
sehari-hari yang
dilakukan dirumah.
13.40 - Melatih - Klien belum bisa
komunikasi untuk memberikan
bertanya/klarifikasi pertanyaan
13.55 - Melatih - Klien sudah
komunikasi dalam mengerti cara
meminta dan meminta tolong
memberikan kepada orang lain
pertolongan
kepada orang lain.
Lanjutkan tabel 6.3
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
14. 10 - Melatih - Klien sudah bisa
komunikasi untuk memuji dan tau
menerima dan bagaimana cara
memberi pujian memuji orang lain
kepada orang lain.
Rabu, Isolasi
3/3/21 sosial:
13.00 menarik - Mendiskusikan - Klien mengatakan
diri dengan pasien selama tidak sakit
tentang klien sering
kemampuan yang membantu ibunya
telah mencuci piring dan
dimiliki/dilakukan menyapu rumah.
pasien saat terlibat
dalam aktivitas
bersama dengan
keluarga.
13.10 - Melatih dan - Klien mengatakan
memotivasi pasien termotivasi dan
untuk terlibat lebih bersemangat
dalam aktivitas dari sebelumnya.
bersama.
13.20 - Mendiskusikan - Klien belum mampu
dengan pasien dihadapkan dengan
tentang situasi situasi sulit
kemampuan yang seperti: menerima
telah dilakukan/ dan memberikan
Lanjutkan tabel 6.3
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
dimiliki pasien kritik,
dalam menghadapi menyampaikan
situasi yang sulit penolakan dan
meliputi: menerima penolakan
menerima dan dari orang lain serta
memberikan kritik, meminta maaf dan
menyampaikan memberi maaf.
penolakan dan
menerima
penolakan dari
orang lain serta
meminta maaf dan
memberi maaf.
13.30 - Melatih - Klien merespon
komunikasi pasien dengan baik dan
saat menerima dan mau belajar
memberikan kritik, mempraktekan cara
menyampaikan menyampaikan
penolakan dan penolakan dan
memberikan memberikan
penolakan dari penolakan dari
orang lain serta orang lain serta
meminta maaf dan meminta maaf dan
memberi maaf. memberi maaf,
tetapi klien belum
bisa menerima dan
memberikan
kritikan.
Lanjutan tabel 6.3
Hari/ DX Implementasi Respon klien Paraf
Tgl
13.40 - Melatih - Klien mengatakan
kemampuan pasien setelah dilakukan
mengemukkan terapi klien merasa
pendapat tentang lebih bersemangat
manfaat kegiatan dalam menjalani
terapi sosial skill hidup dan memiliki
training yang telah kemauan untuk
dilakukan dari sesi bergaul, berinteraksi
1-4 serta berkomunikasi
dengan orang lain.

G. Catatan Perkembangan Keperawatan


Tabel 6.4
Evaluasi Keperawatan
Tgl/ Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf
Jam
Senin, Isolasi S : Kakak klien mengatakan klien masih senang
01 sosial: menyendiri di dalam rumah terutama kamar
Maret Menarik karena masih malu jika bertemu orang.
2021 diri O : Klien terlihat masih sering diam dan
melamun, kontak mata masih kurang, afek datar,
klien tidak dapat memulai pembicaraan, dan
kurang memperhatikan penampilan diri. Klien
terlihat saat dilakukan SP klien melakukannya
tetapi masih malu-malu. Sedangkan keluarga
Lanjutan tabel 6.4
Tgl/ Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf
Jam
klien sudah paham cara merawat klien tetapi
kurangdalam mengajarkan klien aktivitas
bersama
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (SP Klien dan SP
Keluarga Klien)
- Latih komunikasi dasar non verbal/sikap
tubuh, seperti: kontak mata, duduk tegak,
tersenyum dan jabat tangan.
- Latih komunikasi dalam meminta
pertolongan dan memberi pertolongan
kepada orang lain.

Selasa, Isolasi S : Kakak klien mengatakan bahwa klien sudah


02 sosial: mau berinteraksi dengan orang lain, jarang
Maret Menarik menyendiri, rasa malu sedikit berkurang saat
2021 diri bertemu dengan orang lain, klien masih jarang
keluar rumah dan kadang bergaul dengan
keluarga terutama kakaknya. Klien merasa
masih dijauhi tetanggangganya dan dikucilkan.
O : Klien terlihat sudah berinteraksi dengan
keluarganya, masih sering diam, jarang
melamun, kontak mata masih kurang, afek
datar, klien tidak mampu memulai pembicaraan,
dan sudah memperhatikan penampilan dirinya.
Klien terlihat sudah bisa komunikasi verbal,
namun bulum bisa komunikasi non verbal.
A : Masalah teratasi sebagian
Lanjutan tabel 6.4
Tgl/ Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf
Jam
P : Lanjutkan intervensi (SP Klien, SP Keluarga
Klien, dan terapi SST sesi 1-2)
- Latih dan motivasi klien terlibat dalam
aktivitas bersama.
Latih komunikasi klien saat menerima
dan memberikan kritik.
- Melatih klien mengevaluasi tindakan
yang dilakukannya.

