Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA Tn.H DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL, HALUSINASI & DEFISIT
PERAWATAN DIRI
DI RUANG MAWAR
RSJ MUTIARA SUKMA MATARAM

OLEH
BAIQ RIZKI HANDAYANI
016.01.3285

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2019
A. HASIL PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA TN. H DI RUANG MAWAR
Tanggal Pengkajian : 19 Agustus 2019

RUANG RAWAT : Mawar


TGL. DIRAWAT : 7 agustus 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. “H”
Tempat,Tgl lahir :1 juli 1980
Alamat : Pringgerate, Lombok Tengah NTB
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Status : Duda
Agama : islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Petani
Bahasa : Sasak
Informan : Klien dan Rekam medik
RM No. : 032299
Penanggung jawab : Semin (saudara)

II. ALASAN MASUK


Saat MRS :
Pasien dibawa keluarga karena keluhan demam selama 5 hari, bicara sendiri, bingung dan
gelisah.
Saat pengkajian :
Klien mengatakan masih mendengar suara menangis saat sendiri sejak dia bercerai dengan
istrinya dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Halusinasi

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Ya, pasien sering dibawa ke RSJ ,Pasien gelisah ,mudah tersinggung dan sering
berbicara sendiri dan malas untuk bersosialisasi ataupun berbicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : resiko prilaku kekerasan, Isolasi Sosial
2. Pengobatan sebelumnya
Kurang berhasil.
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak, klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan kalau dia bercerai dengan istrinya sejak 5 bulan yang lalu.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 82x/Menit
Suhu : 36ºC
Respirasi : 22x/Menit
2. Ukur
Tinggi Badan : 171 cm
Berat Badan : 69 kg
3. Keluhan fisik : Tidak ada.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

? ? ?

Keterangan :
: Laki-laki/perempuan hidup
:Klien
: Tinggal serumah
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
pasien merupakan anakke 3 dari 3 bersaudara, klien sudah bercerai karena faktor
ekonomi sejak 5 bulan yang lalu, komunikasi pasien dengan keluarga menggunakan
bahasa sasak dan terkadang pasien berbicara sendiri dan tidak jelas, pengambilan
keputusan sebelum pasien bercerai adalah pasien sendiri tapi setelah pasien bercerai
yang mengambil keputusan itu adalah kakak pasien. Pasien tinggal bersama kakaknya.
2. Konsep diri
a. Citra Diri
pasien merasa tidak terganggu dengan anggota tubuhnya, klien bersyukur dan
menerima keadaan tubuhnya apa adanya, pasien mengakui semua keluarganya.
b. Identitas Diri
pasien mengenali dirinya sendiri sebagai seorang laki-laki, pasien mampu
menyebutkan identitas dirinya,nama,dan alamat.
c. Peran Diri
pasien mengatakan dirinya adalah seorang ayah dan sudah bercerai.
d. pasien mengatakan ingin pulang karena merindukan anaknya dan akan menjadi
ayah yang baik.
e. Harga Diri
Klien mengatakan tidak ada masalah.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan bahwa keluarganya merupakan orang yang paling berarti
untuknya terutama anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jiwa dirinya tidak pernah
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat. Saat di RS pasien jarang mau
berinteraksi dengan orang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang
Pasien mengatakan merasa malas untuk berinteraksi dengan orang lain dan merasa
malas untuk berbicara dengan orag lain, kontak mata pasien kurang dan jarang
melihat lawan bicara.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
Pasien mengatakan beragama Islam, klien percaya kepada Allah yang memberikan
perlindungan kepadanya. Selama di rawat di rumah sakit jiwa klien tidak pernah
menjalankan shalat 5 waktu
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.

VI. STATUS MENTAL


a. Penampilan
Saat dilakukan pengkajian terlihat baju pasien tampak kusam dan kotor, wajah terlihat
melamun dan tidak bersemangat ,kancing baju tidak terpasang, kondisi rambut tidak
tersisir dan bau nafas tidak sedap, kuku pasien panjang dan hitam.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
b. Pembicaran
Saat pengkajian, pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
c. Aktivitas Motorik
pasien dapat menggerakan seluruh angota tubuhnya .
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
d. Alam Perasaan
pasien mengatakan rindu dengan anaknya dan ingin pulang.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
e. Afek
Saat pengkajian emosi pasien tampak stabil.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
f. Interaksi Selama Wawancara
Pasien sangat kooperatif, saat ditanya Pasien dapat menjawab pertanyaan, meskipun
kontak mata pasien kurang dan hanya menjawab seperlunya.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial.
g. Persepsi
Pasien mengatakan bahwa dirinya mendengar suara-suara yang mengganggu seperti
suara menangis, suara itu terdengar ketika pasien merasa sendiri dan pasien tampak
berbicara sendiri.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran.
h. Proses Pikir
Pasien mendengarkan apa yang ditanyakan oleh perawat, tapi hanya menjawab
seperlunya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
i. Isi Pikir
Pasien mengatakan kalau saat ini dia sedang sakit dan harus dirawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
j. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran klien yaitu pasien sadar dan kooperatif
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
k. Memori
Klien mampu mengingat perawat yang melakukan pengkajian.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
l. Tingkat Konsentrsi
Pasien mampu berkonsentrasi dan menjawab pertanyaan dengan jelas.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
m. Daya Tilik Diri
Pasien mengetahui dirinya sedang sakit tetapi pasien tidak mengetahui tentang gejala
penyakitnya.
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mengatakan mampu menghabiskan 1 porsi makan yang diberikan oleh rumah
sakit jiwa.Dan klien mampu makan sendiri tanpa bantuan.
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB sebanyak 1x2 sehari, BAK sebanyak 4-5 x sehari.Dan klien
mampu melakukan BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi sebanyak 1 x sehari jarang menggunakan sabun, shampoo dan
sesekali menyikat gigi dengan odol.
4. Berpakaian/Berhias
Klien mengatakan mampu memakai baju dengan sendiri.
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur sesuai jadwal tidur yang diberikan rumah sakit jiwa.
6. Pengunaan obat
Klien mengatakan tidak perlu bantuan saat minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan akan melanjutkan pekerjaananya kalau sudah keluar dari rumah
sakit.
8. Aktivitas didalam rumah
Klien mengatakan akan melakukan jadwal kegiatan dalam rumah
9. Aktivitas diluar rumah
-
Masalah keperawatan : tidak ada masalah.
VIII. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan ketika dia mendengar suara-suara yang mengganggu pasien tidak dapat
mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, dan memilih untuk menyendiri.
Masalah Keperawatan : halusinasi

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Saat ditanya tentang permasalahan yang dimiliki klien mengatakan rindu dengan keluarga
terutama anaknya.
Masalah Keperawatan :

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien mengatakan tidak mengetahui apa penyakit jiwa yang dimilikinya, dan tidak tau obat
apa yang diminumnya.
Masalah Keperawatan :Defisit Pengetahuan.

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa Medik
Skizofrenia Paranoid
2. Therapi Medik

- Paliperidone
- Risperidone
- clozapine
XII. ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1 DS : Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan masih
mendengar suara menangis
saat sendiri, dan tidak mau
bersosialisasi dengan orang
lain
- Pasien mengatakan malas
untuk bersosialisasi ataupun
berbicara dengan orang lain.
- Pasien mengatakan merasa
malas untuk berinteraksi
dengan orang lain dan
merasa malas untuk
berbicara dengan orag lain,
kontak mata pasien kurang
dan jarang melihat lawan
bicara.
DO :
- Kontak Mata Pasien Kurang
- Saat di RS pasien jarang
untuk bersosialisasi dengan
orang lain.
- Saat di RS pasien lebih
senang menyendiri.
2 DS : Halusinasi
- Klien mengatakan masih
mendengar suara menangis
saat sendiri.
DO :
- Pasien masih berbicara
sendiri.
3 DS : Defisit Perawatan Diri
- Pasien mengatakan jarang
menggunakan sabun ketika
mandi, jarang sikat gigi dan
tidak pernah berdandan.
DO :
- terlihat baju pasien tampak
kusam dan kotor, wajah
terlihat melamun dan tidak
bersemangat ,kancing baju
tidak terpasang, kondisi
rambut tidak tersisir dan
bau nafas tidak sedap, kuku
pasien panjang dan hitam.
4 DS : Defisit Pengetahuan
- Pasien mengetahui dirinya
sedang sakit tetapi pasien
tidak mengetahui tentang
gejala penyakitnya.
- Pasien mengatakan tidak
mengetahui apa penyakit
jiwa yang dimilikinya, dan
tidak tau obat apa yang
diminumnya.
DO :
- Pasien tidak mengetahui
penyakit yang di deritanya.
5 DS : Resiko Prilaku Kekerasan
- Pasien mengatakan masih
mendengar suara-suara
menangis.
DO :
- Pasien sering terlihat
melamun dan berbicara
sendiri.
XIII. POHON MASALAH.

