Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

K
DENGAN HARGA DIRI RENDAH, ISOLASI SOSIAL, DEFISIT
PERAWATAN DIRI DAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG GIOK (WANITA) RSUD DR. MOCH. ANSARI SALEH

Tanggal Pengkajian : Kamis, 9 Mei 2019

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Identitas klien
Nama : Ny. K
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan terakhir : SLTP
Pekerjaan : IRT
Status perkawinan : Menikah
Informan : Klien dan Rekam Medis
Alamat : Jl. Tajau Pecah
Tanggal masuk : 29 April 2019
No CM : 15 06 XX
Tanggal pengkajian : 9 Mei 2019
II. ALASAN MASUK
Keluarga klien mengatakan klien banyak diam, tidak mau mandi, makan dan
tidak mau bicara dengan keluarga, banyak berdiam diri didalam kamar.klien
masuk ke Ruang Giok RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh.
: Menarik diri, Isolasi social dan Defisit perawatan diri
III. FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga klien mengatakan suami klien sering marah dan kurang perhatian
terhadap klien tanpa alasan yang jelas sejak usia kehamilan 4 bulan. Klien
pernah dirawat di ruang Giok tahun 2012 dan 2013 dengan keluhan yang
sama.
: Harga Diri Rendah

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa berat di masa lalu?
() Pernah ( ) Tidak pernah
2. Apakah klien pernah melakukan pengobatan sebelumnya? Dan
apakah berhasil?
Klien pernah mendapatkan perawatan dan pengobatan tahun 2012
selama 1 minggu dan tahun 2013 dirawat selama 4 hari

Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


Aniaya Fisik - - - -
Aniaya Seksual - - - -
Penolakan - - - -
Kekerasan Dalam Rumah Tangga - - - -
Tindakan Kriminal - - - -
3. Trauma

Penjelasan :
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien menjalani kehidupan
normal seperti biasa, klien tinggal bersama ibu dan 2 saudaranya.
Klien anak ketiga dari 3 bersaudara. Ayah klien sudah meninggal.
Keluarga klien mengatakan bahwa suami klien kurang perhatian
terhadap klien, selama hamil klien tidak meminum obat karena
takut efek samping obat ke janin. Keluarga klien menyangkal klien
mengalami halusinasi. Keluhan susah tidur dan tidak mau makan
serta mandi memberat setelah melahirkan.
MK : - Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
- Harga Diri Rendah
- Defisit perawatan diri
4. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
( ) Ada ( ) Tidak ada
MK : Tidak ada masalah
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga klien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang
tidak menyenangkan kepada klien.
MK : Tidak ada masalah

V. PEMERIKSAAN FISIK (Kamis, 9 Mei 2019)


1. Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 110 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36,5oC
2. Antropometri
BB : 53 Kg
TB : 155 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan ada benjolan dikelopak mata sebelah kiri.
MK : Tidak ada masalah

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :

: Laki-laki : Menikah
: Perempuan : Tinggal Serumah
: Meninggal : Anak Kandung

: Klien

: Keluhan serupa pasien

Penjelasan :
Keluarga klien mengatakan klien tinggal bersama ibu klien dan kedua saudara
klien.
MK : Tidak ada masalah

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai,
klien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut
sampai ujung kaki. Klien juga mengatakan tidak mempunyai bagian
tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas diri
Klien mengetahui bahwa bernama K dan Alamatnya di pelaihari
jenis kelamin perempuan, klien tahu dirinya sudah menikah dan
punya 1 orang anak perempuan
c. Peran
Klien mengatakan saat di rumah tinggal dengan ibunya dan 2
saudara kandungnya, sedangkan di rumah sakit klien sebagai pasien
dan klien melakukan aktivitas sesuai jadwal ruangan.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, klien hanya diam dan menundukkan wajah saat
ditanya. Klien juga mengharapkan ingin sembuh dan pulang
kerumah.

e. Harga diri

Klien terlihat jarang berkomunikasi dengan pasien lain. Terlihat


berpakaian kurang rapi, penurunan produktivitas, klien hanya
berbicara saat ditanya juga klien kadang menunduk.

MK : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat klien hanya ibu klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Keluarga klien mengatakan dirumah klien hanya diam dirumah tidak
pernah mengikuti kegiatan atau berinteraksi dengan lingkungan atau
tetangga sekitar rumah klien.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

MK : Isolasi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Hindu
b. Kegiatan ibadah
Klien jarang melakukan kegiatan ibadah.
MK : tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Klien  berpenampilan kurang rapi, pakaian yang digunakan sesuai
dengan pakaian dari rumah sakit. Rambut klien rapi, gigi tidak
bersih, tubuh berbau tidak sedap.
MK : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Klien berbicara hanya mengeluarkan beberapa kata-kata saja dan
kadang tidak menjawab saat diberi pertanyaan.
MK : Tidak ada masalah
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara wajah klien tampak tegang, mata tampak
mengantuk. Klien banyak duduk menyendiri.
MK : Menarik diri
4. Alam perasaan
Klien menunjukkan ekspresi yang biasa-biasa saja. Muka klien
datar tidak mengekspresikan apa-apa.
MK : Isolasi Sosial
5. Afek
Afek tumpul saat di wawancara tampak ekspresi datar, tatapan
mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat
kurang.
MK : Tidak ada masalah
6. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, klien kadang mau menjawab
pertanyaan perawat, posisi berhadapan sesuai dengan jarak aman.
Kontak mata klien kurang bagus dan klien jarang menatap wajah
perawat saat wawancara dan jarang mau menjawab pertanyaan
perawat dengan intonasi suara sedang.
MK : Kontak mata kurang
7. Persepsi – sensorik
Klien mengatakan tidak pernah melihat atau mendengar sesuatu
yang tidak nyata.
MK : Tidak ada masalah
8. Proses pikir
Selama wawancara, klien bicara dengan intonasi sedang dan jelas,
kecepatan lambat menjawab isi pembicaraan yang di ajukan.
MK : Tidak ada masalah
9. Isi pikir
Klien tidak tanggap waktu diajak berbicara tepat sesuai isi yang di
bicarakan.
MK : Tidak ada masalah
10. Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumah sakit, klien
juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan
lingkungannya. Tingkat kesadaran klien terhadap waktu, orang dan
tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6
MK : Tidak ada masalah
11. Memori
- Gangguan daya ingat saat ini (24 jam)
- Klien mengenal nama dan orang dikeluarganya
Klien tampak ingat saat ditanya apa kegiatan klien tadi pagi
seperti mandi dan makan.
- Gangguan daya ingat jangka pendek (1 hari – 1 bulan)
Klien mampu mengingat saat ditanya bersama siapa saat
dibawa ke rumah sakit.
- Gangguan daya ingat jangka panjang (>1 bulan)
Klien tampak menjawab ketika ditanya tentang saudaranya.
MK : Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien kurang baik dan kurang
fokus terhadap apa yang ditanyakan. klien mampu untuk menjawab
hitungan sederhana dengan benar.
MK : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Klien menyadari dan mampu menilai bahwa suatu masalah yang
dilakukan dengan marah marah itu tidak baik dan dapat merugikan
dirinya sendiri dan orang lain.
MK : Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri


Klien tidak menjawab saat ditanyakan penyakitnya
MK : Tidak ada masalah

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan sendiri, klien mengatakan makan 3 kali
sehari, yaitu pagi,siang dan sore hari. Saat merapikan meja makan klien
harus diberikan motivasi terlebih dahulu oleh perawat.
2. BAB/BAK
Klien mampu BAB dan BAK sendiri, klien mampu berjalan ke
toilet dengan mandiri dan membersihkan diri setelah BAB/BAK secara
mandiri tanpa harus diberi motivasi oleh perawat
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri tetapi harus didampingi, klien mandi 2
kali sehari menggunakan sabun, shampo, klien jarang menyikat gigi
menggunakan pasta gigi sehingga mulut klien tercium bau yang tidak
sedap, kuku klien tampak bersih dan pendek.
4. Berhias
Klien kurang mampu berhias secara mandiri dan harus diberi
motivasi oleh perawat dibuktikan dengan klien selalu diarahkan untuk
dapat berpakaian dengan rapi, dan menyisir rambut
5. Istirahat dan tidur
Klien sehari-hari lebih banyak tidur siang totalnya ±5 jam sehari,
tidur malam ±8 jam sehari, biasanya sebelum tidur klien tidak melakukan
aktivitas apa-apa hanya berbaring saja di tempat tidur, setelah bangun tidur
klien merapikan tempat tidurnya atau mandi.
6. Penggunaan obat
Dalam penggunaan obat klien memerlukan bantuan minimal dalam
mengkonsumsinya, perawat menyiapkan obat yang akan diminum oleh
klien, sampai klien meminum obatnya.

7. Pemulihan kesehatan
Klien tidak mampu memelihara kesehatannya terbukti pada saat
klien masih melakukan rawat jalan di rumah klien tidak minum obat
dengan alasan takut mempengaruhi janinnya. Suami klien juga kurang
perhatian terhadap klien dan tidak memberi motivasi untuk klien agar
klien rutin meminum obatnya
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan tidak melakukan kegiatan apapun dirumah, klien
tidak bekerja, sehari hari hanya berdiam di rumah terkadang hanya
menonton tv.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien sehari hari dibiayai oleh keluarga. Aktivitas klien di luar
rumah hanya bergaul dengan orang sekitar.

IX. MEKANISME KOPING

ADAFTIF MALADAFTIF
- Bicara dengan orang lain  Banyak diam
Mampu menyelesaikan
-  Reaksi lambat/berlebihan
masalah
- Tehnik relaksasi  Tidak mau mandi
- Aktivitas kostruktif  Menghindar
- Olahraga - Mencederai orang lain
 Memendam masalahnya
Penjelasan:
Saat diwawancara reaksi klien kadang menghindar dan jarang menjawab
pertanyaan yang diberikan.

MK: Resiko perilaku kekerasan


X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok, klien diterima dimasyarakat
2. Masalah dengan pendidikan, klien tamat SLTP
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, keluarga klien mengatakan
tidak bekerja karena sering mengurung diri dikamar, dan susah mandi.
4. Masalah dengan ekonomi, klien mengatakan kalau dia dibiayai
sepenuhnya oleh keluarga.
5. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien dirawat dengan
baik di RS.
6. Masalah dengan perumahan, spesifiknya klien tinggal dengan ibu klien.
7. Masalah dengan dukungan lingkungan, klien jarang berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungan
Masalah Keperawatan:
- Resiko perilaku kekerasan
- Harga diri rendah
- Isolasi social
- Defisit perawatan diri

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Saat di wawancara, apakah klien tahu bahwa klien sedang sakit, klien
menjawab merasa ada masalah.
Masalah Keperawatan :
- Kurang penegtahuan tentang penyakit dan pengobatan.

XII. ASPEK MEDIS


a. Diagnosa Medis : F. 20.0 (Paranoid Skizofrenia)
b. Obat yang dikonsumsi :
Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi
Fluoxetine 20 mg 1-0-0 Mengatasi Menyusui
serangan panic,
depresi
Clozapine 100 mg ½-0–½ Gangguan mental, Penyakit ginjal,
gangguan suasana diabetes,
hati glaukoma.
Lorazepam 2 mg 0–0–1 Bekerja pada otak Penyakit jantung,
dan susunan liver, galukoma
syaraf pusat untuk
menghasilkan efek
menenangkan
Amitripilin 25 mg 0–0-1 Mengatasi depresi Penyakit liver,
kejang, ileus

XIII. POHON MASALAH


RESIKO PERILAKU KEKERASAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI; HALUSINASI

ISOLASI SOSIAL DEFISIT PERAWATAN DIRI

MENARIK DIRI

HARGA DIRI RENDAH

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

XIV. ANALISA DATA

No DATA MASALAH
1 DS : Resiko Perilaku Kekerasan

DO :

- Klien tampak bingung

- Klien tampak emosi

- Klien masih labil

- Klien banyak diam

- Klien banyak duduk menyendiri

- Ekspresi tampak datar

- Kontak mata kurang

- Banyak menundukkan kepala

- Agak sulit minum obat

- Sikap harus diarahkan


2 DS : Harga diri rendah
- Keluarga klien mengatakan klien jarang berinteraksi
dengan orang-orang sekitar.

DO :

- Kontak mata kurang

- Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain

- Produktivitas Menurun

- Klien tampak malas-malasan.


3 DS : Isolasi Sosial

- Keluarga klien mengatakan klien hanya berdiam


dirumah jarang berinteraksi dengan orang sekitar

DO :

- Klien tidak bernisiatif berhubungan dengan orang lain


- Klien jarang bercakap-cakap dengan orang lain
- Kurang kontak mata dengan mahasiswa
- Klien kadang menyendiri

4 DS : Defisit perawatan diri

- Klien mengatakan males mandi karena airnya dingin


- Klien mengatakan malas menyisir rambutnya

DO :

- Klien tampak tidak mampu membersihkan diri


- Rambut klien tampak tidak rapi
- Gigi klien tampak kotor
- Tubuh klien berbau
- Tampak klien berpakaian tidak rapi

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial
4. Defisit perawatan diri

XVI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa
Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
n
Perilaku Tujuan tindakan untuk Setelah 7x pertemuan SP 1
Kekerasan Klien : klien mampu pasien mampu: Menyebutkan penyebab, tanda
1. Mengident 1. Menyebutkan dan gejala, serta akibat dari
ifikasi penyebab, penyebab, tanda perilaku kekerasan. Serta
tanda dan gejala, dan gejala, serta melatih latihan tarik nafas
serta akibat dari akibat dari dalam dan pukul kasur/bantal
perilaku kekerasan. perilaku a. Mengidentifikasi tanda dan
2. Mengontro kekerasan. gejala, penyebab PK. PK
l PK dengan cara 2. Memperagakan yang dilakukan & akibat
fisik cara mengontrol PK.
a. Tarik nafas Perilaku b. Menjelaskan cara
dalam dan cara kekerasan mengontrol PK dg cara
fisik dengan cara fisik 1 : tarik nafas dalam,
b. Pukul a. Tarik nafas & cara fisik 2 pukul bantal/
kasur/bantal. dalam dan kasur.
c. Mengontrol PK cara fisik c. Melatih klien cara
dengan cara b. Pukul mengontrol PK dg cara
minum obat kasur/bantal. fisik 1 : tarik nafas dalam,
secara teratur. & cara fisik 2 ; pukul
d. Mengontrol PK bantal/ kasur.
dengan cara d. Melatih klien memasukkan
verbal/bicara latihan tarik nafas dalam,
baik-baik & pukul bantal/ kasur
e. Mengontrol PK dalam jadwal kegiatan
dengan cara harian
spiritual.
Setelah 7x pertemuan SP 2
pasien mampu: Menjelaskan & melatih klien
minum obat dg Prinsip 6 Benar,
Mengontrol PK manfaat/keuntungan minum
dengan cara minum obat & kerugian tidak minum
obat secara teratur. obat.
a. Menjelaskan ttg obat yg
diminum (6B; jenis, dosis,
frekuensi, cara, orang &
kontinuitas minum obat).
b. Mendiskusikan manfaat
minum obat & kerugian
tidak minum obat.
c. Melatih klien minum
obat scr teratur.
d. Melatih klien
memasukkan kegiatan
minum obat scr teratur
kedalam jadwal harian.
Setelah 7x pertemuan SP 3
pasien mampu: Melatih cara verbal/bicara baik-
baik
Mengontrol PK a. Menjelaskan cara
dengan cara mengontrol PK dg cara
verbal/bicara baik- verbal/bicara baik-baik.
baik b. Melatih klien cara
verbal/bicara baik-baik.
c. Melatih klien memasukkan
kegiatan verbal/bicara
baik-baik ke dalam jadwal
harian pasien.

Setelah 7x pertemuan SP 4
pasien mampu: Melatih cara Spiritual
1. Menjelaskan cara
Mengontrol PK mengontrol PK dengan
dengan cara spiritual. cara spiritual.
2. Melatih klien cara spiritual
3. Melatih klien memasukkan
kegiatan spiritual ke dalam
jadwal kegiatan harian.
Isolasi Tujuan tindakan pasien Setelah 7x pertemuan, Klien
Sosial mampu : pasien mampu : SP1
1. Klien dapat membina 1. Klien dapat 1. Bina hubungan saling
hubungan saling membina percaya
percaya. hubungan saling 2. Identifikasi penyebab
2. Dapat menyebutkan percaya. isolasi sosial
penyebab isolasi 2. Dapat 3. Diskusikan bersama Klien
sosial. menyebutkan keuntungan berinteraksi
3. Dapat menyebutkan penyebab isolasi dengan orang lain dan
keuntungan sosial. kerugian tidak berinteraksi
berhubungan dengan 3. Dapat dengan orang lain
orang lain. menyebutkan 4. Ajarkan kepada Klien cara
4. Dapat menyebutkan keuntungan berkenalan dengan satu
kerugian tidak berhubungan orang
berhubungan dengan dengan orang lain. 5. Anjurkan kepada Klien
orang lain. 4. Dapat untuk memasukan kegiatan
5. Dapat berkenalan dan menyebutkan berbincang-bincang dengan
bercakap-cakap kerugian tidak orang lain dalam jadwal
dengan orang lain berhubungan kegiatan harian dirumah
secara bertahap. dengan orang lain.
6. Terlibat dalam 5. Dapat berkenalan SP 2
aktivitas sehari-hari dan bercakap- a. Evaluasi pelaksanaan dari
cakap dengan jadwal kegiatan harian
orang lain secara Klien
bertahap. b. Beri kesempatan pada Klien
6. Terlibat dalam mempraktekan cara
aktivitas sehari- berkenalan dengan dua
hari orang
c. Ajarkan Klien berbincang-
bincang dengan dua orang
tetang topik tertentu
d. Anjurkan kepada Klien
untuk memasukan kegiatan
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam jadwal
kegiatan harian dirumah
SP 3
a. Evaluasi pelaksanaan dari
jadwal kegiatan harian
Klien
b. Jelaskan tentang obat yang
diberikan (Jenis, dosis,
waktu, manfaat dan efek
samping obat)
c. Anjurkan Klien memasukan
kegiatan bersosialisasi
dalam jadwal kegiatan
harian dirumah
d. Anjurkan Klien untuk
bersosialisasi dengan orang
lain
Harga Diri Tujuan tindakan pasien Setelah 7x pertemuan, SP 1
Rendah mampu : pasien mampu : 1. Identifikasi kemapuan
1. Mengidentifikasi - Mengidentifikasi positif yang dimiliki
kemampuan dan kemampuan 2. Nilai kemampuan yang
askep positif yang askep positif yang dapat dilakukan saat ini
dimiliki. dimiliki 3. Pilih kemampuan yang
2. Menilai kemampuan - Memiliki akan dilatih
yang dapat digunakan. kemampuan yang 4. Diskusikan dengan pasien
3. Menetapkan / memilih dapat digunakan beberapa aktivitas yang
kegiatan yang sesuai - Memilih kegiatan dapat dilakukan dan dipilih
dengan kemampuan. sesuai sebagai kegiatan yang akan
4. Merencanakan kemampuan pasien lakukan sehari hari.
kegiatan yang sudah - Melakukan 5. Bantu pasien menetapkan
dilatihnya. kegiatan yang aktivitas mana yang dapat
sudah dipilih dilakukan secara mandiri
- Merencenakan 6. Nilai kemampuan pertama
kegiatan yang yang telah dipilih
sudah dilatih 7. Masukkan dalam jadwal
- kegiatan pasien.

SP 2
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP1)
2. Pilih kemampuan kedua
yang dapat dilakukan
3. Latih kemampan yang
dipilih
4. Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 3
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1 dan SP 2)
2. Memilih kemampuan
ketiga yang dapat
dilakukan
3. Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
Defisit Tujuan tindakan pasien Setelah 7x pertemuan, SP 1
Keperawata mampu: pasien dapat 1. Identifikasi kebersihan diri,
n Diri 1. Melakukan menjelaskan berdandan, makan, dan
kebersihan diri sendiri pentingnya: BAB/BAK secara mandiri
secara mandiri 1. Kebersihan diri 2. Jelaskan pentingnya
2. Melakukan 2. Berdandan/berhias kebersihan diri
berhias/berdandan 3. Makan 3. Jelaskan alat dan cara
secara baik 4. BAB/BAK kebersihan diri
3. Melakukan makan 5. Dan mampu 4. Masukkan dalam jadwal
dengan baik melakukan cara kegiatan harian pasien
4. Melakukan merawat diri
BAB/BAK secara
mandiri
SP 2
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
2. Jelaskan pentingnya
berdandan
3. Latih cara berdandan
Untuk pasien laki-laki
meliputi
Berpakaian
Menyisir

SP 3
1. Evaluasi kegiatan yag lalu
(SP 1 dan 2)
2. Jelaskan cara dan alat
makan yang benar
a. Jelaskan cara
menyiapkan makanan
b. Jelaskan cara merapikan
peralatan makan setelah
makan
c. Praktek makan sesuai
dengan tahapan makan
yang baik
d. Latih kegiatan makan
e. Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 4
1. Evaluasi kemampuan pasien
yang lalu (SP 1, 2, dan 3)
2. Latih cara BAB dan BAK
yang baik
3. Menjelaskan tempat
BAB/BAK yang sesuai
4. Menjelaskan cara
membersihkan diri setelah
BAB/BAK

CATATAN KEPERAWATAN

N HARI DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O DAN KEPERAWATA
TANGGA N
L
Membina hubungan saling S : pasien
1 Kamis, 09 BHSP
percaya: menyebutkan
Mei 2019
1. Menyapa pasien dengan nama lengkap,
10.00 wita
salam teraupetik : nama panggilan
“selamat pagi ibu” dan menyebutkan
2. Memperkenalkan diri : asalnya dari mana
“nama saya perawat lilik” “ Selamat Pagi
3. Menanyakan nama lengkap Nama saya
dan nama panggilan : “ komang marte
kalo boleh saya tau nama suriyani,
lengkap ibu siapa dan ibu dipanggil komang,
sukanya dipangil apa” asal dari tajau
4. Menjelaskan tujuan pecah pelaihari ”
pertemuan O : pasien mampu
“jadi ibu tujuan kita menyebutkan
berdiskusi kali ini adalah namanya dan
untuk berkenalan bu ya” mampu
5. Jujur dan menepati janji mengucapkan
6. Menunjukkan sikap empati salam
dan menerima pasien A: pasien mampu
7. Memberikan perhatian membina
kepada pasien hubungan baik
dengan perawat
P: lanjutkan SP 1
Resiko perilaku
kekerasan
Menjalin hubungan saling percaya S : pasien
2 Jumat, 10 BHSP
& Mengevaluasi BHSP yang mengatakan lupa
Mei 2019
dilakukan sebelumnya. dengan
11.00 wita
1. Menyapa pasien dengan mahasiswa.
salam teraupetik : “Selamat pagi
“selamat pagi” ,saya lupa
“Masih Ingat dengan saya namanya”
Ny.K?” pasien
2. Memperkenalkan diri : menyebutkan
“nama saya perawat lilik” nama lengkap,
3. Menanyakan nama lengkap nama panggilan
dan nama panggilan : “ dan menyebutkan
kalo boleh saya tau nama asalnya dari mana
lengkap ibu siapa dan ibu “Selamat Pagi
sukanya dipangil apa” Nama saya
4. Menjelaskan tujuan komang marte
pertemuan suriyani,
“jadi ibu tujuan kita dipanggil komang,
berdiskusi kali ini adalah asal dari tajau
untuk berkenalan bu ya pecah pelaihari “
seperti yang sudah kita O : pasien mampu
lakukan kemaren” menyebutkan
5. Jujur dan menepati janji namanya dan
6. Menunjukkan sikap empati mampu
dan menerima pasien mengucapkan
7. Memberikan perhatian salam
kepada pasien A: pasien mampu
membina
hubungan baik
dengan perawat
P: lanjutkan SP 1
Resiko perilaku
kekerasan
SP 1
3 Sabtu, 11 Resiko perilaku S: Klien menjawab
1. mengidentifikasi penyebab
Mei 2019 kekerasan apa yang
dan tanda gejala serta menyebabkan
11.00 wita
akibat dari prilaku klien
kekerasan . mengamuk,tanda
perawat : “Ny.K tau nggga gejala dan akibat
apa yang menyebabkan dari mengamuk.
Ny.K mengamuk ?” “saya kesal
perawat : “Ny.K tau nggak dengan suami
apa tanda-dan gajala yang saya, mata saya
biasanya bila Ny.K mau melotot tangan
mengamuk ?” menggenggam,
perawat : “Ny.K tau nggak saya langsung
akibatnya kalau Ny.K itu mengurung diri
mengamuk apa ?” kekamar, tidak
2. Perawat memberikan mau bicara dan
reinforcemen tidak mau
“iya benar sekali ibu apa makan”
yg ibu sebutkan tadi”
O : klien
3. Menanyakan kontrak
memperagakan
dengan klien :
saat marah,
Perawat : “nah bagaimana
mencontohkan
kalau kita belajar cara
tangan
untuk mengontrol marah
menggenggam.
yaitu dengan menarik
Dan Ny.K
napas dalam ? Ny.k
memperagakan
bisanya bepara menit dan
tarik napas dalam.
dimana ?”
4. Menjelaskan cara menarik A : Perilaku
napas dalam kekerasan
Perawat :” cara menarik
P : lanjutkan kontrak
napas dalam ini ialah
dan pertemuan
untuk meredakan emosi
berikutnya yaitu
kita saat marah Ny.K
tentang Sp 1
supaya otak kita itu saat
tentang cara
marah sempat beristirahat
mengontrol marah
sejenak dan dapat
dengan memukul
relaksasi sehingga marah
bantal.
akan berkurang. Nih saya
contohkan :”
‘’kita tarik napas dalam
lewat hidung tahan 3-5
detik lalu hembuskan
melalui mulut perlahan.
Bagaimana coba Ny.K
peragakan !
5. Memberikan reinforcemen
Perawat : “bagus Ny.K
nampaknya sudah bisa
cara yang kedua ini”
6. Masukan dalam jadwal
harian
Perawat : “nanti ini kita
masukan ya dalam
kegiatan harian Ny.K
Ny.K maunya berapa kali
seharinya nanti
belajarnya”
SP 1
4 Kamis, 16 S : Klien mengatakan
1. Evaluasi kegiatan yang lupa dengan yang
Mei 2019
lalu (SP 1) diajarkan
11.00 wita
Perawat : “Ny.K masih
ingat nggakdengan sebelumnya. “saya
pelajaran yang kemarin lupa bu”
yaitu mengenal tanda
gejala, penyebab dan
akibat dari mengamuk ? O : klien
coba Ny.K sebutkan masih memperagakan
ingat nggak !” saat marah,
Perawat : “Ny.K mencontohkan
bagaimana masih ingat tangan
nggak dengan cara yang menggenggam.
kita ajarkan kemarin Dan Ny.K
apasaja ? “ memperagakan
2. Menanyakan kontrak tarik napas dalam.
dengan klien : A : Perilaku
“Perawat : nah kekerasan
bagaimana kalau kita
P : lanjutkan kontrak
belajar lagi cara dengan
dan pertemuan
menarik napas dalam ?
berikutnya yaitu
Ny.K bisanya berapa
tentang Sp 1
menit dan dimana ?
tentang cara
Menjelaskan cara menarik
mengontrol marah
napas dalam”
dengan memukul
Perawat :” cara menarik
bantal.
napas dalam ini ialah
untuk meredakan emosi
kita saat marah Ny.K
supaya otak kita itu saat
marah sempat beristirahat
sejenak dan dapat
relaksasi sehingga marah
akan berkurang. Nih saya
contohkan :”
‘’kita tarik napas dalam
lewat hidung tahan 3-5
detik lalu hembuskan
melalui mulut perlahan.
Bagaiaman coba Ny.K
peragakan !
3. Memberikan reinforcemen
Perawat : “bagus Ny.K
nampaknya sudah bisa
cara yang kedua ini”
4. Masukan dalam jadwal
harian
Perawat : “nanti ini kita
masukan ya dalam
kegiatan harian Ny.K
Ny.K maunya berapa kali
seharinya nanti
belajarnya”
SP 1
5 Jum’at , 17 S : klien mengatakan
1. Evaluasi kegiatan yang sudah
Mei 2019 melakukan
lalu (SP 1 )
13.15 wita teknik napas dalam
“Perawat :
Ny.K “saya sudah
bagaimana masih ingat melaksanakan napas
nggak dengan cara yang dalam”
kita ajarkan kemarin apa
O : Ny.K
saja ?
menyebutkan
Coba Ny.K Sebutkan dan
kemarin belajar
peragakan !”
mengenai teknik
2. Menanyakan kontrak
napas dalam, klien
dengan klien :
nampak
“Perawat : nah
mempraktekan teknik
bagaimana kalau kita
memukul bantal
belajar cara yang kedua
yaitu dengan
menarik A : resiko perilaku
memukul bantal ? Ny.J kekerasan
bisanya bepara menit dan
P : lanjutkan kontrak
dimana ?”
dan pertemuan
3. Menjelaskan cara yang
berikutnya yaitu
kedua : Yaitu memukul
tentang Sp 2 tentang
bantal
cara mengontrol
Perawat : “cara memukul
marah dengan patuh
bantal ialah dengan kita
obat
melampiaskan rasa marah
dan emosi kita itu ke
bantal dengan cara yaitu
kita pukul bantal Ny.K
seperti ini ‘’perawat
memperagakan’’
Nah bagaimana, coba
Ny.K peragakan !”
4. Memberikan reinforcemen
Perawat : “wah, bagus
nampaknya Ny.K sudah
bisa cara yang ketiga ini”
5. Masukan dalam jadwal
harian pasien
Perawat :” bagaimana
kalau cara yang kedua ini
juga kita masukan
kedalam kegiatan harian
Ny.K ?”
SP 2
Sabtu,18 S : klien mengatakan
1. Evaluasi kegiatan yang pernah belajar cara
Mei 2019
lalu (SP 1 ) pukul bantal, klien
Perawat :
“Ny.K mengatakan masih
bagaimana masih ingat
nggak dengan cara yang ingat dengan cara
kita ajarkan kemarin kemarin tarik napas
apasaja ? dalam “saya ingat
Coba Ny.K Sebutkan dan bu”
peragakan !”
O : klien dapat
2. Latih patuh obat :
menyebutkan kapan
Perawat : “cara yang
minum obat dan ada
terakhir yaitu patuh untuk
berapa macam obat
meminum obat “
yang Ny.K minum
3. Menjelaskan cara patuh
minum obat A : resiko perilaku
Perawat : “jadi dari kekerasan
beberapa cara yang sudah P : lanjutkan kontrak
kita pelajari kemarin cara dan pertemuan
ini sangat penting karena berikutnya yaitu
bila kita tidak minum obat tentang Sp 3 tentang
secara teratur maka bisa cara mengontrol
kembali lagi. Coba kita marah dengan
belajar apa saja warna, meminta, menolak
kapan meminum obatnya. dan mengungkapkan
Ny.K obatnya ada marah dengan baik
berapa ?warnanya
apasaja ingat nggak dan
kapan saja
meminumnya?”
4. Memberikan reinforcemen
Perawat : “bagus Ny.K
masih ingat dengan jenis
dan warna obat Ny.K.
nanti Susun jadwal minum
obat secara teratur ya Ny.k
!”
5. Masukan dalam jadwal
harian pasien
Perawat : “bagaimana
kalau cara yang ketiga ini
juga kita masukan
kedalam kegiatan harian
Ny.K?”

N HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O TANGGAL KEPERAWATAN

1 Kamis, 09 Defisit Perawatan SP 1 S: pasien


Mei 2019 Diri 1. Mengidentifikasi kebersihan mengatakan
diri, berdandan, makan, mandi 2 kali
BAB/BAK, sehari, sikat gigi
“Ibu K bagaimana apakah ibu jika tidak malas..
K menjaga kebersian diri “saya akan
bapak seperti mandi, makan, mandi pak 2x
berpakian dan berhias.” sehari dengan
2. Menjelaskan pentingnya sabun dan sikat
kebersihan diri. gigi”
“Ibu K tau pentingnya O:
kebersihan diri? Kebersihan - pasien
diri penting untuk mejaga tampak malas
keseahatan diri ibu.” jika disuruh
3. Menjelaskan alat dan cara mandi
membersihkan diri. - Gigi tampak
“Coba Ibu K sebutkan apa kotor
saja alat untuk membersihkan - Kuku tampak
diri.” panjang
1. Memasukkan dalam jadwal
kegiatan pasien A: pasien mampu
“Kita masukkan ke kegiatan memahami
harian ibu ya.” pentingnya
perawatan diri
P: lanjut SP 2 DPD
Lanjutkan kontrak
yang akan datang
untuk membicarakan
intervensi SP 1 HDR
2 Jum’at 10 SP 2 S: pasien
Mei 2019 1. Mengevaluasi kegiatan yang mengatakan
lalu (SP 1), senang melihat
“Bagaimana ibu k apakah ibu dirinya lebih rapi
masih ingat dengan kebersian “saya senang bu”
diri ibu yang saya jelaskan O: pasien tampak
kemaren.” lebih rapi
2. Menjelaskan pentingnya A: pasien mampu
berdandan. memenuhi
“Nah kali ini saya akan perawatan dirinya
mengajarkan ibu cara P: - evaluasi jadwal
berdandan atau menyisir harian
rambut”. lanjut SP 3 DPD
3. Melatih cara berdandan
“Coba ibu peragakan.”
4. Memasukkan dalam jadwal
harian
3 Sabtu , 11 SP 3 S : pasien
Mei 2019 1. Evaluasi kegiatan yang lalu mengatakan
(SP 1 dan 2) dirinya sekarang
“Apakah kegiatan yang saya lebih rapi, pasien
ajarkan kemarin sudah ibu sudah mengetahui
lakukan” bagaimana cara
2. Jelaskan cara dan alat makan menyiapkan
yang benar makan, merapikan
3. Jelaskan cara menyiapkan peralatan makan
makanan “saya mengerti
4. Jelaskan cara merapikan bu cara
peralatan makan setelah merapikan
makan makanan”
5. Praktek makan sesuai dengan O: pasien mampu
tahapan makan yang baik menyiapkan
6. Latih kegiatan makan makan, merapikan
7. Masukkan dalam jadwal peralatan makan
kegiatan pasien setelah makan
A: pasien mampu
memahami cara
menyiapkan
makanan
P: lanjut DPD 4
4 Kamis, 16 SP 4 S: Pasien mampu
Mei 2019 1. Evaluasi kemampuan pasien menyebutkan alat
yang lalu (SP 1, 2, dan 3) kebersihan diri,
“Bagaimana ibu apakah ibu bagaimana cara
masih ingat kegiatan yang berhias, mampu
saya ajarkan kemaren,apakah menyiapkan dan
ibu lakukan ?” peralatan makan
2. Latih cara BAB dan BAK dan BAB / BAK
yang baik di wc dan
“Sesuai kontrak kita kemaren membersihkan
hari ini saya akan diri setelah
menagajarkan cara BAB/BAK BAB/BAK
yang baik dan benar.” O: Pasien mampu
3. Menjelaskan tempat menjelaskan cara
BAB/BAK yang sesuai. BAB/BAK yang
4. Menjelaskan cara baik dan tempat
membersihkan diri setelah BAB/BAK
BAB/BAK, A: Pasien mampu
“Cara membersihkan memahami cara
BAB/BAK setelah selesai cara yang baik
jangan lupa di siram hingga untuk BAB/BAK
bersih dan tidak P:Pantau jadwal
meninggalkan sisa”. kegiatan harian
5. Memasukan kegiatan kedalam pasien
jadwal kegiatan harian klien.
“Nah sekarang saya
masukkan ke jadwal kegiatan
harian ibu ya.”

N HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
TANGGAL KEPERAWATA
N
1 Kamis, 09 Harga diri rendah SP 1 S:
Mei 2019 1. Identifikasi - Pasien
kemampuan positif mengatakan
yang di miliki Ibu kegiatan klien
K: hanya makan,
- kontrak waktu tidur dan senam
dengan klien pagi.
‘’ibu K bisa O:
nggak kalau kita - Pasien
berbicara menunjukkan
masalah Ibu K ? wajah bersahabat
ibu K bisanya ketika diajak untuk
berapa menit ? berbicara
maunya - Pasien tampak
dimana ?’’ tersenyum sekali
- menanyakan meskipun kontak
tentang kegiatan mata masih kurang
klien saat di RS - Pasien mau
‘’Ibu K biasanya berjabat tangan,
kegiatanyya menyebut nama,
disini apa saja menjawab salam,
yang ibu K mau duduk
lakukan ?’’ berdampingan
3. Menyapa pasien A: resiko harga diri
dengan ramah baik rendah
verbal maupun P: Lanjutkan kontrak
nonverbal yang akan datang untuk
4. Jujur dan menepati membicarakan
janji intervensi SP 1 HDR
5. Menunjukkan sikap
empati dan menerima
Klien apa adanya
6. Memberi perhatian
pada Klien dan
perhatikan kebutuhan
dasar Klien
2 Jum’at 10 SP 2 S:
Mei 2019 1. Mendiskusikan - Klien mengatakan
bahwa Klien masih “mandi sendiri,
memilki sejumlah nyuci cangkir habis
kemampuan dan makan masih bisa,
aspek positif seperti merapikan tempat
kegiatan pasien di tidur masih bisa”
rumah - Klien mengatakan
‘’ibu K biasanya “ saat
kalau di rumah dirumah,pasien
kegiatan Ibu K hanya didalam
apa ?’’ rumah’’
2. Memberi pujian O:
yang realistis/nyata - Klien tampak mau
dan hindarkan dan koperatif dalam
setiap kali bertemu kegitan merapikan
dengan pasien yang tempat tidur meski
memilki penilaian lambat
yang negatif - Klien dapat
‘’bagus ibu K, itu menyebutkan
kan salah satu kemampuan yang
bahwa Ibu K biasanya dapat
memiliki kegiatan dilakukannya di
yang dapat rumah sakit dan
membantu ibu dan saat klien dirumah
orang di rumah, - Klien dapat
salah satunya saja menyebutkan
menyapu, kalau kemampuan yang
orang di rumah masih dapat
sedang sibukan dan dilakukannya
ibu K yang - Klien tampak
melakukan itukan tersenyum dan
merupakan kalau tertawa saat diberi
Ibu K sudah pujian
melakukan sesuatu - Klien membuat
yang berguna dan jadwal merapikan
membantu orang di tempat tidur setelah
rumah. Nah, setiap bangun tidur
bukankah semua itu dan mencuci gelas
kalau ibu K masih setelah makan
berharga dan - Klien tampak
memiliki hal yang tersenyum sekali
bermanfaat bagi meskipun kontak
orang lain. ‘’ mata masih kurang
3. Mendiskusikan - Klien tampak mau
dengan pasien berjabat tangan,
kemampuan yang menyebut nama,
masih dapat menjawab salam,
digunakan saat ini mau berdampingan
setelah mengalami duduk, mau
masalah. ‘’nah, mengatakan maslah
sekarang Ibu kita yang dihadapi
latihan ya tentang
kegiatan yang bisa A: masalah mulai
bapak lakukan dan teratasi
bisa membantu P: Lanjutkan intervensi
orang lain juga SP 2 HDR
nantinya,
bagaimana ? 1. Evaluasi kegiatan
Kalau gitu, kita yang lalu (Sp1 dan
latihan menyapu Sp2)
bagaimana ? ‘’ 1. Menanyakan apa
4. Menyusun bersama yang telah kita
Klien dan buat daftar ajarkan
aktivitas atau sebelumnya kepada
kegiatan sehari-hari klien
Klien. ‘’nah, tadikan 2. Memilih
salah satu kegiatan kemampuan yang
yang akan Ibu K ketiga yang dapar
lakukan setiap hari. dilakukan
Bagaimana kalau 3. Masukan dalam
kita susun kegiatan jadwal kegiatan
apasaja yang nanti harian Ibu.
akan Ibu K lakukan
setiap harinya,
mulai dari bangun
tidur sampai ingin
tidur malam lagi.’’
5. Memberikan pujian
yang wajar dari
perawat untuk
kegiatan yang dapat
dilakukannya.
‘’bagus, Ibu K
sudah bisa
melakukannya
dengan baik. Nanti
lakukan kegiatan
yang lain ya bu,
yang sudah kita
susun. ‘’
6. Masukkan kegiatan
yang dilatih ke
dalam jadwal
kegiatan harian.
‘’Nah, semua
kegiatan ini kita
masukan ya Ibu
dalam jadwal
kegiatan harian Ibu
K.’’
3 Sabtu, 11 SP 3 S:
Mei 2019 1. Evaluasi kegiatan - klien
yang lalu (Sp1 dan mengatakan
Sp2) telah belajar sp
- Menanyakan apa 1 dan sp 2 yaitu
yang telah kita tentang aspek
ajarkan positif yang ada
sebelumnya di dirinya dan
kepada klien ‘’ kegiatan yang
nah, bapak J harus dilakukan.
masih ingat Dan klien
nggak kemarin mengatakan
kita sudah memehami apa
belajar apa yang telah
saja ? ‘’ diajarkan
2. Memilih kemampuan tentang kegiatan
yang ketiga yang apa aja yang
dapar dilakukan. dilakukan setiap
‘’nah, sekarang kita hariya yaitu bila
akan belajar selesai makaan
kemampuan yang mencuci gelas
ketiga yang Ibu K dan saat bangun
miliki. Kalau boleh tidur merapikan
saya tahu Ibu K tempat tidur,
bisa mencuci menyapu dan
pakaian ngga ? lain-lain.
baiklah kalau bisa, O:
mau ngga kita - Klien tampak
belajar dan ini juga koperatif dalam
kegiatan Ibu K kegitan yang di
nantinya. akan lakuakannnya
Bagaimana ?’’ seperti mencuci
3. Masukan dalam gelas dan
jadwal kegiatan klien merapikan tempat
‘’Baik, Ibu K ini tidur
juga dimasukan ya - Klien tampak
kedalam kegiatan bersemangat saat
harian Ibu K, jadi perawat diajak
contohnya nanti Ibu bicara
K harus belajar A: resiko harga diri
mencuci pakaian rendah
sendiri.’’ P:Lanjutkan monitoring

N HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O TANGGAL KEPERAWATA
N
1 Kamis , 09 Isolasi Sosial SP 1 S:
Mei 2019 Melatih Bercakap-cakap1.     Klien mengatakan
1.     “Perkenalkan nama namanya “nama saya
saya lilik agustina saya komang marte suriyani,
senang di panggil lilik, dipanggil komang, asal
nama ibu siapa dan dari tajau pecah
senang di panggil apa?” pelaihari”
rumahnya dimana?” 2.      Klien mengatakan
2.        “Apa yang membuat enggan berkumpul dan
ibu jarang bercakap- berbicara dengan orang
cakap dengan teman lain karena tidak tahu apa
yang lain?” yang dibicarakan dan
3.        “Menurut ibu apa klien merasa malu
saja keuntungan kalau3.      Klien mengatakan tidak
kita mempunyai tahu apa keuntungan
teman?” berteman
4.        “Kalau kerugiannya4.      Klien mengatakan tidak
tidak mempunyai teman tahu apa kerugian
apa bu?” menarik diri atau
5.        “ibu, sekarang kita berteman
belajar berkenalan5.      Klien mengatakan mau
dengan ayo sekarang berkenalan dengan 1
coba berkenalan dengan orang dulu
Ibu itu?” O:
 Klien mau
menjawab salam
 Tidak ada kontak
mata
 Klien mau berjabat
tangan
 Klien mau berkenalan
 Klien mau menjawab
pertanyaan
 Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
 Klien mau
mengungkapkan
persaannya
A:
 Klien mau
mengenalkan identitas
dirinya secara lengkap
 Klien mampu
menyebutkan
penyebab menarik
diri
 Klien belum mampu
mendiskusikan
tentang keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
 Klien belum mampu
mendiskusikan
tentang kerugian
tidak berinteraksi
P:
 Menganjurkan klien
berdiskusi tentang
keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
 Menganjurkan klien
berdiskusi tentang
kerugian bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain
CATATAN PERKEMBANGAN

NO. Hari/tanggal Evaluasi


1. Sabtu, 11 Mei S: Pasien mengatakan “masih ingat teknik napas dalam dan memukul
2019 bantal”

O: Klien tampak menjawab dengan singkat, “iya masih ingat bu”

A: Perilaku kekerasan

P:

 Evaluasi jadwal harian pasien


 Latih kemampuan pasien dalam melatih teknik napas dalam
dan memukul bantal
 Anjurkan pasien untuk selalu melakukan cara napas dalam dan
pukul bantal sesuai jadwal

I:

 Mengevaluasi jadwal harian pasien


 Melatih kemampuan pasien dalam napas dalam
 Menganjurkan pasien untuk melakukan cara yang sudah di
ajarkan yaitu napas dalam

E:

S:
- Pasien mengatakan “saya sudah melakukan cara tarik
napas dalam dan memukul banal’’
- Pasien mengatakan “saya bisa melakukannya”
O:

- Pasien telah mampu melakukan cara napas dalam dan


memukul bantal
- Pasien tampak tegang

2. Kamis, 16 Mei S: Pasien mengatakan “saya sudah belajar pukul bantal dan napas
2019 dalam”

O: Pasien tampak memperagakan cara pukul bantal dan napas dalam

A: resiko perilaku kekerasan

P:

 Evaluasi SP 1,
 Dorong pasien untuk melakukan cara yang sudah di ajarkan

I:

 Mendorong pasien untuk melakukan cara yang sudah di


ajarkan yaitu , napas dalam, pukul bantal,

E: S:

- Pasien mengatakan “ saya sudah melakukan cara yang di


ajarkan ‘’
O:

- Pasien tampak bagus memperagakan cara yang sudah


diajarkan
3. Jumat, 17 Mei S: Pasien mengatakan “masih ingat dengan apa yang sudah di
2019 pelajari penyebab, tanda gejala dan akibat dari mengamuk, tarik
napas dalam, pukul bantal, dan patuh minum obat ”

O: Klien dengan bantuan perawat dapat menyebutkan kapan minum


obat dan berapa macam obatyang di minum

A: resiko perilaku kekerasan tidak terjadi

P: klien boleh pulang atas izin dokter dan pulang dijemput keluarga
nya

 Evaluasi jadwal harian pasien


 Latih kemampuan pasien dalam mengingat cara yang sudah di
ajarkan
 Anjurkan pasien untuk melakukan cara yang sudah di ajarkan
yaitu menganal masalah, napas dalam dan pukul bantal,
meminta dengan baik, dan patuh minum obat.

I:

 Mengevaluasi jadwal harian pasien


 Melatih kemampuan pasien dalam napas dalam dan pukul
bantal, dan mengingat oabt dan agar patuh meminumnya
 Menganjurkan pasien untuk melakukan cara yang sudah di
ajarkan yaitu napas dalam, pukul bantal, dan patuh minum
obat.

E:

S:

- Pasien mengatakan “saya sudah melakukan cara tarik


napas dalam, pukul bantal dan patuh minum obat ’’
- Pasien mengatakan “saya bisa melakukannya”
O:

- Pasien telah mampu menyebutkan kapan dan apa saja obat


yang dimnum
- Pasien tampak tenang dan tidak gelisah
4. Sabtu, 18 Mei S: Pasien mengatakan “masih ingat dengan apa yang sudah di
2019 pelajari penyebab, tanda gejala dan akibat dari mengamuk, tarik
napas dalam, pukul bantal, dan patuh minum obat ”

O: Klien dengan bantuan perawat menyebutkan penyebabnya, tangan


menggenggam tandanya dan kaibatnya tangan jadi luka,
memperagakan napas dalam dengan bimbingan perawat, dan
memukul bantal, serta meminta dengan baik

A: resiko perilaku kekerasan

P:

 Evaluasi jadwal harian pasien


 Latih kemampuan pasien dalam mengingat cara yang sudah di
ajarkan
 Anjurkan pasien untuk melakukan cara yang sudah di ajarkan
yaitu menganal masalah, napas dalam dan pukul bantal,
meminta dengan baik, dan patuh minum obat.

I:

 Mengevaluasi jadwal harian pasien


 Melatih kemampuan pasien dalam napas dalam dan pukul
bantal, meminta dengan baik, mengingat obat dan agar patuh
meminumnya
 Menganjurkan pasien untuk melakukan cara yang sudah di
ajarkan yaitu napas dalam, pukul bantal, dan meminta dengan
baik, serta patuh minum obat.

E:

S:

- Pasien mengatakan “saya sudah melakukan cara tarik


napas dalam ,pukul bantal, minum obat, dan memita dan
menolak dengan baik ’’
- Pasien mengatakan “saya bisa melakukannya”
O:
- Pasien telah mampu memperagakan cara meminta dan
menolak dengan baik
- Pasien tampak tenang dan tidak gelisah

Anda mungkin juga menyukai