Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

S DENGAN HALUSINASI
PENDENGARAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUGANGAN

Disusun Oleh:
VIKY SUTOPO
NIM. P1337420920146

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN


PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2021
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S
DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUGANGAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA


I. IDENTITAS
Identitas Pasien
Inisial : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Skizofrenia
Tanggal pengkajian : 26 Januari 2021, 11.00 WIB
Identitas Penanggung Jawab
Inisial : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 52 Tahun
Hubungan : Ibu

II. ALASAN MASUK


Pada tahun 2015, klien dibawa oleh keluarga ke RSJD Dr. Amino
Gondohutomo karena marah marah. Klien menjalani rawat inap di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo selama 1 bulan.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


a. Gangguan jiwa dimasa lalu
Keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani rawat
inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo selama 1 bulan pada tahun
2015 karena sering marah-marah.
b. Pengobatan sebelumnya
Klien sudah pernah melakukan pengobatan kejiwaan
sebelumnya. Klien pernah berhenti minum obat karena keluarga
tidak bisa mengambil obat ke RSJ dikarena jarak tempuh yang
jauh. Saat klien tidak mengkonsumsi obat, klien sering kejang dan
marah-marah.
Masalah keperawatan: Ketidakefektifan manajemen
terapeutik
c. Trauma
Sepuluh tahun yang lalu, klien pernah mengalami
kecelakaan. Kecelakaan tersebut mengenai bagian kepala klien,
sehingga klien harus dioperasi kepalanya. Setelah dioperasi,
keluarga klien mengatakan klien sering kejang.
Masalah keperawatan: Respon pasca trauma
d. Anggota keluarga dengan gangguan jiwa
Keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang
mengalami gangguan jiwa seperti klien.
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Menurut klien, pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan yaitu melahirkan anak.
Masalah keperawatan: Respon pasca trauma

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda vital:
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 82 X/mnt
c. S : 36,6 OC
d. RR : 20 X/mnt
2. Ukuran Berat Badan (BB): 58 Kg, Tinggi Badan (TB): 162 Cm.
3. Keluhan Fisik: Pasien sering mengatakan kepala pusing
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:

: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: klien

: tinggal satu rumah

: cerai

Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, klien mempunyai


1 anak laki-laki usia 17 bulan. Klien tinggal dengan kedua orang tua
dan adeknya.
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai,
klien juga tidak memiliki cacat tubuh. Klien mensyukuri semua
anggota tubuhnya.
b. Identitas Diri
Klien mengatakan bahwa klien anak pertama dari tiga
bersaudara. Klien berusia 33 tahun dan memiliki satu orang
anak.
c. Peran
Klien menyadari perannya sebagai ibu dari anaknya. Klien tidak
bekerja, klien hanya di rumah menyelesaikan pekerjaan rumah.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa cepat bekerja
dan membantu keuangan keluarga.
e. Harga Diri
Klien merasa sedih dan minder karena diusia 33 tahun klien
tidak bekerja.
3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah ibunya,
karena ibunya yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah
yang ada. Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan
bersama masyarakat. Klien lebih suka berkegiatan dirumah.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Cara berpakaian klien terlihat sesuai dengan usianya, klien
memakai pakaian yang bersih, rapi, dan baju tidak terbalik.
2. Pembicaraan
Klien berbicara sedikit pelan, lancar dan mampu bercerita serta
tidak berbelit-belit.
3. Aktifitas motorik
Klien tampak tenang, tidak ada aktivitas motorik yang berlebihan.
4. Afek dan emosi
Ekspresi klien sesuai saat bercerita.
5. Alam perasaan
Klien merasa sedih karena merasa tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sehari – hari.
Masalah keperawatan: ketidakberdayaan
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan dan
tidak berbelit-belit. Terkadang klien terlihat menunduk ketika
diajak berbicara. Tatapan mata klien cepat beralih.
7. Persepsi sensori
Klien mengatakan sering mendengar bisikan suara. Bisikan suara
dengan isi untuk menyuruh pasien untuk kerja, mandi dan makan.
Menurut klien, biasanya suara itu muncul saat pasien tidak
melakukan aktifitas. Jika ada suara bisikan pasien menuruti bisikan
tersebut.
Masalah keperawatan: Perubahan presepsi sensori (halusinasi
pendengaran).
8. Proses Pikir (Arus dan Bentuk Pikir)
Proses pikir
Klien mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang
ditanyakan dan tidak berbelit-belit.
Isi pikir
Klien tidak ada gangguan waham maupun gangguan isi pikir
lainnya.
9. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien composmentis. Klien mengalami disorientasi
terhadap waktu. Saat pengkajian pukul 12.00 WIB pasien ditanya
saat ini pagi, siang atau sore, klien menjawab sore. Padahal saat
dilakukan pengkajian adalah siang hari.
10. Memori
Klien mampu mengingat beberapa kejadian yang telah lampau.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsentrasi selama wawancara dan dapat berhitung
dalam penjumlahan dan pengurangan.
12. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan
orang lain. Contoh : klien cuci tangan sebelum makan.
13. Daya tilik diri
Klien mengingkari penyakit yang dideritanya.
Saat pertama kali dilakukan pengkajian, klien mengatakan tidak
mendengar bisikan dan tidak pernah marah-marah.

