OLEH
BAIQ RIZKI HANDAYANI
016.01.3285
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. “H”
Tempat,Tgl lahir :1 juli 1980
Alamat : Pringgerate, Lombok Tengah NTB
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Status : Duda
Agama : islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Petani
Bahasa : Sasak
Informan : Klien dan Rekam medik
RM No. : 032299
Penanggung jawab : Semin (saudara)
? ? ?
Keterangan :
: Laki-laki/perempuan hidup
:Klien
: Tinggal serumah
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
pasien merupakan anakke 3 dari 3 bersaudara, klien sudah bercerai karena faktor
ekonomi sejak 5 bulan yang lalu, komunikasi pasien dengan keluarga menggunakan
bahasa sasak dan terkadang pasien berbicara sendiri dan tidak jelas, pengambilan
keputusan sebelum pasien bercerai adalah pasien sendiri tapi setelah pasien bercerai
yang mengambil keputusan itu adalah kakak pasien. Pasien tinggal bersama kakaknya.
2. Konsep diri
a. Citra Diri
pasien merasa tidak terganggu dengan anggota tubuhnya, klien bersyukur dan
menerima keadaan tubuhnya apa adanya, pasien mengakui semua keluarganya.
b. Identitas Diri
pasien mengenali dirinya sendiri sebagai seorang laki-laki, pasien mampu
menyebutkan identitas dirinya,nama,dan alamat.
c. Peran Diri
pasien mengatakan dirinya adalah seorang ayah dan sudah bercerai.
d. pasien mengatakan ingin pulang karena merindukan anaknya dan akan menjadi
ayah yang baik.
e. Harga Diri
Klien mengatakan tidak ada masalah.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan bahwa keluarganya merupakan orang yang paling berarti
untuknya terutama anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jiwa dirinya tidak pernah
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat. Saat di RS pasien jarang mau
berinteraksi dengan orang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang
Pasien mengatakan merasa malas untuk berinteraksi dengan orang lain dan merasa
malas untuk berbicara dengan orag lain, kontak mata pasien kurang dan jarang
melihat lawan bicara.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
Pasien mengatakan beragama Islam, klien percaya kepada Allah yang memberikan
perlindungan kepadanya. Selama di rawat di rumah sakit jiwa klien tidak pernah
menjalankan shalat 5 waktu
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.
- Paliperidone
- Risperidone
- clozapine
XII. ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1 DS : Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan masih
mendengar suara menangis
saat sendiri, dan tidak mau
bersosialisasi dengan orang
lain
- Pasien mengatakan malas
untuk bersosialisasi ataupun
berbicara dengan orang lain.
- Pasien mengatakan merasa
malas untuk berinteraksi
dengan orang lain dan
merasa malas untuk
berbicara dengan orag lain,
kontak mata pasien kurang
dan jarang melihat lawan
bicara.
DO :
- Kontak Mata Pasien Kurang
- Saat di RS pasien jarang
untuk bersosialisasi dengan
orang lain.
- Saat di RS pasien lebih
senang menyendiri.
2 DS : Halusinasi
- Klien mengatakan masih
mendengar suara menangis
saat sendiri.
DO :
- Pasien masih berbicara
sendiri.
3 DS : Defisit Perawatan Diri
- Pasien mengatakan jarang
menggunakan sabun ketika
mandi, jarang sikat gigi dan
tidak pernah berdandan.
DO :
- terlihat baju pasien tampak
kusam dan kotor, wajah
terlihat melamun dan tidak
bersemangat ,kancing baju
tidak terpasang, kondisi
rambut tidak tersisir dan
bau nafas tidak sedap, kuku
pasien panjang dan hitam.
4 DS : Defisit Pengetahuan
- Pasien mengetahui dirinya
sedang sakit tetapi pasien
tidak mengetahui tentang
gejala penyakitnya.
- Pasien mengatakan tidak
mengetahui apa penyakit
jiwa yang dimilikinya, dan
tidak tau obat apa yang
diminumnya.
DO :
- Pasien tidak mengetahui
penyakit yang di deritanya.
5 DS : Resiko Prilaku Kekerasan
- Pasien mengatakan masih
mendengar suara-suara
menangis.
DO :
- Pasien sering terlihat
melamun dan berbicara
sendiri.
XIII. POHON MASALAH.
DPD
Isolasi Sosial
Seperti mendengar
Halusinasi pendengaran orang menangis
Kurang pengetahuan
1. Isolasi Sosial
2. Halusinasi
3. Defisit Perawatan Diri
A. PERENCANAAN
20/8/2019 Halusinasi TUM: setelah 3 kali interaksi , diharapkan 1. Bina Hubungan saling percaya
Mengontrol halusinasi yang 1. Klien dapat membina dengan pasien menggunakan
dialami hubungan komunikasi terapeutik.
