LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
PADA NY. A DIRUANG AKUT RSJD ABEPURA
Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa dengan
2.1. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 39 th
Informan : Klien
Pendidikan : SMP
Alamat : Sentani
Agama : Katolik
Pekerjaan : -
Tanggal pengkajian : 26-09-2022 Jam : 11.00 WIT
Diagnosa Medis : F.20.0 ( Skozofrenia Paranoid )
No. Rekan Medik : 000105
b. Aniya fisik
Klien tidak pernah mendapat Aniaya fisik dari keluarga ataupun dari
di jalan.
c. Aniaya seksual:
d. Penolakan:
Klien mengalami penolakan oleh masyarakat sekitara rumahnya.
Penolakan tersebut berupa klien sering diejek dan tidak ada yang mau
berteman.
keluarga.
IV. FISIK
Tanda Vital :
1. TD : 110/70 MmHg
2. N : 84x/menit
3. SB : 36,5°c
4. R : 22x/menit
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
+ : Meninggal
: Garis keturunan
Klien adalah anak Ke 3 dari 3 bersaudara, klien tinggal serumah dengan ayah dan
ibu,kakak laki-laki dan kakak perempuannya. Klien mengatakan di dalam keluarga
tidak ada yang mengalami gangguan.
2. Konsep diri
a) Gambaran diri
Klien mengatakan bagian anggota tubuh yang paling berharga adalah matanya
karena klien dapat melihat keindahan dunia.
b) Identitas
Klien mengatakan dirinya seorang perempuan berusia 39 tahun , bekerja
sebagai PNS dan belum menikah.
c) Peran
Klien berperan sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara dan klien mengatakan
belum bisa membantu keluarga serta belum bisa membahagiakan orang
keluarga.
d) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, dan pulang ke rumah berkumpul
dengan keluarga dan bekerja membantu kedua orang tua dan berharap
masyarakat dapat menerima Klien kembali
e) Harga diri
Klien mengatakan malu pada diri sendiri dan klien merasa tidak berguna dan
merasa tidak memiliki kelebihan untuk dapat di banggakan oleh keluarga,
menilai dirinya negatif dan merasa tidak mampu melakukan apapun.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan setiap hari minggu ia pergi ke gereja untuk beribadah
Masalah Keperawatan: Tidak ada
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat panjang terbukti saat dikaji: klien
mampu mengingat kejadian yang terjadi satu bulan dan daya ingat pendek dapat
menyebut kegiatan yang dilakukan selama di ruang Akut.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik terbukti saat pengkajian klien masih dapat
berhitung sederhana dan dapat menjawab perhitungan sederhana yang diberikan
perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
13. Daya Tilik Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan membutuhkan pengobatan di RSJ
dan ingin keluar dari RSJ
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
2. BAB/BAK
Klien dapat defeksi/berkemih tanpa bantuan dengan frekuensi BAB kurang lebih 1x
sehari dan BAK kuirang lebih 4-6x sehari
3. Mandi
Klien mampu mandi 1x sehari tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian / Berhias
Klien mampu berpakaian mandiri tetapi tidak rapi
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengalami gangguan pola tidur. Klien tidur siang 2-4 jam dan untuk tidur
malam 4-6 - jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya klien hanya mondar mandir
dalam sel
Masalah Keperawatan : Gangguan Pola tidur
6. Penggunaan Obat
Untuk penggunaan Obat klien masih membutuhkan bantuan perawat belum mampu
melakukannya sendiri dan belum mengetahui obat-obat yang dikonsumsi.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan jarang pergi ke puskesmas karena langsung ke RSJD mengambil
obat kontrol
Kegiatan didalam rumah/RSJ
Klien saat ini belum mampu melakukan kegiatan rumah dengan baik misalnya
membantu ibunya bersih-bersih rumah.
8. Kegiatan di luar rumah
Klien masih belum mampu melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
pergi bekerja, ibadah atau berjalan-jalan.
Halusinasi pendengaran
Cause
Harga diri rendah
- Evaluasi
“Bagaimana keadaan bu pagi ini ? masih ingat yang kita latihkan tadi ? Bagus sekali
bu
- Validasi
Siang ini kita akan latihan latihan mengontrol emosi dngan cara latihn fisik
memukul bantal
- Fase Kerja
“ Bila ibu tidak dapat mengontrol emosi bapak boleh memukul bantal untuk bisa
mengalurkan emosi bapak rasakan, cara begini yach bu , bantal di letakkan di depan
ibu lalu bantal di bukul dengan kedua tangan mengepal dengan keras sekeras
kerasnya di atas bantal sampai emosi bapak bisa terkontrol, begini caranya yach bu
tinju batal sekeras-kerasnya lakukan berulang-ulang sampai emosi bapak tidak
muncul lagi.” Coba ibu praktikkan, luar biasa pak. ita maskkan dalam jadwal
kegiatan yach bu, kira-kira berapak kali ibu ingin melakukakn latihan memukul
bantal , jadi ibu ingin 2 kali yach jam berapa saja ibu, berarti pagi jam 09 pagi. dan
11.00 siang
- Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
fisik memukul bantal tadi? Ya...betul, dan kelihatannya ibu terlihat sudah bisa
melakukukan secara mandiri ”. “Wah....bagus, ibu masih ingat semua...”
- Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Masih ingat dengan saya bu, hebat bu, masih ingat tentang topik yang akan
diskusikan bagaimana jika kita berdiskusi selama 30 menit? dimana?, baiklah bapak
mau berdiskusi di sini saja yach bu ”
- Evaluasi
“Bagaimana keadaan bu pagi ini ? masih ingat yang kita latihkan kemarin ? Bagus
sekali bu
- Validasi
Pagi ini kita akan latihan latihan mengontrol marah secara verbal yaitu
mengungkapkan meminta dan menolak dengan baik.
- Fase Kerja
jadi cara mengontrol mara secara verbal ada 3 cara antara lain :
Mengunmgkapkan, meminta, menolak dengan baik tanpa harus marah , misalnya
jika ingin meminta sesuatu minta lah dengan baik terlebih dahulu dengan kata tolong
begitu yah bu, coba bapak praktekkan bagaimana meminta dengan baik begini yach
bu, Luar biasa.. ibu bisa melakukan meminta dengan baik.
- Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
mengungkapkan meminta dan menolak dengan baik?..”
- Evaluasi Validasi
”Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini ? apakah ibu masih ingat cara mengontrol
amarah yang telah saya ajarkan selama ini, Coba ibu sebutkan ? ya . . bagus ibu luar
biasa .
- Validasi Kontrak
Topik :
bapak, sesuai janji kita tadi pagi, kita akan berbincang- bincang tentang cara
mengontrol amarah dengan cara spiritual
Waktu :
Sesuai kontrak kita yang sudah kita sepakati, kita akan berbincang-bincang selama
20 menit
Tempat :
ibu bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang makan
Tujuan :Supaya bapak dapat megontrol amarah dengan cara spiritual
- Fase kerja
Baiklah ibu , jika bapak marah dan kesal bapak bisa melakukan kegiatan ibadah
sesuai dengan keyakinan ibu seperti : kegereja setiap minggu dan kegiatan
keagamaan ibu
- Fase Terminasi
Evaluasi Respon
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara
mengontrol amarah dengan cara spiritual yang sudah saya jelaskan tadi bapa luar
biasa.
Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan cara spiritual yang bisa bapak lakukan ketika bapak marah atau
kesal. Bagus sekali bapak sudah dapat melakukan.
- Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? apa ibu sudah melakukan cara-cara yang sudah
saya ajarkan pada pertemuan sebelumnya, ibu bagus bapak luar biasa
- Validasi Kontrak
Topik :
bapak, sesuai janji kita kemarin pagi ini kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat dengan 6 Benar.
Waktu :
Sesuai yang sudah kita sepakati, kita akan berbincang-bincang selama 20 menit
Tempat :
bapak setuju kita berbincang-bincang di tempat ini saja yah bu
Tujuan :
Perbincangan kita kali ini tujuannya agar ibu mengetahui manfaat minum obat,
kerugian minum obat dan mengetahui 6 benar obat
- Fase Kerja
Baiklah bapak kita mulai saja yah perbincangan kali ini, sebelumnya coba saya lihat
jadwal kegiatan ibu.Ibu tahu tidak apa manfaat minum obat secara teratur…? Kalau
ibu tidak minum obat secara teratur bagaimana …? bapak bisa sebutkan 6 benar cara
minum obat…? Saya akan jelasakan bapak benar minum obat yaitu : Benar obat,
Benar pasien, Benar Dosis, Benar Waktu, dan benar pemberian,benar kadaluarsanya.
Keuntungan minum obat secara teratur adalah untuk mencegah kekambuhan dan
kerugiannya adalah dapat menyebabkan kekambuhan dan bapak bisa mengalami
sakit seperti ini akan semakin lama..!
- Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang mengontrol amarah
dengan cara minum obat
Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan kembali keuntungan minum obat secara teratur, kerugian tidak
minum obat dan coba sebutkan juga 6 benar cara minum obat….??? Bagus .. ibu
masih bisa mengingatnya ibu luar biasa
- Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? apa ibu sudah melakukan cara-cara yang sudah
saya ajarkan pada pertemuan sebelumnya, bapak bagus ibu luar biasa
- Validasi Kontrak
Topik :
ibu, sesuai janji kita kemarin pagi ini kita akan berbincang-bincang tentang manfaat
yang didapat setelah mepraktekkan latihan mengendalikan risiko perilaku kekerasan
Waktu :
Sesuai yang sudah kita sepakati, kita akan berbincang-bincang selama 20 menit
Tempat :
Apakah, bapak setuju kita berbincang-bincang di tempat ini saja yah bu
Tujuan :
Perbincangan kita kali ini tujuannya agar ibu mengetahui manfaat latihan setelah
mempraktekkan latihan mengendalaikan risiko perilaku kekerasan.
- Fase Kerja
Baiklah ibu kita mulai saja yah perbincangan kali ini, sebelumnya mari kita lihat
lihat jadwal kegiatan ibu . Apa ibu tahu manfat latihan mengendalika risiko perilaku
kekerasan ? Kalau tiba-tiba bapak marah ibu bisa melakukan latihan yang telah
suster latihkan
- Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang manfaat latihan
mengontrol risiko perilaku kekerasan ?
Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan kembali manfaat yang di dapatkan setalah mempraktikkan
latihan mengendalikan risiko perilaku kekerasan Bagus bapak masih bisa
mengingatnya bapak luar biasa
RENCANA KEPERAWATAN
Menyebutkan penyebab, 3. Klien mampu menyebutkan nama c. Jelaskan maksud hubungan interaksi
tanda dan gejala risiko 4. Klien mampu kontrak waktu d. Jelaskan akan kontrak yang akan dibuat
perilaku kekerasan e. Beri rasa aman dan empati
5. Klien mampu mengetahui nama
Menyebutkan akibat dan
f. Lakukan kontak sering
menyebutkan cara mengatasi
1. Subyektif :
risiko perilaku kekerasan
2. Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan, penyebab,
2. psikomotorik klien mampu : Klien mengatankan :Tidak benci dan kesal
kemampuan mengatasi RPK dan akibat
dengan orang lain
Mengendalikan risiko 3. Jelaskan proses terjadinya tanda dan gejala RPK
Klien mengatakan :Tidak ingin memukul
perilaku kekerasan dgn 4. Latih klien untuk melakukan relaksasi tarik nafas dalam,
Mengatakan :Mampu mengontrol perilaku
relaksasi tarik nafas latihan fisik: memukul bantal,kasur.
kekerasan
dlm,pukul bantal,kasur. 5. Latih klien berbicara dengan baik
Mengatakan : tidak ingin menyakiti diri
berbicara dengan baik 6. Latih klien deeskalsi secara verbal maupun tertulis
sendiri
melakukan deeskkalasi; 7. Latih klien melakukan ibadah sesuai dengan agama dan
mengungkapkan perasaan 2. Obyektif kepercayaan yang dianut.
marah secara verbal 8. Latih Klien Minum obat dengan 6B.(Benar nama klien,benar
Nampak : Mata tidak melotot
Melakukan kegiatan ibadah obat, benar dosis, benar cara,benar waktu,benar tanggal dan
Nampak : Pandangan tidak tajam
Patuh minum obat 8B(Benar kadaluasra
Nampak : Tidak gelisah dan mondar mandir.
nama klien,benar obat, benar 9. Diskusikan manfaat yang di dapatkan
Nampak: Nada suara tidak tinggi dan
dosis, benar cara,benar setelah mempraktekkan latihan mengendalikan risiko perilaku
berbicara dengan baik
waktu,benar manfaat,benar kekerasan
Nampak : Tidak mendominasi pembicaraan
tanggl kadaluasrsa dan benar
Nampak tidak merusak lingkungan
dokumentasintasi)
3. Afektif : Nampak Tidak memukul orang
Nampak: tidak menyalahkan orang lain.
Merasaan manfaatnya dan
Nampak Tidak mengungkapkan keinginan
latihan yang dilakukan
yang tidak realistik
Membedakan perasaan
sebelum dan sesudah latihan
No Tanggal
Tanda dan gejala
. 26 27 28 29 30
1. Mengatakan benci/kesal dengan orang lain. √ √ −
2. Mengatakan ingin memukul orang. √ √ −
3. Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku √ √ √
kekerasan.
4. Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri, √ √ √
orang lain, dan merusak lingkungan.
5. Mengatakan tidak senang. √ √
6. Menyalahkan orang lain. √ √ √
7. Mengatakan diri berkuasa. √ √ −
8. Merasa gagal mencapai tujuan. √ √ √
9. Mengungkapkan keinginan yang tidak realistis dan
minta dipenuhi.
10. Suka mengejek dan mengritik.
11. Melotot. √ √ −
12. Pandangan tajam. √ √ −
13. Tangan mengepal, rahang mengatup. √ √ −
14. Gelisah dan mondar-mandir. √ √ −
15. Tekanan darah meningkat.
16. Nadi meningkat.
17. Pernapasan meningkat. √ − −
18. Mudah tersinggung. √ √ −
19. Nada suara tinggi dan bicara kasar. √ √ −
20. Mendominasi pembicaraan. √ √ −
21. Sarkasme.
22. Merusak lingkungan. √ − −
23. Memukul orang lain.
24. Disorientasi.
25. Wajah merah. √ − −
26. Postur tubuh kaku.
27. Sinis. √ √ √
28. Bermusuhan. √ √ −
29. Menarik diri. √ √ √
Total skor 20 18 7
Tabel 2.2.
Evaluasi kemampuan klien
KEMAMPUAN TANGGAL
26 27 28 29 30
Tabel 2.3.
Jadwal kegiatan harian klien
Waktu Tanggal
No. Kegiatan Frekuensi
P S M 26 27 28 29 30
1. Latihan Tarik napas dalam 2x1 B - - M M M
2. Latihan fisik : memukul 2x1 B B B M M
bantal
3 Deskalasi/curahat 1x1 B B B M
4 Melakukan kegiatan ibadah B B B B
dan berdoa
5 Cara meminta dan menolak B M M
dengan yang baik
Minum obat dengan 6 2x1 B M M
6 prinsip B
KETERANGAN:
1. Mandiri : M
2. Bantuan : B