VII. KEMAMPUAN PASIEN MEMENUHI KEBUTUHAN


Klien mampu memenuhi kebutuhan makan secara mandiri, klien mampu
memakai pakaian secara mandiri, saat ini klien tinggal bersama orang tua.
Klien mengatakan bisa merawat kesehatannya, jika sakit ia bilang ke
ibunya, untuk transportasi biasa berjalan kaki maupun menggunakan
transportasi umum.

1. Kegiatan Hidup Sehari-hari (ADL)


a. Perawatan Diri
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi V
Berpakaian / V
berdandan
Kebersihan V
Makan V
Eliminasi V
Keterangan skor:
0 = mandiri 3 = perlu bantuan orang
1 = dibantu sebagian lain dan alat

2 = perlu bantuan 4 = tergantung/tidak


orang lain mampu
Hasil:
Total skor = 0
Semua kegiatan sehari-hari klien mampu melakukan
secara mandiri, jarang diarahkan oleh perawat maupun
anggota keluarga, dapat mengikuti waktunya untuk
mandi maupun makan.
b. Nutrisi
Klien mengatakan puas dengan pola makan saat ini. Saat
makan klien tidak memisahkan diri. Frekueensi makan
klien 3x sehari. Nafsu makan klien cukup baik. BB saat
ini : 58 kg.
c. Tidur
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam hal tidur. Klien
tidak merasa segar ketika bangun tidur. Klien terbiasa tidur
siang ± 1 jam.
2. Kemampuan Pasien dalam hal-hal berikut ini:
a. Mengantisipasi kehidupan sehari-hari : (√ ) Ya ( )
Tidak
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : (√)
Ya ( ) Tidak
c. Mengatur penggunaan obat : ( √ ) Ya ( ) Tidak
d. Melakukan pemeriksaan kesehatan : ( √ ) Ya ( )
Tidak
3. Pasien Memiliki sistem pendukung:
Klien mengatakan keluarga selalu mendukung program
pengobatan klien. Klien selalu ditemani kontrol ke RS
Pantiwilasa oleh ibunya satu bulan sekali secara rutin.
4. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau
hobi?
Klien mengatakan memiliki hobi menyapu.

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Mal Adaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan √ Reaksi lambat/berlebihan
masalah
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Olah raga Menghindar
Lain – lain √ Mencederai diri
Jelaskan
1. Keluarga klien mengatakan jika klien sering pernah pergi dari
rumah ketika marah dengan ayahnya
2. Keluarga klien mengatakan jika klien pernah menggores tangan
dengan silet

IX. PENGETAHUAN
- Klien mempunyai masalah dalam hal koping.
- Klien mengatakan paham dengan obat apa saja yang ia minum dan
kegunaannya.

X. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medis: Skizofrenia tidak terinci
Terapi Medis :
NO. Nama Obat Dosis Indikasi
1 Trifluoperazin 30 mg Mengobati
2x1 gangguan mental,
seperti skizofrenia
dan gangguan
psikotik
2 Phenytoin 100mg Indikasi phenytoin
3x1 (fenitoin) adalah
untuk mengatasi
kejang tonik-
klonik general
maupun kejang
fokal, misalnya
pada epilepsi. Obat
ini juga dapat
digunakan untuk
menangani status
epileptikus dan
mencegah kejang
setelah kraniotomi.

XI. ANALISA DATA


NO TGL/JAM DATA MASALAH
1. Januari DS : Halusinasi
2021/ 17.30 - Klien mengatakan sering mendengar bisikan suara-suara pendengaran
WIB yang menyuruh untuk kerja, mandi, makan
- Keluarga mengatakan klien sering berbicara sendiri
DO
Klien terlihat berbica sendiri disela-sela pengkajian

2. Januari DS : Resiko
2021 / - Klien mengatakan pernah marah dan bicara kasar perilaku
17.30 Wib kekerasan
- Keluarga klien mengatakan klien sering marah-marah
DO :
Nada suara klien keras saat memanggil ibunya
3. Januari DS: Isolasi sosial
2021 / Klien mengatakan malas untuk berkegiatan dengan tetangga
17.30 Wib atau masyarakat.
DO :
- Klien tampak menunduk saat di ajak bicara
- Tatapan mata cepat beralih

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Halusinasi Pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial

XIII. POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan (EFEK)

Perubahan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

(CORE PROBLEM)

Isolasi sosial (SEBAB)

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan manajemen terapeutik
2. Respon pasca trauma
3. Perubahan presepsi sensori (halusinasi pendengaran)
RENCANA KEPERAWATAN
Tgl Dx Perencanaan Pa
Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
tan
Rabu, Halusinasi TUM:  Klien kooperatif  Bina hubungan saling percaya Vik
27/01/ pendengar Klien mampu mengontrol  Klien menyebutkan jenis halusinasi  Diskusikan jenis halusinasi pasien
2021 an halusinasi  Klien menyebutkan isi halusinasi  Diskusikan isi halusinasi pasien
TUK I :  Klien menyebutkan waktu  Diskusikan waktu halusinasi pasien
Setelah dilakukan satu kali halusinasi  Diskusikan frekuensi halusinasi pasien
pertemuan klien dapat  Klien menyebutkan frekuensi  Diskusikan situasi yang menimbulkan
membina hubungan saling halusinasi halusinasi
percaya, klien dapat
 Klien menyebutkan situasi yang  Diskusikan respon pasien terhadap
mengenal halusinasinya dan
menimbulkan halusinasi halusinasi
mengontrol halusinasi
 Klien menyebutkan respon  Latih pasien mengontrol halusinasi:
dengan menghardik.
terhadap halusinasi menghardik halusinasi
 Klien mampu mengoentrol
halusinasi: Menghardik
TUK II : Setelah 1 kali  Klien mampu menyebutkan waktu  Evaluasi kemampuan pasien dalam Vik
pertemuan pasien atau jam berapa saja harus minum mengenal halusinasi
mengetahui obat yang obat  Berikan pendidikan kesehatan tentang
dikonsumsi  Klien mampu menyebutkan berapa penggunaan obat secara teratur
macam obat yang diminum  Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
TUK III : Setelah 1 kali Klien mampu mengendalikan  Evaluasi kemampuan pasien dalam Vik
pertemuan pasien halusinasi dengan cara bercakap cakap mengontrol halusinasi dengan menghardik
mengendalikan halusinasi dengan orang lain  Latih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap cakap dengan cara bercakap cakap dengan orang
dengan orang lain lain
 Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
TUK IV : Setelah 1 kali Klien mampu mengendalikan  Evaluasi kemampuan pasien dalam Vik
pertemuan pasien halusinasi dengan melakukan kegiatan mengontrol halusinasi dengan menghardik,
mengendalikan halusinasi yang sudah di jadwalkan dan bercakap cakap dengan orang lain
dengan cara melakuakn  Latih pasien mengendalikan halusinasi
kegiatan dengan melakukan kegiatan yang sudah
dijadwalkan
 Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian kegiatan yang telah di
persiapkan
Jumat, Risiko TUM: Klien dapat Setelah dilakukan tindakan - Ucapkan salam Vik
29/01/2 perilaku mengontrol perilaku keperawatan selama 1x pertemuan - Berjabat tangan
020 kekerasan kekerasan. Ekspresi wajah bersahabat, - Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
TUK I: Membina hubungan menunjukkan rasa tenang, ada kontak dihadapi klien
saling percaya mata, mau berjabat tangan, mau - Jelaskan tujuan interaksi
menyebutkan nama, mau menjawab - Buat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap
salam, mau duduk berdampingan kali bertemu pasien.
dengan perawat, mau mengutarakan - Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
masalah yang dihadapi kebutuhan dasar klien

TUK II: Klien dapat


Setelah dilakukan tindakan Ajarkan SP 1 Pasien
mengidentifikasi penyebab,
keperawatan selama 1x pertemuan - Beri kesempatan mengungkapkan
tanda-tanda, akibat, dan
-Klien dapat mengungkapkan perasaannya
perilaku kekerasan yang
perasaannya - Bantu klien mengungkap penyebab perasaan
biasa dilakukan - Klien dapat mengungkapkan jengkel
penyebab perasaan jengkel/jengkel - Observasi tanda-tanda perilaku kekerasan
(dari diri sendiri, orang lain dan pada klien
lingkungan) - Simpulkan bersama klien tanda-tanda klien
- Klien dapat menyimpulkan tanda- saat jengkel/marah yang dialami
tanda jengkel/kesal yang dialami - Bantu klien dapat bermain peran dengan
- Klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
perilaku kekerasan yang dilakukan - Bicarakan dengan klien apakah dengan cara
Klien dapat mengetahui cara yang yang klien lakukan masalahnya selesai
biasa dapat menyelesaikan masalah - Bersama klien menyimpulkan akibat cara
atau tidak yang dilakukan oleh klien
- Klien dapat mengungkapkan akibat - Ajarkan cara mengatasi marah dengan cara
dari cara yang dilakukan klien latihan pukul bantal

TUK III: Klien dapat


mengendalikan perilaku Setelah dilakukan tindakan Ajarkan SP 2 Pasien
kekerasan dengan cara keperawatan selama 1x pertemuan - Evaluasi SP 1 pasien
patuh minum obat Klien dapat melakukan cara - Tanyakan pada klien apakah ingin

berespon terhadap kemarahan mempelajari cara baru


dengan cara patuh minum obat - Beri pujian jika klien menemukan cara yang
sehat
- Diskusikan dengan klien mengenai cara lain
- Ajarkan cara mengendalikan kekerasan
dengan cara patuh minum obat

TUK IV: Klien dapat


mengontrol perilaku
Setelah dilakukan tindakan Ajarkan SP 3 Pasien
kekerasan dengan cara
keperawatan selama 1x pertemuan - Evaluasi SP 1 dan 2
verbal
Klien dapat mengontrol perilaku - Bantu klien mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara: kekerasan dengan cara verbal
- Verbal : mengatakan secra - Bantu klien mengungkapkan rasa marah
langsung dan tidak menyakiti secara verbal: menolak dan meminta dengan
baik, mengungkapkan dengan baik
- Bantu klien menyusun jadwal
mengungkapkan marah secara verbal
TUK V: Klien dapat - Bantu klien menstimulasi cara tersebut
mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara Setelah dilakukan tindakan Ajarkan SP 4 Pasien
spiritual keperawatan selama 1x pertemuan - Evaluasi SP 1,2, dan 3
- Klien dapat mengungkapkan marah - Bantu klien mengendalikan perilaku
secara spiritual kekerasan dengan cara spiritual
- Bantu klien mengungkapkan marah secara
spiritual melakukan kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan
- Bantu buat jadwal ibadah dan berdoa
CATATAN KEPERAWATAN

