Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Jiwa Psikososial Ketidakberdayaan Dengan Diabetes


Melitus pada Ny. N Di Puskesmas Kuala Lempuing

Disusun Oleh:
Nurul Munawaroh
(P0 5120420 021)

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instruktur

(Asmawati, S. Kp., M. Kep) (Lita Yupika, S. Kep)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN
PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A. 2020/2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. N (P) Tanggal Pengkajian: 8 Desember 2020
Umur : 65 Tahun Informasi : Ny. N
Alamat : Kuala Lempuing RT. 11
Pekerjaan : IRT

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh lemas hanya berbaring ditempat tidur, GDS: 385 mg/dl. TD : 180/100
mmHg. kaki kiri tidak bisa digerakkan, berbicara kurang jelas & bagian mulut agak
mencong kekiri. Keluarga mengatakan Ny. N banyak memikirkan sesuatu & merasa
sedih.

C. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mempunyai penyakit DM & hipertensi sejak ± 10 tahun, penyebab dari
munculnya DM karena pola hidup, klien suka mengkonsumsi makanan yang manis-
manis & klien jarang kontrol kadar gula darah. Keluarga klien hanya rutin kepelayanan
kesehatan untuk mengabil obat.

D. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak
2. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)?
Tidak
3. Riwayat penyakit terdahulu ?
Klien mengalami penyakit DM & hipertensi. Klien pernah masuk RS karena
tidak sadarkan diri.

 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Klien tidak pernah mengalami penganiayaan fisik dan seksual, penolakaan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.

2. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan ?


Jelaskan : Klien selalu memikirkan penyakit yang dialami karena membuat
dia ketergantungan dengan anak dan suaminya.

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Tidak
E. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Penampilan klien rapi, tampak bersih dan rambut tertata rapi
2. Kesadaran
Kesadaran klien composmentis
3. Disorientasi
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
4. Aktivitas Motorik/ Prikomotor
Hipokinesa dan sub stupor katonik
Jelaskan : Klien mengalami gerakan aktivitas yang berkurang dan aktifitas yang
lambat.
5. Afek/ Emosi
Adekuat
Jelaskan : Efek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ad
6. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi
7. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Koheran
Jelaskan : Kalimat/pembicaraan dapat di pahami dengan baik

2. Isi Pikir
Observasi
Jelaskan : Pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha
menghilangkannya.

3. Bentuk Pikir
Realistik
Jelaskan : Cara berpikir sesuai dengan kenyataan/realita yang ada
8. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, klien masih mengingat betul tentang
perjalanan penyakitnya.
9. Tingkat Konsentrasi & berhitung
Klien kadang tampak termenung ketika diberi pertanyaan
10. Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan orang lain, tapi
untuk keputusan berat klien harus berkonsultasi dengan suami.
11. Daya Tilik Diri/ Insight
Klien menerima semua yang terjadi dihidupnya dan ini semua merupakan cobaan
dari yang mahakuasa.
12. Interaksi Selama Wawancara
Klien kooperatif saat diajak berbicara

F. FISIK
1. Keadaan umum :
Klien tampak lemas, aktivitas dibantu anak & suaminya
2. Tanda vital: Tekanan Darah : 180/100 MmHg
Nadi : 90 x/m
Pernafasan : 19 x/m

3. Keluhan fisik : Kaki kiri tidak bisa digerakkan


4. Pemeriksaan fisik:
a. Mata : Isokor, penglihatan tajam, respon terhadap cahaya, tidak ada lesi
b. Kepala : Rambut besih dan tertata rapi, tidak ada lesi
c. Telinga : Bersih, tidak ada lesi, pendengaran baik
d. Muskuloskeletal : tidak terdapat nyeri sendi, terdapat kelemahan otot pada kaki
kiri.
0 4

4 5

e. Integumen : Kulit bersih, turgor kulit baik, tidak ada lesi


f. Hidung : Bersih, tidak ada sinusitis
g. Mulut, tenggorokan : Mulut bersih, gigi terdapat caries, tidak terdapat nyeri
menelan dan tidak ada lesi
h. Leher : Tidak ada kekakuan leher, dan tidak ada lesi
i. Pernafasan : Tidak ada batuk, pernafasan dada dengan irama reguler
j. Kardiovaskuler : Tidak ada lesi dan trauma,

G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
1. Citra tubuh : Klien mengatakan kaki kiri tidak bisa digerakkan.
2. Identitas : Sebelum terbaring sakit klien mengatakan sebagai ibu rumah
tangga.
3. Peran : Sebelum terbaring sakit klien mengatakan ikut pengajian rutin
setiap hari jum’at. Klien sebagai ibu rumah tangga.
4. Ideal diri : Klien berharap bisa sembuh dari penyakitnya, supaya bisa
melakukan aktivitas seperti biasa, bersosialisasi dengan
masyarakat.
5. Harga diri : Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa
karena penyakitnya & tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain.
6. Masalah keperawatan : Ketidakberdayaan
2. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : pisah