DPD

Isolasi Sosial

Seperti mendengar
Halusinasi pendengaran orang menangis

Kurang pengetahuan

XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Halusinasi Pendengaran
2. Isolasi Sosial
3. Defisit Perawatan Diri.
4. Defisit pengetahun
XV. DIAGNOSA PRIORITAS

1. Isolasi Sosial
2. Halusinasi
3. Defisit Perawatan Diri
A. PERENCANAAN

TGL DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


KEP
19/08/2019 Isolasi TUM: Setelah 3 kali pertemuan pasien dapat Bina hubunga saling percaya :
Sosial Pasien dapat berinteraksi menerima kehadiran perawat. 1. sapa pasien dengan ramah
dengan orang lain 1. pasien mau menjawab salam 2. perkenalkan diri
TUK: 2. terdapat kontak mata 3. tanyakan nama lengkap dan
Pasien dapat membina 3. pasien mau berjabat tangan panggilan
hubungan saling percaya 4. pasien mau berkenalan 4. jelaskan tujuan pertemuan
5. pasien mau menjawab pertanyaan 5. jujur dan tepat janji
6. pasien mau duduk berdampingan 6. tunjukan sikap empati dan
dengan perawat menerima pasien apa adanya
7. pasien mau mengungkapkan 7. beri perhatian kepada pasien
perasaannya.
Pasien mampu menyebutkan Setelah 3 kali interaksi pasien dapat 1. tanyakan pada pasien tentang: 
penyebab menarik diri menyebutkan minimal satu penyebab  Orang yang tinggal
menarik diri dari yang berasal dari: serumah/teman
1.     - Diri sendiri sekamar pasien
2.     - Orang lain  Orang yang paling
- lingkungan dekat dengan pasien di
rumah/di ruang
perawatan
 Apa yang membuat
pasien dekat dengan
orang tersebut
 Orang yang tidak dekat
dengan pasien di
rumah/di ruang
perawatan
 Apa yang membuat
pasien tidak dekat
dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2. Kaji pengetahuan klien tentang
perilaku menarik diri dan
tanda-tandanya
3. Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan
orang lain
4. Beri pujian terhadap
kemampuan klien mengungkap
Pasien dapat menyebutkan Setelah 3kali interaksi pasien dapat 1. Kaji pengetahuan pasien
keuntungan berhubungan menyebutkan keuntungan tentang manfaat dan
dengan orang lain dan kerugian berhubungan sosial,misalnya: keuntungan bergaul dengan
tidak berhubungan dengan a.    Banyak teman orang lain
orang lain b.    Tidak kesepian 2. Beri kesempatan pada pasien
c.    Bisa diskusi untuk mengungkapkan
d.   Saling menolong perasaannya tentang
keuntungan berhubungan
dengan orang lain
3. Diskusikan bersama pasien
tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
4. Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan
berhubungan dengan orang
lain
Pasien dapat memanfaatkan Setelah 3 kali interaksi ,pasien 1. jelaskan manfaat dan kerugian
obat dengan baik menyebutkan manfaat minum tidak minum obat
obat,kerugian tidak minum obat, 2. jelaskan bagaiman mengetahui
mengetahui nama warna,dosis,efek samping,nama
obat,dosis,warna,dan efek samping , obat,
menyebutkan akibat berhenti minum 3. diskusikan akibat berhenti
obat tanpa saran dokter minum obat tanpa saran dokter
4. konsulkan ke dokter jika terjadi
hal yang tidak diinginkan

20/8/2019 Halusinasi TUM: setelah 3 kali interaksi , diharapkan 1. Bina Hubungan saling percaya
Mengontrol halusinasi yang 1. Klien dapat membina dengan pasien menggunakan
dialami hubungan komunikasi terapeutik.
TUK : saling percaya dengan 2. Bantu pasien mengenali
Pasien dapat membina perawat halusinasinya
hubungan saling percaya. 2. Klien dapat mengenal ( jenis,isi,frekuensi,waktu,situa
halusinasinya si dan respon).
3. Klien dapat mengontrol 3. Latih pasien mngatasi
halusinasi dengan cara halusinasi dengan cara
pertama ( menghardik ) menghardik.
Pasien dapat mengenali Setelah 3 kali interaksi,pasien dapat 1. kontak sering dengan pasien
halusinasinya membedakan hal nyata dan tidak dan singkat secara bertahap
nyata , pasien dapat mengenal tentang 2. observasi tingkah laku pasien
isi halusinasinya ,waktu terjadi terkait dengan halusinasinya
halusinasi,dan respon saat mengalami 3. situasi dan kondisi yang
halusinasi. menimbulkan halusinasi dan
apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi
4. beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan perasaannya

Pasien dapat mengenal Setelah 3 kali interaksi ,Pasien dapat 1. identifikasi bersama pasien
halusinasinya menyebutkan tindakan yang biasanya cara yang dilakukan jika terjadi
dilakukan untuk mengendalikan halusinasi
halusinasinya ,dapat memperagakan 2. gunakan cara baru untuk
cara baru untuk mengatasi mengontrol halusinasi yaitu
halusinasinya menghardik
3. bercakap-cakap dengan orang
lain
4. melakukan aktivitas yang
terjadwal
Pasien dapat memanfaatkan Setelah 3 kali interaksi ,diharapkan 1. jelaskan manfaat dan kerugian
obat dengan baik pasien menyebutkan manfaat minum tidak minum obat
obat,kerugian tidak minum obat, 2. jelaskan bagaiman mengetahui
mengetahui nama warna,dosis,efek
obat,dosis,warna,dan efek samping , samping,nama obat,
menyebutkan akibat berhenti minum 3. diskusikan akibat berhenti
obat tanpa saran dokter minum obat tanpa saran dokter
4. konsulkan ke dokter jika
terjadi hal yang tidak
diinginkan
21/8/2019 Defisit TUM : pasien dapat menjaga Setelah 3 kali interaksi, diharapkan 1. Bina Hubungan Saling percaya
Perawatan kebersihan dirinya. a. Pasien mampu mandi secara 2. Melatih pasien cara-cara
Diri TUK : Pasien dapat membina mandiri perawatan kebersihan diri
hubungan saling percaya. b. Pasien mampu membersihkan (pengkajian dan melatih cara
rambut/keramas secara menjaga kebersihan diri:
mandiri mandi
c. Pasien mampu gosok gigi 3. Identifikasi masalah perawatan
secara mandiri diri: kebersihan diri: mandi
d. Pasien mampu memotong 4. Menjelaskan pentingnya
kuku secara mandiri menjaga kebersihan diri:
mandi
5. Menjelaskan alat-alat
6. untuk mandi
7. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri :
mandi dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, potong kuku
8. Melatih pasien mempraktekkan
cara mandi.
9. Memasukkan dalam jadwal
kegiatan.
Pasien dapat berdandan sendiri Setelah dilakukan 3 kali interaksi 1. Evaluasi tanda & gejala defisit
diharpakan : perawatan diri
a. Pasien mampu berpakaian secara 2. Validasi kemampuan pasien
mandiri melakukan kegiatan pertama
b. Pasien mampu menyisir rambut 3. Evaluasi manfaat melakukan
secara mandiri kegiatan pertama
c. Pasien mampu mencukur jenggot 4. Jelaskan cara dan alat untuk
secara mandiri berdandan
5. Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri: sisiran, rias
muka untuk perempuan;
sisiran, cukuran untuk pria
6. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk kebersihan diri
dan berdandan
Pasien mampu makan dan Setelah 3 kali interaksi diharapkan : 1. Evaluasi tanda & gejala defisit
minum dengan baik a. Pasien mampu makan dan perawatan diri.
minum secara mandiri 2. Validasi kemampuan kegiatan
b. Pasien mampu makan dan pertama & kedua yg telah
minum dengan baik dilatih & beri pujian.
c. Pasien mampu makan dan 3. Evaluasi manfaat melakukan
minum dengan rapi kegiatan pertama, kedua &
ketiga
4. Menjelaskan kebutuhan
(kebutuhan makan perhari
dewasa 2000-2200 kal
(perempuan) dan laki-laki
antara 2400-2800 kal setiap
hari makan: minum 8 gelas
(2500ml setiap hari) dan cara
makan dan minum.
5. Menjelaskan cara makan yang
tertib.
6. Menjelaskan cara merapihkan
peralatan makan setelah
makan.
7. Praktek makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik;
Latihan cara makan dan minum
yang baik.
8. Masukkan latihan kegiatan
pada jadwal kegiatan.
Pasien mampu BAB dan BAK Setelah dilakukan 3 kali interaksi 1. Evaluasi tanda & gejala defisit
secara Mandiri diharapkan : perawatan diri
a. Pasien mampu melakukan 2. Validasi kemampuan
BAK/BAB secara mandiri melakukan kegiatan pertama,
b. Pasien mampu melakukan kedua & ketiga yg telah dilatih
BAK/BAB pada tempatnya & beri pujian
3. Evaluasi manfaat melakukan
kegiatan pertama,kedua &
ketiga
4. Menjelaskan tempat BAB/BAK
yang sesuai
5. Menjelaskan cara
membersihkan diri setelah BAB
dan BAK
6. Menjelaskan cara
membersihkan tempat BAB
dan BAK.
7. Latih BAB dan BAK yang baik.
8. Masukkan pada jadwal
kegiatan