Rabu, Isolasi S : Kakak klien bahwa klien sudah mau


03 sosial: berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang
Maret Menarik lain, tidak menyendiri, dan rasa malunya
2021 diri berkurang saat bertemu dengan orang lain, klien
kadang keluar rumah dan bergaul dengan
tetangga dekat rumah klien walaupun masih
sedikit malu dan minder.
O : Klien terlihat sedang mengobrol dengan
kakaknya di teras, klien kadang masih diam, dan
sudah jarang melamun, kontak mata masih
kurang namun berani menatap lawan bicara
walau tidak lama, afek datar kadang tersenyum,
klien belum mampu memulai pembicaraan serta
sudah memperhatikan penampilannya. Klien
terlihat sudah bisa memberi pujian, memberi
penolakan tetapi belum bisa menerima kritikan.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (SP Klien, SP Keluarga
Klien, dan terapi SST sesi 1-5)
Lampiran 2

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

ISOLASI SOSIAL (ISOS)

A. Strategi Pelaksanaan Klien


SP 1 klien : Membina hubungan saling percaya, mengenali penyebab isolasi
sosial, membantu klien mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan.
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya …(sebutkan), panggil saja
…(sebutkan), Saya perawat yang akan melakukan kunjungan kerumah
ibu. Nama ibu siapa dan Senang dipanggil apa?”.
b. Evaluasi
1) Bagaimana perasaan ibu saat ini?
2) Masih ingat ada kejadian apa sampai ibu P lebih suka
menyendiri?
3) Apa keluhan ibu P hari ini? Dari tadi saya perhatikan ibu P duduk
menyendiri dan diam saja, ibu P tidak tampak mengobrol dengan
tetangga yang lain? apa ibu P sudah mengenal tetangga yang ada
disini?
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan
tetangga ibu P? Juga tentang apa yang menyebabkan ibu P tidak
mau mengobrol dengan tetangga?
2) Waktu
“ibu P mau berapa lama bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15
menit?”
3) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk ibu P untuk berbincang-bincang?
Bagaimana kalau disini saja?”
2. Fase kerja
a. Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan ibu P? siapa saja yang
dekat dengan ibu P? siapa yang senang bercakap-cakap dengan ibu P?
apa yang membuat ibu P jarang bercakap-cakap dengannya?.
b. Apa yang ibu P rasakan saat ini? O … ibu P merasa sendirian?siapa
saja yang ibu P kenal disini? O … belum ada. Apa yang menyebabkan
ibu P tidak mau mengobrol dengan tetangga atau keluarga ibu P?.
c. Kalau ibu P tidak mau bergaul dengan teman-teman atau orang lain,
tanda-tandanya apa saja? Mungkin ibu P sering menyendiri ya… terus
apa lagi bu … (sebutkan)
d. Ibu P tau kalau keuntungan kita mempunyai banyak temen? Coba
sebutkan apa saja? Keuntungan mempunyai banyak temen itu ibu P …
(sebutkan)
e. Nah ibu kalau kerugian tidak mempunyai teman tahu tidak? Coba
sebutkan apa saja? Ya ibu P kerugian dari tidak mempunyai temen
adalah … (sebutkan). Jadi banyak sekali ya ruginya, kalau begitu
inginkah ibu P berkenalan dan bergaul dengan orang lain?.
f. Bagus bagaimana kalau kita sekarang belajar berkenalan dengan orang
lain?.
g. Begini ibu P, untuk berkenalan dengan orang lain caaranya adalah:
pertama kita mengucapkan salam sambil berjabat tangan, terus bilang
“perkenalkan nama lengkap, terus nama panggilan yang disukai, asal
kita dan hobi kita. Contohnya seperti ini “assalamualaikum
perkenalkan nama saya cantika, saya lebih senang dipanggil tika, asal
saya dari purbalingga dan hobi saya memasak”.
h. Selanjutnya ibu P menanyakan nama lengkap orang yang diajak
berkenalan, nama panggilan yang disukai, menanyakan asal juga
hobinya. Contohnya seperti ini, nama ibu siapa? senang dipanggil
apa? asal dari mana dan hobi ibu apa?
i. Ayo ibu P dicoba! Misalnya saya belum kenal ibu P. coba berkenalan
dengan saya! Ya bagus sekali.
j. Setelah ibu P berkenalan dengan orang tersebut, ibu P bisa
melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan misalkan
tentang cuaca, hobi, keluarga, pekerjaan dan sebagainya.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon
1) Evaluasi Subyektif
- Bagaimana perasaan ibu P setelah berbincang-bincang
tentang penyebab ibu P tidak mau bergaul dengan orang lain
dan berlatih cara berkenalan?
2) Evaluasi Obyektif
- Coba ibu p sebutkan kembali penyebab ibu P tidak mau
bergaul dengan orang lain? Apa saja tanda-tanya ibu P? terus
keuntungan dan kerugian apa saja?
- coba ibu P sebutkan cara berkenalan dengan orang lain, yaitu
… ya bagus.
- Nah sekarang coba praktekan lagi dengan saya
b. Kontrak
1) Topik
“Baik ibu P sekarang berbincang-bincangnya sudah selesai,
bagaimana kalau besok jam 1 siang saya akan datang kesini lagi
untuk melatih ibu P berkenalan dengan mahasiswa dari perawat
yaitu teman saya perawat L”.
2) Waktu
“Ibu P mau bertemu lagi jam berapa?bagaimana kalau jam 1
siang?”.
3) Tempat
“Ibu mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana kalau disini saja ?”.
c. Rencana tindak lanjut
1) Selanjutnya ibu P mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi,
sehingga ibu P lebih siap berkenalan dengan orang lain. Ibu P bisa
praktekan dengan orang lain.
2) Sekarang kita buat jadwal latihannya ya bu,berapa kali sehari ibu
mau berlatih berkenalan, jam berapa saja bu, oh jadi mau dua kali
ya bu.
3) Ya bagus bu jangan lupa dilatih terus ya bu sesuai jadwal
latihannya dan ibu P bisa berkenalan dengan tetangga yang ada
disini.

