S DENGAN HALUSINASI
STASE JIWA
OLEH
HERO, S.Kep
NIM 19.31.1433
1
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN HALUSINASI
STASE JIWA
OLEH :
HERO, S.Kep
NIM 19.31.1433
( ) ( )
2
ASKEP PADA TN. S DENGAN HALUSINASI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Inisial klien : Tn. S
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : UGM
Status Perkawinan : Cerai
Alamat : Kudus
Tanggal dirawat : 7 Agustus 2020
Tanggal pengkajian : 8 Agustus 2020
Informan : Klien
No. RM : 0065xx
Ruang Rawat : Ruang X, Kelas II
2. Identitas penanggung jawab
Inisial : Tn. M
Alamat : Kudus
3. Alasan Masuk
Bicara sendiri
4. Faktor Predisposisi
Klien pernah di rawat di RSJ 9 kali
Klien mengatakan telah menikah dengan wanita pilihannya seorang
Hajjah, namun dari pasangan ini tidak dapat menurunkan keturunan karena
Tn.S mandul. Sehingga Tn.S stress kemudian cerai dengan isterinya dan
keluar dari pekerjaannya.
Klien mengatakan diancam dibunuh oleh suara yang didengar, jika tidak
melakukan sholat. Tn.S mengira itu adalah suara Tuhan.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah, resiko isolasi sosial : menarik diri
5. Fisik
a. Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit S : 37,6o C
3
b. TB : 160 cm BB : 50 kg
c. Keluhan fisik : tidak ada
6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan : = Wanita
= Laki-laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Klien
= cerai
= meninggal
4
3. Peran : Peran ia sebagai seorang kepala rumah tangga tidak
dapat sempurna karena tak dapat memberikan nafkah
batin
4. Ideal diri : Klien ingin memiliki keluarga yang utuh, bahagia.
5. Harga diri : Klien merasa minder, tetapi sekarang sudah tidak
seminder dulu lagi.
Masalah keperawatan : -
c. Hubungan sosial
Klien mengatakan kurang berperan dalam kegiatan masyarakat maupun
berhubungan dengan orang lain, karena klien malas bergaul di kegiatan
masyarakat.
Masalah keperawatan : Resiko isolasi sosial : menarik diri
d. Spiritual
Klien beragama Islam, sholat dilakukan karena takut dibunuh oleh suara
yang muncul jika tiak melakukan sholat
Masalah Keperawatan : Gangguan spiritual
7. Status Mental
a. Penampilan : Cara berpakaian rapi dengan seragam rumah sakit.
Rambut dirapikan dengan tangan saja
Masalah keperawatan: -
b. Pembicaraan : koheren
Masalah keperawatan :-
c. Aktivitas motorik : Klien kadang tampak lesu
Masalah keperawatan : Resiko mencederai diri dan orang lain
d. Alam perasaan : Klien mengatakan sedih dan suka ngalamun sambil
merokok, jika ingat masalah dalam hidupnya.
Masalah keperawatan : Gangguan alam perasaan : depresi
e. Afek : Stabil
Masalah keperawatan : -
f. Interaksi selama : Klien kooperatif, kontak mata ada, kadang
mengalihkan pandangan jika disinggung
masalahnya
Masalah keperawatan : Ganngguan interaksi social : menarik diri
5
g. Persepsi : Klien mengatakan merasa mendengar suara
bisikan-bisikan aneh setiap hari, terutama di pagi
hari jam 10.00 sampai dengan jam 11.00 WIB.
Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi : halusinasi akustik
h. Proses pikir : Tidak ada masalah
i. Isi pikir : Tidak mengalami gangguan
j. Tingkat kesadaran : Tidak mengalami gangguan
k. Memori : Tidak mengalami gangguan
l. Tingkat konsentrasi & berhitung :Tidak mengalami gangguan
m. Kemampuan : Klien dapat mengambil keputusan yang penilaian
sederhana untuk dirinya dan harus diarahkan
terlebih dahulu
Masalah keperawatan : -
n. Daya tilik diri : Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya
6
h. Pemeliharaan : Klien memerlukan perawatan lanjutan, dan system
kesehatan pendukung.
i. Kegiatan di dalam : Untuk menyiapkan makan, mencuci pakaian,
rumah menjaga kerapihan rumah, dan pengaturan
keuangan klien bisa melakukannya sendiri tanpa
bantuan.
j. Kegiatan diluar rmh : Klien mengatakan pada saat di rumahnya klien
biasa membantu adiknya berdagang.
