Disusun Oleh:
Nurul Munawaroh
(P0 5120420 021)
Mengetahui,
A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. N (P) Tanggal Pengkajian: 8 Desember 2020
Umur : 65 Tahun Informasi : Ny. N
Alamat : Kuala Lempuing RT. 11
Pekerjaan : IRT
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh lemas hanya berbaring ditempat tidur, GDS: 385 mg/dl. TD : 180/100
mmHg. kaki kiri tidak bisa digerakkan, berbicara kurang jelas & bagian mulut agak
mencong kekiri. Keluarga mengatakan Ny. N banyak memikirkan sesuatu & merasa
sedih.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak
2. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)?
Tidak
3. Riwayat penyakit terdahulu ?
Klien mengalami penyakit DM & hipertensi. Klien pernah masuk RS karena
tidak sadarkan diri.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Klien tidak pernah mengalami penganiayaan fisik dan seksual, penolakaan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
1. Penampilan
Penampilan klien rapi, tampak bersih dan rambut tertata rapi
2. Kesadaran
Kesadaran klien composmentis
3. Disorientasi
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
4. Aktivitas Motorik/ Prikomotor
Hipokinesa dan sub stupor katonik
Jelaskan : Klien mengalami gerakan aktivitas yang berkurang dan aktifitas yang
lambat.
5. Afek/ Emosi
Adekuat
Jelaskan : Efek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ad
6. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi
7. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Koheran
Jelaskan : Kalimat/pembicaraan dapat di pahami dengan baik
2. Isi Pikir
Observasi
Jelaskan : Pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha
menghilangkannya.
3. Bentuk Pikir
Realistik
Jelaskan : Cara berpikir sesuai dengan kenyataan/realita yang ada
8. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, klien masih mengingat betul tentang
perjalanan penyakitnya.
9. Tingkat Konsentrasi & berhitung
Klien kadang tampak termenung ketika diberi pertanyaan
10. Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan orang lain, tapi
untuk keputusan berat klien harus berkonsultasi dengan suami.
11. Daya Tilik Diri/ Insight
Klien menerima semua yang terjadi dihidupnya dan ini semua merupakan cobaan
dari yang mahakuasa.
12. Interaksi Selama Wawancara
Klien kooperatif saat diajak berbicara
F. FISIK
1. Keadaan umum :
Klien tampak lemas, aktivitas dibantu anak & suaminya
2. Tanda vital: Tekanan Darah : 180/100 MmHg
Nadi : 90 x/m
Pernafasan : 19 x/m
4 5
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
1. Citra tubuh : Klien mengatakan kaki kiri tidak bisa digerakkan.
2. Identitas : Sebelum terbaring sakit klien mengatakan sebagai ibu rumah
tangga.
3. Peran : Sebelum terbaring sakit klien mengatakan ikut pengajian rutin
setiap hari jum’at. Klien sebagai ibu rumah tangga.
4. Ideal diri : Klien berharap bisa sembuh dari penyakitnya, supaya bisa
melakukan aktivitas seperti biasa, bersosialisasi dengan
masyarakat.
5. Harga diri : Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa
karena penyakitnya & tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain.
6. Masalah keperawatan : Ketidakberdayaan
2. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : pisah
: cerai : konflik
: klien : proyeksi
45
: umur : cut off/ menghindar
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terkdekat :
Klien masih mempunyai seorang suami dan tinggal serumah dengan anak dan
cucunya.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Sebelum sakit klien ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti pengajian di
masjid.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak bisa berjalan yang mengakibatkan sekarang klien hanya berbaring &
tidak bisa ikut bersosialisasi dengan masyarakat.
5. Istirahat dan tidur : Klien tidak mengalami kesulitan tidur pada malam
hari, klien siang hari tidak tidur
9. Aktivitas di dalam rumah : semua pekerjaan dalam rumah dikerjakan anak &
menantu
10. Aktivitas di luar rumah : semua aktivitas diluar rumah dikerjakan anak &
menantu
I. MEKANISME KOPING
Adatif, klien Bicara dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah sederhana
K. POHON MASALAH
Ketidakberdayaan Efect
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ny. N termenung saat perawat menanyakan kondisinya, pasien hanya berbaring
ditempat tidur karena kaki kiri tidak bisa digerakkan. Tampak sedih dari raut
wajahnya ketika menjelaskan penyakitnya. Keluarga mengatakan ny. N banyak
memikirkan sesuatu.
2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan
3. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi
ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan
mengemukakan prinsip komunikasi terapeutik.
b. Membantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat menimbulkan ketidakberdayaan.
c. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien, serta memperluas kesadaran diri.
d. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang
dapat dilakukan saat ini.
e. Membantu pasien memilih kegiatan saat ini yang
akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien.
f. Melatih kegiatan yang dipilih.
g. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian .
FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu. Perkenalkan, nama saya Nurul Munawaroh.