SP 2 klien : Mengajarkan klien berinteraksi secara bertahap (Berkenalan


dengan orang pertama, yaitu mahasiswa perawat).
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum ibu P, sesuai janji saya kemarin sekarang saya
datang lagi. Ibu P ingatkah dengan saya? Coba siapa? Iya bagus.
Tujuan saya disini akan mengajarkan cara berkenalan dengan
mahasiswa L”.
b. Evaluasi
1) Bagaimana perasaan ibu saat ini?
2) Apakah ibu P sudah hafal cara berkenalan dengan orang lain?
Apakah ibu P sudah mempraktekan dengan pasien lain?
Bagaimana perasaan ibu P setelah berkenalan tersebut?
3) Coba ibu P praktekan lagi cara berkenalan dengan saya! Ya
bagus.
c. Kontrak
1) Topik
“Baik kita sekarang berlatih berkenalan yang pertama dengan
mahasiswa perawat lain”.
2) Waktu
“Mau berapa lama berlatihnya? Bagaimana kalu 10-15 menitan?”.
3) Tempat
“Dimana tempatnya? Disini saja ya dengan mahasiswa L”
2. Fase kerja
a. “Ibu P sudah tau cara berkenalan? Ya bagus.”
b. “Tadi caranya bagaimana ya bu? Yang dilakukan pertama adalah …
(sebutkan) Ya bagus.”
c. “Sekarang kita panggil mahasiswa perawat L ya?.”
d. “Selamat pagi perawat L, ini ibu P ingin berkenalan dengan perawat
L.”
e. “Baiklah ibu ,sekarang ibu P bisa berkenalan dengan perawat L seperti
yang sudah kita praktekan. Ya bagus ibu P.”
f. “Ada lagi yang ingin ibu P tanyakan kepada perawat L. Coba
tanyakan tentang keluarganya.”
g. “Kalau memang tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu P bisa
sudahi perkenalan dan buat janji misalnya jam 1 siang.”
h. “Baiklah perawat L karena ibu P sudahi perkenalan, saya dan ibu P
kembali keruangan, Selamat pagi.”
i. Bagaimana perasaan ibu P setelah berkenalan dengan perawat L,ibu P
merasa senang? Iya ibu P jadi mempunyai banyak teman.”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon
1) Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan perawat L?.”
2) Obyektif
“Coba ibu P sebutkan lagi cara berkenalanya, ya bagus ibu.”
b. Kontrak
1) Topik
“Besok pagi kita ketemu lagi ya kita akan berkenalan dengan
orang kedua.”
2) Waktu
“Mau jam berapa bu? Baik jam 1 siang. Waktunya ± 10 menit.”
c. Rencana tindak lanjut
“Mari sekarang kita masukan dalam jadwal harian ibu P. mau jam
berapa berkenalan? Bagaimana kalu dua kali sehari/baik jam 10.00
pagi dan 15.00 sore. Jangan lupa dipraktekn terus ya bu dan
pertahankan yang sudah ibu P lakukan tadi. Jangan lupa untuk
menanyakan topik lain supaya berkenalan lebih lancar.”

SP 3 ; Mengajarkan klien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan


orang kedua, yaitu tetangga klien).
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu P, sesuai janji saya kemaren sekarang saya datang
lagi. Ibu P masih ingat dengan saya? coba siapa? Ya bagus”.
b. Evaluasi
“Apakah ibu P sudah hafal cara berkenalan dengan orang lain?
Apakah ibu sudah mempraktekanya dengan pasien lain? Siapa saja
yang sudah ibu P ajak berkenalan? Coba sebutkan namanya? Iya
bagus sekali ibu P sudah mempraktekanya. Bagaimana perasaan ibu P
setelah berkenalan tersebut?”.
c. Kontrak
1) Topik
“Baik sekarang kita akan berlatih lagi berkenalan dengan para
tetangga ya bu, yaitu perawat lain dan klien lain teman ibu yang
ada diruangan ini.”
2) Waktu
“Mau berapa lama berlatihnya ibu P? bagaimana kalau 10 menit”.
3) Tempat
“Dimana tempatnya? Bagaimana kalau disini saja, tapi kita temui
tetangga ibu P dirumahnya dahulu.”
2. Fase kerja
a. ”Ibu P sudah tahu ya tadi caranya berkenalan? ya bagus.”
b. “Tadi caranya bagaimana ya bu? yang pertama dilakukan adalah …
(sebutkan) Bagus ibu P”.
c. “Sekarang kita kerumah ibu D”.
d. “Selamat siang, Ibu atau Bapak maaf mengganggu waktunya ini
adalah ibu P yang ingin berkenalan dengan ibu/bapak (D)”.
e. “Baiklah ibu sekarang ibu bisa berkenalan dengan dengan D seperti
yang sudah kita praktikan ya. ya bagus ibu P”.
f. “Ada lagi yang ingin ibu tanyakan lagi kepada si D. coba tanyakan
tentang keluarganya”.
g. “Kalau memang tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu P bisa
sudahi perkenalan ini. Lalu ibu P bisa buat janji untuk bertemu lagi
dengan si D misalnya jam 1 siang nanti”.
h. “Baiklah D, karena ibu P sudah selesai berkenalan, saya dan ibu P
akan kembali kerumah ibu P. Selamat siang D (bersama-sama pasien
meninggalkan ruangan rumah si D”.
i. “Bagaimana perasaan ibu P setelah berkenalan dengan tetangga D. Ibu
P merasa senang? iya ibu P jadi mempunyai banyak teman ya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan tetangga D.”
2) Obyektif
“Coba ibu P sebutkan lagi cara berkenalanya. Ya bagus bu, jadi
sekarang teman ibu P ada berapa/ ya bagus sekali ibu P.”
b. Kontrak
1) Topik
“Besok siang kita ketemu lagi ya, kita akan membicarakan
pengalaman ibu P.”
2) Waktu
“Mau jam berapa bu? Baik pada jam yang sama ya, waktunya
berapa menit? ya 10 menit.”
3) Tempat
“Tempatnya dimana? Baik disini saja ya.”
c. Rencana tindak lanjut
“Mari sekarang kita masukan dalam jadwal harian ibu P. Mau jam
berapa ibu P berkenalan lagi? Bagaimana kalau dua kali sehari? baik
jam 09.00 pagi dan jam 1 siang. Jangan lupa dipraktekan terus ya bu,
dan pertahankan terus yang sudah ibu P lakukan tadi. Jangan lupa
untuk menanyakan topik lain seperti hobi dan lain-lainya agar
perkenalan berjalan lancar.
B. Strategi Pelaksanaan Keluarga
SP 1 keluarga : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah
isolasi sosial, penyebab dan merawat pasien dengan isolasi sosial
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualiakum bu, perkenalkan nama saya … (sebutkan) saya
yang akan merawat adik ibu beberapa hari ini. Nama ibu siapa?
senang dipanggil apa?.”
b. Evaluasi
1) Bagaimana perasaan ibu H hari ini? bagaimana keaadaan ibu P
sekarang?”
2) Apa keluhan ibu H merawat Ibu P?
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang maslah adik
ibu dan cara perawatanya.
2) Waktu
“Ibu H mau berapa lama bercakap-cakap? Bagaimana kalau 20
menit.”
3) Tempat
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
disini saja.”
2. Fase kerja
a. Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat ibu P? Apa yang sudah
dilakukan?
b. Masalah yang dialami ibu P adalah salah satu gejala isolasi sosial.
Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain dan
sebagainya (sebutkan). Penyebab besarnya karena memiliki
pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain
seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang
terdekat.
c. Apabila masalah sosial ini tidak diatasi maka seorang bisa mengalami
halusinasi, yaitu mendengar sesuatu atau melihat bayangan yang
sebenarnya tidak ada.
d. Untuk menghadapi keadaan yang demikian ibu dan anggota keluarga
lainya harus sabar menghadapi ibu P. Dan untuk merawat ibu P,
keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus
membina hubungan saling percaya dengan ibu P yang caranya adalah
bersikap peduli dengan ibu P dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga
perlu memberikan semangat dan dorongan kepada ibu P untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian
yang wajar pada ibu P dan jangan mencela kondisi pasien.
e. Selanjutnya ibu H dan keluarganya jangan biarkan ibu P sendirian.
Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan ibu P. Misalnya
shalat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan
kegiatan rumah seperti menyapu, membersihkan rumah bersama.
f. Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua
cara itu.
g. Begini contoh komunikasinya ibu P ibu H lihat sekarang kamu sudah
bisa bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincanganya juga lumayan
lama ibu H senang sekali melihat perkembangan kamu ibu P coba
kamu berbincang-bincang dengan saudara lain.
h. Nah sekarang coba bapak peragakan cara komunikasi seperti yang
saya contohkan.
i. Bagus bu,bapak telah memperagakan dengan baik sekali.
j. Sampai disini ada yang ditanyakan bu
3. Terminasi
a. Evaluasi respon
1) Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu H setelah kita berbincang-bincang
tentang cara merawat pasien isolasi.”
2) Obyektif
“Coba ibu H sebutkan lagi penyebab isolasi sosial dan cara
merawat pasien dengan isolasi sosial.”
b. Kontrak
1) Topik
“Besok siang kita ketemu lagi ya ibu H,kita akan mempraktekan
caara merawat pasien dengan masalah isolasi sosial langsung
dengan pasien.”
2) Waktu
“Mau jam berapa bu?baik pada jam yang sama ya. Waktunya kira-
kira 30 menit.”
3) Tempat
“Tempatnya dimana? Baiklah disini saja ya.”
c. Rencana tindak lanjut
“Jangan lupa dipraktekan terus ya bu H kepada ibu P.”

SP 2 keluarga : Melatih keluarga mempraktekan cara meawat pasien dengan


masalah isolasi sosial langsung dihadapkan pasien.
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bu,sesuai janji saya kemaren disini saya akan
mempraktekan cara merawat pasien isolasi sosial.”
b. Evaluasi
1) Bagaimana perasaan ibu hari ini?
2) Ibu masih ingat latihan merawat adik ibu seperti yang kemaren
kita pelajari.
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita langsung praktekan cara merawat pasien
isolasi sosial.”
2) Waktu
“Ibu H mau berapa lama mempraktekan cara merawat pasien
isolasi sosial? Bagaimana kalau 25-30 menit.”
3) Tempat
Dimana enaknya kita mempraktekan cara merawat pasien isolasi
sosial? Bagaimana kalau diruangan tamu ibu?.”
2. Fase Kerja
a. Ibu H sebaiknya kita mendekati ibu P di ruang tamu (perawat dan ibu
H pergi ke ruang tamu).
b. Assalamualaikum ibu P, bagaimana perasaan ibu P hari ini?
c. Kakak Ibu P datang ingin melihat ibu P, Beri salam! Bagus, tolong ibu
P tunjukan jadwal kegiatanya.
d. Nah bu,sekarang ibu bisa praktekan apa yang sudah kita latihkan
beberapa hari lalu (Mengobservasi keluarga mempraktekan cara
merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan
sebelumnya).
e. Bagaimana perasaan ibu P setelah berbincang-bincang dengan kakak
ibu P.
f. Baiklah sekarang saya dan kakak ibu P mau keteras dulu (perawat dan
keluarga ibu P meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi
dengan keluarga).
3. Terminasi
a. Evaluasi respon
1) Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu H setelah kita mempraktekan kepada
pasien isolasi sosial cara merawat pasien.”
2) Obyektif
“Coba ibu H sebutkan lagi cara merawat pasien dengan isolasi
sosial.”
b. Kontrak
1) Topik
“Besok siang saya akan kesini lagi untuk membicarakan
pengalaman ibu H dalam merawat Ibu P.”
2) Waktu
“Mau jam berapa bu? Baik pada jam yang sama ya, waktunya
berapa lama ? ya 10 menit.”
3) Tempat
“Tempatnya dimana? Baiklah disini bagaimana bu?.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Jangan lupa dipraktekan terus cara merawat pasien dengan isolasi
sosial kepada ibu P.”
Lampiran 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TERAPI SOSIAL SKILL TRAINING

(SST)

Pengertian Proses belajar dalam meningkatkan kemampuan seseorang untuk


meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam
konteks seseorang yang dapat diterima dan dihargai secara sosial.

Tujuan Sesi 1 klien mampu:


1. Mengidentifikasi perilaku dalam berkomunikasi (verbal dan
non Verbal)
2. Menggunakan Bahasa sikap tubuh (non verbal) yang baik
dalam Berkomunikasi
3. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
4. Berkomunikasi dalam menjawab pertanyaan dengan baik
5. Berkomunikasi saat bertanya untuk tujuan klarifikasi dengan
baik
Sesi 2 klien mampu:
1. Komunikasi dalam memberikan pertolongan kepada orang
lain
2. Komunikasi saat meminta pertolongan dari orang lain
3. Komunikasi dalam memberikan pujian kepada orang lain
4. Komunikasi saat menerima pujian dari orang lain.
Sesi 3 klien mampu:
1. Klien mampu terlibat dalam aktivitas bersama dengan klien
lain di ruangan
Sesi 4 klien mampu:
1. Berkomunikasi saat menerima kritik dari orang lain
2. Berkomunikasi untuk memberikan kritik kepada orang lain
3. Berkomunikasi untuk menyampaikan penolakan kepada
orang lain
4. Berkomunikasi saat menerima penolakan dari orang lain
5. Berkomunikasi untuk menyampaikan permintaan maaf
kepada orang lain
6. Berkomunikasi saat memberikan maaf kepada orang lain
Sesi 5 klien mampu:
1. Menyampaikan pendapatnya tentang manfaat latihan
komunikasi yang telah dilakukan dari sesi 1-4.

Setting a. Klien dan terapis duduk bersama serta berhadapan


b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat a. Format evaluasi proses (buku kerja perawat)


b. Format jadwal kegiatan harian
c. Buku kerja klien
d. Alat tulis
Metode Sesi 1, 2, dan 4 :
a. Modeling (demonstrasi dari terapis)
b. Role play (redemonstrasi dari klien)
c. Feedback dari terapis
d. Transfer training yang dilakukan oleh klien dengan klien lain
dalam kelompok
Sesi 3 dan 5 :
a. Diskusi dan tanya jawab

Persiapan 1. Melakukan seleksi klien


2. Membuat kontrak dengan klien bahwa terapi akan
dilaksanakan dalam 5 (lima) sesi, dimana waktu pelaksanaan
masing-masing sesi selama ± 15 menit
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Langkah – Sesi 1
langkah
A. Pelaksanaan
kegiatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Menyiapkan pelaksanaan SST sebanyak 3 kali
pertemuan
2) Menyepakati sesi 1 yaitu melatih kamampuan klien
berkomunikasi
3) Menjelaskan tujuan pertemuan/sesi 1
4) Terapis menjelaskan tata tertib sebagai berikut:
a) Lama kegiatan ± 15 menit
b) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c) Jika klien akan meninggalkan kegiatan harus
meminta izin kepada terapis
2. Tahap Kerja
a. Terapis meminta klien untuk memilih dan menyepakati
satu perilaku baru yang akan dilatih yaitu komunikasi
dasar (verbal dan non verbal)
b. Terapis mendiskusikan dengan klien tentang kemampuan
komunikasi dasar yang telah dimiliki/dilakukan meliputi:
menggunakan Bahasa tubuh yang tepat (kontak mata,
tersenyum, duduk tegak, jabat tangan), mengucapkan
salam, memperkenalkan diri, menjawab pertanyaan dan
bertanya untuk klarifikasi
c. Terapis memberi kesempatan kepada klien untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas
d. Terapis melatih komunikasi dasar non verbal/sikap tubuh
seperti:kontak mata,duduk tegak,tersenyum dan jabat
tangan dengan menggunakan metode:
1) Terapis mendemostrasikan sikap tubuh yang baik
dalam berkomunikasi
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi sikap tubuh
yang baik dalam berkomunikasi
3) Terapis memberikan umpan balik terhadap
kemampuan yang telah di lakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas kebarhasilan,
komitmen dan semangat klien
e. Terapis melatih komunikasi verbal: mengucapkan salam
(selamat pagi,selamat siang dan selamat malam)dan
memperkenalkan diri (memperkenalkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi) dengan menggunakan
metode
1) Terapis mendemonstrasikan cara mengucapkan salam
dan memperkenalkan diri
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi cara
mengucapkan salam dan memperkenalkan diri pada
terapis
3) Terapis memberikan umpan balik terhadap
kemampuan yang telah dilakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan,
komitmen dan semangat klien
f. Terapis melatih komunikasi dalam menjawab pertanyaan
terkait dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan klien
di rumah atau di rumah sakit dengan menggunkan
metode:
1) Terapis mendemonstrasikan cara menjawab
pertanyaan
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi cara
menjawab pertanyaan kepada terapis
3) Terapais memberikan umpan balik terhadap
kemampuan yang telah dilakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas kebarhasilan,
komitmen dan semangat klien
g. Terapis melatih komunikasi untuk bertanya/klarifikasi
dengan menggunakan metode:
1) Terapis mendemostrasikan cara bertanya/klarifikasi
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi cara bertanya
untuk klarifikasi kepada terapis
3) Terapis memberikan umpan balik terhadap
kemampuan yang telah dilakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan,
komitmen dan semangat klien
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti latihan
2) Mengevaluasi kemampuan klien mengidentifikasi
perilaku dalam berkomunikasi (verbal dan verbal)
3) Mengevaluasi kemampuan klien menggunakan sikap
tubah yang baik dalam berkomunikasi: senyum,
kontak mata, duduk tegak, jabat tangan
4) Mengevaluasi klien dalam mengucap salam dan
memperkenalkan diri
5) Mengevaluasi kemampuan klien dalam menjawab
pertanyaan
6) Mengevaluasi kamampuan klien dalam bertanya
untuk klarifikasi
7) Memberikan umpan balik positif atau kerjasama dan
keberhasilan klien
b. Tindak lanjut
1) Anjurkan klien melakukan latihan komunikasi dasar
(verbal dan non verbal) kembali dengan klien lain
atau perawat di ruangan
2) Masukan rencana latihan klien dalam jadwal kegiatan
harian
4. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi proses dilakukan saat proses terapi berlangsung
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan klien mengidentifikasi perilaku
dalam berkomunikasi, kemampuan klien berkomunikasi
meliputi : menggunkan sikap tubuh/non verval (senyum,
kontak mata, duduk tegak, jabat tangan) yang tepat,
mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menjawab
pertanyaan dan bertanya untuk tujuan klarifikasi
b. Dokumentasi kemampuan yang di miliki klien pada akhir
terapi pada catatan keperawatan masing-masing klien.
Sesi 2 :
A. Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien telah melakukan latihan
komunikasi dasar (verbal dan non verbal) kembali
dengan klien lain atau perawat di ruangan
3) Meminta klien mengulang latihan yang telah
diberikan
4) Memberi pujian jika klien telah melakukanya
c. Kontrak
1) Menyepakati terapi sesi 2 yaitu melatih kemampuan
klien menjalin persahabatan
2) Menjelaskan tujuan pertemuan sesi 2
3) Menyepakati waktu dan tempat pertemuan
2. Tahap kerja
a. Terapis mendiskusikan dengan klien tentang kemampuan
yang telah dimiliki klien dalam menjalin persahabatan
Meliputi: menerima dan meberikan pujian, meminta dan
memberikan pertolongan kepada orang lain.
b. Terapis melatih berkomunikasi dalam memberikan dan
meminta pertolongan kepada orang lain dengan metode:
1) Terapis mendemostrasikan komunikasi dalam
meminta dan memberikan pertolongan
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi cara
berkomunikasi dalam meminta dan memberikan
pertolongan
3) Terapis memberikan umpan balik terhadap kemauan
yang telah dilakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan,
komitmen dan semangat klien
c. Terapis melatih berkomunikasi untuk menerima dan
memberi pujian kepada orang lain dengan menggunakan
metode:
1) Terapis mendemonstrasikan cara berkomunikasi
untuk menerima dan memberi pujian
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi untuk
menerima dan memberi pujian
3) Terapis memberikan umpan balik terhadap
kemampuan yang telah di lakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan,
komitmen dan semangat klien
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti latihan
2) Mengevaluasi kemampuan klien berkomunikasi saat
meminta dan memberikan pertolongan ke orang lain
3) Mengevaluasi kemampuam klien berkomunikasi
untuk menerima dan memberikan pujian ke orang lain
4) Memberikan umpan balik positif atas kerjasama dan
keberhasilan klien
b. Tindak lanjut
1) Anjurkan klien melakukan latihan kembali
berkomunikasi untuk memberikan dan meminta
pertolongan kepada orang lain dengan klien atau
perawat ruangan
2) Anjurkan klien melakukan latihan kembali
berkomunikasi untuk memberikan dan menerima
pujian dari orang lain
3) Masukan rencana latihan klien dalam jadwal kegiatan
harian
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati topik percakapan pada sesi 3 yaitu
melatih kemampuan klien untuk terlibat aktivitas
bersama dengan klien lain diruangan
2) Menyepakati waktu dan tempat untuk sesi 3
4. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi proses dilakuakan saat proses SST berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien berkominukasi dalam menjalin
persahabatan meliputi: berkomunikasi untuk
memberikan pertolongan,berkomunikasi untuk menerima
pertolongan, berkomunikasi untuk memberikan pujian
dan berkomunkasi saat menerima pujian
b. Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada akhir
terapi pada catatan keperawatan masing-masing klien
Sesi 3 :
A. Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien telah melakukan latihan
komunikasi dasar (verbal dan non verbal) kembali
dengan klien lain atau perawat di ruangan
3) Menanyakan apakah klien melakukan latihan kembali
berkomunikasi untuk memberikan dan meminta
pertolongan kepada orang lain dengan klien lain atau
perawat ruangan
4) Menanyakan apakah klien latihan kembali
berkomunikasi untuk memberikan dan menerima
pujian dari orang lain dengan klien lain atau perawat
ruangan
5) Meminta klien mengulang latihan yang telah
diberikan
6) Memberi pujian jika klien telah melakukanya
c. Kontrak
1) Menyepakati terapi 3 yaitu melatih kemampuan klien
terlibat aktivitas bersama dengan klien lain di ruangan
2) Menjelaskan tujuan pertemuan sesi 3
3) Menyepakati tempat dan waktu pertemuan
2. Tahap kerja
a. Terapis mendiskuskan dengan klien tentang kemampuan
yang telah dilakukan/dimiliki klien saat terlibat dalam
aktivitas bersama dengan klien lain di ruangan
b. Terapis melatih atau memotivasi klien untuk terlibat
dalam aktivitas bersama dengan klien lain di ruangan
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti latihan
2) Mengevaluasi kemampuan klien saat terlibat dalam
aktivitas bersama dengan klien lain di ruangan
3) Memberikan umpan balik positif atas kerjasama dan
keberhasilan klien
b. Tindak lanjut
1) Anjurkan klien agar terlibat aktivitas bersama dengan
klien lain di ruangan
2) Masukan rencana latihan klien dalam jadwal kegiatan
harian
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati topik percakapan pada sesi 4 yaitu
melatih kemampuan klien dalam jadwal kegiatan
harian
2) Menyepakati waktu dan tempat untuk sesi 4
4. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi proses dilakukan saat proses SST berlansung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien saat terlibat aktivitas bersama
klien lain di ruangan
b. Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada akhir
terapi pada catatan keperawatan masing-masing klien
Sesi 4
A. Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien telah melakukan latihan
komunikasi dasar (verbal dan non verbal) kembali
dengan klien lain atau perawat di ruangan
3) Menanyakan apakah klien melakukan latihan kembali
berkomunikasi untuk memberikan dan meminta
pertolongan kepada orang lain dengan klien lain atau
perawat ruangan
4) Menanyakan apakah klien latihan kembali
berkomunikasi untuk memberikan dan menerima
pujian dari orang lain dengan klien lain atau perawat
ruangan
5) Menanyakan apakah klien terlibat dalam aktivitas
bersama dengan klien di ruangan
6) Meminta klien mengulang latihan yang telah di
berikan
7) Memberi pujian jika klien telah melakukanya
c. Kontrak
1) Menyepakati terapi sesi 4 yaitu melatih kemampuan
klien menghadapi situasi sulit
2) Menjelaskan tujuan pertemuan sesi 4
3) Menyepakti tempat dan waktu pertemuan
2. Tahap kerja
a. Terapis mendiskusikan dengan klien tentang kemampuan
yang telah dilakukan/dimiliki klien dalam menghadapi
situsi sulit meliputi: menerima dan memberikan kritik,
menyampaikan penolakan dan menerima penolakan dari
orang lain serta meminta maaf dan memberi maaf
b. Terapis melatih berkomunikasi saat menerima dan
memberikan kritik,menyampaikan penolakan dan
menerima tolakan dari orang lain serta meminta maaf
dan memberi maaf dengan menggunakan metode:
1) Terapis mendemonstrasikan cara komunikasi saat
menerima dan meberikan kritik,menyamaikan
penolakan dan menerima penolakan dari orang lain
serta meninta maaf dan memberi maaf
2) Klien melakukan kembali/redemonstrasi cara
komunikasi saat menerima dan memberikan kritik,
menyampaikan penolakan dan menerima penolakan
dari orang lain serta meminta maaf dan memberi maaf
3) Terapis memberikan umpan balik terhadap
kemampuan yang telah dilakukan klien
4) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan,
komitmen dan semangat klien
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti latihan
2) Mengevaluasi kemampuan klien saat menerima dan
memberikan kritik, menyampaikan penolakan dan
menerima penolakan dari orang lain serta meminta
maaf dan memberi maaf.
3) Memberikan umpan balik positif atas kerjasama dan
keberhasilan klien.
b. Tindak lanjut
1) Anjurkan klien melakukan latihan kembali
berkomunikasi dalam menerima dan memberikan
kritik, menyampaikan penolakan dan menerima
penolakan dari orang lain serta meminta maaf dan
memberi maaf pada orang lain.
2) Masukan rencana latihan klien dalam jadwal kegiatan
harian.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati topik percakapan pada sesi 5 yaitu
melatih kemampuan klien mengemukakan pendapat
tentang manfaat kegiatan yang telah di lakukan.
2) Menyepakati waktu dan tempat untuk sesi 5
4. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi proses dilakukan saat proses SST berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien berkomunikasi saat menerima
dan memberikan kritik, menyampaikan penolakan dan
menerima dari orang lain serta meminta maaf dan
memberi maaf kepada orang lain
b. Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada akhri
terapi pada catatan keperawatan masing-masing klien
Sesi 5 :
A. Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien telah melakukan latihan
komunikasi sesi 1 sampai 4 dengan klien lain atau
perawat di ruangan
3) Meminta klien mengulangi latihan yang telah
diberikan
4) Memberi pujian jika klien telah melakukanya
c. di RS maupun di rumah Kontrak
1) Menyepakati terapi sesi 5 yaitu melatih kemampuan
klien mengemukakan pendapat tentang manfaat
kegiatan yang telah dilakukan
2) Menjelaskan tujuan pertemuan sesi 5
2. Tahap kerja
a. Terapis meminta klien menyampaikan manfaat latihan
komunikasi dari sesi 1 sampai 4
b. Membeikan pujian atas keberhasilan setiap klien kan
dalam menyampaikan manfaat latihan komunikasi dari
sesi 1 sampai 4
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menyampaikan perasaan klien setelah mengikuti
terapi sesi 1- 5
2) Memberikan pujian atas partisipasi dan keberhasilan
klien
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melatih kembali semua
kemampuan yang dimiliki baik di RS maupun di
rumah
2) Kerjasama dengan perawat ruangan untuk memonitor
perilaku klien dalam komunikasi dasar, menjalin
persahabatan, terlibat dalam aktivitas bersama klien
lain di ruangan dan menghadapi situasi sulit sehari-
hari.
3) Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati rencana evaluasi kemampuan secara
priodik
4. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi proses dilakukan saat proses SST berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien menyampaikan manfaat terapi
yang telah diikuti
b. Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada akhir
terapi pada catatan keperawatan masing-masing klien
Lampiran 4

PENILAIAN KEMAMPUAN STRATEGI PELAKSANAAN KLIEN

PADA NY.P DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL

Nama Pasien : Ny. P

Tempat : Banjaranyar 2/4, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas

Hari/Tanggal :Senin, 1 Maret 2021

Waktu :14:30

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda (V) jika pasein mampu melakukan kemampuan di bawah ini.

NO KEMAMPUAN YA TIDAK

1. Menyebutkan penyebab isolasi sosial √

2. Menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain √

3. Menyebutkan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain √

4. Berkenalan dengan satu orang √

5. Berkenalan dengan dua orang atau lebih √

6. Memiliki Jadwal kegiatan berbincang-bincang dengan orang √


lain sebagai salah satu kegiatan harian

7. Melakukan perbincangan dengan orang lain sesuai jadwal √


harian
Lampiran 5

PENILAIAN KEMAMPUAN TERAPI SOSIAL SKILL TRAINING

PADA NY.P DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL

Sesi 1

Nama Pasien : Ny. P

Tempat : Banjaranyar 2/4, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas

Hari/Tanggal :Selasa, 2 Maret 2021

Waktu :13. 50

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (V) jika pasein mampu melakukan kemampuan
di bawah ini.

No Aspek yang dinilai Ya Tidak

1. Mengidentifikasi perilaku dalam berkomunikasi √

2. Komunikasi non verbal (sikap tubuh): kontak mata √

3. Komunikasi non verbal (sikap tubuh): duduk tegak √

4. Komunikasi non verbal (sikap tubuh): tersenyum √

5. Mengucapkan salam √

6. Komunikasi untuk memperkenalkan diri √

7. Komunikasi dalam menjawab pertanyaan √

8. Komunikasi saat bertanya untuk klarifikasi √


Sesi 2

Nama Pasien : Ny. P

Tempat : Banjaranyar 2/4, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas

Hari/Tanggal :Selasa, 2 Maret 2021

Waktu :14. 15

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (V) jika pasein mampu melakukan kemampuan
di bawah ini.

No Aspek yang dinilai Ya Tidak

1. Komunikasi untuk memberikan pertolongan kepada orang lain √

2. Komunikasi untuk meminta pertolongan dari orang lain √

3. Komunikasi untuk memberikan pujian kepada orang lain √

4. Komunikasi saat menerima pujian dari orang lain √


Sesi 3

Nama Pasien : Ny. P

Tempat : Banjaranyar 2/4, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Maret 2021

Waktu : 13. 15

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (V) jika pasein mampu melakukan kemampuan
di bawah ini.

No Aspek yang dinilai Ya Tidak

1 Mengidentifikasi tentang kemampuan yang dimiliki dalam √


aktivitas bersama

2 Melakukan aktivitas bersama √

Sesi 4

Nama Pasien : Ny. P

Tempat : Banjaranyar 2/4, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Maret 2021

Waktu : 13. 35

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda (V) jika pasein mampu melakukan kemampuan
di bawah ini.

No Aspek yang dinilai Ya Tidak


1. Komunikasi saat menerima kritik dari orang lain √
2. Komunikasi untuk memberikan kritik kepada orang lain √

3. Komunikasi saat menerima penolakan dari orang lain √

4. Komunikasi untuk menyampaikan penolakan kepada orang lain √

5. Komunikasi untuk meminta maaf kepada orang lain √

Sesi 5

Nama Pasien : Ny. P

Tempat : Banjaranyar 2/4, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Maret 2021

Waktu : 13. 50

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda (V) jika pasein mampu melakukan kemampuan
di bawah ini.

No Aspek yang di nilai Ya Tidak

1. Menyebutkan manfaat latihan komunikasi dasar (verbal dan √


non verbal)
2. Menyebutkan manfaat latihan komunikasi untuk menjalin √
persahabatan
3. Menyebutkan manfaat terlibat dalam aktivitas bersama keluarga √

4. Menyebutkan manfaat latihan komunikasi untuk menjalin √


persahabatan
5. Menyebutkan manfaat latihan komunikasi untuk menghadapi √
situasi sulit
Lampiran 6

INFORMED CONSENT
Lampiran 7

DOKUMENTASI

1. Kunjungan ke 1

2. Kunjungan ke 2

3. Kunjungan ke 3
Lampiran 8

LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Nama Mahasiswa : Ita Dwi Retno Alawiyah


NIM : P1337420218035
Nama Pembimbing : Mukhadiono, SST. MH
Judul KTI : Pengelolaan Kasus Pada Klien Isolasi Sosial: Menarik
Diri Dengan Fokus Studi Terapi Individu: Sosial Skill
Training

NO HARI / MATERI SARAN TD MNTR


TANGGAL BIMBINGAN PEMBIMBI KAPRODI
NG
1 Jumat, 11 Pengajuan Judul ACC, Lanjut BAB 1
September
2020

2 Jumat , 2 BAB I Perbaikan sumber


Oktober penelitian
2020

3 Rabu, 7 Revisi BAB I, Lengkapi BAB II


Oktober BAB II
2020
4 Selasa, 13 BAB II - Perbaikan bagian
Oktober pengkajian untuk
2020 difokuskan
- Terapi untuk
difokuskan
- Lengkapi SOP
terapi
5 Jumat, 23 Revisi BAB II Lanjut BAB III
Oktober
2020

6 Senin, 17 BAB III Perbaiki subjek


November penelitian, waktu, dan
2020 tempat penelitian
disesuaikan dengan
standar teori
7 Selasa, 2 BAB I - BAB I, II, III ACC
Desembr BAB II - Lanjut siapkan
2020 BAB III PPT Uji Proposal

8 Senin, 15 BAB IV - Revisi pngkajian


Maret 2021 - Revisi narasi

9 Selasa, 23 Revisi BAB IV - Cek ejaan atau


Maret 2021 speeling pada
narasi

10 Kamis, 1 Revisi BAB IV - Revisi analisa data


April 2021
11 Rabu, 7 Revisi BAB IV - Revisi evaluasi
April 2021 - Lanjut BAB V

12 Senin, 12 BAB V - Revisi pengkajian


April 2021 - Revisi evaluasi

13 Kamis, 22 Revisi BAB V - Reivsi saran


April 2021 - Perhatikan tata
cara penulisan

14 Jumat, 30 ACC - Cek daftar pustaka


April 2021 - Siapkan ujian

Ketua Program Studi D III Purwokerto, 10 Mei 2021


Keperawatan Purwokerto Pembimbing

Walin, SST, M. Kes Mukhadiono, SST. MH


NIP. 19650423 198803 2 002 NIP. 1959012 1198403 1001
Lampiran 9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. BIODATA
1. Nama Lengkap : Ita Dwi Retno Alawiyah
2. NIM : P1337420218035
3. Tanggal Lahir : 31 Maret 2000
4. Tempat Lahir : Purbalingga
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat
a. Desa : Banjarsari
b. Kecamatan : Bobotsari
c. Kabupaten : Purbalingga
d. Provinsi : Jawa Tengah
7. Telephone
a. HP : 0895-3320-19130
b. Email : itapencintadamai486@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2006 – 2012 : SD Negeri 1 Banjarsari
2. 2012 – 2015 : SMP Negeri 2 Bobotsari
3. 2015 – 2018 : SMA Negeri 1 Bobotsari
4. 2018 – 2021 : Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Purwokerto, 10 Mei 2021

Ita Dwi Retno Alawiyah


NIM . P1337420218035

Anda mungkin juga menyukai