Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

T DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG 2


BROTOJOYO RSJD Dr. AMINO GONDHOUTOMO SEMARANG
Pembimbing Akademik : Ns. Sri Puji Lestari, M.Kep, Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH:

SITI NUR AZIZAH


2208069

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. T DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG 2
BROTOJOYO RSJD Dr. AMINO GONDHOUTOMO SEMARANG
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Januari 2023 jam 13.00 WIB di Ruang 2 Brotojoyo
RSJD Dr. Amino Gondhoutomo Semarang :

1. Identitas Klien
A. Identitas Klien
Inisial klien : Nn. T
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kebumen
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
B. Penanggung jawab klien
Nama : Ny. S
Alamat : Kebumen
Hubungan : Orang tua ( Ibu )
C. Identitas Rumah Sakit
Tanggal Masuk : 26/12/2022
Tanggal Pengkajian : 16/01/2023
Ruang : Ruang 2 Brotojoyo
Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid
No.RM : 00112xxx
II. Hasil Pengkajian
A. Alasan Masuk
Klien dibawa ke RSJD Dr. Amino Gondhohutomo Jawa Tengah pada
tanggal 26 Desember 2022 oleh keluarganya, Keluarga klien mengatakan
klien 4 hari sulit tidur, melamun, tidak mau makan minum, bingung 2 hari
terakhir tidak bekerja terasa malas, mandi sholat mau, mondar-mandir,
bicara sendiri, takut pada orang lain, bicara melantur, tidak nyambung saat
ditanya. Keluarga klien membawa klien terlebih dahulu di puskemas tapi
tidak ada perubahan sama sekali dan terakhir minum obat 3 bulan yang lalu.
B. Faktor Presdiposisi
1. Keluarga klien mengatakan sebelumnya klien pernah dirawat di RSJ pada
Januari 2021.
2. Keluarga klien mengatakan terakhir minum obat 3 bulan yang lalu. Klien
mengatakan bisa beradaptasi dengan masyarakat dan terkadang masih
muncul gejala.
3. Klien mengatakan pernah mengalami penolakan dari orang sekitar, tidak
pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, maupun kekerasan dalam
keluarga.
4. Keluarga klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa
5. Klien mengatakan mau menikah bulan Februari tapi khawatir dengan
kehidupan yang akan dijalani.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
C. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda- tanda vital :
TD :118/70 mmHg N : 88 x/menit S : 36,5o C
RR: 20 x/menit
2. Ukur
BB : 60,5 kg TB : 165 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
D. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
= Laki-laki = Klien

= Perempuan = Tinggal serumah


= Meninggal
 Pasien merupakan anak 3 dari lima bersaudara
 Anggota keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
 Klien satu rumah dengan kelurganya
a) Pola asuh : Klien tinggal bersama orang tua, nenek dari ibu klien,1 adik
laki- laki, kakak laki-laki, ipar dan dengan keponakan 1 perempuan.
b) Pola komunikasi : Klien mengatakan keluarga sangat menyayanginya tidak ada
yang jahat. Pasien mengatakan paling dekat dengan ibunya.
c) Pasien mengatakan yang sangat berperan di dalam keluarganya dalam mengambil
keputusan yaitu Ayahnya.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien menyukai semua anggota tubuhnya. Klien menerima
tubuhnya apa adanya karena ini sudah ciptaan Tuhan. Tetapi, klien
merasa malu karena kulitnya tidak putih.

b. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan berusia 24
tahun. Belum pernah menikah dan akan menikah nanti bulan
Februari.
c. Peran diri
Peran klien sebagai anak perempuan dari orang tua. Klien merasa
tidak dapat menjalankan perannya dengan baik. Klien mau bekerja
setelah pulang dari RSJ

d. Ideal diri
Klien ingin sembuh dan pulang ke rumah untuk bertemu
keluarganya. Setelah pulang dari RSJ klien berencana akan bekerja
kembali dan mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan
yang sudah dijalani selama rehab di RSJ agar tidak melamun dan
merasa kesepian. Pasien mengatakan akan berbaur dengan orang
sekitar.
e. Harga diri
Klien mengkritik diri sendiri, lebih banyak diam dan menyendiri,
klien merasa sangat malu, karena kulitnya tidak bisa putih seperti
sepupunya. Klien mengatakan akan menikah besok Februari tetapi
klien khawatir dengan kehidupan yang akan dijalani besok setelah
menikah klien tidak bisa membaur dengan orang sekitar dan
tidak beguna karena mengalami gangguan jiwa.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


3. Hubungan social
a. Orang yang berati dalam hidupnya adalah kedua orang tua dan
saudara kandungnya.
b. Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan masyarakat atau
lingkungan tempat dia tinggal karena malu dan klien pernah ditolak
masyarakat sekitar.
c. Klien tidak pernah terlibat kegiatan dengan
masyarakat Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dirinya seorang muslim
b. Kagiatan beribadah
Selama sakait klien melakukan sholat 5 waktu, baik sebelum dirawat
maupun selama dirawat di RSJD Dr. Amino Dondhohutomo Provinsi
Jawa Tengah
E. Status Mental

1. Penampilan

Penampilan klien rapi, bersih, berpakaian dengan tepat, berganti pakaian 2


kali sehari, cara berjalan normal tetapi menunduk.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

2. Pembicaraan

Saat dilakukan pengkajian klien bingung menjawab pertanyaan perawat,


cara bicara klien normal dengan suara lirih dan malu, menunduk, dan
memainkan jari.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

3. Aktivitas motoric

Pandangan mata kosong, tampak lesu tidak ada semangat hidup.


Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Alam perasaan

Klien mengatakan sedih ingin cepat pulang dan bertemu keluarga.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

5. Afek

Respon pasien apatis, pada saat diajak bicara klien tidak dapat
mempertahankan kontak mata menunduk dan memainkan jari.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial


6. Interaksi selama wawancara

Klien tidak kooperatif, Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata


selama wawancara.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial


7. Persepsi

Klien mengatakan mendengar ada yang membuly dia dengan kata – kata “
Kamu tidak cantik, kulitmu tidak putih” , suara itu muncul ketika klien
melamun, biasanya suara itu muncul sehari bisa lebih dari enam kali
dalam sehari, jika suara itu muncul klien mengikuti suara itu dengan
menutup telinganya.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

8. Proses pikir

Selama berinteraksi dengan perawat klien menjawab dengan pelan dan


butuh waktu berpikir.
9. Isi pikir

Tidak ada gangguan isi pikir.

10. Tingkat kesadaran

Kesadaran Klien composmentis , Orientasi Klien baik. Klien mengetahui


dan mengenal waktu : Klien mengatakan saat itu jam 08.00 pagi, tempat :
Klien mengatakan dirinya berada di Rumah Sakit.
11. Memori

a. Daya ingat jangka panjang klien baik, Pasien tidak lupa kejadian 1
bulan belakang termasuk dibully keluarganya karena kulitnya tidak
putih dan dia seorang pemain volley.
b. Daya ingat jangka pendek klien cukup baik, Klien juga mampu
mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu terakhir.
c. Daya ingat saat ini baik, klien dapat mengingat nama perawat dan
teman- temannya.
12. Tingkat konsentrasi & berhitung
a. Konsentrasi klien mudah teralih, Klien sering tidak konsentrasi
terhadap lawan bicaranya.
b. Klien dapat menghitung umur klien (mengurangi tahun sekarang
dengan tahun lahir klien).
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, saat diberikan pilihan
mau istirahat atau tetap ngobrol, klien memilih istirahat.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya berada di Rumah Sakit Jiwa. Klien mengatakan
tau mengapa di bawa ke RSJ.
F. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal, klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan
dari Rumah Sakit, saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan
menggunakan sendok.
2. BAB/BAK
Klien tidak membutuhkan bantuan untuk BAB/BAK.

3. Mandi

Sebelum di RS, klien mandi 2x sehari, rapi dan bersih. Selama di Rumah
Sakit, tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Dalam hal mandi klien mandi
pagi dan sore hari.
4. Berpakaian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian sesuai
dengan pasangannya.
5. Istirahat dan Tidur
Menurut klien, selama di Rumah Sakit sehari klien tidur selama +8 jam,
tidur malam mulai sekitar jam 20.00 – 04.00 WIB. Klien akan tidur jika
merasa ngantuk, klien biasa tidur siang + 2 jam.
6. Penggunaan obat
Selama di Rumah Sakit klien mendapat obat : Fridep 1x25 mg , Depakote
2 x 250 mg, Clozapin 1x 5o mg, Trihexyphenidyl’ 2x2 mg, Inj. Diazepam
jika perlu.
7. Kegiatan di dalam rumah
Ketika Klien di rumah dia hanya berdiam diri, dan tidak melakukan
aktivitas apapun dan tidak makan minum. Klien mengatakan saat pulang
nanti akan melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan berbaur dengan orang sekitar.
8. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan kalau di luar tidak pernah berinteraksi dengan orang di
sekitarnya karena malu dan anti saat pulang akan berinteraksi dengan
orang di sekitarnya.

9. Keamanan
Pasien mampu menjaga dirinya , jalan dengan hati-hati.
10. Perawatan Kesehatan
Pasien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan
minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi. Sistem
pendukungnya adalah keluarga yang selalu memperhatikan saat kapan dia
harus kontrol dan minum obat.
11. Transportasi
Pasien mampu menggunakan alat transportasi seperti sepeda.
12. Tempat tinggal
Pasien mampu mengingat rumahnya dimana dan tinggal bersama siapa.
13. Uang
Pasien tidak bingung dengan jumlah uang.
G. Mekanisme Koping
Maladaptif : Ketika menghadapi masalah, Klien menuangkannya dengan berdiam
diri tidak mau berbicara dengan siapapun.
H. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Klien berhubungan baik dengan lingkungan sekitar di rumah sakit. Klien merasa
tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan yang diterima klien. Pendidikan
terakhir klien adalah SMA. Klien mengatakan kondisi rumahnya bersih dan rapi.
I. Pengetahuan
1. Penyakit Jiwa : pasien menyadari dirinya mengalami gangguan jiwa.
2. Faktor predisposisi : pasien sudah pernah dirawat sebelumnya.
3. Koping : koping pasien dalam menghadapi masalah adalah maladaptive
4. Penyakit Fisik : pasien tidak mengalami penyakit fisik
5. Obat-obatan : Pasien selalu meminum obat dengan teratur karena ingin
cepat sembuh, pasien tidak tahu obat apa yang dikonsumsinya
J. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik : Skizofrenia Tak paranoid
2. Terapi medik : Fridep 1x25 mg , Depakote 2 x 250 mg, Clozapin
1x 5o mg, Trihexyphenidyl 2x2 mg, Inj. Diazepam jika perlu.
K. Analisa Data

Tanggal / Data Fokus Masalah


Jam
16-01-2023 DS : Isolasi Sosial : Menarik
Jam 13.00 - Klien mengatakan 4 hari sulit diri
tidur, melamun, tidak mau
makan
- Klien mengatakan takut dengan
orang lain
- Pasien mengatakan di bawa ke
RSJ karena dia takut saat bicara
dengan orang lain
- Pasien mengatakan takut tidak
bisa membaur dengan orang
baru
DO :
- Pasien terlihat melamun dan
menyendiri
- Penampilan klien rapi, bersih,
berpakaian dengan tepat,
berganti pakaian 2 kali sehari,
cara berjalan normal tetapi
menunduk.
- Saat dilakukan pengkajian klien
bingung menjawab pertanyaan
perawat, cara bicara klien
normal dengan suara lirih dan
malu, menunduk, dan
memainkan jari.
16-01-2023 DS : Harga Diri Rendah
Jam 13.10 - Pasien mengatakan akan
menikah, pasien kadang
khawatir apakah bisa menjalani
hal tersebut.
- Pasien mengatakan takut tidak
bisa membaur dengan orang
baru dan takut kepada keluarga
calon suaminya apakah bisa
menerima dirinya apa tidak.
- Klien mengatakan dirinya tidak
berguna karena mengalami
gangguan jiwa.
- Klien mengatakan malu karena
kulitnya tidak putih seperti
sepupunya.
DO:
- Klien tidak kooperatif, Klien
tidak dapat mempertahankan
kontak mata selama wawancara.
- Pandangan mata kosong, tampak
lesu tidak ada semangat hidup.
- Saat dilakukan pengkajian klien
bingung menjawab pertanyaan
perawat, cara bicara klien
normal dengan suara lirih dan
malu, menunduk, dan
memainkan jari.
- Klien mengkritik diri sendiri,
lebih banyak diam dan
menyendiri, klien merasa sangat
malu, karena kulitnya tidak bisa
putih seperti sepupunya.
16-01-2023 DS : Halusinasi Pendengaran
Jam 13.20 - Klien mengatakan mendengar
ada yang membuly dia dengan
kata – kata “ Kamu tidak cantik,
kulitmu tidak putih” , suara itu
muncul ketika klien melamun,
biasanya suara itu muncul sehari
bisa lebih dari enam kali dalam
sehari, jika suara itu muncul
klien mengikuti suara itu dengan
menutup telinganya.
DO : Klien tampak melamun

L. Masalah Keperawatan
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
2. Harga Diri Rendah
3. Halusianasi pendengaran
M. Pohon Maasalah
Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

Isolasi Sosial : Menarik Diri Core Problem

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah


N. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
2. Harga Diri Rendah
3. Halusinasi Pendengaran
O. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama Pasien : Nn.T

Ruang : 2 Brotojoyo

No. RM : 00112xxx
Terapi medis : Fridep 1x25 mg , Depakote 2 x 250 mg, Clozapin 1x 5o mg,
Trihexyphenidyl 2x2 mg, Inj. Diazepam jika perlu.
Dx.Kep Tujuan Tindakan Keperawatan Kriteria Evaluasi

Isolasi Tujuan Umum: Terapi Keperawatan Setelah dilakukan


Sosial Klien dapat berinteraksi SP 1 : tindakan
dengan orang lain 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial: keperawatan selama
siapa yang serumah, siapa yang 3x 7 jam diharapkan
Tujuan Khusus: dekat, yang tidak dekat, dan apa Isolasi Sosial dapat
1. Klien dapat sebabnya teratasi
membina 2. Keuntungan punya teman dan
hubungan saling bercakap-cakap
percaya 3. Kerugian tidak punya teman dan
2. Klien dapat tidak bercakap-cakap
menyebutkan 4. Latih cara berkenalan dengan
penyebab menarik teman
diri 5. Masukkan pada jadwal kegiatan
3. Klien dapat
untuk latihan berkenalan.
menyebutkan
SP 2 :
keuntungan
1. Evaluasi kegiatan berkenalan
berhubungan
dengan orang lain (beberapa orang) berikan pujian
dan kerugian tidak 2. Latih cara berbicara saat
berhubungan melakukan kegiatan harian (latih 2
dengan orang lain kegiatan)
4. Klien dapat 3. Masukkan pada jadwal kegiatan
melaksanakan untuk latihan berkenalan 2-3 orang
hubungan sosial teman berbicara saat melakukan
5. Klien dapat kegiatan harian.
mengungkapkan SP 3 :
perasaannya 1. Evaluasi kegiatan latihan
setelah berkenalan (beberapa orang) &
berhubungan bicara saat melakukan dua kegiatan
dengan orang lain harian. Berikan pujian
6. Klien dapat
memberdayakan
sistem pendukung
atau keluarga
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (2
kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 4-5
orang, berbicara saat melakukan
4 kegiatan harian.
SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan bicara saat melakukan
empat kegiatan harian. Berikan
pujian
2. Latih cara berbicara social: belanja
ke warung, meminta sesuatu,
manjawab pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan >5 orang,
berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian dan sosialisasi
P. Catatan Perkembangan

Nama Pasien : Nn. S

Ruang : 2 Brotojoyo

No. RM : 00158xxx

Terapi medis : Fridep 1x25 mg , Depakote 2 x 250


mg, Clozapin 1x 5o mg, Trihexyphenidyl 2x2 mg, Inj.
Diazepam jika perlu.
N Hari & Implementasi Evaluasi SOAP
o Tgl
1 Senin, 16 DS: S:
Januari 1. Pasien mengatakan 1. Pasien mengatakan “Nama
2023 tinggal serumah saya Nn. S mba, saya berasal
13.00 dengan keluarganya. dari Kebumen , saya tinggal
WIB 2. Pasien mengatakan serumah dengan bapak, ibu,
mengatakan malu dan dan adik saya. Hobi saya
takut saat bicara Volly mba, senang
dengan orang lain berkenalan dengan mba”
3. Pasien mengatakan mau 2. Pasien mengatakan
menikah dan takut mengatakan “Saya malu
kepada keluarga suami dengan orang lain, di bawa
4. Pasien mengatakan ke RSJ karena saya takut
serumah dengan saat bicara dengan orang
keluarga, dekat dengan lain”
ibu dan tidak dekat 3. Pasien mengatakan “Saya
dengan bapak karena kan mau menikah mba, tapi
sibuk dan sedikit galak to takut mba tidak bisa
5. Pasien mengatakan tau membaur dengan orang
keuntungan mempunyai baru”
teman dan kerugian 4. Pasien mengatakan “Saya
tidak mempunyai teman serumah dengan ibu, bapak,
6. Pasien mengatakan dan adik saya mba. Saya itu
pekerjaan orang tuanya paling dekat dengan ibu
petani dan dikolan ikan mba. Kalau di rumah saya
7. Pasien mengatakan mau tidak dekat dengan bapak
berkenalan dengan mba karena bapak saya itu
teman baru yang ada di sibuk dan sedikit galak saya
ruangan. jadine takut, kalau ada apa-
8. Pasien mengatakan mau apa saya ceritanya ke ibuk
membuat jadwal untuk mba”.
berkenalan agar tidak 5. Pasien mengatakan “ Saya
takut dengan orang lain tau mba keuntungan banyak
lagi.
teman yaitu tidak kesepian
dan kerugian tidak punya
teman yaitu kesepian. Benar
tidak mba? ”
DO:
1. Cara bicara klien 6. Pasien mengatakan “nama
normal dengan suara ibu saya itu Ny.S mba dan
lirih dan malu, bapak saya Tn. B mereka
menunduk, dan bekerja menjadi petani dan
memainkan jari di kolam ikan mba”
2. Pasien terlihat melamun 7. Pasien mengatakan “Iya
dan menyendiri mba, saya mau berkenalan
3. Pasien mampu dengan teman baru yang ada
menyebutkan penyebab di ruangan ini”.
isolasi sosial, siapa 8. Pasien mengatakan “Baik
yang serumah, siapa Mba Azizah, saya mau
yang dekat, yang tidak membuat jadwal berkenalan
dekat, dan apa sebabnya dengan orang sekitar saya
4. Pasien mampu mba biar saya tidak takut
menyebutkan dengan orang lain lagi”
keuntungan punya O:
teman dan bercakap-
1. Cara bicara klien normal
cakap
dengan suara lirih dan malu,
5. Pasien mampu
menunduk, memainkan jari.
menyebutkan kerugian
2. Pasien terlihat melamun dan
tidak punya teman dan
menyendiri.
bercakap-cakap
6. Pasien mampu 3. Pasien mampu menyebutkan
berkenalan dengan penyebab isolasi social, siapa
teman baru dengan cara yang serumah, siapa yang
mengajukan tangan ke dekat, yang tidak dekat, dan apa
teman yang lain dan sebabnya.
memperkenalkan diri 4. Pasien mampu menyebutkan
terlebih dahulu keuntungan punya teman dan
7. Jadwalkan selanjutnya bercakap – cakap
pasien berkenalan 5. Pasien mampu menyebutkan
dengan teman yang kerugian tidak punya teman dan
lain. bercakap – cakap
6. Pasien mampu berkenalan
Diagnosa Keperawatan: dengan teman baru dengan cara
Isolasi Sosial mengajukan tangan ke teman
yang lain dan memperkenalkan
Tindakan Keperawatan: diri terlebih dahulu
SP1 Isolasi Sosial: 7. Jadwal selanjutnya pasien
1. Membina hubungan berkenalan dengan teman yang
saling percaya lain
dengan klien A:
2. Mengidentifikasi Isolasi sosial teratasi, pasien mampu
penyebab isolasi mengikuti SP1 dengan baik.
sosial: siapa yang P:
serumah, siapa yang RTL Pasien
dekat, yang tidak Lanjutkan SP2
dekat, dan apa 1. Latih cara berbicara saat
sebabnya melakukan kegiatan harian
3. Menjelaskan dan (latih 2 kegiatan mencuci gelas
bertanya keuntungan dan membersihkan tempat
punya teman dan tidur)
bercakap-cakap 2. Latih kegiatan untuk latihan
4. Menjelaskan dan berkenalan 2-3 orang tetangga
bertanya kerugian atau tamu, berbicara saat
tidak punya teman melakukan kegiiatan harian
dan tidak bercakap-
cakap
5. Melatih cara
berkenalan dengan
anggota keluarga/1
orang teman
6. Memasukkan pada
kegiatan untuk
latihan berkenalan
RTL Keperawatan TTD
SP2 Isolasi Sosial:
Azizah
1. Mengevaluasi
kegiatan berkenalan
(beberapa orang)
berikan pujian
2. Melatih cara
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian (latih 2
kegiatan mencuci
gelas dan
membersihkan
tempat tidur)
3. Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 2-3
teman berbicara saat
melakukan kegiatan
harian

2 Selasa, 17 DS: S:
Januari 1. Pasien mengatakan 1. Pasien mengatakan “Mba Azizah
2023 sudah tidak takut saya sudah tidak takut berbicara
08.00 berbicara dengan dengan orang lain tau, berarti saya
WIB orang lain. bisa pulang kapan ya mba?”
2. Pasien mengatakan 2. Pasien mengatakan “Mba tak kasih
sudah bisa berbaur tau saya sudah bisa berbaur dengan
dengan teman yang teman yang lain, disini to temane
lain baik semua ada Nn. D yang baik,
3. Pasien mengatakan Dek Nn. S yang baik selalu ngajak
sudah mengobrol ngobrol aku mba.”
dengan teman yang 3. Pasien mengatakan “Tadi sya sudah
ada di kamar seperti mengobrol dengan teman yang ada
yang sudah dikamar mba, seperti yang sudah
dianjurkan diajarkan mba Azizah, awalnya saya
4. Pasien mengatakan malu si mba mau ngajak kenalan
pulangnya kapan dan dan ngobrol tapi sekarang sudah
sudah sehat tidak malu”
5. Pasien mengatakan 4. Pasien mengatakan “Terimakasih ya
sudah berani mba, sudah diajarkan berkenalan
berkenalan dengan dengan teman saya”
yang lain dan tidak 5. Pasien mengatakan “saya pulangnya
kesepian lagi kapan ya mba, saya kan sudah
6. Pasien mengatakan seh”t"
sekarang sudah tidak 6. Pasien mengatakan “saya sudah
takut dengan orang berani berkenalan dengan yang lain
7. Pasien mengatakan mba. Sekarang saya sudah tidak
ingin berkenalan kesepian lagi
dengan teman yang 7. Pasien mengatakan “widih sekarang
lain beda kamar aku sudah tidak takut dengan orang
8. Pasien mengatakan ya mba, terimakasih ya mba untuk
mau melakukan 2 pujiannya hehe”
kegiatan 8. Pasien mengatakan “selanjutnya
saya ingin berkenalan dengan teman
DO: yang lain beda kamar ya mba.”
1. Pasien terlihat 9. Pasien mengatakan “mba, saya
melamun sudah mencuci gelas dan
2. Pasien sudah mau membersihkan tempat tidur ya"
menatap lawan
bicara O:
3. Pasien mampu 1. Pasien terlihat melamun
berkenalan dengan 2. Pasien sudah mau menatap lawan
dengan teman yang bicaranya
lain 3. Pasien mampu berkenalan dengan
4. Pasien terlihat teman yang lain
tersenyum ketika 4. Pasien terlihat tersenyum ketika
diberikan pujian diberi pujian
5. Pasien bersedia 5. Pasien bersedia berkenalan dengan
berkenalan dengan kamar yang lain
kamar lain A:
Diagnosa Keperawatan: Isolasi sosial teratasi, klien mampu
Isolasi Sosial mengikuti SP2 dengan baik
P:
Tindakan Keperawatan: RTL Pasien
SP2 Isolasi Sosial Lanjutkan SP3
1. Mengevaluasi 1. Latih cara berbucara saat melakukan
kegiatan berkenalan kegiatan harian (2 kegiatan baru
(beberapa orang) menyapu dan senam)
berikan pujian 2. Masukkan pada jadwal kegiatan
2. Melatih cara untuk latihan berkenalan 4-5 orang
berbicara saat berbicara saat melakukan 4 kegiatan
melakukan kegiatan harian
harian (latih 2
kegiatan mencuci
gelas dan TTD
membersihkan Azizah
tempat tidur)

3. Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 2-3
teman berbicara saat
melakukan kegiatan
harian
RTL Keperawatan:
SP3 Isolasi Sosial
1. Mengevaluasi
kegiatan latihan
berkenalan
(beberapa orang) dan
bicara saat
melakukan dua
kegiatan harian.
Berikan pujian
2. Melatih cara
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian (2 kegiatan
baru menyapu dan
senam)
3. Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 4-5
orang, berbicara saat
melakukan 4
kegiatan harian
3 Rabu, 18 DS: S:
Januari 1. Pasien mengatakan 1. Pasien mengatakan “terimakasih ya
2023 sudah tidak takut mba, sekarang saya sudah tidak
10.00 dengan orang lagi takut dengan orang lagi”
WIB 2. Pasien mengatakan 2. Pasien mengatakan “saya kapan
kapan pulang pulang ya mba?
3. Pasien mengatakan 3. Pasien mengatakan “sekarang
temannya sudah temanku sudah banyak mba dikamar
banyak dikamar dan dan beda kamar”
beda kamar 4. Pasien mengatakan “nanti kalau
4. Pasien mengatakan saya dirumah, mau ngobrol dengan
nanti kalau dirumah tetangga dan saudara saya mba, biar
mau ngobrol dengan saya tidka kesepian”
orang lain 5. Pasien mengatakan “saya sudah
5. Pasien mengatakan senam dan menyapu ya mba”
sudah melakukan 2 O:
kegiatan 1. Psien mampu berkenalan dengan 5
DO: orang teman
1. Pasien mampu 2. Pasien terlihat mengobrol dengan
berkenalan dengan 5 teman sekamarnya
orang teman 3. Pasien terlihat tidak melamun dan
tidak menyendiri
2. Pasien terlihat
mengobrol dengan A:
teman sekitarnya Isolasi sosial teratasi, pasien mampu
3. Pasien terlihat tidak mengikuti SP3 dengan baik
melamun dan tidak P:
menyendiri RTL Keluarga Pasien:
SP1 Keluarga
Diagnosa Keperawatan: 1. Diskusikan masalah yang dirasakan
Isolasi Sosial dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda gejala,
Tindakan Keperawatan: dan proses terjadinya isolasi sosial
SP3 Isolasi Sosial 3. Jelaskan cara merawat pasien isolasi
1. Mengevaluasi sosial
kegiatan latihan 4. Latih dua cara merawat berkenalan,
berkenalan berbicara saat melakukan kegiatan
(beberapa orang) dan harian
bicara sat melakukan 5. Anjurkan membantu pasien sesuai
dua kegiatan harian. jadwal dan memberi pujian
Berikan pujian
2. Melatih cara
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian (2 kegiatan TTD
baru menyapu dan Azizah
senam)
3. Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 4-5
orang, berbicara saat
melakukan 4
kegiatan harian
RTL Keperawatan:
SP1 Keluarga Isolasi
Sosial
1. Mendiskusikan
masalah yang
dirasakan dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan
pengertian, tanda
gejala, dan proses
terjadinya isolasi
sosial
3. Menjelaskan cara
merawat pasien
isolasi sosial
4. Melatih dua cara
merawat berkenalan,
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian
5. Menganjurkan
keluarga membantu
pasien sesuai jadwal
dan memberikan
pujian

Anda mungkin juga menyukai