9. Mekanisme Koping
Adaptif : Bicara dengan perawat
Maladaptif : Menyendiri, diam termenung sambil merokok,
jalan-jalan keliling RSJ
10. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Menurut klien ia tidak mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang
lain
11. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui obat-obat yang diminum dan sedikit tahu tentang
penyakitnya, yaitu halusinasi (sebatas tahu bahwa ia sakit halusinasi, tetapi
tidak tahu penyebab dan akibat, serta obatnya)
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan tentang obat-obatan dan
penyakitnya
12. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid
b. Terapi medik : Stelazin, CPZ, haloperidol
B. MASALAH KEPERAWATAN
1. Analisa Data
7
“Aku sering wedi utowo cemas mbak,
nanging saiki wis mendhingan, soale ono
kowe.”
O: Klien kadang tampak takut, dan mendekati
perawat
2 S: Klien mengatakan mendengar suara perubahan persepsi
bisikan-bisikan yang mengancam akan sensori : halusinasi
membunuhnya, yang selalu muncul setiap akustik
jam 10.00 WIB-11.00 WIB, dan Tn S
merasa terganggu.
Klien juga mengatakan suara itu
berkurang saat klien sedang melakukan
kegiatan.
O: Kadang –kadang klien tampak tertawa-
tawa sendiri, menyendiri sambil merokok.
2. S: Klien mengatakan: “Aku yen merokok Gangguan isolasi
karo ngalamun mbak! Trus iso krungu social : menarik diri
suara ngancam! Aku yen kelingan
masalahku trus dadi ngalamun.”
O: Klien menyendiri duduk di kursi diluar
ruangan, klien juga sering jalan jalan
sendirian.
2. Daftar Masalah Keperawatan
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik
c. Gangguan isolasi social : menarik diri
C. POHON MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri , orang
lain & lingkungan
8
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b.d perubahan persepsi
sensori : halusinasi akustik
b. Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik b.d isolasi social : menarik
diri
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan : Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan
b.d perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik
a. Tujuan umum :
Klien tidak mencederai diri,orang lain, dan lingkungan akibat suara yang
mengancam
b. Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan :
1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
terapeutik :salam terapeutik, memperkenalkan diri, tanyakan
nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kesepakatan/janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu
1.2. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
1.3. Dengarkan dengan empati dan tunjukkan sikap menerima klien
apa adanya
2. Klien dapat mengenal halusinasi
Tindakan :
2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya, bicara
dan tertawa tanpa stimulus
2.3. Bantu klien mengenal halusinasinya : tanyakan apakah ada suara
yang didengar, jika ada – tanyakan apa yang dikatakan, katakan
bahwa perawat percaya klien mendengar hal tersebut tapi perawat
sendiri tidak mendengarnya, katakan bahwa perawat akan
membantu klien.
9
2.4. Diskusikan dengan klien : situasi yang menimbulkan dan tidak
menimbulkan halusinasi, waktu & frekuensi terjadinya halusinasi,
apa yang klien rasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih,
senang)
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya
Tindakan :
3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi
3.2. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya
halusinasi : pada saat halusinasi terjadi, katakan “pergi, saya
tidak mau dengar!”, menemui perawat atau orla untuk diajak
berbicara, membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi
tidak sempat muncul, & meminum obat dengan teratur
3.3. Bantu klien memilih dan cara memutus halusinasi secara
bertahap
3.4. Anjurkan klien mengikuti TAK, stimulasi persepsi
4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Tindakan:
4.1. Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami
halusinasi
4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat keluarga berkunjung)
mengenai : gejala halusinasi, cara memutus halusinasi, cara
merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah – beri
kegiatan & jangan biarkan menyendiri
5. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Tindakan:
5.1. Diskusi dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan
manfaat obat.
5.2. Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan
merasakan sendiri manfaatnya
5.3. Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi
5.4. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
2. Diagnosa keperawatan : Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik b.d
isolasi social : menarik diri
10
a. Tujuan umum:
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga halusinasi berkurang
atau hilang.
b. Tujuan khusus:
1. Membina hubungan saling percaya
1.1 Membina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan
diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan llingkungan yang tenang,
buat kontrak yang jelas, topik dan tempat yang akan dipakai.