B. IMPLEMNETASI DAN EVALUASI

NO. DX Hari/tangga Implementasi Evaluasi


1 Selasa, DS : S:
20/08/2019 - Pasien mengatakan masih mendengar suara menangis saat - Pasien mengatakan senang bisa
sendiri, dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain berkenalan dengan orang lain.
- Pasien mengatakan malas untuk bersosialisasi ataupun O:
berbicara dengan orang lain. - Klien belum mampu berkenalan dengan
- Pasien mengatakan merasa malas untuk berinteraksi dengan 1 orang
orang lain dan merasa malas untuk berbicara dengan orag lain, - Kontak mata klien mulai bertambah dan
kontak mata pasien kurang dan jarang melihat lawan bicara mulai sesekali menatap mata perawat.
DO : A: Isolasi Sosial
- Kontak Mata Pasien Kurang P:
- Saat di RS pasien jarang untuk bersosialisasi dengan orang lain. - Latihan berkenalan dengan 1 orang 2
- Saat di RS pasien lebih senang menyendiri. x/hari
Kemampuan :
- Makan dan minum secara mandiri
- BAB dan BAK secara mandiri
DIAGNOSA : ISOLASI SOSIAL
TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 1 Isolasi sosial
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
8:30
2. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
RTL :
- Mengajarkan kepada pasien SP 2 Isolasi Sosial
2 20/8/2019 DS : S:
- Pasien mengatakan masih mendengar suara menangis saat - klien mengatakan senang berinteraksi
sendiri. dengan perawat.
DO : O:
- Pasien masih berbicara sendiri. - pasien mampu menghardik secara
Kemampuan : mandiri.
- Makan dan minum secara mandiri A:
- BAB dan BAK secara mandiri - Halusinasi
- Pasien mampu menghardik secara mandiri P:
DIAGNOSA : HALUSINASI - Latih cara menghardik secara mandiri
TINDAKAN KEPERAWATAN : selama 3 kali/hari, pagi, siang dan malam
SP 1 Halusinasi
11:30 - Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
- Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
- Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
- Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
- Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
- Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
3 20/8/2019 DS : S:
- Pasien mengatakan jarang menggunakan sabun ketika mandi, - Pasien mengatakan senang berinteraksi
jarang sikat gigi dan tidak pernah berdandan. dengan perawat
DO : O:
- terlihat baju pasien tampak kusam dan kotor, wajah terlihat - Pasien mampu mempraktikkan cara
melamun dan tidak bersemangat ,kancing baju tidak terpasang, menjaga kebersihan diri.
kondisi rambut tidak tersisir dan bau nafas tidak sedap, kuku A:
pasien panjang dan hitam. - Defisit Perawatan Diri
Kemampuan : P:
- Makan dan minum secara mandiri - Latihan mempraktikkan cara menjaga

- BAB dan BAK secara mandiri kebersihan diri 2 x/hari, pagi dan sore

DIAGNOSA : DEFISIT PERAWATAN DIRI hari.

TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP I Defisit Perawatan DIri
- Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
- Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
- Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
NO. DX Hari/tangga Implementasi Evaluasi
1 Rabu, DS : S:
21/08/2019 - Pasien mengatakan belum mendengar suara yang mengganggu - Pasien mengatakan senang bisa
lagi hari ini. berkenalan dengan orang lain.
- Pasien mengatakan sudah mulai berkenalan dengan orang lain. O:
DO : - Klien belum mampu berbincang-bincang
- Terdapat kontak mata dengan perawat
- Paisen mampu menyebutkan nama teman-temannya saat di rs. - Kontak mata klien mulai bertambah dan
Kemampuan : mulai sesekali menatap mata perawat.
- Makan dan minum secara mandiri A: Isolasi Sosial
- BAB dan BAK secara mandiri P:

- Pasien mampu berkenalan dengan 1 orang - Latihan kemampuan bercakap-cakap 2

DIAGNOSA : ISOLASI SOSIAL kali/hari, pagi dan sore hari

TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 2 Isolasi sosial
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
8:30 2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
RTL :
- Mengajarkan kepada pasien SP 3 Isolasi Sosial
2 Rabu DS : S:
21/8/2019 - Pasien Pasien mengatakan belum mendengar suara yang - klien mengatakan senang berinteraksi
mengganggu lagi hari ini. dengan perawat.
DO : O:
- Pasien masih melamun. - pasien mampu bercakap-cakap dengan
Kemampuan : perawat
- Makan dan minum secara mandiri A:
- BAB dan BAK secara mandiri - Halusinasi
- Pasien mampu menghardik secra mandiri P:

DIAGNOSA : HALUSINASI - Latihan bercakap-cakap 2x/perhari, pagi

TINDAKAN KEPERAWATAN : dan sore hari

SP 2 Halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
11:30 2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
3 22/8/2019 DS : S:
- Pasien mengatakan kalau sudah menggunakan sabun ketika - Pasien mengatakan senang bisa menjadi
mandi, mulai sikat gigi. lebih bersih
DO : O:
- Tidak tercium bau nafas tidak sedap, pasien masih terlihat - Pasien mampu mempraktikkan cara
belum rapi, kancing baju tidak terpasang, rambut masih belum makan yang baik dan benar.
disiir. A:
Kemampuan : - Defisit Perawatan Diri
- Makan dan minum secara mandiri P:
- BAB dan BAK secara mandiri - Latihan mempraktikkan cara makan

- Pasien mampu mandi dan menggunkan sabun secara mandiri yang baik dan benar 2x/hari, saat makan

DIAGNOSA : DEFISIT PERAWATAN DIRI siang dan makan malam.

TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 2 Defisit Perawatan DIri
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Menjelaskan cara makan yang baik
- Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
NO. DX Hari/tangga Implementasi Evaluasi
1 Kamis, DS : S:
23/08/2019 - Pasien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara lagi - Pasien mengatakan merasa sehat dan
DO : bersemangat.
- Terdapat kontak mata O:
- Paisen mampu menyebutkan nama teman-temannya saat di rs. - Pasien mampu berkenalan dengan
Kemampuan : temannya dan rekan perawat.
- pasien sudah mampu bersosialisasi dengan orang lain. A: Isolasi Sosial
- Aktivitas pasien mandiri P:

- Mampu menghardik secara mandiri. - Latihan kemampuan berkenalan denga 2

- pasien sudah bisa bersosialisasi dengan orang lain. orang 1x/hari.

DIAGNOSA : ISOLASI SOSIAL


TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 3 Isolasi sosial
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada berkenalan dengan dua
8:30
orang atau lebih
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
RTL :
- Mengajarkan kepada pasien SP 4 Isolasi Sosial
2 Kamis DS : S:
23/8/2019 - Pasien Pasien mengatakan tidak mendengar suara yang - klien mengatakan senang bisa
mengganggu lagi hari ini. bersosialisassi dengan orang lain.
DO : O:
- Pasien sudah tidak berbicara sendiri - pasien mampu mengendalikan halusinasi
Kemampuan : dengan akttifitas yang biasa pasien
- Makan dan minum secara mandiri lakukan(bersih-bersih rumah, menyapu)
- BAB dan BAK secara mandiri A:
- Pasien menghardik secara mandiri - Halusinasi

- Pasien mampu cercakap-cakap dengan orang lain P:

DIAGNOSA : HALUSINASI - Latihan bersih-bersih (menyapu) 3x/hari

TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 3 Halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
11:30 2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (bersih-bersih rumah)
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
3 Kamis DS : S:
23/8/2019 - Pasien mengatakan kalau sudah menggunakan sabun ketika - Pasien mengatakan senang bisa menjadi
mandi, mulai sikat gigi. lebih bersih
DO : O:
- Tidak tercium bau nafas tidak sedap, pasien sudha mulai - Pasien mampu mempraktikkan cara
berdandan. eliminasi yang baik dan benar.
Kemampuan : A:
- Pasien mampu melakukan aktifitas secara mandiri. - Defisit Perawatan Diri
- Pasien sudah mulai berdandan P:
- Pasien sudah bisa makan dan minum dengan baik - Latihan mempraktikkan cara BAB/BAK
DIAGNOSA : DEFISIT PERAWATAN DIRI yang baik dan benar setiap kali ingin
TINDAKAN KEPERAWATAN : BAB/BAK
SP 3 Defisit Perawatan DIri
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik
3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan
memasukkan dalam jadual
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian

Anda mungkin juga menyukai