PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A Tanggal Dirawat : 31 Agustus 2018
Umur : 32 tahun Tanggal Pengkajian : 3 September 2018
Pendidikan : Smp Ruang Rawat : Cucakrowo
Agama : Islam Sumber Informasi : Klien
Status : Belum menikah
Alamat : Surabaya
Pekerjaan : Bengkel
Jenis Kel : Laki-laki
No RM : 125xxx
Data Sekunder:
Petugas Dinsos mengatakan klien sering bicara sendiri dan bicaranya kurang terarah,
mondar mandir.
8
Jelaskan: Tidak. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan jiwa
sebelumnya.
2. Faktor pendukung
a. Riwayat Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - Pasien RS Satpol
Soetomo PP
Jelaskan: Klien mengatakan pernah demo di RS Budi Mulia sendirian kemudian
diamankan oleh Satpol PP dan dibawa ke Liponsos. Klien mengatakan pernah corat
coret tembok RS Soetomo dari belakang sampai depan menggunakan pilok sehingga
ditangkap oleh Satpol PP.
Diagnosa Keperawatan :-
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio, Psiko, Sosio, Kultural dan
Spiritual)
Jelaskan: klien mengatakan pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan
yaitu berpisah dengan kedua orang tuanya. Ibunya meninggal pada tahun 2004
dan ayah klien menikah lagi kemudian ayah klien meninggal pada tahun 2009.
Diagnosa Keperawatan : Duka Cita
9
Jelaskan : klien mengatakan sejak SMA sering mengkonsumsi narkoba jenis pil
dan sabu dan sering dikeluarkan dari sekolah. Klien mengatakan pernah dibawa
ke pondokan di pasuruan untuk di rehab.
Diagnosis : Koping individu nonefektif
3. Pengobatan sebelumnya terkait dengan kondisi dan hasilnya
Jelaskan: Klien mengatakan pernah dibawa ke pondokan di pasuruan untuk di
rehab.
Diagnosis Keperawatan : -
Keterangan :
: Laki-laki : orang terdekat
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
// : perceraian
Penjelasan : Klien mengatakan Bapak meninggal tahun 2009 dan Ibu meninggal tahun
2004. Bapak klien menikah lagi dan mempunyai saudara tiri 3 tetapi anak terakhir
saudara tiri meninggal karena overdosis dan klien bujang.
Pola asuh : sejak kecil klien tinggal bersama ibu tirinya dengan pola asuh otoriter.
Pola komunikasi : apabila ada masalah klien memilih memendamnya dan tidak
menceritakannya pada siapapun.
Pola pengambilan keputusan yang dominan : keputusan dalam keluarganya
diputuskan oleh ibu tirinya.
Diangnosa Keperawatan : Ketidakefektifan koping keluarga
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
10
Klien mengatakan tidak mungkin ada yang mau dengan saya mbak, saya loh
jelek. Klien juga mengatakan bahwa klien dalam kondisi sehat. Klien
mengatakan paling suka dengan bagian matanya.
b. Identitas :
Klien mengatakan namanya Tn.A, umur 32 tahun, jenis kelamin laki-laki dan
bertempat tinggal di Surabaya. Klien mengatakan sebelumnya kerja bengkel
karena hanya lulusan SMP. Klien mengatakan saat ini sedang berada di Rumah
Sakit Jiwa.
c. Peran :
Klien mengatakan merasa gagal karena tidak bisa bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan saya sekolah SMA dulu gak lulus mbak gara-gara narkoba
jadi sering dikeluarkan dari sekolah. Klien mengatakan ingin cepat pulang dan
bertemu dengan ibu tirinya di rumah dekat RRI Surabaya.
e. Harga diri :
Klien mengatakan “saya bisa kerja apa ya mbak, saya cuma lulusan SMP loh
mbak. Nyesel saya dulu ngikuti perintah kyai dipondokan buat berhenti
sekolah”.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Klien mengatakan paling dekat dengan ibu tirinya setelah orang tuanya
meninggal. Klien mengatakan jika di ruangan dekat dengan Tn. As.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan sosial karena bekerja bengkel.
Klien mengatakan kalau diruangan sini ikut bantuin bersih-bersih.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada hambatan untuk berkomunikasi dengan orang lain
dirumah maupun di rumah sakit.
Diagnosa Keperawatan : -
4. Spiritual
a. Agama
Klien mengatakan beragama islam, tidak mengikuti kegiatan keagamaan apapun
dirumah dan di rumah sakit dan klien tidak menjalankan ibadah. Klien
berpendapat “buat apa saya sholat mbak bukan solusi buat masalah saya itu”.
b. Pandangan terhadap Gangguan Jiwa
11
Klien mengatakan orang gangguan jiwa contohnya orang yang suka bicara
sendiri, diajak ngobrol gak nyambung. Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
gila dan dalam keadaan sehat.
Diagnosa Keperawatan : Distress Spiritual
12
□ Katalepsi
□ Sub stupor katatonik
□ Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Saat di observasi klien berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik.
Peningkatan:
□ Hiperkinesia, □ Grimace
□ Otomatisma
hiperaktifitas
□ Stereotipi □ Negativisme
□ Gaduh Gelisah □ Reaksikonversi
□ Tremor
Katatonik □ Verbigerasi
□ Mannarism □ Berjalan kaku/rigid
□ Katapleksi □ Kompulsif, sebutkan
□ Tik
□ Ekhopraxia
□ Command
automatism
Jelaskan:
Klien mengatakan suka membantu bersih-bersih, menyangkal perkataan perawat
dan klien mengulang-ngulang menceritakan kasus ibunya dari dokter yang
menyatakan “dari dulu Ton kanker payudara menggunakan media santet”.
Diagnosa keperawatan: -
4. Kesadaran
a. Mood dan Afek
□ Depresi □ Anhedonia
□ Ketakutan □ Kesepian
□ Khawatir □ Euforia
13
□ Defensif □ Curiga
Jelaskan : saat waancara berlangsung (anamnesa) klien terkadang tidak mau
meneruskan cerita ketika berkaitan dengan sesuatu yang tidak disukai klien dan
meminta topik yang lain. Ada kontak mata
Diagnosa Keperawatan : -
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
□ Pendengaran
□ Penglihatan
□ Perabaan
□ Pengecapan
□ Penciuman
b. Ilusi
□ Ada
□ Tidak ada
Jelaskan : klien mengatakan “tidak pernah ini mbak, itu suara setan mbak tapi saya
gak pernah dengar”.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir :
□ Koheren □ Inkoheren
□ Sirkumtansial □ Asosiasi longgar
□ Tangensial □ Flight of Idea
□ Blocking □ Perseverasi
□ Logorhoe □ Neologisme
□ Clang Association □ Main kata-kata
□ Afasia □ Lain-lain
Jelasakan : Klien mengulang cerita secara runtut namun berulang-ulang dan isi dari
pembicaraan klien tidak logis.
b. Isi Pikir
□ Obsesif o Agama
□ Ekstasi o Somatik/hipokondria
□ Fantasi o Kebesaran
□ Alienasi o Kejar/curiga
□ Pikiran bunuh diri o Nihilistik
□ Preokupasi o Dosa
□ Pikiran isolasi sosial o Sisip pikir
□ Ide yang terkait o Siar piker
□ Pikiran rendah diri o Kontrol pikir
□ Pesimisme □ Lain-lain :
□ Pikiran magis
□ Pikiran curiga
□ Fobia, sebutkan :
□ Waham :
14
Jelaskan : Klien mengatakan ingin mati saja dengan bunuh diri atau menjadi teroris
merakit bom bunuh diri dan memasang bom di RS Budi Mulia. Klien mengatakan
“saya bisa bekerja apa ya mbak saya Cuma lulusan SMA mbak, nyesel saya dulu
berhenti sekolah”.
c. Bentuk Pikir
□ Realistik
□ Non realistik
□ Dereistik
□ Otistik
Jelaskan : klien mengatakan kanker payudara pada ibunya karena santet dan
dokter di RS Budi Mulia mengatakan kepada klien memang dari dulu Ton kanker
payudara menggunakan media santet.