1.2 Berikan perhatian dan penghargaan: temani klien walau walau
klien tidak mau menjawab,katakana “saya akan duduk disamping
anda jika anda ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengarkan.”
Dan jika klien menatap perawat maka katakana “ Ada yang ingin
anda katakan?”
1.3 Dengarkan klien dengan empati: berikan kesempatan pada klien
untuk bicara (jangan buru –buru) tunjukkan bahwa perawat
mengikuti pembicaraan klien
2. Menyebutkan penyebab menarik diri
2.1. Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang
lain
2.2. Diskusikan akibat dari menarik diri
3. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.1 Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
3.2 Bantu klien untuk mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien
untuk bergaul.
4. Melakukan hubungan social secara bertahap: klien-perawat, klien-
perawat-klien/perawat, klien, kelompok, klien –keluarga.
4.1 Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien
4.2 Motivasi klien untuk berkenalan dengan perawat lain atau pasien lain
4.3 Tingkatkan interaksi klien secara bertahap. (satu klien, dua klien, dst)
4.4 Libatkan klien dalam TAKS
4.5 Bantu klien dalam melakukan aktifitas hidup sehari- hari dengan
interaksi
4.6 Fasilitasi hubungan dengan klien secara terapeutik
5. Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
11
5.1 Diskusikan dengan klien setiap kali interaksi atau kegiatan
5.2 Beri pujian akan keberhasilan klien
6. Memberdayakan system pendukung
6.1 Berdiskusi dengan keluarga tentang penyakit klien
7. Menggunakan obat dengan benar dan tepat
7.1 Diskusikan cara menggunakan obat dengan prinsip lima benar
7.2 Diskusikan dengan keluarga dan klien tentang efek samping obat.
12
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
14
mendengar
Katakan bahwa klien
lain juga ada yang
seperti anda
Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
Identifikasi bersama
klien cara/tindakan yang Upaya untuk memutuskan siklus
3. Klien dapat Klien dapat dilakukan jika terjadi halusinasi sehingga tidak berlanjut
mengontrol mengungkapkan halusinasi Reinforcemen dapat meningkatkan harga
halusinasinya perasaan terhadap Diskusikan manfaat cara diri
halusinasinya yang digunakan klien Memberikan alternative pilihan bagi
Klien dapat Diskusikan cara baru klien untuk mengontrol halusinasi
menyebutkan untuk memutus/ Memotivasi dapat meningkatkan klien
tindakan yang mengontrol timbulnya untuk mencoba memilih salah satu cara
biasanya dilakukan halusinasi mengendalikan halusinasi dan
untuk
15
mengendalikan - Katakan “saya tidak meningkatkan harga diri klien
halusinasinya mau dengan anda” Memberi kesempatan kepada klien untuk
Klien dapat (saat halusinasi terjadi) mencoba cara yang telah dipilih
menyebutkan cara - Menemui orang lain Dapat mengurangi perubahan interpretasi
baru untuk bercakap-cakap realitas klien akibat halusinasi
Klien dapat atau mengatakan
memilih cara halusinasi yang
mengatasi seperti dialaminya.
yang telah - Membuat jadwal
didiskusikan harian agar halusinasi
Klien dapat tidak sempat muncul
melaksanakan cara - Meminta keluarga/
yang telah dipilih teman/ perawat,
untuk menyapa jika tampak
mengendalikan bicara sendiri.
halusinasi Bantu klien memilih
Klien dapat dan berlatih cara
mengikuti terapi memutus halusinasi
aktivitas kelompok cecara bertahap
Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
telah dipilih
Anjurkan klien
mengikuti terapi
aktivitas kelompok,
orientasi realita,
stimulai sensori
Diskusikan dengan
16
4. Klien dapat Klien dapat keluarga: Untuk mengetahui pengetahuan keluarga
dukungan membina hubungan - Gejala halusinasi dan meningkatkan kemampuan
keluarga saling percaya yang dialami klien pengetahuan keluarga tentang halusinasi
dalam dengan keluarga - Cara yang dapat
mengotrol Keluarga dapat dilakukan klien dan
halusinasinya menyebutkan tanda keluarga untuk
. dan tindakan untuk memutus halusinasi.
mengembalikan - Cara merawat
halusinasinya anggota keluarga
Klien dan yang halusinasi di
keluarga dapat rumah
menyebutkan
manfaat, dosis dan
efek samping obat.
Diskusikan dengan
5. Klien meman Klien dapat klien dan keluarga Dengan menyebut dosis, frekuensi dan
faatkan obat mendemonstrasika tentang dosis, manfaat obat diharapkan klien
dengan baik n penggunaan obat frekuensi dan manfaat melaksanakan program pengobatan
dengan benar obat Menilai kemampuan klien dalam
Klien dapat Anjurkan klien untuk pengobatannya sendiri
informasi tentang minta sendiri obst Dengan mengetahui efek samping obat
efek samping obat kepada perawat dan klien akan tahu apa apa yang harus
Klien dapat merasakan manfaatnya dilakukan setelah minum obat
memahami Diskusikan akibat Program pengobatan dapat berjalan
berhentinya obat berhenti obat tanpa sesuai rencana
tanpa kesulitan konsultasi Dengan mengetahui prinsip penggunaan
Klien dapat Bantu klien obat, maka kemandirian klien untuk
menyebutkan menggunakan obat pengobatan dapat ditingkatkan secara
prinsip 5 benar dengan 5 benar. bertahap.
penggunaan obat
17
Perubahan TUM:
sensori Klien dapat
persepsi: berinteraksi
halusinasi b.d dengan orang
manarik diri lain sehingga
tidak mengalami
halusinasi
TUK:
1. Klien dapat Ekspresi wajah Bina hubungan saling Hubungan saling percaya merupakan
membina bersahabat, percaya dengan dasar untuk kelancaran hubungan
hubungan saling menunjukkan rasa menggunakan prinsip interaksi selanjutnya.
percaya senang, ada kontak komunikasi terapetik:
mata, mau berjabat Sapa klien dengan
tangan, mau ramah, baik verbal
menyebutkan maupun nonverbal
nama, mau b. Perkenalkan diri
menjawab salam dengan sopan
klien, mau duduk c. Tanyakan nama
berdampingan lengkap klien dan
dengan perawat, nama panggilan
mau mengutarakan
18
masalah yang yang disukai
dihadapi d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
Klien dapat kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat menyebutkan Kaji pengetahuan klien
menyebutkan penyebab menarik tentang perilaku menarik
penyebab diri diri dan tanda-tandanya
menarik diri Beri kesempatan pada
klien untuk
mengungkapkan
perasaan penyebab
menarik diri
Diskusikan bersama
klien tentang perilaku
menarik diri, tanda-
19
tanda dan akibat.
Berikan pujian terhadap
kemampuan klien dalam
mengungkapkan
perasaannya.
Kaji pengetahuan klien
Klien dapat tentang manfaat dan
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan
menyebutkan keuntungan berhubungan dengan
keuntungan berhubungan orang lain
berhubungan dengan orang lain Beri kesempatan pada
dengan orang Klien dapat klien untuk
lain dan kerugian menyebutkan mengungkapkan
bila tidak kerugian tidak perasaan tentang
berhubungan berhubungan keuntungan
dengan orang dengan orang lain berhubungan dengan
lain orang lain
Beri reinforcemen
positif terhadap
kemampuan
20
mengungkapkan peraaan
tentang keuntungan
berhubungan dengan
orang lain.
Bantu klien
mengidentifikasi
kemampuan klien untuk
bergaul
Kaji kemampuan klien
Klien dapat membina hubungan
4. Klien dapat mendemonstr dengan orang lain
melakukan asikan Dorong dan Bantu klien
hubungan hubungan untuk berhubungan
social secara social secara dengan orang lain
bertahap bertahap: K-P, melalui tahap: K-P, K-P-
K-P-K, K-P- K, K-P-Kel, K-P-Klp
Kel, K-P-Klp Beri reinforcemen
terhadap keberhasilan
yang telah dicapai
Klien dapat Bantu klien untuk
5. Klien dapat mengungkapkan
21
mengungkap perasaannya mengevaluasi manfaat
kan perasan setelah interaksi berhubungan dengan
setelah dengan orang lain. orang lain
berhubungan Diskusikan jadwal
dengan orang harian yang dapat
lain dilakukan bersama klien
dalam mengisi waktu
Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan
ruangan
Beri reinforcemen
positif atas kegiatan
klien dalam ruangan
Dorong klien untuk
mengungkapkan
perasaannya bila
berhubungan dengan
orang lain
Keluarga dapat: Bina hubungan saling
6. Klien dapat - Menjelaskan percaya dengan keluarga
memberdayakan
22
sistem perasaannya Diskusikan dengan
pendukung atau - Menjelaskan cara keluarga tentang:
keluarga mampu merawat klien - Perilaku menarik diri
mengembangkan menarik diri - Penyebab perilaku
kemampuan - Mndemonstrasikan menarik diri
klien untuk cara perawatan - Akibat yang akan terjadi
berhubungan klien menarik diri perilaku menarik diri
dengan orang - Berpartisipasi tidak ditangani
lain dalam perawatan - Cara keluarga
klien menarik diri menghadapiklien
menarik diri
Dorong anggota
keluarga untuk memberi
dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi
dengan orang lain
Anjurkan anggota
keluarga secara rutin dan
bergantian menjenguk
klien minimal satu kali
23
seminggu
Beri reinforcemen
positif atas hal-hal yang
telah dicapai oleh
keluarga
24
Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
08/08/202 Perubahan sensori 10.00-10.10 S : “Saya ingin pulang”
0 persepsi: TUK 1 O : Diam, kontak mata
halusinasi b.d Memperkenalkan kurang, tersenyum,
menarik diri diri perawat, jawaban singkat
menanyakan A : Klien belum
identitas, sepenuhnya “trust”
memberitahukan dengan perawat dan
peran perawat dominan diam dan
kurang mendukung
interaksi
P : Ps. Dianjurkan untuk
memikirkan kenapa ia
diam
Perawat:Ulangi untuk
Perubahan sensori 13.00-13.06 TUK 1
08/08/202 persepsi:halusinasi -TUK 1 S : - “Klien mengatakan
0 b.d menarik diri Menyapa, merasa lebih tenang
memvalidasi - Klien lupa nama
identitas perawat, perawat, tetapi
mengeksplore setelah diulangi
perasaan dan hal- perkenalan jadi
hal lain yang ingin ingat.
disampaikan O : Kontak mata (+),
tentang lebih kooperatif
keluarganya A : TUK 1 tercapai
-Penkes tentang P :Ps dianjurkan untuk
25
keteraturan minum mengingat perawat
obat Perawat : lanjutkan
TUK 2
26
aktivitas yang di rumah dari tidur –
masih bisa tidur lagi.
dilakukan di rumah A : - Pasien dapat
sakit menilai kemampuan
yang dapat dilakukan
bersama –sama dengan
perawat.
A : TUK 2 tercapai,
TUK 3 belum tercapai
P : Pasien dianjurkan
melakukan dengan baik
kemampuan yang masih
bisa dilakukan
- Perawat ulang TUK 3
27
Perubahan sensori 11.05-11.20 S: Klien dapat
persepsi:halusinasi TUK 3 mengidentifikasi
b.d menarik diri Menanyakan keuntungan berteman
teman-temannya di dan kerugian
rumah, menyendiri; Klien masih
10/08/202 mananyakan mengatakan lebih baik
0 manfaat berteman menyendiri karena lebih
dan kerugian bisa merenung
menyendiri, O: Klien menjawab
menanyakan mana dengan tidak
yang lebih bersemangat
bermanfaat A: TUK 3 belum
tercapai
P: Pasien dianjurkan
untuk berkumpul dengan
teman-temannya;
Perawat: Ulangi TUK 3,
buat media gambar
28
menceritakan lanjutkan TUK 4
kedua gambar
tersebut
kemudian
menuliskannya
tentang
manfaat-
kerugian
menyendiri
29
menanyakan senang
perasaan setelah O: Bisikan-bisikan sejak
berkenalan; sudah lama tidak ada
11/08/202 menanyakan A: TUK 4&5 tercapai
0 apakah bisikan- P: Pasien dimotivasi dan
bisikan sekarang dianjurkan untuk terus
masih ada bersosialisasi
30