Diagnosa TUK/SP
Tgl/
Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
Jam

Rabu, Halusinasi TUM:  Membina hubungan saling S: Viky


27/01/ pendengaran Klien mampu mengenal percaya - Klien menngatakan nama Ny. S, asal
2021 halusinasi. dari semarang
 Mendiskusikan jenis
Setelah dilakukan satu kali halusinasi pasien - Klien mengatakan sering mendengar
pertemuan klien dapat  Mendiskusikan isi halusinasi bisikan suara, bisikan suara muncul
membina hubungan saling pasien saat klien sendiri, dan ketika sedang
percaya, klien dapat  Mendiskusikan waktu tidak melakukan aktifitas.
mengenal halusinasinya. halusinasi pasien - Klien mengatakan bisikan suara
 Mendiskusikan frekuensi menyuruh untuk mandi, makan,
halusinasi pasien minum, dan pernah menyuruh untuk
 Mendiskusikan situasi yang menyayat tangan
- Klien mengatakan jika mendengar
menimbulkan halusinasi bisikan, maka klien akan menuruti
 Mendiskusikan respon bisikan tersebut.
pasien terhadap halusinasi - Klien mengatakan akan belajar
 Melatih pasien untuk menghardik jika halusinasi muncul
menghardik O:
- Klien tampak kooperatif
- Klien tidak menghindari kontak
mata
- Klien menyebutkan nama lengkap,
dan asal daerah
- Klien mampu mengenal halusinasi
- Klien mampu mempraktikan cara
menghardik.
A:
Halusinasi pendengaran: Sp 1 teratasi
P:
Rencana Tidak Lanjut
- Latih Sp 2 (mengenal obat)
- Bantu klien membuat jadwal
kegiatan
Kamis, Halusinasi Setelah 1 kali pertemuan  Evaluasi Sp 1 (kemampuan S: Viky
28/01/ pendengaran pasien mengetahui obat yang pasien dalam mengenal - Klien mengatakan mengingat nama
2021 dikonsumsi: halusinasi dan mengontrol mahasiswa (mba Viky)
 Pasien mampu halusinasi: menghardik) - Klien merasa senang karena diajak
menyebutkan waktu atau  Berikan pendidikan berbincang
jam berapa saja harus kesehatan tentang - Klien masih ingat kegiatan Sp1
minum obat penggunaan obat secara (mengenal halusinasi dan cara
 Pasien mampu teratur menghardik)
menyebutkan berapa  Anjurkan pasien - Klien mengatakan minum obat 2x
macam obat yang memasukkan dalam jadwal sehari setelah makan dan ada yang
diminum kegiatan harian 3x sehari
- Klien mengatakan minum obat pagi
setelah sarapan dan malam setelah
makan.
O:
- Klien tampak kooperatif
- Klien menatap perawat saat
berbincang.
- Klien mampu menjelaskan kembali
saat di tanya tentang kegiatan di Sp
1
- Klien mampu diajak berdiskusi
tentang pengobatannya.
A:
Halusinasi Pendengaran: Sp 2 teratasi
P:
Rencana Tidak Lanjut
- Lanjutkan SP 3 Halusinasi:
Bercakap-cakap
- Bantu klien memasukan kegiatan di
jadwal
Jum’at, Halusinasi Setelah 1 kali pertemuan  Evaluasi kemampuan pasien S: Viky
29/01/ pasien mengendalikan dalam mengontrol halusinasi  Klien mengatakan tadi malam bisa
2021 halusinasi dengan cara dengan menghardik dan tidur
bercakap cakap dengan orang penggunaan obat  Klien mengatakan tadi malam
lain  Latih pasien mengendalikan masih mendengarkan suara
halusinasi dengan cara menyuruhnya untuk mandi pukul
bercakap cakap dengan 01.00 WIB, lalu pasien menghardik
orang lain dengan menyuruh suara itu pergi.
 Anjurkan pasien  Klien mengatakan sudah minum
memasukkan dalam jadwal obat malam dan tadi pagi, yaitu
kegiatan harian trifluoperazin 30 mg dan 3 kali
sehari yaitu phenytoin 100mg.
 Klien mengatakan akan bercakap-
cakap dengan ibunya jika
mendengar bisikan suara
O:
 Klien mampu menjawab saat di
evaluasi kegiatan Sp 1 dan Sp 2
 Klien dapat minum obat dengan
benar
 Klien terlihat antusias ketika akan
diajarkan cara mengalihkan bisikan
suara dengan cara bercakap-cakap
A:
Halusinasi Pendengaran: Sp 3 Teratasi
P:
Rencana Tindak Lanjut:
- Lanjutkan Sp 4: Melakukan
kegiatan
- Demonstrasi cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik,
minum obat, dan bercakap-cakap
Jumat, Risiko perilaku Setelah 1 kali pertemuan 1. Membina hubungan saling S: Viky
29/01/20 kekerasan pasien mengendalikan risiko percaya - Klien mengatakan keinginan untuk
20 perilaku kekerasan dengan 2. Ajarkan SP 1 Pasien marah berkurang
pukul bantal - Memberi kesempatan - Klien mengatakan akan
klien untuk menerapkan cara mengontrol
mengungkapkan marah yang telah diajarkan yaitu
perasaannya dengan cara memukul bantal
- Mengkaji penyebab marah - Klien mengatakan sudah cukup
klien tenang
- Mengkaji tanda-tanda O:
perilaku kekerasan pada - Kontak mata cukup
klien - Klien mampu mempraktekan cara
- Mengkaji cara yang yang telah diajarkan
digunakan klien untuk - Klien tampak tenang
mengatasi marahnya - Klien terlihat menulis kegiatan
- Mengevaluasi keefektifan pada hari ini di jadwal
cara yang digunakan klien A:
untuk mengatasi Masalah Resiko Perilaku Kekerasan
marahnya teratasi sebagian
- Melatih klien mengatasi P:
marahnya dengan cara Rencana tindak lanjut
latihan nafas dalam dan - Evaluasi Sp 1
pukul bantal - Latih Sp 2 (mengenal obat)
- Memberikan pujian pada - Bantu klien membuat jadwal
klien kegiatan

Anda mungkin juga menyukai