TUK : saling percaya dengan 2. Bantu pasien mengenali
Pasien dapat membina perawat halusinasinya
hubungan saling percaya. 2. Klien dapat mengenal ( jenis,isi,frekuensi,waktu,situa
halusinasinya si dan respon).
3. Klien dapat mengontrol 3. Latih pasien mngatasi
halusinasi dengan cara halusinasi dengan cara
pertama ( menghardik ) menghardik.
Pasien dapat mengenali Setelah 3 kali interaksi,pasien dapat 1. kontak sering dengan pasien
halusinasinya membedakan hal nyata dan tidak dan singkat secara bertahap
nyata , pasien dapat mengenal tentang 2. observasi tingkah laku pasien
isi halusinasinya ,waktu terjadi terkait dengan halusinasinya
halusinasi,dan respon saat mengalami 3. situasi dan kondisi yang
halusinasi. menimbulkan halusinasi dan
apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi
4. beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan perasaannya
Pasien dapat mengenal Setelah 3 kali interaksi ,Pasien dapat 1. identifikasi bersama pasien
halusinasinya menyebutkan tindakan yang biasanya cara yang dilakukan jika terjadi
dilakukan untuk mengendalikan halusinasi
halusinasinya ,dapat memperagakan 2. gunakan cara baru untuk
cara baru untuk mengatasi mengontrol halusinasi yaitu
halusinasinya menghardik
3. bercakap-cakap dengan orang
lain
4. melakukan aktivitas yang
terjadwal
Pasien dapat memanfaatkan Setelah 3 kali interaksi ,diharapkan 1. jelaskan manfaat dan kerugian
obat dengan baik pasien menyebutkan manfaat minum tidak minum obat
obat,kerugian tidak minum obat, 2. jelaskan bagaiman mengetahui
mengetahui nama warna,dosis,efek
obat,dosis,warna,dan efek samping , samping,nama obat,
menyebutkan akibat berhenti minum 3. diskusikan akibat berhenti
obat tanpa saran dokter minum obat tanpa saran dokter
4. konsulkan ke dokter jika
terjadi hal yang tidak
diinginkan
21/8/2019 Defisit TUM : pasien dapat menjaga Setelah 3 kali interaksi, diharapkan 1. Bina Hubungan Saling percaya
Perawatan kebersihan dirinya. a. Pasien mampu mandi secara 2. Melatih pasien cara-cara
Diri TUK : Pasien dapat membina mandiri perawatan kebersihan diri
hubungan saling percaya. b. Pasien mampu membersihkan (pengkajian dan melatih cara
rambut/keramas secara menjaga kebersihan diri:
mandiri mandi
c. Pasien mampu gosok gigi 3. Identifikasi masalah perawatan
secara mandiri diri: kebersihan diri: mandi
d. Pasien mampu memotong 4. Menjelaskan pentingnya
kuku secara mandiri menjaga kebersihan diri:
mandi
5. Menjelaskan alat-alat
6. untuk mandi
7. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri :
mandi dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, potong kuku
8. Melatih pasien mempraktekkan
cara mandi.
9. Memasukkan dalam jadwal
kegiatan.
Pasien dapat berdandan sendiri Setelah dilakukan 3 kali interaksi 1. Evaluasi tanda & gejala defisit
diharpakan : perawatan diri
a. Pasien mampu berpakaian secara 2. Validasi kemampuan pasien
mandiri melakukan kegiatan pertama
b. Pasien mampu menyisir rambut 3. Evaluasi manfaat melakukan
secara mandiri kegiatan pertama
c. Pasien mampu mencukur jenggot 4. Jelaskan cara dan alat untuk
secara mandiri berdandan
5. Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri: sisiran, rias
muka untuk perempuan;
sisiran, cukuran untuk pria
6. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk kebersihan diri
dan berdandan
Pasien mampu makan dan Setelah 3 kali interaksi diharapkan : 1. Evaluasi tanda & gejala defisit
minum dengan baik a. Pasien mampu makan dan perawatan diri.
minum secara mandiri 2. Validasi kemampuan kegiatan
b. Pasien mampu makan dan pertama & kedua yg telah
minum dengan baik dilatih & beri pujian.
c. Pasien mampu makan dan 3. Evaluasi manfaat melakukan
minum dengan rapi kegiatan pertama, kedua &
ketiga
4. Menjelaskan kebutuhan
(kebutuhan makan perhari
dewasa 2000-2200 kal
(perempuan) dan laki-laki
antara 2400-2800 kal setiap
hari makan: minum 8 gelas
(2500ml setiap hari) dan cara
makan dan minum.
5. Menjelaskan cara makan yang
tertib.
6. Menjelaskan cara merapihkan
peralatan makan setelah
makan.
7. Praktek makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik;
Latihan cara makan dan minum
yang baik.
8. Masukkan latihan kegiatan
pada jadwal kegiatan.
Pasien mampu BAB dan BAK Setelah dilakukan 3 kali interaksi 1. Evaluasi tanda & gejala defisit
secara Mandiri diharapkan : perawatan diri
a. Pasien mampu melakukan 2. Validasi kemampuan
BAK/BAB secara mandiri melakukan kegiatan pertama,
b. Pasien mampu melakukan kedua & ketiga yg telah dilatih
BAK/BAB pada tempatnya & beri pujian
3. Evaluasi manfaat melakukan
kegiatan pertama,kedua &
ketiga
4. Menjelaskan tempat BAB/BAK
yang sesuai
5. Menjelaskan cara
membersihkan diri setelah BAB
dan BAK
6. Menjelaskan cara
membersihkan tempat BAB
dan BAK.
7. Latih BAB dan BAK yang baik.
8. Masukkan pada jadwal
kegiatan
- BAB dan BAK secara mandiri kebersihan diri 2 x/hari, pagi dan sore
TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP I Defisit Perawatan DIri
- Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
- Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
- Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
NO. DX Hari/tangga Implementasi Evaluasi
1 Rabu, DS : S:
21/08/2019 - Pasien mengatakan belum mendengar suara yang mengganggu - Pasien mengatakan senang bisa
lagi hari ini. berkenalan dengan orang lain.
- Pasien mengatakan sudah mulai berkenalan dengan orang lain. O:
DO : - Klien belum mampu berbincang-bincang
- Terdapat kontak mata dengan perawat
- Paisen mampu menyebutkan nama teman-temannya saat di rs. - Kontak mata klien mulai bertambah dan
Kemampuan : mulai sesekali menatap mata perawat.
- Makan dan minum secara mandiri A: Isolasi Sosial
- BAB dan BAK secara mandiri P:
TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 2 Isolasi sosial
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
8:30 2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
RTL :
- Mengajarkan kepada pasien SP 3 Isolasi Sosial
2 Rabu DS : S:
21/8/2019 - Pasien Pasien mengatakan belum mendengar suara yang - klien mengatakan senang berinteraksi
mengganggu lagi hari ini. dengan perawat.
DO : O:
- Pasien masih melamun. - pasien mampu bercakap-cakap dengan
Kemampuan : perawat
- Makan dan minum secara mandiri A:
- BAB dan BAK secara mandiri - Halusinasi
- Pasien mampu menghardik secra mandiri P:
SP 2 Halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
11:30 2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
3 22/8/2019 DS : S:
- Pasien mengatakan kalau sudah menggunakan sabun ketika - Pasien mengatakan senang bisa menjadi
mandi, mulai sikat gigi. lebih bersih
DO : O:
- Tidak tercium bau nafas tidak sedap, pasien masih terlihat - Pasien mampu mempraktikkan cara
belum rapi, kancing baju tidak terpasang, rambut masih belum makan yang baik dan benar.
disiir. A:
Kemampuan : - Defisit Perawatan Diri
- Makan dan minum secara mandiri P:
- BAB dan BAK secara mandiri - Latihan mempraktikkan cara makan
- Pasien mampu mandi dan menggunkan sabun secara mandiri yang baik dan benar 2x/hari, saat makan
TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 2 Defisit Perawatan DIri
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Menjelaskan cara makan yang baik
- Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
NO. DX Hari/tangga Implementasi Evaluasi
1 Kamis, DS : S:
23/08/2019 - Pasien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara lagi - Pasien mengatakan merasa sehat dan
DO : bersemangat.
- Terdapat kontak mata O:
- Paisen mampu menyebutkan nama teman-temannya saat di rs. - Pasien mampu berkenalan dengan
Kemampuan : temannya dan rekan perawat.
- pasien sudah mampu bersosialisasi dengan orang lain. A: Isolasi Sosial
- Aktivitas pasien mandiri P:
TINDAKAN KEPERAWATAN :
SP 3 Halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
11:30 2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (bersih-bersih rumah)
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
3 Kamis DS : S:
23/8/2019 - Pasien mengatakan kalau sudah menggunakan sabun ketika - Pasien mengatakan senang bisa menjadi
mandi, mulai sikat gigi. lebih bersih
DO : O:
- Tidak tercium bau nafas tidak sedap, pasien sudha mulai - Pasien mampu mempraktikkan cara
berdandan. eliminasi yang baik dan benar.
Kemampuan : A:
- Pasien mampu melakukan aktifitas secara mandiri. - Defisit Perawatan Diri
- Pasien sudah mulai berdandan P:
- Pasien sudah bisa makan dan minum dengan baik - Latihan mempraktikkan cara BAB/BAK
DIAGNOSA : DEFISIT PERAWATAN DIRI yang baik dan benar setiap kali ingin
TINDAKAN KEPERAWATAN : BAB/BAK
SP 3 Defisit Perawatan DIri
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik
3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan
memasukkan dalam jadual
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian