Anda di halaman 1dari 30

BAB 3

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
PADA NY. A DIRUANG AKUT RSJD ABEPURA

Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa dengan

masalah utama perilaku kekerasan yang dimulai dengan tahap pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan

yang dilaksanakan pada tanggal 26- 29 September 2021 di Ruang Akut

Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura dengan data sebagai berikut :

2.1. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 39 th
Informan : Klien
Pendidikan : SMP
Alamat : Sentani
Agama : Katolik
Pekerjaan : -
Tanggal pengkajian : 26-09-2022 Jam : 11.00 WIT
Diagnosa Medis : F.20.0 ( Skozofrenia Paranoid )
No. Rekan Medik : 000105

II. ALASAN MASUK


Klien di antar oleh keluarganya Ke IGD RSJ Abepura dengan keluhan perubahan
perilaku seperti telanjang di tengah jalan di daerah expo,meludahi orang-orang dan
memaki orang-orang yang berada di sekitarnya
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien sudah 3x masuk RSJD Abepura dan merupakan pasien lama dan
terakhir dirawat pada bulan April 2022 dirumah sakit jiwa dan pengobatan
sebelumnya kurang berhasil dikarenakan pasien tidak minum obat secara
teratur dan putus obat.
Masalah Keperawatan : Theritmen In efektif
1. Pelaku/ Usia Korban /Usia Saksi/ Usia Aniaya fisik
Aniaya Fisik
Pasien tidak pernah mendapat Aniaya fisik dari keluarga ataupun dari
lingkungan tempat tinggal, namun klien termasuk pelaku aniaya fisik baik
pada orang maupun pada lingkungan tempat tinggalnya terbukti dengan
mengganggu lingkungan teriak-teriak.
a. Pengobatan sebelumnya:

Klien mengatakan sudah 3x masuk sejak 6 bulan terakhir ke RSJ dan

dan sudah sering melakukan pengobatan.

b. Aniya fisik

Klien tidak pernah mendapat Aniaya fisik dari keluarga ataupun dari

lingkungan tempat tinggal, namun klien termasuk pelaku aniaya fisik

baik pada orang maupun pada lingkungan tempat tinggalnya terbukti

dengan menggangguan lingkungan dengan teriak-terik dan telanjang

di jalan.

c. Aniaya seksual:

Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi

yang mengalami aniaya seksual

d. Penolakan:
Klien mengalami penolakan oleh masyarakat sekitara rumahnya.

Penolakan tersebut berupa klien sering diejek dan tidak ada yang mau

berteman.

e. Kekerasan dalam keluarga

Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga klien juga

mengatakan tidak pernah menjadi korban dalam kekerasan dalam

keluarga.

Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan

IV. FISIK

Tanda Vital :

Pada saat dilakukan pengkajian :

1. TD : 110/70 MmHg
2. N : 84x/menit
3. SB : 36,5°c
4. R : 22x/menit

Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah Keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan

: Klien
+ : Meninggal
: Garis keturunan

Klien adalah anak Ke 3 dari 3 bersaudara, klien tinggal serumah dengan ayah dan
ibu,kakak laki-laki dan kakak perempuannya. Klien mengatakan di dalam keluarga
tidak ada yang mengalami gangguan.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri

a) Gambaran diri
Klien mengatakan bagian anggota tubuh yang paling berharga adalah matanya
karena klien dapat melihat keindahan dunia.
b) Identitas
Klien mengatakan dirinya seorang perempuan berusia 39 tahun , bekerja
sebagai PNS dan belum menikah.
c) Peran
Klien berperan sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara dan klien mengatakan
belum bisa membantu keluarga serta belum bisa membahagiakan orang
keluarga.
d) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, dan pulang ke rumah berkumpul
dengan keluarga dan bekerja membantu kedua orang tua dan berharap
masyarakat dapat menerima Klien kembali
e) Harga diri
Klien mengatakan malu pada diri sendiri dan klien merasa tidak berguna dan
merasa tidak memiliki kelebihan untuk dapat di banggakan oleh keluarga,
menilai dirinya negatif dan merasa tidak mampu melakukan apapun.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah ibunya,
klien ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti kerja bakti di lingkungan
tempat tinggalnya dan dapat berhubungan dengan temannya dan tidak
mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Masalah keperawatan: Tidak ditemukan


4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama Katolik dan klien memiliki kepercayaan bahwa Yesus adalah
Tuhannya.

b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan setiap hari minggu ia pergi ke gereja untuk beribadah
Masalah Keperawatan: Tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Klien tampak memakai pakaian dan sesekali tampak membuka pakaianya tanpa
sebab, pasien mengatakan ia mandi 1x sehari dengan menggunakan sabun mandi
namun tidak menggosok gigi.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Klien berbicara keras sambil teriak, gelisah dan mudah tersinggung dan tidak
dapat mengontrol emosi.
Masalah Keperawan : Risiko perilaku kekerasan
3. Aktivitas Motorik
Klien saat di kaji terlihat tegang dan gelisah. dan kadang nampak Agitasi
(gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan).
Masalah Keperawatan : Gangguan Aktivitas motorik
4. Alam perasaaan
Klien mengatakan merasa ketakutan dengan apa yang di dengar yang tidak jelas
Masalah Keperawatan : gangguan alam perasaan
5. Afek
Afek Labil, saat dikaji klien tampak : (emosi berubah dengan cepat dan tiba-tiba
yang tidak berhubungan dengan stimlus eksternal)
Masalah Keperawatan : Gangguan alam perasaan
6. Interaksi Selama Wawancara
Klien koperatif, dan dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
Maslah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Persepsi
Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan aneh berbisik di telinga dan
datang pada saat sendiri,,isinya menyuruh memukul dan membunuh,
frekwensinsinya 2 kali dan waktunya malam hari dan siang hari, respon
mengikuti isi halusinasi klien juga melihat objek yang seperti menantang dan
ingin memukul.
Klien mengatakan sesekali melihat suatu objek yang terlihat seperti menantang
dan ingin memukulnya, frekuensi kejadianya 2x dengan rentang waktu malam
dan siang hari
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran dan Halusinasi
penlihatan
8. Proses Pikir
Pada saat dikaji klien mengalami Blocking dimana pembicaraan terhenti tiba-
tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
Masalah Keperawatan : Gangguan isi Pikir
9. Isi Pikir
Saat dikaji klien berpikiran pasien tampak Fobia ketakutan yang patologis
dimana rasa takut tidak logis terhadap objek pada situasi tertentu
Masalah Keperawatan : Gangguan Isi pikir
10. Tingkat Kesadaran
Saat dikaji klien tidak mengalami dis orientasi waktu tempat dan orang terbukti
ketika di tanya dapat menjawab hari Senin, mengenal bu Suster Nasrah dan
Tempat pasien di rawat di RSJD.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat panjang terbukti saat dikaji: klien
mampu mengingat kejadian yang terjadi satu bulan dan daya ingat pendek dapat
menyebut kegiatan yang dilakukan selama di ruang Akut.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik terbukti saat pengkajian klien masih dapat
berhitung sederhana dan dapat menjawab perhitungan sederhana yang diberikan
perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
13. Daya Tilik Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan membutuhkan pengobatan di RSJ
dan ingin keluar dari RSJ
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah

VII. Kebutuhan Persiapan Klien.


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.

2. BAB/BAK
Klien dapat defeksi/berkemih tanpa bantuan dengan frekuensi BAB kurang lebih 1x
sehari dan BAK kuirang lebih 4-6x sehari
3. Mandi
Klien mampu mandi 1x sehari tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian / Berhias
Klien mampu berpakaian mandiri tetapi tidak rapi
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengalami gangguan pola tidur. Klien tidur siang 2-4 jam dan untuk tidur
malam 4-6 - jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya klien hanya mondar mandir
dalam sel
Masalah Keperawatan : Gangguan Pola tidur
6. Penggunaan Obat
Untuk penggunaan Obat klien masih membutuhkan bantuan perawat belum mampu
melakukannya sendiri dan belum mengetahui obat-obat yang dikonsumsi.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan jarang pergi ke puskesmas karena langsung ke RSJD mengambil
obat kontrol
Kegiatan didalam rumah/RSJ
Klien saat ini belum mampu melakukan kegiatan rumah dengan baik misalnya
membantu ibunya bersih-bersih rumah.
8. Kegiatan di luar rumah
Klien masih belum mampu melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
pergi bekerja, ibadah atau berjalan-jalan.

VIII. Mekanisme Koping


Mekanisme koping maladaptive terbukti: klien mengatakan saat penyakitnya
kambuh, Klien akan marah- marah, dan merusak fasilitas yang ada di sekitarnya.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
1. Klien mengatakan keluarga mendukungnya untuk kesembuhannya
2. Klien Mengatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena tidak dapat
menahan emosi dan kadang merusak benda sekitarnya
3. Masalah pendidikan klien mengatakan tidak perlu sekolah karena sudah kerja
sebagai PNS.
4. Masalah pekerjaan : Klien sudah bekerja sebagai PNS tidak masuk kerja karena
kondisinya saat ini masih berobat di RSJD
5. Masalah ekonomi : Klien mengatakan kehidupan keluarganya berkecukupan
X. Pengetahuan Kurang
Klien Pengetahuan saat dikaji kurang terbukti klien tidak dapat menjawab beberapa
pertanyaan karena sulit memahami dan tidak mengetahui dan sulit berkonsentrasi.
Masalah Keperawatan : Masalah Kurang pengetahuan

XI. Aspek Medik


Diagnosa Medis : F 20.0 (Skizofrenia Paranoid)

Tabel: 3.1. Terapi Medik :

Nama Obat Kegunaan


Lodomer Untuk mengatasi gejala psikosis pada gangguan mental
3 x 1 mg
(Pagi,siang dan
Malam)
Deiazepam Untuk mengaatasi gangguan kecemasan,meredakan
2 x 2 mg kejang,dan kaku otot
(Pagi dan Malam)

XII. Klasifikasi Data


Tabel : 3.2 Klasisifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif

- Pasien mengatakan ingin cepat keluar  Tanda vital : TD : 110/70 mmHg


dari rumah sakit ini  N : 84x/menit
- merasa tidak berguna dan merasa  SB : 36,5°c
tidak memiliki kelebihan untuk dapat  R : 22x/menit
di banggakan oleh keluarga, menilai  BB : 92kg
dirinya negatif dan merasa tidak  TB : 165 cm
mampu melakukan apapun.
 Pasien tampak gelisah dan tidak
- Pasien mengatakan orang yang paling
tenang saat berinteraksi dengan
berarti dalam hidupnya adalah ibunya
perawat
- Pasien mengatakan merasa marah saat
 Pasien tampak memakai pakaian
mendengarkan dan melihat suatu
dan sesekali ia tampak membuka
objek yang seperti menantangnya
pakaiannya tanpa sebab.
- pasien mengatakan ia mandi satu kali
sehari dengan menggunakan sabun  Klien tampak berbicara keras
mandi namun tidak mengosok gigi. sambil teriak, gelisah dan mudah
- Pasien mengatakan sesekali melihat tersinggung dan Pasien saat di kaji
suatu objek yang terlihat seperti terlihat tegang dan gelisah. dan
menantang dan ingin memukulnya, kadang nampak Agitasi (gerakan
- motorik yang menunjukkan
- Pasien mengatakan jika ada sesuatu kegelisahan) seperti mondar
hal yang tidak sesuai dengan mandir dak dapat mengontrol
harapannya ia akan marah- marah, emosi.
berkata kasar,pukul orang disekitar  saat dikaji pasien tampak emosi
dan merusak barang-barang kemudian tiba-tiba diam dan tidak
ingin bicara
 Pasien koperatif, kontak mata ada
saat berinteraksi
 Pada saat dikaji pasien mengalami
Blocking dimana pembicaraan
terhenti tiba-tiba tanpa gangguan
eksternal kemudian dilanjutkan
kembali
 Pasien mampu berpakaian mandiri
tetapi tidak rapi.

XIII. Analis Data


Tabel :2.2. Analisa Data
Data Masalah
DS: Klien mengatakan
 Pasien mengatakan jika ada sesuatu
hal yang tidak sesuai dengan
harapannya ia akan marah- marah,
berkata kasar,pukul orang disekitar Resiko Perilaku Kekerasan
dan merusak barang-barang
 Pasien Mengatakan mengalami
masalah dengan lingkungan karena
tidak dapat menahan emosi dan
kadang merusak benda sekitarnya
DO : nampak :
 Saat bercerita klien nampak
pandangan tajam .
 Nada suara tingi
 Mondar-mandir
 mata melotot
 Mendominasi pembicaraan
XIV. Pohon Masalah

Resiko tinggi mencederai diri orang lain dan lingkungan Efek

Resiko perilaku kekerasan Core Problem

Halusinasi pendengaran

Cause
Harga diri rendah

Gambar : Pohon masalah Risiko perilaku kekerasan Ny.A

XV. Daftar Masalah Keperawatan


1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Konsep diri
3. Defisit Perawatan Diri
4. Kurang pengetahuan
5. Gangguan pola tidur

XVI. Diagnosa Keperawatan


1. Risiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Halusinasi Pendengaran/penglihatan
4. Difisit perawatan diri
5. Ritmen Therapi Infektif

XVII Diagnosa Prioritas

1. Risiko Perilaku Kekerasan


XVIII. STRATEGI PELAKSANAAN
SP 1 latihan relaksasi tarik nafas dalam
“Nah, sekarang ceritakan Apa yang membuat Ibu marah?” “Apakah
sebelumnya Ibu pernah marah? penyebabnya apa?
“Saat Ibu sedang marah apa yang Ibu rasakan?
“Setelah itu apa yang Ibu lakukan?”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal Ibu dapat terselesaikan? “
“Menurut Ibu adakah cara lain yang lebih baik?
Maukah Ibu belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?”
“Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Ibu yaitu latihan tarik
nafas dala, latihan fisik memukul bantal dan kasur, berbicara dengan baik :
menolak dan meminta dengan baik, lakukan deeskalasi yaitu
mengungkapkan perasaan marah secara tertulis, lakukan kegiatan ibadah
fisik, dan minum obat dengan prinsip 6 benar bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu? Yaitu dengan latihan tarik napas dalam dan pukul bantal.
Kita mulai dengan napas dalam dulu yah!”
”Suster berikan contoh yach pak cara tarik nafas dalam dengan cara : Ibu
berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar,
lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut”
“Ayo Ibu coba lakukan, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui
mulut. Nah, lakukan 3-5 kali. “
“Bagus sekali, Ibu bisa melakukan bila mana bapak emosi atau marah”
“Luar biasa,Ibu telah melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam, ibu
lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul ibu
sudah terbiasa melakukannya”
Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan Latihan fisik teknik relaksasi
napas dalam, ibu terlihat sudah lebih rileks”. “Coba ibu sebutkan lagi apa
yang didiskusikan dan dilatihkan “Wah....bagus, ibu masih ingat semua...”
Bagaimana kalau latihan ini kita masukkan dalam jadwal kegiatan sehari-
hari ibu ?”
“Kapan waktu yang ibu inginkan untuk melakukan latihan ini? Bagaimana
kalau setiap jam 08 pagi?”
“Nah, ibu . Cara yang kita praktikkan tadi baru salah satu dari teknik saja.
Masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah ibu . Cara yang
berikutnya adalah dengan Latihan fisik memkul bantal atau kasur,
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua nanti habis makan siang 14.
siang disini saja yach pak ?” “Ibu Kalau begitu saya pamit dulu sampai kita
bertemu nanti yah bu kita akan melakukan kegiatan kedua latihan fisik
memukul bantal dan kasur.
SP 2 latihan fisik memukul bantal dan kasur
- Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Masih ingat dengan saya bu, hebat bu, masih ingat tentang topik yang akan
diskusikan bagaimana jika kita berdiskusi selama 30 menit? dimana?, baiklah bapak
mau berdiskusi di sini saja yach bu ”

- Evaluasi
“Bagaimana keadaan bu pagi ini ? masih ingat yang kita latihkan tadi ? Bagus sekali
bu

- Validasi
Siang ini kita akan latihan latihan mengontrol emosi dngan cara latihn fisik
memukul bantal

- Kontrak Tindakan dan Tujuan


Baiklah, kita akan latihan memukul bantal tujuannya agar perasaan bapak menjadi
lebih tenang? Bagaimana... apakah ibu setuju?

- Kontrak Waktu dan Tempat


Baiklah bagaimana kita berdiskusi selama 20 yach ?, di sini saja yach bu ? .

- Fase Kerja
“ Bila ibu tidak dapat mengontrol emosi bapak boleh memukul bantal untuk bisa
mengalurkan emosi bapak rasakan, cara begini yach bu , bantal di letakkan di depan
ibu lalu bantal di bukul dengan kedua tangan mengepal dengan keras sekeras
kerasnya di atas bantal sampai emosi bapak bisa terkontrol, begini caranya yach bu
tinju batal sekeras-kerasnya lakukan berulang-ulang sampai emosi bapak tidak
muncul lagi.” Coba ibu praktikkan, luar biasa pak. ita maskkan dalam jadwal
kegiatan yach bu, kira-kira berapak kali ibu ingin melakukakn latihan memukul
bantal , jadi ibu ingin 2 kali yach jam berapa saja ibu, berarti pagi jam 09 pagi. dan
11.00 siang

- Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
fisik memukul bantal tadi? Ya...betul, dan kelihatannya ibu terlihat sudah bisa
melakukukan secara mandiri ”. “Wah....bagus, ibu masih ingat semua...”

- Kontrak yang akan dating


Besok kita akan bertemu kembali untuk mendisukisikan latihan mengontrol emosi
dengan cara ke 3 Berbicara dan miminta dengan baik, kita akan bertemu di tempat
ini jam 09,00 pagi yach pak ? Bik pak Suter pamit dulu, selamat istirahat..
Sp 3. Latih berbicara baik: meminta dan menolak dengan baik

- Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Masih ingat dengan saya bu, hebat bu, masih ingat tentang topik yang akan
diskusikan bagaimana jika kita berdiskusi selama 30 menit? dimana?, baiklah bapak
mau berdiskusi di sini saja yach bu ”

- Evaluasi
“Bagaimana keadaan bu pagi ini ? masih ingat yang kita latihkan kemarin ? Bagus
sekali bu

- Validasi
Pagi ini kita akan latihan latihan mengontrol marah secara verbal yaitu
mengungkapkan meminta dan menolak dengan baik.

- Kontrak Tindakan dan Tujuan


Baiklah, kita akan latihan berbicara dengan baik meminta dan menolak dengan
baik. Tujuannya ibu dapat mengungkapkan permintaan dan penolakan de4ngan baik
tanpa harus marah... apakah ibu setuju?