Diagnosa Keperawatan :-
8. Kesadaran
□ Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan : tanggal berapa hari ini? “tanggal 3 september 2018”, dimana ini
sekarang? Di ruang cucakrowo, siapa namanya ibu yang menyediakan
makan? “gak tau”.
□ Meninggi
□ Menurun :
Kesadaran berubah
Hipnosa
Confusion
Sedasi
□ Stupor
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : -
9. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka panjang (> 1 bulan)
Pertanyaan: tahun berapa ibu meninggal? Klien menjawab tahun 2004
□ Gangguan daya ingat jangka menengah (24 jam - ≤1 bulan)
Jelaskan: Klien diberi tugas oleh perawat untuk tidak boleh menyalahkan orang
lain tetapi keesokan harinya ditanyakan kembali klien sudah lupa.
□ Gangguan daya ingat pendek (kurun waktu 10 sampai 15 detik)
Jelaskan: hari apakah saat ini? “hari senin mbak”
Diagnosa Keperawatan : kerusakan memori
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
a. Konsentrasi
□ Mudah beralih
□ Tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan : klien mampu memenuhi kontrak waktu pertemuan.
b. Berhitung
Jelaskan :
pertanyaan: Bapak coba dihitung 15+10-20=….?
Jawaban: ya 5 lah mbak saya tau kalok cuma soal kayak gitu.
19
Diagnosa Keperawatan :
11. Kemampuan Penilaian
□ Gangguan Ringan
□ Gangguan Bermakna
Jelaskan: klien mengatakan bahwa putus asa dan bunuh diri merupakan perbuatan
buruk dan tidak baik tapi terkadang klien tidak bisa mengontrol dan kembali putus
asa.
Diagnosa Keperawatan :
20
Tidur siang, lama : 12.30 s/d 14.00 WIB
Tidur malam, lama : 20.00 s/d 04.00 WIB
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : merokok dan mengobrol
Jelaskan : Tidur malam dan siang klien merasa cukup, tidak kesulitan untuk
tidur, tidur nyenyak.
2) Gangguan tidur
□ Insomnia
□ Hipersomnia
□ Parasomnia
□ Lain-lain
Jelaskan : klien mengatakan tidurnya nyenyak dan tidak ada gangguan.
Diagnosa Keperawatan : -
3. Kemampuan lain-lain
□ Mengantisipasi kebutuhan hidup
Sebelum MRS klien bekerja di bengkel untuk mengantisipasi kebutuhan
hidupnya.
□ Membuat keputusan berdasarkan keinginannya
Tidak terkaji
□ Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya
sendiri
Klien minum obat sesuai dengan yang diberikan oleh perawat dan masih
harus dalam pengawasan karena jika lalai obat akan dibuang.
Diagnosa Keperawatan : -
4. Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga Tidak
Terapis ya
Teman sejawat ya
Kelompok sosial Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa ke RSJ dibawa oleh Dinsos. Jika nanti
diperbolehkan pulang akan tinggal serumah dengan ibu tirinya.
Diagnosa Keperawatan : -
B. MEKANISME KOPING
Jelaskan : klien mengatakan bila menghadapi masalah dengan cara menuntut keadilan
dan demo.
Diagnosa Keperawatan : ketidakefektifan koping
21
Jelaskan : klien mengatakan tidak lulus SMA karena sering dikeluarkan dari
sekolah dengan kasus narkoba.
□ Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan tidak bisa bekerja lagi karena berada di RSJ.
□ Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan ingin sekalli pulang dan tinggal bersama ibu
tirinya.
□ Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan tidak bisa mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-
hari.
□ Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan luka di pahanya diperiksakan ke dokter.
□ Masalah lainnya, spesifiknya
Jelasakan : Tidak ada masalah
Diagnosa Keperawatan : -
D. ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Jelaskan: klien mengatakan bahwa dirinya sehat, tidak dalam keadaan gila.
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaannya faktor yang memperberat masalah (presipitasi),
obat-obatan atau lainnya.
Jelaskan: klien mengatakan gangguan jiwa yaitu orang yang ketawa sendiri dan gila.
Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan spesifiknya
masalah tsb.
□ Penyakit/gangguan jiwa
□ Sistem pendukung
□ Faktor presipitasi
□ Penatalaksanaan
□ Lain-lain,
Jelaskan:
E. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Multi Aksis
Axis I :
Axis II :
Axis III :
Axis IV :
Axis V :
2. Terapi Medis
- Klobazam 10 mg I0I
- Trifluoperazim 5 mg I0I
- Amoxilin 500 mg 3x1
22
- Clozapine 25 mg 00I
I. ANALISA DATA
23
kiri dan pantat.
DO: luka kering, push (-)
5. DS: klien terkadang tidak mau meneruskan Gangguan Pengelolaan Mood
cerita ketika berkaitan dengan sesuatu yang
tidak disukai klien dan meminta topik yang
lain.
DO: Mudah tersinggung, depresi, pernah
mengkonsumsi pil dan sabu.
6. DS: apabila ada masalah klien memilih Ketidakefektifan koping individu
memendamnya dan tidak menceritakannya
pada siapapun
DO: negativisme, otomatisme, verbigerasi,
inkoheren.
7. DS: Klien berpendapat “buat apa saya Distrees spiritual
sholat mbak bukan solusi buat masalah
saya itu”.
DO: Tidak menjalankan ibadah
8. DS: klien mengatakan pernah mengalami Duka cita
hal yang tidak menyenangkan yaitu
berpisah dengan kedua orang tuanya.
DO: putus asa,
9. DS: klien mengatakan bahwa dirinya sehat, Defisiensi pengetahuan
tidak dalam keadaan gila.
DO: inkoheren, dereistik
10. DS: Klien diberi tugas oleh perawat untuk Kerusakan memori
tidak boleh menyalahkan orang lain tetapi
keesokan harinya ditanyakan kembali klien
sudah lupa.
DO: inkoheren
24
4. Kerusakan integritas kulit
5. Duka cita
6. Distress spiritual
7. Gangguan pengelolaan mood
8. Ketidakefektifan koping individu
9. Defisiensi pengetahuan
10. Kerusakan memori
(Core Problem)
Harga diri rendah
25
Kelompok 2
26
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI
Nama Klien : Tn. A
DX Medis : Skizofrenia Hebefrenik
No. CM : 125588
Ruangan : Cucakrowo
Dx Perencaan
No
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Risiko bunuh TUM : 1. Klien menjawab 1. Beri salam
Pasien dapat 2. Berjabat tangan dan
diri salam.
mengontrol 2. Klien mampu saling
bunuh dirinya berjabat tangan dan memperkenalkan diri.
3. Menanyakan
mengenalkan diri.
TUK 1 :
3. Klien mampu perasaan klien saat
Pasien dapat
mengungkapkan ini.
perlindungan
4. Mengidentifikasi
perasaannya.
dari
4. Klien terjauhi benda berbahaya
lingkungannya
dengan semua dilingkungan klien
5. Mengawasi klien saat
benda berbahaya.
5. Klien minum obat mium obat
6. Menemani klien saat
secara teratur.
klien membutuhkan/
TUK 2 : putus asa.
Pasien dapat
1. Klien mengetahui
1. Menanyakan cara
mengungkapkan
cara mengatasi
mengatasi keinginan
perasaannya.
keinginan bunuh
bunuh diri klien.
diri. 2. Tanyakan perasaan
2. Klien mampu
klien saat ini.
mengungkapkan
TUK 3 :
Pasien dapat perasaannya.
meningkatkan 1. Tanyakan perasaan
1. Klien mampu
harga dirinya. klien saat ini.
mengungkapkan
2. Tanyakan aspekm
perasaannya.
positif yang dimiliki
2. Klien mengetahui
klien.
aspek positif yang
3. Berikan aktivitas
dimulai.
paada klien.
3. Klien dapat
27
beraktivitas.
TUK 4 :
Pasien dapat
menggunakan
1. Berikan cara
cara 1. Klien dapat
menyelesaikan
penyelesaian menyelesaikan
masalah pada klien
masalah yang masalah.
baik.
28