: Laki-laki : stillbirth/ aborsi

: cerai : konflik

: meninggal : sangat dekat

: orang tinggal serumah : dekat

: perkawiman : distrant/ berjarak

: klien : proyeksi
45
: umur : cut off/ menghindar

3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terkdekat :
Klien masih mempunyai seorang suami dan tinggal serumah dengan anak dan
cucunya.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Sebelum sakit klien ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti pengajian di
masjid.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak bisa berjalan yang mengakibatkan sekarang klien hanya berbaring &
tidak bisa ikut bersosialisasi dengan masyarakat.

4. Spiritual dan Kultural


a. Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama islam, kegiatan ibadah dilakukan dirumah bersama
suami. Klien beribadah dengan cara duduk/berbaring.
H. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Makan : Makan sehari 3x, dengan jumlah 1 porsi , pasien


hanya mengurangi makanan yang mengandung
gula & garam, aktivitas makan dibantu anak &
menantu.

2. BAB / BAK : Klien dibantu anggota keluarga ketika ingin ke WC


BAB/BAK
3. Personal Hygne : Klien mandi 2x/hari, gosok gigi, tidak terdapat bau
badan, aktivitas mandi dibantu anggota keluarga

4. Berpakaian/ berhias : Klien berpakaian rapi, aktivitas dalam berpakaian


dibantu anggota keluarga

5. Istirahat dan tidur : Klien tidak mengalami kesulitan tidur pada malam
hari, klien siang hari tidak tidur

6. Penggunaan obat : klien mengkonsumsi obat rutin donperidone 10 mg


(3x1), Captopril 25 mg (2x1), metformin 500 mg (3x1), antasidadoen 200 mg (3x1)
7. Terapi : keluarga mengatakan klien tidak pernah dibawa
untuk terapi, hanya diurut saja

8. Pemeliharaan kesehatan : anggota keluarga selalu ke pelayanan kesehatan


untuk mengambil obat dan memeriksakan kesehatan klien

9. Aktivitas di dalam rumah : semua pekerjaan dalam rumah dikerjakan anak &
menantu

10. Aktivitas di luar rumah : semua aktivitas diluar rumah dikerjakan anak &
menantu

I. MEKANISME KOPING
Adatif, klien Bicara dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah sederhana

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Klien tidak ada masalah dengan anggota kelompok/masyarakat setempat
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Klien tidak ada masalah dengan lingkungan sekitar
3. Masalah dengan pendidikan, uraikan
Klien tidak ada masalah dengan pendidikannya, klien tamatan SD
4. Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Klien sebagai ibu rumah tangga, tetapi klien sekarang hanya bisa berbaring
ditempat tidur karena tidak bisa berjalan
5. Masalah dengan perumahan, uraikan
Klien tidak ada masalah dengan rumahnya
6. Masalah dengan ekonomi, uraikan
Klien tidak ada masalah dengan perekonomiannya
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Anggota keluarga yang menggambil obat & mengajak klien untuk ke pelayanan
kesehatan
ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. N
Umur Klien : 65 Tahun
N DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS :
Kelemahan fisik Ketidakberdayaan
- Klien mengatakan kaki kiri
tidak bisa digerakkan
- Keluarga mengatakan
aktivitas dibantu
- Keluarga mengatakan klien
banyak pikiran & merasa
sedih
DO :
- Klien tampak sering
termenung
- Klien tampak sedih
menceritakan penyakitnya
- Klien hanya berbaring
ditempat tidur
- TD : 180/100 mmHg
N : 90 x/m
P : 19 x/m
- Kekuatan otot :
0 4
4 5

K. POHON MASALAH

Ketidakberdayaan Efect

Gangguan konsep diri : peforma peran Core problem

Keadaan sakit DM + HT, lemas, kaki kiri Causa


tidak bisa digerakkan
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. N


Umur Klien : 65 Tahun

No. TANGGAL DIANGNOSA TANGGAL TANDA


Dx MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN

1 8 Desember 2020 Ketidakberdayaan b.d


kelemahan fisik
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KE-1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ny. N termenung saat perawat menanyakan kondisinya, pasien hanya berbaring
ditempat tidur karena kaki kiri tidak bisa digerakkan. Tampak sedih dari raut
wajahnya ketika menjelaskan penyakitnya. Keluarga mengatakan ny. N banyak
memikirkan sesuatu.

2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan

3. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi
ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif.

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan
mengemukakan prinsip komunikasi terapeutik.
b. Membantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat menimbulkan ketidakberdayaan.
c. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien, serta memperluas kesadaran diri.
d. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang
dapat dilakukan saat ini.
e. Membantu pasien memilih kegiatan saat ini yang
akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien.
f. Melatih kegiatan yang dipilih.
g. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian .

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu. Perkenalkan, nama saya Nurul Munawaroh.
Senang dipanggil Nurul. Saya mahasiswa Ners Poltekkes Kemenkes Bengkulu
yang sedang praktik di Puskesmas Kuala Lempuing dan mendapat wilayah binaan
di RT 11. Tujuan Nurul untuk membantu menjalankan program puskesmas
mengupayakan kesehatan yang optimal. Nama ibu siapa? Lebih senang dipanggil
siapa?”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

3. Kontrak: Topik, tempat, dan waktu


“Ibu saya bertugas disini untuk merawat ibu dari hari senin sampai kamis saya
harap selama saya merawat ibu saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik
bagi ibu. Ibu saya sekarang ingin berbincang-bincang dengan ibu untuk mengetahui
keadaan Ibu saat ini, apakah ibu bersedia? Ibu ingin kita bicara dimana ? bagaimana
kalau diruangan ini saja. Hmm.. Baiklah Bu. Berapa lama ingin berbincang-
bincangnya Bu? Bagaimana kalau 30 menit? Kalau misalnya masih kurang kita
tambahkan 15 menit ya Bu?

FASE KERJA
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat sedih dan merenung, memangnya apa yang dirasakan
Ibu saat ini? Oh gitu Bu.. jadi Ibu merasa tidak mampu. Pada saat apa biasanya Ibu
merasa tidak mampu dengan diri sendiri? Bagaimana dengan lingkungan sekitar Ibu,
misalnya dari keluarga Ibu, adakah hal-hal yang Ibu sukai dari mereka? Baiklah kalau
begitu, sekarang bisakah Ibu sebutkan kepada saya hal apa saja yang Ibu sukai dalam
diri Ibu? Coba Ibu ingat-ingat kembali kemampuan apa saja yang dapat Ibu lakukan?
Sekarang bagaimana kalau saya membuat Ibu untuk membuat daftar hal-hal positif dan
kemampuan apa saja yang Ibu miliki. Baiklah, tadi Ibu sudah menyebutkan hal positif
dan kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali ibu. Disini, Ibu dapat melihat sendiri
Ibu memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung Ibu juga, apakah ingin
mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut Ibu kemampuan-
kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak? Nah, setelah tadi kita menuliskan
hal positif dan kemampuan yang Ibu miliki, menurut Ibu kemampuan yang mana yang
mampu untuk Ibu lakukan saat ini? Wah iya bagus sekali makan sendiri.”

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :
Klien mengatakan tindakan

Obyektif :
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah
dituliskan. Bagaimana kalau kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya
Bu?”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, tempat, dan waktu)


“ Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi ya Bu jam 10
pagi. Kita membicarakan tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki.
Bagaimana Bu? Saya pamit dulu. Assalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KE-2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pada pertemuan kedua, Ny. N mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap
kondisi penyakitnya. Ny. N mulai berkonsentrasi saat berbicara.

2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan

3. Tujuan Khusus
Pasien mampu mengembangkan harapan positif dan mengontrol perasaan
ketidakberdayaan

4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu pasien mengevaluasi ketidakberdayaan
b. Membantu pasien mengembangkan manfaat harapan positif
c. Membantu pasien mengontrol perasaan ketidakberdayaan
d. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Masih ingat dengan saya Bu? Ya, betul
sekali. Saya perawat Nurul, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 09.00 sampai
14.00 nanti saya yang akan merawat Ibu .”

2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari kemarin? Bagus
kalau begitu Bu.”

3. Kontrak: Topik, tempat, dan waktu


“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya Bu. Hari ini kita bertemu untuk
mengevaluasi kegiatan kemarin dan membicarakan kemampuan Ibu yang lain di
ruangan ini. Saya rasa 45 menit seperti kemarin cukup ya Bu.”

FASE KERJA
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat fresh ya.. apakah pagi ini ibu yang melakukan
makan sendiri? Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan hal tersebut? Oh jadi
Ibu merasa senang ya.. bagus sekali Bu. Bisa Ibu mempraktekkan cara makan
sendiri yang baik? Wah.. bagus sekali ya. Baiklah bu hari ini kita akan melakukan
kegiatan positif lain yang telah ibu tuliskan dalam daftar harian yaitu melakukan
peregangan pada tangan dan kaki. Bisa Ibu lakukan? Wah iya bagus sekali Bu.”

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :

Obyektif :

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah Ibu
tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya Bu?”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, tempat, dan waktu)


“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki. Saya pamit
dulu. Assalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KE-3

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ny. N hanya berbaring ditempat tidur, keluarga mengatakan Ny.N mulai
melakukan aktivitas seperti makan & mandi dengan bantuan sebagian.

