Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M DENGAN HALUSINASI
DI RUANG NURI RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI JAWA BARAT

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing: Bapak Masdum Ibrahim, S.Kep., Ners., M. Kep

Disusun oleh:
Aas Nurhayati
120002

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2022
FORMULIR PENGKAJIAN PERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. M
Umur : 22 Tahun
Tanggal pengkajian : 13-14 September 2022
No. RM : 094661
Informan : Klien dan RM

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Dadang
Umur : 47 tahun
Pekerjaan : Pekerja Serabutan
Hubungan keluarga : Ayah kandung
Alamat : Kp. BKK Cisereh 001/004
Kec. Astana Anyar Kab. Bandung 40243

II. ALASAN MASUK


Menurut Pasien : Pasien mengatakan “Karena dua hari yang lalu
meminum wipol, ketahuan mamah terus dianterin
ke sini”
Menurut Rekam Medik :“Sakit sejak 2021, 2 hari ke belakang mencoba
bunuh diri dengan menggunting tangan, cutting,
meminum wifol, keluar busa”

III. FAKTOR PREDIPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Klien mengatakan “Tidak”, sakit kurang lebih 1,5 tahun, berobat ke
RKIA, berobat tidak rutin
2. Pengobatan sebelumnya?
Kurang Berhasil. Klien sebelumnya mendapatkan terapi obat peroral
namun kurang berhasil karena klien tidak patuh obat
3. Aniaya fisik dan seksual?
Klien mengatakan “Tidak” saat ditanya pernah mengalami aniaya
fisik/seksual tidak
4. Kekerasan dalam keluarga:
Klien mengatakan “Tidak” pernah mengalami kekerasan dalam
keluarga/tidak
5. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Klien mengatakan “Tidak ada”. Klien tidak memiliki anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Klien mengatakan “tidak” saat ditanya mempunyai pengalaman masa
lalu yang tidak menyenangkan/tidak
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
IV. FISIK
1. Tanda vital:
TD: 132/91 mmHg N: 76 x/mnt S: 37.5 ºC PR: 21 x/mnt
2. Ukuran :
TB: 169 cm BB: 58
3. Keluhan fisik:
Klien mengatakan “Tidak” saat ditanyai ada keluhan fisik/tidak

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:

Keterangan:

Penjelasan: Klien tinggal di rumah dengan keluarga yang terdiri dari


ayah, ibu, dan adik kandung klien. Klien menhatakan komunikasi dalam
keluarga cukup baik, dalam pengambilan keputusan dalam keluarga
dimusyawarahkan, klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa seperti yang dialaminya. Pola asuh yang
diterapkan yaitu pola asuh secara demokratis.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri:
Klien mengatakan “Tidak” saat ditanyai mana bagian tubuh yang
klien sukai/tidak sukai. Klien tidak menyukai satupun bagian
tubuhnya
b. Identitas diri:
Klien mengatakan dirinya sebagai perempuan dan berpakaian sesuai
serta puas menjadi seorang perempuan
c. Fungsi peran:
Sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa klien berperan sebagai kakak dari
adiknya juga anak dari kedua orang tuanya, klien mengatakan “Aku
kerja di Bank swasta gitu, terus Mei 2021 kemarem resign”
d. Ideal diri:
Klien mengatakan “Mau cepet pulang, ketemu orang tua. Udah
gamau apa-apa”
e. Harga diri:
Klien mnegatakan tidak mempunyai perasaan rendah diri terhadap
orang lain, klien percaya terhadap kemampuan dirinya
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Klien mengatakan “Aku punya temen namanya “A” dia baik banget,
sama ada Ibu aku juga”
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat:
Klien mengatakan “Tidak ada” saat ditanyai peran serta dalam
kegiatan kelompok/masyarakat
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan “Tidak ada” saat ditanyai ada hambatan
berhubungan dengan orang lain//tidak
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Klien beragama Islam dan meyakini adanya Allah swt.
b. Kegiatan ibadah;
Selama di rumah jarang memenuhi kewajiban, selama di Rumah
Sakit Jiwa tidak solat
Masalah keperawtaan: tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan:
Rambut diikat kuncir dengan rapi, berpakaian sesuai
Masalah keperawatan. Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan:
Saat dikaji klien mengatakan “Mau pulang” disetiap akhir jawaban yang
diberikan klien. Nada bicara pelan, menjawab dengan spontan, koherent
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik:
Saat dilakukan pengkajian klien terlihat tenang
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaan:
Gelisah dan khawatir keluarganya tidak segera datang menjemputnya
Masalah keperawatan: tidak ada massalah keperawatan
5. Afek:
Tumpul, hanya bereaksi bila stimulus yang diberikan kuat
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara:
Klien terlihat curiga karena sesekali menunjukna sikap berhati-hati.
Kontak mata tidak bertahan lama
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
7. Peresepsi halusinasi:
Klien mengalami halusinasi pendengaran karena klien mengatakan suka
mendengar suara berisik seperti angin dan ada yang meminta melakukan
sesuatu untuk melukai/mencederai diri sendiri
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir :
Pengulangan, klien selalu mengatakan “mau pulang”
9. Isi pikir:
Obsesi, pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya
Masalah keperawatan: Halusinasi
10. Tingkat kesadaran:
Saat dilakukan pengkajian kllien terlihat sadar penuh ditandai dengan
menjawab pertanyaan dengan spontan.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
11. Memori:
Klien mampu menceritakan kejadian di masa lampau dan mengingat
dengan baik
Masalah keperawatan: tidak ada keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung:
Saat dilakukan pengkajian klien dapat berhitung dengan baik, hanya
terkadang kurang focus.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian:
Klien dapat memutuskan dengan baik.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
14. Daya tilik diri:
Klien tidak mengingkari penyakitnya, klien sadar dan menerima
kenyataannya.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan:
Klien makan 3x dalam satu hari dengan menu yang disediakan Rumah
Sakit, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menghabiskan porsi
makan jika itu makanan yang disukai klien
2. BAB/BAK:
Klien mampu BAB dan BAK secara mandiri
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi:
Saat di rumah klien mandi 2x dalam satu hari. Saat di Rumah Sakit klien
mandi 1x setiap hari
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Berpakaian:
Klien berpakaian rapi dan sesuai
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
5. Istirahat/tidur:
Klien tidur nyenyak setelah meminum obat dengan durasi 5-6 jam pada
waktu malam, tidur siang jika tidak ada kegiatan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
6. Pengunaan obat:
Klien meminum obat dengan mandiri. Jenis obat:
a. Haloperidol : 5 mg – 0 – 5 mg
b. Tihexipenidil : 2 mg – 0 – 2 mg
c. Clizopene : 0 – 0 – 100 mg
masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
7. Pemeliharaan kesehatan:
Klien mengetahui cara memelihara kesehatannya dan mengatakan “Ingin
cepet pulang jadi harus minum obat”
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. Aktivitas di rumah:
Klien suka merapikan tempat tidur, membersihkan rumah dan tidak ada
kesibukan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
9. Aktivitas di luar rumah:
Klien keluar rumah untuk membeli keperluan, main dan nongkrong
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


1. Adaptif: Klien dapat berkomunikasi dengan orang lain, mampu
menyesuaikan masalah dan aktif berolahraga
2. Mal Adaptif: Klien tidak minum alcohol melainkan mencederai diri
sendiri

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan lingkungan kelompok: klien ingin lebih dihargai
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan: klien mampu berhubungan
baik dengan semua orang
c. Masalah pendidikan: klien lulusan SMU
d. Masalah pekerjaan: klien bekerja selama 5 bulan di Bank BPR, Resign
Mei 2021
e. Masalah ekonomi: Kebutuhan klien dipenuhi oleh diri sendiri & orang
tua
f. Masalah di rumah: klien tinggal bersama dengan keluarga &
berhubungan baik dengan semua anggota keluarga
g. Maslaah dengan pelayanan kesehatan: kurangnya kepatuhan minum obat
selama di rumah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Klien kurang mengetahui tentang akibat dari meminum obat dengan tidak
teratur dan kurangnya dukunga keluarga untuk membantu memelihara
kesehatan klien.

ANALISA DATA
Data Masalah
DS:
Klien mengatakan:
“Sering mendengar suara angin rebut
sekali ketika sedang kesal dan marah,
sesekali ada yang meminta untuk
melakukan sesuatu (mencederai diri
sendiri/cutting)
DO:
- Klien mengerutkan dahi Gangguan Persepsi Sensori:
ketika mengatakan Halusinasi
mendengar suara-suara
- Tidak terlalu focus
- Terkadang melamun dengan
tatapan kosong
- Kontak mata tidak bertahan
lama
- Klien memperlihatkan bekas
cutting di lengan klien

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medic : Depresi berat
Terapi medic :
o Psikofarmaka:
- Inj. Zyprexa 2 mg – 0 – 2 mg
- Setraline 0 – 50 mg – 0
- Clozapine 0 – 0 – 100 mg
o Non psikofarmaka:
- Psikoterapi suportif

XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi (Pendengaran)

XIII. PERENCANAAN

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Halusinasi Klien mampu: Setelah 1x SP 1: - Untuk
- Mengenali pertemuan, - Bantu klien mengobservasi
Halusinasi yang diharapkan klien mengenali halusinasi yang
dialami mampu: halusinasinya dialami klien
- Mengontrol - Menyebutkan (Isi, Waktu - Untuk
halusinasi identitas klien terjadi, mengidentifikasi isi,
- Mengkuti - Menceritakan Frekuensi, waktu terjadi,
program apa yang Penyebab, frekuensi,
pengobatan dirasakan Perasaan yang penyebab, perasaan
secara optimal - Menceritakan dirasakan, dan yang dirasakan dan
pengalaman apa yang klien hal yang klien
klien lakukan ketika lakukan ketika
- Mengetahui halusinasi halusinasi terjadi
cara terjadi) - Untuk mengajarkan
menghardik - Latih cara cara menghardik
halusinasi mengontrol
halusin dengan
menghardik,
meliputi:
- Jelaskan cara
menghardik
- Peragakan cara
menghardik
- Minta klien
memeragakan
ulang
- Pantau
penerapan cara
ini
- Masukan dalam
jadwal kegiatan
2. Setelah 2x SP 2: - Membantu klien
pertemuan, - Evaluasi SP 1 agar tidak lupa SP 1
diharapkan klien - Latih cara - Agar klien terbiasa
mampu: bercakap-cakap bercakap-cakap
- Menyebutkan dengan orang dengan orang lain
kegiatan yang lain saat terjadi - Agar klien dapat
sudah halusinasi mendistraksi
dilakukan - Masukan dalam halusinasi dengan
bercakap-cakap
- Bercapak- jadwal kegiatan
cakap dengan
orang lain
3. Setelah 3x SP 3: - Agar klien
pertemuan, - Evaluasi SP 1 & dipenuhi oleh
diharapkan klien 2 aktivitas yang
mampu: - Latih kegiatan positif
- Menyebutkan agar halusinasi - Agar
kegiatan yang tidak terjadi membiasakan
sudah - Jelaskan kemampuan
dilakukan pentingnya klien dalam
- Membuat aktivitas yang beraktivitas
jadwal teratur untuk - Agar aktivitas
kegiatan mengatasi keseharian klien
sehari-hari halusinasi dapat terstuktur
dan - Diskusikan dan beraturan
melakukan aktivitas yang
kegiatan bisa dilakukan
tersebut - Latih klien
dengan baik beraktivitas
- Susun jadwal
aktivitas sesuai
dengan yang
telah dilatih dari
mulai bangun
sampai kembali
tidur
- Pantau jadwal
kegiatan
- Berikan
penguatan yang
positif
4. Setelah 3x SP 4: - Mengetahui
pertemuan, - Evaluasi SP 1, 2 program
diharapkan klien &3 pengobatan yang
mampu: - Tanyakan dijalani klien
- Menyebutkan program - Mengetahui
kegiatan yang pengobatan pentingnya obat
telah - Jelaskan pada penderita
dilakukan pentingnya obat gangguan jiwa
- Memahami pada gangguan - Mengetahui akibat
manfaat dari jiwa bila pengobatan
pengobatan - Jelaskan akibat tidak dilakukan
bila obat tidak sesuai program
digunakan sesuai - Membiasakan klien
program meminum obat
- Jelaskan akibat dengan tepat dan
dari putus obat teratur
- Jelaskan prinsip
6B Obat
- Masukan dalam
jadwal harian
klien

XIV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama Klien : Ny.M
No.RM : 094661
Ruang rawat : Nuri

Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Gangguan Persepsi Rabu, 14 September 2022 (09.45) Rabu, 14 September 2022
Sensori: Halusinasi 1. Membantu klien mengenali (09.45)
halusinasi (jenis, Isi, frekuensi, S: “Sering mendengar suara
waktu kejadian, penyebab, angin berisik sekali ketika
perasaan saat halusinasi datang sedang kesal dan marah, sesekali
dan yang dilakukan ketika ada yang meminta melakukan
halusinasi terjadi) buat mencederai diri sendiri
2. Mengajarkan klien menghardik (cutting)”
3. Melatih klien cara menghardik O: - Kontak mata kurang
4. Memperagakan cara - Nada bicara pelan
menghardik - Terlihat lesu, tidak
5. Meminta klien memeragakan bergairah
ulang cara menghardik - Kontak verbal koherent
6. Memasukan dalam jadwal A: - Klien mampu mengenali
kegiatan klien halusinasi
- Klien belum mampu
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
P: - Klien: Latih cara
menghardik untuk mengontrol
halusinasi
- Perawat: Evaluasi
kegiatan yang lalu
(mengidentifikasi jenis,
Isi, frekuensi, waktu
kejadian, penyebab,
perasaan saat halusinasi
datang dan yang
dilakukan ketika
halusinasi terjadi, Dan
cara menghardik)
- Latih menghardik untuk
mengontrol halusinasi
- Latih menghardik jika
halusinasi terjadi
Kamis, 15 September 2022 (09.30) Kamis, 15 September 2022
Melakukan SP 2 (09.30)
1. Mengevaluasi kegiatan yang S: “Saya sudah tidak mendengar
lalu (SP 1) suara berisik dan bisikan itu lagi,
2. Melatih berbicara/bercakap- saya mau pulang)
cakap O: -Verbal mulai terarah
4. Klien mulai
kooperatif
5. Klien dapat
bercakap-cakap
dengan orang lain
A: - Klien mampu memeragakan
cara bercakap-cakap dengan
orang lain dan bersedia
melakukan kontak fisik dengan
berjabat tangan
6. Klien mampu
mengatasi
halusinasi dengan
bercakap-cakap
P: - Evaluasi SP 1 & 2
7. Lanjutkan ke SP
2
Jum’at, 16 September 2022 (08.20) Jum’at, 16 September 2022
1. Mengevaluasi SP 1 & 2 (08.20)
2. Mneyampaikan SP 3 dengan S: “ Saya sudah lebih baik dan
melatih klien beraktivitas, lebih tenang hari ini, kapan saya
meluputi: bisa pulang?”
- Menjelaskan pentingnya O: - Klien tampak kooperatif
aktivitas yang teratur - Klien dapat
- Mendiskusikan aktivitas mempertahankan kontak
yang bisa dilakukan oleh mata
klien - Klien dapat berinteraksi
- Menyusun jadwal aktivitas dengan lingkungan
- Melatih klien beraktivitas sekitar
- Memantau pelaksanaan A: - Klien tampak mengikuti
jadwal kegiatan kegiatan sehari-hari
- Berikan penguatan terhadap - Klien dapat mengatasi
perilaku klien halusinasi dengan cara
yang ke-3
P: - Evaluasi kegiatan SP 1, 2 &
3
- Lanjutkan ke SP 4
Sabtu, 17 September 2022 (09.45) Sabtu, 17 September 2022
1. Mengevaluasi SP 1, 2 & 3 (09.45)
2. Menyampaikan SP 4 S: “Saya sudah tidak
3. Menjelaskan pentingnya berhalusinasi, saya akan pulang”
penggunaan obat O: - Klien tampak segar
4. Menjelaskan akibat bila obat - Klien tampak
digunakan tidak sesuai program bersemangat
5. Menjelaskan akibat putus obat A: - Klien mampu memahami
6. Menjelaskan prinsip 6B obat edukasi yang diberikan oleh
perawat, yaitu kepatuhan
7. Melatih klien minum obat meminum obat dengan prinsip
6B
P: - Iintervensi dihentikan
edukasi patuh obat ketika di
rumah

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


Nama mahasiswa : Aas Nurhayati
Nama Klien/Ruangan : Ny. M/Nuri
No. Medrek : 094661
Hari/Tangal :Selasa, 13 September 2022
Hari/Pertemuan : Pertemuan Ke-1
Fase : Observasi – Pengenalan
PROSES KEPERAWATAN
Kondisi klien:
DS:

DO: - Klien tampak melamun dengan tatapan kosong


- Klien hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat diberi pertanyaan
- Klien tampak lemas dan tidak bergairah
- Tidak ada kontak mata
- Dahi klien tampak mengkerut seperti sedang memikirkan sesuatu yang cukup
serius
Diagnosa Keperawatan: Halusinasi Pendengaran
Tujuan khusus:
- Klien mampu dan bersedia diajak berkenalan dengan berjabat tangan, duduk
berdampingan dan menyebutkan siapa namanya
- Membina hubungan saling percaya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Teteh.. boleh saya duduk disini?”
“Coba Teteh lihat kesini, perkenalkan nama saya Aas Nurhayati, saya
mahasiswa Semester 5 D3 Keperawatan di STIKep PPNI JABAR. Saya dinas
disini selama 2 minggu, dan hari ini saya dinas pagi dari jam 07.00 sampai jam
12.30 siang nanti. Diingat baik-baik ya nama saya.. nanti kalau ada apa-apa
Teteh bisa panggil saya”
“Semalam bagaimana tidurnya, Teh? Tidur jam berapa? Dari bangun tidur,
Teteh sudah melakukan apa saja?”
b. Evaluasi/Validasi Kontrak (Waktu, Tempat, dan Topik)
“Oh iya, kalau Teteh tidak keberatan saya mau menemani Teteh ngobrol disini
boleh? 10 menit saja kita mengobrol, bagaimana apakah bersedia?”
Fase Kerja
“Jadi nama Teteh siapa?”
“Teteh senengnya dipanggil apa?”
“Teteh alamat rumahnya dimana?”
“Teteh hobbynya suka melakukan apa?”
“Kesibukan Teteh di rumah apa saja?”
“Kenapa Teteh sampai bisa dibawa kesini? Coba ceritakan”
“Kenapa Teteh melakukan itu?”
“Harapan Teteh kedepannya mau bagaimana?”
Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif:
“Sekarang bagaimana perasaan Teteh setelah mengobrol dengan saya?”
Evaluasi Objektif:
Klien mampu berkomukikasi dan cukup kooperatif, terkadang klien tidak
menjawab semua pertanyaan yang diberikan, tetapi setidaknya klien bersedia
melakukan kontak fisik dengan berjabat tangan dan memperkenalkan diri
b. Tindak Lanjut
“Kalau begitu karena Teteh terlihat sudah mengantuk sepertinya sudah cukup ya
waktu kita mengobrol dan sekarang Teteh bisa kembali beristirahat. Dan ingat
yang tadi ya, Teteh jangan melupakan nama saya, Teteh ingat baik-baik ya”
c. Kontrak pertemuan yang akan datang (Waktu, Tempat, dan Topik)
“Baik kalau begitu, besok saya dinas pagi kalau Teteh bersedia besok kita
bertemu lagi untuk mengobrol hal lainnya, tempat dan waktunya mau disamakan
seperti hari ini saja? Baik kalau begitu, sampai bertemu besok”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


Nama Mahasiswa : Aas Nurhayati
Nama Klien/Ruangan : Ny.M/Nuri
No.Medrek : 094661
Hari/Tanggal : Rabu, 14 September 2022
Hari/Pertemuan : Pertemuan ke – 2
Fase ; Menjalin Trust
PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan “Kalo aku lagi marah kesel sama orang aku suka denger suara
angin di telinga itu berisik banget pokoknya gajelas kaya ada yang nyuruh-nyuruh
gajelas gitu jadi suka makin kesel, pusing jadi tambah marah, emosi makannya kalo ada
piso/cutter gitu aku suka cutting (sambil memperlihatkan luka bekas beberapa sayatan
di lengan sebelah kiri) makannya dianterin kesini gara-gara ada yang nyuruh minum
wifol, mamah nangis”
DO: - Klien terlihat lesu
- Nafsu makan kurang
- Saat komunikasi dilakukan, sesekali klien bersedia menatap dan
mempertahankan kontak mata
- Tatapan tidak kosong dan sudah mulai kooperatif
Diagnosa Keperawatan: Halusinasi (Pendengaran)
Tujuan Khusus:
- Mengidentifikasi jenis halusinasi, frekuensi, isi, perasaan saat halusinasi itu
terjadi, dan apa yang klien lakukan saat halusinasi itu terjadi
- Mengajarkan SP 1 Halusinasi yaitu menghardik
- Membuat klien agar bersedia mengikuti dan memeragakan ulang cara
menghardik
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum Teteh, boleh saya duduk? Masih ingat sama saya? Perawat
yang kemarin sudah janji mau ngobrol lagi sama Teteh. Bagaimana semalam
tidur nyenyak? Teteh bangun jam berapa? Dari bangun tidur sudah melakukan
apa saja?”
b. Evaluasi/Validasi Kontrak (Topik, Waktu & Tempat)
“Kemarin kita sudah sepakat untuk bertemu dan mengonrol lagi. Tempat dan
waktunya mau tetap disamakan seperti kemarin saja atau berubah? Bgaimana
kalau kita mengobrol tentang suara-suara yang suka Teteh dengar?”
Fase Kerja
“Kemarin Teteh sempat cerita sama saya, terkadang Teteh suka mendengar suara-
suara bisikan yang berisik. Seperti apa suara itu?”
“Kapan biasanya suara itu terdengar?”
“Kalau dihitung-hitung dalam satu hari suka terdengar berapa kali?”
“Bagaimana isi suara itu?”
“Bagaimana perasaa Teteh ketika terdengar suara itu?”
“Apa yang Teteh lakukan ketika suara itu terdengar?”
“Saya pastikan ya Teh, suara yang nyata itu contohnya seperti sekarang kita ini
sedang mengobrol. Teteh mendengar saya? Teteh bisa melihat saya? Ada
wujudnya?”
“Jadi ketika Teteh marah ataupun kesal suara itu nyata atau tidak?”
“Jadi sebenarnya maksud saya datang kesini adalah untuk membantu Teteh
mengatasi atau mengontrol suara-suara tadi. Ada banyak cara diantaranya yaitu
dengan menghardik, dengan bercakap-cakap, dengan beraktivitas dan dengan
meminum obat. Di pertemuan kali ini, saya akan memberitahu Teteh cara yang
kesatu yaitu dengan menghardik. Teth siap?”
“Jadi menghardik itu adalah dengan meyakini di dalam hati bahwa suara yang
terdengar itu bohong, tidak nyata alias palsu. Kenapa dbilang palsu? Karena itu
tidak nyata dan tidak ada wujudnya. Teteh bisa menggunakan kedua tangan Teteh
seperti ini (perawat memperagakan) sebagai gerakan yang bisa membantu Teteh
mengontrol halusinasi itu. Yuk, Teteh coba praktekan”
Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif:
“Alhamdulillah waktu kita mengobrol sebentar lagi akan selesai. Bagimana
perasaan Teteh setelah mengobrol dengan saya?”
b. Evaluasi Objektif:
- Klien terlihat lebih tenang
- Klien mulai kooperatif dan lebih terbuka
- Klien mulai mampu mempertahankan kontak mata

2. Tindak lanjut
“Bagus sekali, saya senang melihat Teteh seperti ini. Saya senang bisa
mengobrol dengan Teteh. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, apakah
Teteh bersedia? Alhamdulillah kalau begitu, sudah sangat baik ya. Tapi yang
hebat itu adalah bagaimana ketika nanti suara itu terdengar Teteh sudah tau
harus melakukan apa dan bagimana cara menghardik Teteh bisa langsung
mempraktekannya.”
3. Kontrak pertemuan yang akan datang
“Karena Teteh sudah bisa menghardik, besok kita bertemu lagi ya untuk
membahas cara mengontrol halusinasi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-
cakap, waktu dan tempatnya mau disamakan lagi saja? Baik kalau begitu sampai
bertemu besok”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


Nama Mahasiswa : Aas Nurhayati
Nama Klien/Ruangan : Ny. M/Nuri
No. Medrek : 094662
Hari/Tanggal : Kamis, 15 September 2022
Hari/Pertemuan : Pertemuan Ke-3
Fase : Evluasi SP 1, Menyampaikan SP 2 & 3
PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan “Udah bisa sama udah tau harus gimana kalo suara itu datang,
dari obat juga aku sering tidur, suaranya udah jarag kedneger lagi”
DO: - Saat sebelum dilakukan komunikasi klien terlihat sedang menangis dengan posisi
badan digulung selimut di tempat tidur karena sebelumnya di ruang akut dan klien baru
saja dindahkan ke ruang tenang yang dalam 1 kamar itu terdapat banyak klien lain
dengan berbagai latar belakang. Saat ditanya klien mengatakan “Mau pulang, takut
sama mereka”
- Klien terlihat lesu dan tidak bergairah
- Saat dilakukan komter klien terlihat tenang dengan afek datar
Diagnosa Keperawatan; Halusinasi (Pendengaran)
Tujuan Khusus:
- Mengevaluasi SP 1
- Menyampaikan SP 2 Halusinasi yaitu dengan cara bercakap-cakap
- Menyampaikan SP 3 Halusinasi yaitu dnegan cara beraktivitas
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum Teteh ketemu lagi sama saya. Bagaimana kabarnya Hari ini
apa yang Teteh rasakan? Sudah makan belum? Makan sama apa tadi?
Dihabiskan tidak?”
b. Evaluasi/Validasi (Waktu, Tempat dan Topik)
“Kemarin kita sudah sepakat ya untuk ngobrol lagi tentang cara mengatasi
ataupun mengontrol bagaimana ketika suara-suara itu terdengar dengan cara
yang lain, cara ke-2 dan cara ke-3. Teteh siap?”
Fase Kerja
“Tapi sebelum kita bahas cara yang ke-2 dan ke-3, Teteh masih ingat tidak cara
mengatasi atau mengontrol halusinasi dengan cara yang pertama, coba sebutkan
dan praktekan”
“Iya bagus sekali. Kalau begitu saya langsung sampaikan saja ya cara mengontrol
dan mengatasi halusinasi dengan cara yang ke-2 dulu. Cara ke-2 itu adalah dengan
mengobrol atau bercakap-cakap dengan orang lain. Kita coba yuk, Teteh
berkenalan dengan orang yang ada disamping tempat tidur Teteh, coba berkenalan
dengan menyebutkan nama Teteh, Nama panggilan Teteh dan hobby Teteh apa,
coba sampaikan. Nanti bergantian ya.”
“Waahh luar biasa bagus sekali Teteh sudah berani berkenalan, berjabat tangan
dan mengobrol dengan orang di sekitar Teteh, Teteh sudah melakukannnya
dengan sangat baik sekali. Sekarang Teteh sudah punya teman baru ya disini,
bagus sekali”
“Karena Teteh sudah bisa berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain,
sekarang saya langsung sampaikan ke Teteh cara mengatasi atau mengontrol
ketika suara bisikan terdengar dengan cara yang ke-3. Teteh siap? Jadi cara yang
ketiga itu adalah dengan aktivitas. Jadi sekarang coba Teteh fikirjan dan buat
jadwa aktivitas. Dalam satu hari Teteh mau melakukan apa saja coba urutkan. Jika
Teteh sudah mempunya jadwal aktivitas harian, Teteh coba lakukan aktivitas yang
sudah teteh susun dengan baik ya.
Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif:
“Alhamdulillah waktu kita mengobrol sebentar lagi berakhir. Bagaimana
perasaan Teteh setelah mengobrol dengan saya?”
b. Evaluasi Objektif:
- Klien dapat melakukan SP 1 dengan benar
- Klien dapat memahami yang disampaikan perawat
- Klien bersedia mengikuti arahan perawat untuk mempraktekan
bercakap-cakap dan beraktivitas
- Klien kooperatif
2. Tindak Lanjut
“Karena waktu tidak terasa sudah hamper 10 menit, dan hari ini Teteh sudah
mendapatkan 2 cara untuk mengatasi atau mengontrol halusinasi yaitu dengan
cara apa? Coba sampaikan ulang. Iya betul Teteh, jadi Teteh sudah ada 3 cara
yang bisa dilakukan untuk mengatasi suara-suara itu. Diingat terus ya, ketika
nanti di rumah Teteh bisa lansung melakukan ketiga cara tersebut”
3. Kontrak pertemuan yan akan datang (Waktu, Tempat dan Topik)
“Kaalau begitu besok kita bertemu lagi untuk membahas cara mengatasi suara
suara bisikan datang dengan cara yang ke 4 ya. Waktu dan tempatnya mau
disamakan saja seperti hari ini? Kalau begitu sampai bertemu besok ya Teh”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
Nama Mahasiswa : Aas Nurhayati
Nama Klien/Ruangan : Ny. M/Nuri
No. Medrek : 094662
Hari/Tanggal : Kamis, 16 September 2022
Hari/Pertemuan : Pertemuan Ke – 4
Fase : Evluasi SP 1, 2 & 3, Menyampaikan SP 4
PROSES KEPERAWATAN
DS: Klien mengatakan “Aku mau cepet pulang, udah ga denger suara-suara bisikan
lagi”
DO: - Klien melambaikan tangan ketika perawat datang
- Klien tersenyum kepada perawat
- Klien tampak segar
- Klien kooperatif
- Klien aktif
Diagnosa Keperawatan: Halusinasi (Pendengaran)
Tujuan khusus:
- Mengevaluasi SP 1, 2, 3 dan menyampaikan SP 4
- Agar klien dapat mengatasi dan mengontrol halusinasi dengan cara ke – 4
RENACAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum Teteh, boleh saya duduk? Terlihat sangat bersemangat
sekali, Bagaimana perasaannya hari ini?”
b. Evaluasi/Validasi (Waktu, Tempat dan Topik)
“Teteh terlihat segar sekali. Bagaimana apakah Teteh sudah siap berbincang-
bincang hari ini? Waktu dan tempatnya mau berubah atau tidak? Bisa kita mulai
kalau begitu, Teteh siap?”
Fase Kerja
“Jadi Teteh sudah melakukan kegiatan apa saja sejak bangun tidur?”
“Kalau begitu Teteh sudah bisa melakukan cara yang ke – 3 ya dengan membuat
jadwal aktivitas Teteh. Sekarang saya sampaikan cara yang ke – 4 untuk
mengatasi atau mengontrol suara-suara bisikan itu dengan patuh program obat ya
Teh. Minum obat secara teratur dengan dosis yang sesuai dan waktu yang tepat.
Ini obat yang harus Teteh minum setiap hari.. obat yang warnanya ini.. namanya
ini.. diminum sebanyak .. sehari, obat yang ini, namanya ini, dosisnya .. diminum
setiap … ya Teh. Kedua obat ini diminum sesuai aturan ya fungsinya untuk
membantu mengendalikan suara-suara bisikan yang sering teteh dengar. Teteh
tidak boleh bosan minum obat. Mungkin teteh harus meminum obat ini dalam
jangka waktu yang panjang, berbulan-bulan atau bahkan sampai bertahun-tahun.
Teteh jangan berhenti meminum obat jika dokter belum menyatakan kalau Teteh
sudah benar-benar sembuh. Jika Teteh minum obatnya tidak teratur, mungkin saja
suara bisikan itu akan sering datang dan terdengar di telinga. Maka dari itu Teteh
harus patuh minum obat sesuai program pengobatan yang dokter tetapkan dengan
waktu yang teratur. Demi kesehatan Teteh, Teteh harus mau minum obat dengan
benar
Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
“Tidak terasa kita sudah berbincang selama sepuluh menit, saya senang
sekali sudah mengobrol dengan Teteh. Sekarang, coba Teteh sampaikan
kembali apa yang tadi sudah kita bicarakan. Bagaimana perasaan Teteh
sekarang? Jadi Teteh sudah tahu kan yang benar itu bagaimana? Benar
sekali, Teteh sangat hebat”
b. Evaluasi Objektif
- Klien kooperatif
- Klien mengerti yang disampaikan perawat
2. Tindak lanjut
“Tolong nanti Teteh minta obat ke perawat ya Teh kalau waktunya minum obat
sudah tiba”
3. Kontrak pertemuan yang akan datang
“Teteh sudah mengetahui ke-4 cara untuk mengatasi ataupun mengontrol ketika
suara bisikan itu terjadi. Sudah sangat bagus sekali, tapi yang palig hebat itu
adalah ketika nanti Teteh di rumah, Teteh tidak marah-marah lagi, Teteh bisa
mengontrol emosi yang Teteh rasakan agar tidak mendengar suara-suara dan
menghindari bisikan itu datang kembali ya Tehh. Kalau begitu nanti hari Selasa
kita ketemu lagi ya Teh untuk mengikuti kegiatan TAK yaitu berkenalan dan
bersosialisasi dengan klien lain. Apakah Teteh bersedia? Waktunya jam 10 pagi
ya Teh, tempatnya di taman. Sampai bertemu hari selasa”

Anda mungkin juga menyukai