- Kontrak Waktu dan Tempat


Baiklah bagaimana kita berdiskusi selama 30 yach ?, di sini saja yach bu ? .

- Fase Kerja
jadi cara mengontrol mara secara verbal ada 3 cara antara lain :
Mengunmgkapkan, meminta, menolak dengan baik tanpa harus marah , misalnya
jika ingin meminta sesuatu minta lah dengan baik terlebih dahulu dengan kata tolong
begitu yah bu, coba bapak praktekkan bagaimana meminta dengan baik begini yach
bu, Luar biasa.. ibu bisa melakukan meminta dengan baik.

- Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
mengungkapkan meminta dan menolak dengan baik?..”

- Kontrak yang akan dating


Siang nanti kita akan bertemu kembali untuk mendisukisikan tentang cara ke 4
Berbicara dan miminta dengan baik, kita akan bertemu di tempat ini jam 09,00 pagi
yach bu ? Bik bu Suter pamit dulu, selamat istirahat..
SP 4 Pasien : Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual 
- Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat siang ibu? bagaimana sudah makan ibu

- Evaluasi Validasi
”Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini ? apakah ibu masih ingat cara mengontrol
amarah yang telah saya ajarkan selama ini, Coba ibu sebutkan ? ya . . bagus ibu luar
biasa .

- Validasi Kontrak 
Topik :
bapak, sesuai janji kita tadi pagi, kita akan berbincang- bincang tentang cara
mengontrol amarah dengan cara spiritual
Waktu :
Sesuai kontrak kita yang sudah kita sepakati, kita akan berbincang-bincang selama
20 menit 
Tempat :
ibu bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang makan
Tujuan :Supaya bapak dapat megontrol amarah dengan cara spiritual 

- Fase kerja
Baiklah ibu , jika bapak marah dan kesal bapak bisa melakukan kegiatan ibadah
sesuai dengan keyakinan ibu seperti : kegereja setiap minggu dan kegiatan
keagamaan ibu

- Fase Terminasi
Evaluasi Respon

Evaluasi Subjektif 
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara
mengontrol amarah dengan cara spiritual yang sudah saya jelaskan tadi bapa luar
biasa.

Evaluasi Objektif 
Coba ibu sebutkan cara spiritual yang bisa bapak lakukan ketika bapak marah atau
kesal. Bagus sekali bapak sudah dapat melakukan.

- Kontrak yang akan dating


Topik :
ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang menontrol perilaku
kekerasan dengan cara patuh minum obat
Waktu :
ibu mau berbincang-bincang jam berapa, Berapa lama, Bagaimana kalau jam 09:00,
selama 20 menit ya Kita bertemu hari kamis yah ibu
Tempat :
Dimana kita berbincang - bincang Bagaimana kalau disini lagi di ruang makan
Sampai jumpa besok ya pak, selamat beristirahat ibu

SP 5 Pasien : Mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat 


- Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu? bagaimana tidurnya semalam ibu , berarti ibu semalam tidurnya
nyenyak yah.

- Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? apa ibu sudah melakukan cara-cara yang sudah
saya ajarkan pada pertemuan sebelumnya, ibu bagus bapak luar biasa

- Validasi Kontrak
Topik :
bapak, sesuai janji kita kemarin pagi ini kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat dengan 6 Benar.
Waktu :
Sesuai yang sudah kita sepakati, kita akan berbincang-bincang selama 20 menit 
Tempat :
bapak setuju kita berbincang-bincang di tempat ini saja yah bu
Tujuan :
Perbincangan kita kali ini tujuannya agar ibu mengetahui manfaat minum obat,
kerugian minum obat dan mengetahui 6 benar obat 

- Fase Kerja
Baiklah bapak kita mulai saja yah perbincangan kali ini, sebelumnya coba saya lihat
jadwal kegiatan ibu.Ibu tahu tidak apa manfaat minum obat secara teratur…? Kalau
ibu tidak minum obat secara teratur bagaimana …? bapak bisa sebutkan 6 benar cara
minum obat…? Saya akan jelasakan bapak benar minum obat yaitu : Benar obat,
Benar pasien, Benar Dosis, Benar Waktu, dan benar pemberian,benar kadaluarsanya.
Keuntungan minum obat secara teratur adalah untuk mencegah kekambuhan dan
kerugiannya adalah dapat menyebabkan kekambuhan dan bapak bisa mengalami
sakit seperti ini akan semakin lama..!

- Fase Terminasi 
Evaluasi Subjektif 
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang mengontrol amarah
dengan cara minum obat

Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan kembali keuntungan minum obat secara teratur, kerugian tidak
minum obat dan coba sebutkan juga 6 benar cara minum obat….??? Bagus .. ibu
masih bisa mengingatnya ibu luar biasa

- Rencana Tindak Lanjut 


Saya harap ibu dapat melakukan cara mengontrol amarah dengan patuh minum obat
seperti yang telah saya jelaskan. Dan ibu masukan kedalam jadwal kegiatan harian.

- Kontrak yang akan dating


Topik :
ibu, besok kita bertemu lagi, kita akan berdiskusi manfaat yang di dapat setelah
mempraktekkan latihan mengendalikan risiko perilaku kekerasan..!
Waktu :
ibu, mau jam berapa kita bertemu dan berapa lama ? Jam 08.00 selama 20 menit yah
bapak.
Tempat :
Dimana kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana kalau disini lagi Baik sampai
jumpa besok selamat beristirahat

SP 6 Pasien : Mendiskusikan manfaat yang di dapatkan setelah mempraktekkan


latihan mengendalikan risiko perilaku kekerasan
- Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu? apakah ibu sudah sarapan ?

- Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? apa ibu sudah melakukan cara-cara yang sudah
saya ajarkan pada pertemuan sebelumnya, bapak bagus ibu luar biasa

- Validasi Kontrak
Topik :
ibu, sesuai janji kita kemarin pagi ini kita akan berbincang-bincang tentang manfaat
yang didapat setelah mepraktekkan latihan mengendalikan risiko perilaku kekerasan
Waktu :
Sesuai yang sudah kita sepakati, kita akan berbincang-bincang selama 20 menit 
Tempat :
Apakah, bapak setuju kita berbincang-bincang di tempat ini saja yah bu
Tujuan :
Perbincangan kita kali ini tujuannya agar ibu mengetahui manfaat latihan setelah
mempraktekkan latihan mengendalaikan risiko perilaku kekerasan.

- Fase Kerja
Baiklah ibu kita mulai saja yah perbincangan kali ini, sebelumnya mari kita lihat
lihat jadwal kegiatan ibu . Apa ibu tahu manfat latihan mengendalika risiko perilaku
kekerasan ? Kalau tiba-tiba bapak marah ibu bisa melakukan latihan yang telah
suster latihkan

- Fase Terminasi 
Evaluasi Subjektif 
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang manfaat latihan
mengontrol risiko perilaku kekerasan ?

Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan kembali manfaat yang di dapatkan setalah mempraktikkan
latihan mengendalikan risiko perilaku kekerasan Bagus bapak masih bisa
mengingatnya bapak luar biasa

- Rencana Tindak Lanjut 


harap Suster semoga ibu dapat merasakan manfaat latihan mengontrol risio
perilaku kekerasan seperti yang telah saya jelaskan..
XIX RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien :Ny.A Dignosa Medis : F.20.0 (Skizifrenia Paranoid)


Ruangan : Akut No. Rekam Medik : 000105

RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. RISIKO Klien tidak mencederai diri Kriateria hasil di tandai klien : 1. Bina hubungan saling percaya
PERILAKU dan klien dapat membina
KEKERASAN 1. Klien mampu membalas salam a. Beri salam/panggil nama
hubungan saling percaya
. kognitif klien mampu : 2. Klien mampu menjabat tangan b. Sebutkan nama perawat

 Menyebutkan penyebab, 3. Klien mampu menyebutkan nama c. Jelaskan maksud hubungan interaksi
tanda dan gejala risiko 4. Klien mampu kontrak waktu d. Jelaskan akan kontrak yang akan dibuat
perilaku kekerasan e. Beri rasa aman dan empati
5. Klien mampu mengetahui nama
 Menyebutkan akibat dan
f. Lakukan kontak sering
menyebutkan cara mengatasi
1. Subyektif :
risiko perilaku kekerasan
2. Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan, penyebab,
2. psikomotorik klien mampu :  Klien mengatankan :Tidak benci dan kesal
kemampuan mengatasi RPK dan akibat
dengan orang lain
 Mengendalikan risiko 3. Jelaskan proses terjadinya tanda dan gejala RPK
 Klien mengatakan :Tidak ingin memukul
perilaku kekerasan dgn 4. Latih klien untuk melakukan relaksasi tarik nafas dalam,
 Mengatakan :Mampu mengontrol perilaku
relaksasi tarik nafas latihan fisik: memukul bantal,kasur.
kekerasan
dlm,pukul bantal,kasur. 5. Latih klien berbicara dengan baik
 Mengatakan : tidak ingin menyakiti diri
 berbicara dengan baik 6. Latih klien deeskalsi secara verbal maupun tertulis
sendiri
 melakukan deeskkalasi; 7. Latih klien melakukan ibadah sesuai dengan agama dan
mengungkapkan perasaan 2. Obyektif kepercayaan yang dianut.
marah secara verbal 8. Latih Klien Minum obat dengan 6B.(Benar nama klien,benar
 Nampak : Mata tidak melotot
 Melakukan kegiatan ibadah obat, benar dosis, benar cara,benar waktu,benar tanggal dan
 Nampak : Pandangan tidak tajam
 Patuh minum obat 8B(Benar kadaluasra
 Nampak : Tidak gelisah dan mondar mandir.
nama klien,benar obat, benar 9. Diskusikan manfaat yang di dapatkan
 Nampak: Nada suara tidak tinggi dan
dosis, benar cara,benar setelah mempraktekkan latihan mengendalikan risiko perilaku
berbicara dengan baik
waktu,benar manfaat,benar kekerasan
 Nampak : Tidak mendominasi pembicaraan
tanggl kadaluasrsa dan benar
 Nampak tidak merusak lingkungan
dokumentasintasi)
3. Afektif :  Nampak Tidak memukul orang
 Nampak: tidak menyalahkan orang lain.
 Merasaan manfaatnya dan
Nampak Tidak mengungkapkan keinginan
latihan yang dilakukan
yang tidak realistik
Membedakan perasaan
sebelum dan sesudah latihan

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Ny.A Dignosa Medis : F.20.0 (Skizifrenia Paranoid)
Ruangan : Akut No. Rekam Medik : 000105
Perawat : Mahasiswa Ratna Dpjp :
Hari/Tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf

26-09-2022 Jam : 08.00 WIT JAM: 11.00 WIT


08.00 WIT
Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku O: Klien mengatakan:” saya tidak dapat mengontrol emosi, dan kalau marah saya
kekerasan, penyebab, kemampuan mengatasi RPK sering menghancukan barang di rumah,saya tidak mengerti penjelasan suster
dan akibatnya. RPK dan menjelaskan proses kalau saya mengalami penyakit yang disebut Risiko perilaku kekerasan
terjadinya RPK S: Klien nampak: Tidak mampu menjelaskan tanda dan gejala serta pengertian Risiko
perilaku kekerasan dan akibat yang ditimbulkan.
A: Risiko perilaku kekerasan
T/ SP1 : . Klien belum mampu mengedentikasi tanda dan gejala RPK dan
menjelaskan pengertian Risiko perilaku kekerasan

P: Lanjutkan tindakan Keperawatan :

E/Validasi tanda dan gejala RPK, SP1


RTL :SP2 :Melatih relaksasi tarik napas dalam dan latihan fisik memukul kasur .

SP2. Melatih klien melakukan relaksasi tarik nafas


JAM 12.30 JAM 14.30 WIB
dalam dan latihan fisik memukul bantal dan kasur
WIT
S : Klien mengatakan “baik suster Tanda gejala risiko perilaku kekerasan dan
mengontrol emosi dengan cara Tarik nafas dalam .dan memukul bantal
O : Klien nampak : menjelaskan tanda dan gejala RPK dan dapat mempraktekkan
tarik napas dalam dan memukul kasur secara mandiri ,
A : Risiko Perilaku kekerasan
T/ SP2 : Klien mampu menyebut tanda dan gejala RPK dan melakukan relaksasi
tarik napas dalam dan latihan memukul bantal secara mandiri
P : Lanjut Tindakan Keperawatan:
E/Validasi tanda dan gejala RPK, SP1,SP2
RTL SP 3 : Melatih klien berbicara dengan baik : mengungkapkan perasaan meminta
dan menolak dengan baik

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Ny.A Dignosa Medis : F.20.0 (Skizifrenia Paranoid)
Ruangan : Akut No. Rekam Medik : 000105
Perawat : Mahasiswa Ratna Dpjp :

Hari/Tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf

27-9-2022 Jam : 08.00 WIT Jam 10.00 WIT


08.00 WIT
SP2:Melatih klien berbicara S : Klien mengatakan : minta air sambil teriak sambil ngedor-ngedor teralis sel
dengan baik : O : Klien nampak : lupa latihan yang dilatihkan, kemudian perawat mempraktekkan kembali di depan klien
mengungkapkan perasaan A : Risiko Perilaku Kekerasan
meminta dan menolak T/ SP3.Klien belum mampu :Berbicara dengan baik dan meminta serta menolak dengan baik.
dengan baik P : Lanjut tindakan keperawatan
E/Validasi tanda&gejala RPK,SP1,SP2,SP3
RTL : SP4 Latih klien deeskalasi curhat

SP3. Melatih klien JAM 15.00 WIT


deeskalasi : curhat
13.00. WIT S : Klien mengatakan : mengontrol marah dengan tarik napas dalam, memukul antal, berbicara dengan baik dan
curhat
O : Klien nampak : menyebut cara mengontol emosi
dan mempraktekkan tarik napas dalam, memukul bantal, berbicara dengan baik namun belum mampu
deeskalasi (curhat )
A : Risiko perilaku kekerasan
T/ TKN : SP3 Klien belum mampu curhat secara mandiri
P : Lanjutkan Tindakan keperawatan
E/Validasi tanda& gejala RPK,SP1,SP2,SP3,
RTL : SP4. Latih klien melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut.

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Ny.A Dignosa Medis : F.20.0 (Skizifrenia Paranoid)
Ruangan : Akut No. Rekam Medik : 000105
Perawat : Mahasiswa Ratna Dpjp :
Hari/Tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf

28-9-2022 Jam : 08.00 WIT Jam 10.00 WIT


08.00 WIT
SP4. Latih klien melakukan S : Klien mengatakan : saya tidak bisa ibadah karena saya ada di sel, keluarkan aku dari sini.
kegiatan ibadah sesuai O : Klien nampak : lupa latihan yang dilatihkan, kemudian perawat mempraktekkan kembali di depan klien
dengan agama dan A : Risiko Perilaku Kekerasan
keyakinan yang dianut. T/ SP4 Latih klien melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agamara dan keyakinan yang dianut
Kemampuan : Klien belum mampu melakukan kegiatan ibadah
P : Lanjut tindakan keperawatan
E/Validasi tanda&gejala RPK,SP1,SP2,SP3,SP4.
RTL : SP5 Latih klien patuh menum obat dengan prinsip 8 benar

JAM 15.00 WIT


SP5 Latih klien patuh
menum obat dengan prinsip
13.00. WIT 8 benar S : Klien mengatakan : say punya obat 3 macam
O : Klien nampak : menyebut obat yang di minum
A : Risiko perilaku kekerasan
T/ TKN : SP5 Latih minum obat dengan prinsip 8 benar
P : Lanjutkan Tindakan keperawatan
E/Validasi tanda& gejala RPK,SP1,SP2,SP3,SP4,SP5.
Kemampuan : Klien mampu menyebut warna obatnya, namun belum mampu menyebut fungsi obat yang
diminum.
RTL : SP6.Diskusikan manfaat yang di dapat setelah mempraktikkan latihan mengendlikan risiko periaku
kekerasan .
Tabel 2.1.
Tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan

No Tanggal
Tanda dan gejala
. 26 27 28 29 30
1. Mengatakan benci/kesal dengan orang lain. √ √ −
2. Mengatakan ingin memukul orang. √ √ −
3. Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku √ √ √
kekerasan.
4. Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri, √ √ √
orang lain, dan merusak lingkungan.
5. Mengatakan tidak senang. √ √
6. Menyalahkan orang lain. √ √ √
7. Mengatakan diri berkuasa. √ √ −
8. Merasa gagal mencapai tujuan. √ √ √
9. Mengungkapkan keinginan yang tidak realistis dan
minta dipenuhi.
10. Suka mengejek dan mengritik.
11. Melotot. √ √ −
12. Pandangan tajam. √ √ −
13. Tangan mengepal, rahang mengatup. √ √ −
14. Gelisah dan mondar-mandir. √ √ −
15. Tekanan darah meningkat.
16. Nadi meningkat.
17. Pernapasan meningkat. √ − −
18. Mudah tersinggung. √ √ −
19. Nada suara tinggi dan bicara kasar. √ √ −
20. Mendominasi pembicaraan. √ √ −
21. Sarkasme.
22. Merusak lingkungan. √ − −
23. Memukul orang lain.
24. Disorientasi.
25. Wajah merah. √ − −
26. Postur tubuh kaku.
27. Sinis. √ √ √
28. Bermusuhan. √ √ −
29. Menarik diri. √ √ √
Total skor 20 18 7
Tabel 2.2.
Evaluasi kemampuan klien

KEMAMPUAN TANGGAL

26 27 28 29 30

1 Menyebutkan tanda dan gejala dari perilakun kekerasan B B M


2 Melatih klien untuk melakukan relaksasi Tarik napas dalam B M M
3 Melath klien latihan fisik pukul bantal dan Kasur B B M
4 Melatih Deeskalasi secara verbal B B M
5 Melatih klien untuk melakukan kegiatan ibadah B B B
6 Melatih klien untuk minum obat dengan prinsip 8 benar B B M
7 Mendiskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktekan - -
latihan pengendalian resiko perilaku kekerasan
Total Kemampuan

Tabel 2.3.
Jadwal kegiatan harian klien

Waktu Tanggal
No. Kegiatan Frekuensi
P S M 26 27 28 29 30
1. Latihan Tarik napas dalam 2x1 B - - M M M
2. Latihan fisik : memukul 2x1 B B B M M
bantal
3 Deskalasi/curahat 1x1 B B B M
4 Melakukan kegiatan ibadah B B B B
dan berdoa
5 Cara meminta dan menolak B M M
dengan yang baik
Minum obat dengan 6 2x1 B M M
6 prinsip B

KETERANGAN:
1. Mandiri : M
2. Bantuan : B

Anda mungkin juga menyukai