Senang dipanggil Nurul. Saya mahasiswa Ners Poltekkes Kemenkes Bengkulu
yang sedang praktik di Puskesmas Kuala Lempuing dan mendapat wilayah binaan
di RT 11. Tujuan Nurul untuk membantu menjalankan program puskesmas
mengupayakan kesehatan yang optimal. Nama ibu siapa? Lebih senang dipanggil
siapa?”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
FASE KERJA
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat sedih dan merenung, memangnya apa yang dirasakan
Ibu saat ini? Oh gitu Bu.. jadi Ibu merasa tidak mampu. Pada saat apa biasanya Ibu
merasa tidak mampu dengan diri sendiri? Bagaimana dengan lingkungan sekitar Ibu,
misalnya dari keluarga Ibu, adakah hal-hal yang Ibu sukai dari mereka? Baiklah kalau
begitu, sekarang bisakah Ibu sebutkan kepada saya hal apa saja yang Ibu sukai dalam
diri Ibu? Coba Ibu ingat-ingat kembali kemampuan apa saja yang dapat Ibu lakukan?
Sekarang bagaimana kalau saya membuat Ibu untuk membuat daftar hal-hal positif dan
kemampuan apa saja yang Ibu miliki. Baiklah, tadi Ibu sudah menyebutkan hal positif
dan kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali ibu. Disini, Ibu dapat melihat sendiri
Ibu memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung Ibu juga, apakah ingin
mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut Ibu kemampuan-
kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak? Nah, setelah tadi kita menuliskan
hal positif dan kemampuan yang Ibu miliki, menurut Ibu kemampuan yang mana yang
mampu untuk Ibu lakukan saat ini? Wah iya bagus sekali makan sendiri.”
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :
Klien mengatakan tindakan
Obyektif :
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah
dituliskan. Bagaimana kalau kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya
Bu?”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pada pertemuan kedua, Ny. N mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap
kondisi penyakitnya. Ny. N mulai berkonsentrasi saat berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan
3. Tujuan Khusus
Pasien mampu mengembangkan harapan positif dan mengontrol perasaan
ketidakberdayaan
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu pasien mengevaluasi ketidakberdayaan
b. Membantu pasien mengembangkan manfaat harapan positif
c. Membantu pasien mengontrol perasaan ketidakberdayaan
d. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Masih ingat dengan saya Bu? Ya, betul
sekali. Saya perawat Nurul, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 09.00 sampai
14.00 nanti saya yang akan merawat Ibu .”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari kemarin? Bagus
kalau begitu Bu.”
FASE KERJA
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat fresh ya.. apakah pagi ini ibu yang melakukan
makan sendiri? Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan hal tersebut? Oh jadi
Ibu merasa senang ya.. bagus sekali Bu. Bisa Ibu mempraktekkan cara makan
sendiri yang baik? Wah.. bagus sekali ya. Baiklah bu hari ini kita akan melakukan
kegiatan positif lain yang telah ibu tuliskan dalam daftar harian yaitu melakukan
peregangan pada tangan dan kaki. Bisa Ibu lakukan? Wah iya bagus sekali Bu.”
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :
Obyektif :
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah Ibu
tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya Bu?”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ny. N hanya berbaring ditempat tidur, keluarga mengatakan Ny.N mulai
melakukan aktivitas seperti makan & mandi dengan bantuan sebagian.
2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan
3. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal kondisi dan cara merawat ketidakberdayaan pasien.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan kondisi pasien : Ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi,
tanda dan gejala, akibat
b. Melatih keluarga merawat ketidakberdayaan pasien
c. Melatih keluarga melakukan follow up
FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi mbak. Perkenalkan nama saya Nurul
Munawaroh. Senang dipanggil Nurul. Saya mahasiswa Ners Poltekkes Kemenkes
Bengkulu yang sedang praktik di Puskesmas Kuala Lempuing dan mendapat
wilayah binaan di RT 11. Tujuan Nurul untuk membantu menjalankan program
puskesmas mengupayakan kesehatan yang optimal. Nama mbak siapa? Lebih
senang dipanggil siapa?”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?”
FASE KERJA
“Nah, sebenarnya, apa yang mbak rasakan selama merawat Ibu? Oh jadi mbak
merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya melihat Ibu yang jadi
lebih termenung dan pendiam. Jadi mbak, kondisi Ibu yang muncul ssat ini itu
dikarenakan Ibu telah mengalami suatu kecemasan, dalam hal ini kecemasan
akibat penyakitnya yang tak kunjung ada perubahan. Dengan Ibu yang
menunjuakkan sikap pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itumerupakan tanda dan
gejala dari rasa ketidakberdayaan. Dalam hal ini mbak harus memberikan
dukungan kepada Ibu karena keluarga berperan penting dalam meningkatkan
motivasi Ibu. Selain itu, mbak perlu juga memberikan pujian atas kegiatan atau
peningkatan pada kondisi Ibu atau ketika Ibu mampu memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :
Obyektif :
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Nanti mbak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas
keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N hanya berbaring ditempat tidur, keluarga mengatakan Ny.N mulai
melakukan aktivitas seperti makan & mandi dengan bantuan sebagian.
2. Diagnosa Keperawatan
Keidakberdayaan
3. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengevaluasi cara merawat ketidakberdayaan pasien dan follow
up.
4. Tindakan Keperawatan
a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan
peran keluarga merawat pasien dan kondisi pasien
b. Membuat kontrak ulang : latihan lanjutan cara merawat dan follow up
c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan mengontrol perasaan tidak
berdaya
FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi mbak. Masih ingat dengan saya? Ya, betul
sekali. Saya perawat Nurul, mbak. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 09.00
sampai 14.00 nanti saya yang akan merawat Ibu .”
4. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?”
FASE TERMINASI
4. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif :
Obyektif :
5. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Nanti mbak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas
keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”