2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan

3. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal kondisi dan cara merawat ketidakberdayaan pasien.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan kondisi pasien : Ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi,
tanda dan gejala, akibat
b. Melatih keluarga merawat ketidakberdayaan pasien
c. Melatih keluarga melakukan follow up

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi mbak. Perkenalkan nama saya Nurul
Munawaroh. Senang dipanggil Nurul. Saya mahasiswa Ners Poltekkes Kemenkes
Bengkulu yang sedang praktik di Puskesmas Kuala Lempuing dan mendapat
wilayah binaan di RT 11. Tujuan Nurul untuk membantu menjalankan program
puskesmas mengupayakan kesehatan yang optimal. Nama mbak siapa? Lebih
senang dipanggil siapa?”

2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?”

3. Kontrak: Topik, tempat, dan waktu


“Mbak, saya yang bertugas di sini untuk merawat Ibu N dari hari senin sampai
kamis. Saya harap selama saya merawat Ibu N saya dapat memberikan pelayanan
yang terbaik bagi Ibu N. Mbak sekarang saya ingin berbincang-bincang dengan
mbak untuk mengetahui keadaan Ibu N saat ini, apakah mbak bersedia? Mbak ingin
kita bicara dimana? Bagaimana kalau diruangan ini. Hmm.. baiklah mbak. Berapa
lama ingin berbincang-bincang mbak? Bagaimana kalau kita berbincang selama 30
menit?”

FASE KERJA
“Nah, sebenarnya, apa yang mbak rasakan selama merawat Ibu? Oh jadi mbak
merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya melihat Ibu yang jadi
lebih termenung dan pendiam. Jadi mbak, kondisi Ibu yang muncul ssat ini itu
dikarenakan Ibu telah mengalami suatu kecemasan, dalam hal ini kecemasan
akibat penyakitnya yang tak kunjung ada perubahan. Dengan Ibu yang
menunjuakkan sikap pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itumerupakan tanda dan
gejala dari rasa ketidakberdayaan. Dalam hal ini mbak harus memberikan
dukungan kepada Ibu karena keluarga berperan penting dalam meningkatkan
motivasi Ibu. Selain itu, mbak perlu juga memberikan pujian atas kegiatan atau
peningkatan pada kondisi Ibu atau ketika Ibu mampu memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :

Obyektif :

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Nanti mbak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas
keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, tempat, dan waktu)


“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya mbak. Besok kita akan bertemu lagi
dan membicarakan tentang cara merawat dan mengatasi kondisi Ibu secara
langsung. Saya pamit dulu mbak. Assalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KE-4

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N hanya berbaring ditempat tidur, keluarga mengatakan Ny.N mulai
melakukan aktivitas seperti makan & mandi dengan bantuan sebagian.

2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan

3. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengevaluasi cara merawat ketidakberdayaan pasien dan follow
up.

4. Tindakan Keperawatan
a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan
peran keluarga merawat pasien dan kondisi pasien
b. Membuat kontrak ulang : latihan lanjutan cara merawat dan follow up
c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan mengontrol perasaan tidak
berdaya

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi mbak. Masih ingat dengan saya? Ya, betul
sekali. Saya perawat Nurul, mbak. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 09.00
sampai 14.00 nanti saya yang akan merawat Ibu .”

4. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?”

5. Kontrak: Topik, tempat, dan waktu


“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, mbak. Hari ini kita bertemu untuk
mengevaluasi kegiatan kemarin dan membicarakan kemampuan mbak dalam
merawat Ibu. Saya rasa 30 menit seperti kemarin cukup ya, mbak.”
FASE KERJA
“Bagaimana mbak.. apakah mbak dapat memotivasi ibu dengan memberikan
pujian atas kegiatan yang telah ia lakukan? Pujian seperti apa itu mbak? Oh bagus
sekali itu mbak. Baiklah.. mbak telah mampu memotivasi Ibu atas kegiatan yang
dia lakukan sekarang mbak bagaimana perasaan ibu setelah melakukan hal
tersebut? Baiklah mbak hari ini kita akan kegiatan positif lain yang telah Ibu
tuliskan dalam daftar harian yaitu Ibu makan sendiri. Jika Ibu telah melakukannya
mbak harus tetap memberikan motivasi kepada Ibu ya,, Wah iya bagus sekali ya.”

FASE TERMINASI
4. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :

Obyektif :

5. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Nanti mbak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas
keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”

6. Kontrak yang akan datang (Topik, tempat, dan waktu)


“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya mbak. Besok kita akan bertemu lagi
dan membicarakan tentang cara merawat dan mengatasi kondisi Ibu secara
langsung. Saya pamit dulu mbak. Assalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai