Anda di halaman 1dari 31

ANALISA JURNAL KELOMPOK

Disusun Oleh :
1. Alviana Hidayatul Rohmi (2208007)
2. Dwi Febri Sulistyawati (2208020)
3. Dyah Ayu Fidayanti (2208022)
4. Eka Nur Janah (2208023)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022/2023
ANALISA JURNAL TENTANG KANKER USUS BESAR (MALIGNANT NEOPLASMA
OF ILLEUM)

NO KOMPONEN ISI Komentar

1 Identitas Jurnal JURNAL KESEHATAN Identitas jurnal


sudah tercantum
yaitu kesehatan.

2 Pengarang dan Agus Sarwo Prayogi, Novia Andriyani, Pengarang ada 5,


Tahun Penelitian Yustiana Olfah, Harmilah Harmilah, 2021 tahun penelitian 1
tahun sebelumnya.

3 Judul Relaksasi Nafas Dalam dan Sidik Jari -


Terhadap Pengurangan Nyeri Pasca Operasi
Laparatomi

4 Latar Belakang Laparotomi adalah salah satu bedah besar Alasan untuk
dilakukannya
prosedur dengan membuat sayatan di
penelitian sudah
lapisan
jelas dan mencakup
dinding perut, untuk mendapatkan bagian 5W + 1 H, yaitu
organ perut yang mengalami masalah [1]. karena Berdasarkan
Operasi perut dapat menimbulkan trauma di wawancara yang
antara operasi lain dan hampir 70% dari dilakukan, 25%
pengalaman operasi perut bagian atas sakit pasien pasca
parah. Setelah laparotomi, pasien mengeluh laparotomi

nyeri sedang 57,70%, dan mengalami nyeri mengalami nyeri

berat 15,38%, dan nyeri ringan 26,92%. ringan (skala 1–3),


40% mengalami
Data diperoleh dari RSUD Temanggung
nyeri sedang (skala
pasien yang menjalani operasi selama, 1017 4-6), dan berat nyeri
pasien menjalani operasi selama Juli – 35% (skala 7-9).
Agustus 2019 dengan anestesi umum, dan Prosedur manajemen
166 pasien dengan spinal anestesi. Jumlah nyeri dilakukan di
pasien yang menjalani operasi RSUD Temanggung
menggunakan teknik laparotomi selama
Juli–September 2019 dengan diagnosis dengan memberikan
medis apendisitis sebanyak 52 pasien, 44 analgetik.
pasien dengan Hernia Inguinalis, satu pasien Selanjutnya perawat
untuk Ileus, 16 pasien untuk cholelithiasis, di ruangan
dan 154 pasien dengan operasi caesar. mengajarkan teknik
relaksasi napas
Berdasarkan wawancara yang dilakukan,
dalam sesuai dengan
25% pasien pasca laparotomi mengalami
prosedur rumah sakit
nyeri ringan (skala 1–3), 40% mengalami
untuk mengurangi
nyeri sedang (skala 4-6), dan berat nyeri
rasa sakit, dan tidak
35% (skala 7-9). Prosedur manajemen nyeri
ada intervensi
dilakukan di RSUD Temanggung dengan
relaksasi genggaman
memberikan analgetik. Selanjutnya perawat
jari
di ruangan mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam sesuai dengan prosedur rumah
sakit untuk mengurangi rasa sakit, dan tidak
ada intervensi relaksasi genggaman jari.

5 Tujuan Khusus Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Tujuan dalam
mengetahui perbedaan pereda nyeri pasca penelitian ini sudah
laparotomi dengan pemberian relaksasi jelas yaitu
nafas dalam dan relaksasi genggaman jari. mengetahui
perbedaan pereda
nyeri pasca
laparotomi dengan
pemberian relaksasi
nafas dalam dan
relaksasi genggaman
jari

6 Manfaat - Dalam jurnal tidak


terdapat manfaat
yang dicantumkan,
seharusnya manfaat
dicantumkan peneliti
agar pembaca dapat
mengetahuinya.

7 Teori utama yang enelitian yang dilakukan oleh Misnawati Teori utama sudah
mendasari (2019) menyatakan bahwa penurunan nyeri ada dan sejalan
setelah genggaman jari teknik relaksasi dengan penelitian
dipengaruhi oleh kemampuansetiap individu yang akan diteliti.
untuk memusatkan perhatiannya pada nyeri
itu timbul sehingga dapat mempengaruhi
rasa nyeri yang ada dirasakan. Ada
perbandingan nyeri sebelum dan sesudah

perlakuan relaksasi genggaman jari


dipengaruhi oleh mekanisme koping
masing-masing responden dan bagaimana
caranya

responden memusatkan perhatian saat


diberikan finger grip relaksasi sehingga
mempengaruhi persepsi nyeri yang
dirasakan

responden

8 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Terdapat jenis dan


kuantitatif. design dalam jurnal
yaitu kuantitatif

9 Rancangan penlitian Penelitian menggunakan design penelitian Terdapat design


atau design quasi eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu
penelitian one group pre test post test. quasi eksperimen
dengan rancangan
penelitian one group
pre test post test.

10 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah bsemua Sudah terdapat


klien post laporotomi sebanyak 8 9orang jumlah populasi
dalam penelitian
yaitu 90 orang.

11 Sampel Sampelnya yaitu 60 responden. Sampel dalam


penelitian tidak
terlalu jelas,
disebutkan kriteria
inklusi namun tidak
dijelaskan.

12 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang Sudah terdapat


digunakan pada penelitian ini adalah teknik teknik pengambilan
sampling berturut-turut (consecutive sampel dalam
sampling) penelitian yaitu
consecutive
sampling

13 Pengolahan data Analisis data bivariat menggunakan Didalam jurnal


Wilcoxon dan Mann sudah terdapat cara
pengeolahan data
Tes Whitney. Kelayakan etis e-KEPK /
yaitu menggunakan
POLKESYO/0027/I/2020 nomor. analisa bivariat dan
unvariat uji
wilcoxon , terdapat
cara pengambilan
data yaitu Instrumen
penelitian berupa
numeric rating scal.

14 Hasil dan Hasil : Didalam jurnal


kesimpulan terdapat hasil dan
Pada uji normalitas tingkat nyeri
pembahasan yang
menggunakan Uji Shapiro Wilk diperoleh
telah diuraikan
nilai signifikan 0,000. Ini berarti p <0,05
peneliti, menurut
(data tidak normal didistribusikan),
saya hal ini sudah
sehingga uji Wilcoxon dilakukan. Sebelum cuckup lengkap.
relaksasi genggaman jari, mayoritas
responden mengalami nyeri sedang pada
skala 4-6, setelah relaksasi cengkeraman
jari, mayoritas responden mengalami
penurunan skala nyeri dari sedang (4–6)
hingga ringan (1–3). Setelah uji statistik
dilakukan dengan menggunakan uji
Wilcoxon, rata-rata hasilnya 15,50 dan nilai
signifikan 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa
hasil pengujian menunjukkan bahwa ada
perbedaan sebelum dan sesudah pemberian

teknik relaksasi genggaman jari untuk


pengurangan nyeri pasca laparotomi.

Kesimpulan :

Nyeri merupakan pengalaman yang tidak


menyenangkan bagi pasien intervensi.
Terjadi penurunan yang berbeda tingkat
nyeri pada pasien pasca laparotomi saat
finger grip diberikan relaksasi dan relaksasi
nafas dalam diberikan. Relaksasi
cengkeraman jari dan pernapasan dalam
bisa

dapat diterapkan sebagai intervensi


keperawatan untuk mengurangi nyeri pada

pasien.

15 Saran Kepada pasien dan keluarga yang telah Didalam jurnal


bersedia sebagai responden dalam penelitian tersebut sudah
ini adalah Direktur Jenderal RSUD terdapat saran untuk
Temanggung dan perawat, peneliti, institusi dan peneliti,
enumerator, dan kontributor dalam namun tidak terdapat
penyusunan ini naskah publikasi. saran untuk
responden.

16 Keunggulan isi Jurnal sudah cukup lengkap, point – point


jurnal penting sudah dicantumkan dalam jurnal,
kata – kata yang digunakan peneliti tidak
berbelit – belit, daftar pustaka tidak ada
yang lebih dari 5 tahun sebelumnya untuk
jurnal dan 10 tahun untuk buku

17 Kelemahan isi jurnal Jurnal sudah lengkap dan jelas, hanya saja
terdapat hal – hal yang sedikit kurang yaitu
rumus dalam pengmbilan sampel, kriteria
inklusi dan saran yang ditujukan kepada
responden.

ANALISA JURNAL TENTANG KANKER USUS BESAR (MALIGNANT NEOPLASMA


OF ILLEUM)
NO KOMPONEN ISI Komentar
1 Identitas Jurnal - Tidak terdapat
identitas jurnal tapi
diterbitkan oleh
Prosiding Seminar
Kesehatan Perintis
2 Pengarang dan Muhamad Arif, Yuhelmi Yuhelmi, Dia Pengarang ada 4,
Tahun Penelitian Resti Dewi Nanda Demur, 2021 tahun penelitian 2
tahun sebelumnya.
3 Judul Pelaksanaan Mobilisasi Dini Berpengaruh Judul penelitian
Terhadap Proses Penyembuhan seharusnya kata
Luka Pasien Post Laparatomi. “Pengaruh”
ditempatkan didepan
kalimat.
4 Latar Belakang Laparatomi merupakan suatu bentuk Alasan untuk
pembedahan mayor, yang dilakukan melalui dilakukannya
sayatan pada lapisan-lapisan dinding penelitian sudah
abdomen untuk mendapatkan bagian jelas dan mencakup
abdomen yang bermasalah (perdarahan, 5W + 1 H, yaitu
kanker, perforasi dan obstruksi (Bisono, karena Fenomena
2004). yang ditemukan
ilakukan dengan menggunakan instrument pada 28 orang pasien
penilaian penyembuhan luka yang dikenal post laparatomi yang
dengan istilah REEDA (Redness, Odema, dirawat di ruang
Echymosis, Discharge, Approximation). Ambun Suri RSUD
REEDA berisi lima kriteria penyembuhan Dr. Achmad
luka, yaitu edema,kemerahan, ekimosis, Mochtar Bukittinggi
dicharge dan pendekatan (aproksimal) dari pada bulan Agustus
dua te 2019, hanya 10
Tujuan perawatan post laparatomi adalah pasien yang
untuk mengurangi komplikasi, mempercepat melakukan
penyembuhan, meminimalkan nyeri, mobilisasi, dan 18
mengembalikan fungsi pasien seoptimal orang lainnya tidak
mungkin, meningkatkan konsep diri dan melakukan
persiapan pulang (Arif, 2010). mobilisasi.
Fenomena yang ditemukan pada 28 orang Mobilisasi dini
pasien post laparatomi yang dirawat di dilakukan pasien
ruang Ambun Suri RSUD Dr. Achmad dengan cara miring
Mochtar Bukittinggi pada bulan Agustus kanan dan miring
2019, hanya 10 pasien yang melakukan kiri dalam 6 jam
mobilisasi, dan 18 orang lainnya tidak pertama post
melakukan mobilisasi. Mobilisasi dini laparatomi. Pada 12
dilakukan pasien dengan cara miring kanan jam kedua, pasien
dan miring kiri dalam 6 jam pertama post sudah diperbolehkan
laparatomi. Pada 12 jam kedua, pasien posisi setengah
sudah diperbolehkan posisi setengah duduk duduk dan 24 jam ke
dan 24 jam ke empat, pasien sudah empat, pasien sudah
dianjurkan untuk berjalan sesuai dengan dianjurkan untuk
instruksi dokter penanggung jawab. berjalan sesuai
Sementara pasien yang tidak melakukam dengan instruksi
mobilisasi dini, cendrung berbaring saja di dokter penanggung
tempat tidur karena takut untuk bergerak. jawab. Sementara
Mereka khawatir kalau banyaknya gerakan pasien yang tidak
akan mempengaruhi luka operasi yang melakukam
masih belum sembuh dan belum kering. mobilisasi dini,
Dilihat dari penyembuhan luka, diketahui cendrung berbaring
bahwa dalam 3 – 6 hari rawatan pasien yang saja di tempat tidur
melakukan mobilisasi dini mengalami karena takut untuk
penyembuhan luka yang sangat baik, bergerak.
dimana keadaan luka sudah tampak kering.
Pada hari ke-3 post op, mereka sudah masuk
dalam proses penyembulan luka fase
inflamasi, dan pada hari ke-6 sudah
memasuki fase proliferasi. Sementara
sebanyak 18 pasien yang malas melakukan
mobilisasi dini, tampak proses
penyembuhan luka di area bekas jahitan
merah dan mengeluarkan cairan pada saat di
lakukan perawatan luka pada hari ke 3,
pasien selalu mengeluh demam dan hari
rawatan bertambah lama 7 sampai 10 hari.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang pengaruh
pelaksanaan mobilisasi dini terhadap proses
penyembuhan luka pasien post laparatomi di
ruangan Ambun Suri Lantai 2 RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi.
5 Tujuan Khusus Tujuan penelitian untuk mengetahui Tujuan dalam
pengaruh pelaksanaan mobilisasi dini penelitian ini sudah
terhadap proses penyembuhan luka pasien jelas yaitu
post laparatomi. mengetahui adanya
pengaruh
pelaksanaan
mobilisasi dini
terhadap proses
penyembuhan luka
pasien post
laparatomi
6 Manfaat - Dalam jurnal tidak
terdapat manfaat
yang dicantumkan,
seharusnya manfaat
dicantumkan peneliti
agar pembaca dapat
mengetahuinya.
7 Teori utama yang Ditya (2016) tentang hubungan mobilisasi Teori utama sudah
mendasari dini dengan proses penyembuhan luka pada ada dan sejalan
pasien pasca laparatomi di bangsal bedah dengan penelitian
pria dan wanita RSUP Dr. M. Djamil yang akan diteliti.
Padang, didapatkan bahwa ada hubungan
mobilisasi dini dengan proses penyembuhan
luka pasien pasca laparatomi. Begitu juga
dengan penelitian Sumarah (2013) tentang
pengaruh mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka post sectio caesarea,
didapatkan 100 % ibu yang melakukan
mobilisasi dini dengan pendampingan
intensif, mengalami proses penyembuhan
luka post sectio caesarea yang baik.
8 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Terdapat jenis dan
kuantitatif. design dalam jurnal
yaitu kuantitatif.
9 Rancangan penlitian Desain penelitian yang digunakan adalah Tidak terdapat
atau design desain quasi-eksperimen dengan rancangan kelompok kontrol
one group pretest posttest, yaitu penelitian pada penelitian ini
semu tanpa adanya kelompok pembanding yang digunakan
untuk
membandingkan.
10 Populasi populasi penelitian ini adalah semua pasien Sudah terdapat
post laparatomi dengan rerata 32 orang jumlah populasi
perbulan dalam penelitian
yaitu 32 orang.
11 Sampel Sampel dalam penelitian adalah sebanyak Sudah terdapat
15 orang sampel tetapi tidak
terdapat kriteria
inklusi dan didalam
jurnal tidak
mencantumkan
rumus untuk
mendapatkan sampel
tersebut.
12 Teknik Sampling tekhnik pengambilan sampel menggunakan Sudah terdapat
purposive sampling. teknik pengambilan
sampel dalam
penelitian yaitu
purposive sampling
13 Pengolahan data Data diolah dengan menggunakan Teknik pengolahan
komputer, analisa dalam penelitian ini data sampai hasil
dilakukan dengan cara terhadap pengukuran data
karakteristik responden, dan hasil sudah dicantumkan
pengumpulan data disajikan dalam bentuk lengkap oleh peneliti
statistik deskriptif berupa mean, standar didalam tersebut.
deviasi, minimal dan maksimal dari
penyembuhan luka pasien pada hari ke 6
rawatan.Analisis data dilakukan untuk
melihat pengaruh pelaksanaan mobilisasi
dini terhadap proses penyembuhan luka
klien post laparatomi. Uji statistik yang
digunakan uji statistik t-test dependent
(dependent sample ttest. Hasil pengukuran
diolah dengan membandingkan rata-rata
rata-rata penyembuhan luka post laparatomi
sebleum dan sesudah intervensi, untuk
mengetahui diterima dan ditolaknya
hipotesa sesuai dengan signifikasi yang
ditetapkan yaitu menggunakan α = 0.05.
Berikutnya dianalisis dengan melihat
distribusi frekuesni untuk data univariat
sedangkan untuk data bivariate dianalisis
dengandependent t-test. Penelitian
dilakukan dengan berpedoman pada prinsip
etika penelitian yaitu anonymity,
kerahasiaan, prinsip manfaat, prinsip
menghargai hak asasi manusia dan prinsip
keadilan. Semua responden mendapat
intervensi dan perlakuan yang sama.
14 Hasil dan Hasil : Didalam jurnal
kesimpulan Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa terdapat hasil dan
rerata sebelum pelaksanaan mobilisasi kesimpulan yang
terhadap penyembuhan luka adalah 4.40 telah diuraikan
sedangkan setelah perlakuan adalah 1.40. peneliti, menurut
dengan demikian hasil p-value 0.000. saya hal ini sudah
Kesimpulan : cuckup lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan tentang pengaruh pelaksanaan
mobilisasi dini untuk mempercepat
penyembuhan luka pasien post op
laparotomy di ruangan ambun suri Lt 2
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
dapat di simpulkan: Rerata penyembuhan
luka post op pada responden sebelum
dilakukan pelaksanaan mobilisasi dini 4,40.
Rerata penyembuhan luka post op pada
responden setelah dilakukan mobilisasi dini
1,40. Adanya pengaruh setelah diberikan
mobilisasi dini dengan p = 0.000 (dimana
terjadinya penyembuhan luka setelah
intervensi). Mobilisasi dini dapat
menunjang proses penyembuhan luka pasien
karena dengan menggerakkan anggota
badan akan mencegah kekauan otot dan
sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan
dapat memperlancar peredaran darah ke
bagian yang mengalami perlukaan agar
proses penyembuhan luka menjadi lebih
cepat.
15 Saran - Didalam jurnal
tersebut sudah tidak
terdapat saran untuk
institusi dan peneliti,
maupun responden.
16 Keunggulan isi Jurnal sudah cukup lengkap, point – point
jurnal penting sudah dicantumkan dalam jurnal,
kata – kata yang digunakan peneliti tidak
berbelit – belit, peneliti membahas masalah
– masalah yang diteliti dengan baik.
17 Kelemahan isi jurnal Jurnal sudah lengkap dan jelas, hanya saja
terdapat hal – hal yang sedikit kurang yaitu
rumus dalam pengmbilan sampel, kriteria
inklusi dan saran, dan tahun yang digunakan
untuk pedoman daftar pustaka ada yang
lebih dari 5 tahun sebelumnya untuk jurnal
dan 10 tahun sebelumnya untuk buku. saya
mendapatai ada yang tahun 2004, padahal
penelitian dilakukan pada tahun 2021,
sebaiknya mengambil sumber yang lebih
update.

ANALISA JURNAL TENTANG KANKER USUS BESAR (MALIGNANT NEOPLASMA


OF ILLEUM)

NO KOMPONEN ISI Komentar


1 Identitas Jurnal - Tidak terdapat
identitas jurnal
2 Pengarang dan E. P. M. de Almeida1 , J. P. de Almeida2 , G. Pengarang ada 8,
Tahun Penelitian Landoni3,*, F. R. B. G. Galas2 , J. T. tahun penelitian 5
Fukushima2 , E. Fominskiy3 , C. M. M. de tahun sebelumnya.
Brito1 , L. B. L. Cavichio1 , L. A. A. de Almeida1 ,
U. Ribeiro-Jr2 , E. A. Osawa2 , M. P.E. Diz2 , R. B.
Cecatto1 , L. R. Battistella1 and L. A. Hajjar2,4,
2017
3 Judul Program mobilisasi dini meningkatkan -
fungsional kapasitas setelah operasi besar
kanker perut: uji coba terkontrol secara acak
4 Latar Belakang Operasi onkologi perut utama adalah Alasan untuk
prototipe bedah trauma yang menyebabkan dilakukannya
hilangnya substansial kapasitas fungsional, penelitian sudah
terutama pada pasien lanjut usia. Pemulihan jelas dan mencakup
penuh untuk pra operasi kemerdekaan 5W + 1 H, yaitu
negara bisa memakan waktu berminggu- karena Masih
minggu atau bahkan berbulan- tingginya angka
bulan.Meskipun pembedahan merupakan kejadian dan sangat
landasan pengobatan banyak tumor terbatasnya data
intraabdominal, penurunan status fisik mengenai profil dan
disebabkan oleh prosedur bedah dapat kesintasan penderita
menunda inisiasi adjuvant lainnya terapi kanker kolorektal di
kanker dan mengganggu kualitas hidup dan Indonesia khususnya
pasien hasil. Mobilisasi pasca operasi awal di daerah Sumatera
telah dianjurkan pasien yang menjalani Barat
operasi besar untuk meningkatkan
fungsional kapasitas dan untuk
meningkatkan pemulihan. Namun, beberapa
penelitian terfokus tentang menunjukkan
manfaat dari protokol latihan pasca operasi
diimplementasikan pada pasien setelah
prosedur bedah besar.
Aktivitas fisik dikaitkan dengan
peningkatan daya tahan kardiopulmoner,
penurunan gejala kelelahan, peningkatan
kekuatan otot dan kualitas hidup. Meskipun
manfaat potensial dari program rehabilitasi
pasca operasi terstruktur, masih ada
kurangnya protokol rehabilitasi pasca
operasi standar di pedoman perawatan
perioperatif saat ini.

5 Tujuan Khusus Tujuan dalam


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
penelitian ini sudah
menilai efek, kelayakan dan keamanan
jelas yaitu untuk
program mobilisasi pasca operasi dini
menilai efek,
kapasitas fungsional, kualitas hidup dan
kelayakan dan
hasil klinis di pasien yang menjalani operasi
keamanan program
onkologi perut besar.
mobilisasi pasca
operasi dini
kapasitas fungsional,
6 Manfaat - Dalam jurnal tidak
terdapat manfaat
yang dicantumkan,
seharusnya manfaat
dicantumkan peneliti
agar pembaca dapat
mengetahuinya.
7 Teori utama yang - Teori utama tidak
mendasari ada, seharusnya ada
teori utama yang
mendasari penelitian
agar penelitian lebih
kuat
8 Jenis penelitian Kami melakukan uji coba acak single-blind, Terdapat jenis
paralel-lengan pasien yang menjalani penelitian pada
operasi onkologi perut besar di satu rumah jurnal ini walaupun
sakit universitas tersier yang didedikasikan mungkin untuk
untuk pengobatan kanker. jurnal internasional.

9 Rancangan penlitian Studi ini dilakukan sesuai dengan Sudah terdapat


atau design Internasional Konferensi tentang design penelitian
Harmonisasi Praktek Klinis yang Baik dan menggunakan design
disetujui oleh komite etika lokal internasional
Informed consent tertulis diperoleh dari
semua pasien atau pengganti hukumnya.
Protokol penelitian terdaftar di
ClinicalTrials.gov sebagai NCT01693172.
10 Populasi 231 pasien dengan kanker abdomen Sudah terdapat
jumlah populasi
dalam penelitian
yaitu 231 orang.
11 Sampel Sampel dari penelitian ini diambil dari Sampel dalam
populasi yaitu sebanyak 231 pasien penelitian tidak
terlalu jelas,
disebutkan kriteria
inklusi namun tidak
dijelaskan.
12 Teknik Sampling Semua populasi dijadikan sampel Teknik sampling
tidak dijelaskan

13 Pengolahan data - Didalam jurnal tidak


terdapat teknik
pengolahan data,
seharusnya peneliti
mencantumkan cara
pengolahan data
penelitian.
14 Hasil dan Hasil : Didalam jurnal
kesimpulan Sebanyak 231 pasien dijadwalkan untuk terdapat hasil dan
perut elektif perasi kanker di Cancer dan kesimpulan
Institute of Sao Paulo antara Januari 2015 yang telah diuraikan
dan September 2015. Setelah dikecualikan peneliti, menurut
menurut kriteria seleksi, 108 pasien terdaftar saya hal ini sudah
(54 sampai awal program mobilisasi dan 54 kurang lengkap.
untuk rehabilitasi standar peduli; Gambar
2). Tidak ada pengecualian setelah
pengacakan atau kehilangan tindak lanjut
dan semua pasien yang terdaftar dianalisis
untuk pengeluaran utama
Kesimpulan :
Program mobilisasi pasca operasi awal
berdasarkan satu set latihan, seperti
stabilitas inti dan pelatihan ortostatik, gaya
berjalan
pelatihan, pelatihan aerobik dan resistensi,
dilaksanakan dua kali setiap hari,
tampaknya aman, layak dan meningkatkan
fungsional
kapasitas dibandingkan dengan perawatan
rehabilitasi standar di pasien yang menjalani
operasi onkologi perut elektif besar. Dan
dampaknya terhadap hasil klinis sudah jelas.
15 Saran - Didalam jurnal
tersebut tidak
terdapat saran yang
ditujukan keapada
institusi dan peneliti,
responden.
16 Keunggulan isi Jurnal sudah cukup lengkap, point – point
jurnal penting sudah dicantumkan dalam jurnal,
kata – kata yang digunakan peneliti tidak
berbelit – belit.
17 Kelemahan isi jurnal Jurnal sudah lengkap dan jelas, hanya saja
terdapat hal – hal yang sedikit kurang yaitu
rumus dalam pengmbilan sampel, teknik
sampling, kriteria inklusi, dan saran yang
ditujukan kepada responden, institusi, hasil
yang disampaikan tidak terlalu jelas

ANALISA JURNAL TENTANG KANKER USUS BESAR (MALIGNANT NEOPLASMA


OF ILLEUM)

NO KOMPONEN ISI Komentar


1 Identitas Jurnal - Tidak terdapat
identitas jurnal
2 Pengarang dan Astuti NSA , Rafli R , Zeffira L, 2019 Pengarang ada 3,
Tahun Penelitian tahun penelitian 3
tahun sebelumnya.
3 Judul Profil Dan Kesintasan Penderita Kanker -
Kolorektal Di RSUP Dr. M. Djamil Padang
4 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama Alasan untuk
kematian di seluruh dunia, terhitung dilakukannya
terdapat 14 juta kasus da 8,2 juta kematian penelitian sudah
pada tahun 2012. Kanker kolorektal sendiri jelas dan mencakup
menempati posisi keempat dengan 694.000 5W + 1 H, yaitu
kematian. karena Masih
Hasil survei RISKESDAS, kanker tingginya angka
kolorektal ada sebanyak 5,7% dari semua kejadian dan sangat
jenis kanker di Indonesia. Profil Kesehatan terbatasnya data
Indonesia tahun 2008 menyebutkan bahwa mengenai profil dan
kanker kolorektal menempati urutan ke 9 kesintasan penderita
dari 10 peringkat utama penyakit kanker kanker kolorektal di
yang diderita pasien rawat inap di seluruh Indonesia khususnya
rumah sakit di Indonesia dengan jumlah di daerah Sumatera
kasus sebanyak 1.810. Di RSUP Dr. M. Barat
Djamil Padang sendiri tercatat pasien
kanker kolorektal pada periode 2002-2007
sebanyak 257 orang.
Insiden kanker kolorektal mulai meningkat
secara bermakna setelah usia 40 tahun.5
Secara keseluruhan, 90% kasus baru dan
94% kematian terjadi pada umur 50 tahun
atau lebih. Angka insidensi kanker
kolorektak 15 kali lebih tinggi pada umur 50
tahun keatas daripada mereka yang berumur
20-49 tahun.1
Kunci utama dari keberhasilan penanganan
kanker kolorektal adalah ditemukannya
kasus dalam stadium dini, sehingga terapi
dapat dilaksanakan secara kuratif. Namun,
sebagian besar pasien datang dalam keadaan
lanjut sehingga umur dan harapan hidup
rendah walaupun telah diberikan banyak
terapi.8 Tingkat kelangsungan hidup relatif
untuk kanker kolorektal adalah 65% pada 5
tahun setelah terdiagnosis dan 58% pada 10
tahun.
Masih tingginya angka kejadian dan sangat
terbatasnya data mengenai profil dan
kesintasan penderita kanker kolorektal di
Indonesia khususnya di daerah Sumatera
Barat
5 Tujuan Khusus Tujuan dalam
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penelitian ini sudah
profil dan kesintasan penderita kanker
jelas yaitu
kolorektal di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
mengetahui adanya
perbedaan
penurunan skala
nyeri sebelum
dilakukan teknik
nafas dalam dengan
sesudah dilakukan
teknik relaksasi
nafas
6 Manfaat - Dalam jurnal tidak
terdapat manfaat
yang dicantumkan,
seharusnya manfaat
dicantumkan peneliti
agar pembaca dapat
mengetahuinya.
7 Teori utama yang Hasil survei RISKESDAS, kanker Teori utama sudah
mendasari kolorektal ada sebanyak 5,7% dari semua ada dan sejalan
jenis kanker di Indonesia.2 Profil Kesehatan dengan penelitian
Indonesia tahun 2008 menyebutkan bahwa yang akan diteliti.
kanker kolorektal menempati urutan ke 9
dari 10 peringkat utama penyakit kanker
yang diderita pasien rawat inap di seluruh
rumah sakit di Indonesia dengan jumlah
kasus sebanyak 1.810. 3 Di RSUP Dr. M.
Djamil Padang sendiri tercatat pasien
kanker kolorektal pada periode 2002-2007
sebanyak 257 orang.
8 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Terdapat jenis dan
deskriptif. design dalam jurnal
yaitu kuantitatif
dengan design on
group pre test and
post test.
9 Rancangan penlitian Design peneilitian ini yaitu pendekatan Sudah terdapat
atau design cross-sectional. design penelitian.
10 Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien Sudah terdapat
kanker kolorektal yang didiagnosis di RSUP jumlah populasi
Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2011- dalam penelitian
2017. yaitu 90 orang.
11 Sampel Sampel dari penelitian ini diambil dari data Sampel dalam
rekam medis yang terdiagnosis kanker penelitian tidak
kolorektal yang memenuhi kriteria inklusi. terlalu jelas,
disebutkan kriteria
inklusi namun tidak
dijelaskan.
12 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang Sudah terdapat
digunakan pada penelitian ini adalah teknik pengambilan
purposive random sample. sampel dalam
penelitian yaitu
random sampling
13 Pengolahan data - Didalam jurnal tidak
terdapat teknik
pengolahan data,
seharusnya peneliti
mencantumkan cara
pengolahan data
penelitian.
14 Hasil dan Hasil : Didalam jurnal
kesimpulan  Menunjukkan rerata umur subyek terdapat hasil dan
penelitian adalah 41 (17) tahun dan pembahasan yang
sebagian besar adalah laki-laki telah diuraikan
(57,9%), peneliti, menurut
 kanker kolorektal didominasi oleh saya hal ini sudah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 17 cuckup lengkap.
orang(81%).
 penatalaksanaan terbanyak yang
dilakukan pada penderita kanker
kolorektal adalah operasi dengan
jumlah 13 orang (61,9%).
 pasien yang masih hidup dalam 2
tahun sejak di diagnosis adalah 6
dari 11sampel (54,5 %). Namun
terdapat 10 dari 21 sampel memiliki
status lost of follow up.
Kesimpulan :
Kelompok usia terbanyak didapatkan pada
usia 46-55 tahun. Jenis kelamin laki-laki
lebih banyak didapatkan dibandingkan
perempuan. Keluhan utama yang paling
sering muncul adalah konstipasi. Stadium
terbanyak pada penelitian ini adalah stadium
B2. Operasi merupakan penatalaksanaan
yang paling mendominasi pada hasil
penelitian ini. Kesintasan penderita kanker
kolorektal selama 2 tahun didapatkan
sebesar 54,5%. Terdapat 47,6% pasien yang
tidak bisa dilacak status kesintasannya
karena lost of follow up.
15 Saran Dibutuhkan system registrasi kanker dan Didalam jurnal
pencatatan follow up yang baik untuk tersebut sudah
mendapatkan data Provinsi sumtera barat terdapat saran untuk
yang lebih akurat. institusi dan peneliti,
namun tidak terdapat
saran untuk
responden.
16 Keunggulan isi Jurnal sudah cukup lengkap, point – point
jurnal penting sudah dicantumkan dalam jurnal,
kata – kata yang digunakan peneliti tidak
berbelit – belit, daftar pustaka tidak ada
yang lebih dari 5 tahun sebelumnya untuk
jurnal dan 10 tahun untuk buku.
17 Kelemahan isi jurnal Jurnal sudah lengkap dan jelas, hanya saja
terdapat hal – hal yang sedikit kurang yaitu
rumus dalam pengmbilan sampel, kriteria
inklusi, dan saran yang ditujukan kepada
responden, institusi.

ANALISA JURNAL TENTANG KANKER USUS BESAR (MALIGNANT NEOPLASMA


OF ILLEUM)

NO KOMPONEN ISI Komentar


1 Identitas Jurnal JURNAL KESEHATAN Identitas jurnal
sudah tercantum
yaitu kesehatan.
2 Pengarang dan Sri Lestari, Ira Faridasari, Rokhmatul Pengarang ada 5,
Tahun Penelitian Hikhmat, Uun Kurniasih, Aliyatul Rohmah tahun penelitian 1
2022 tahun sebelumnya.
3 Judul Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam -
Terhadap Skala Nyeri
4 Latar Belakang Pembedahan merupakan suatu tindakan Alasan untuk
pengobatan yang menggunakan cara invasif dilakukannya
dengan membuka dan menampilkan bagian penelitian sudah
tubuh yang akan ditangan .Bedah mayor jelas dan mencakup
adalah tindakan bedah besar yang 5W + 1 H, yaitu
menggunakan anestesi umum/general karena Berdasarkan
anestesi yang merupakan salah satu bentuk observasi
dari pembedahan yang sering dilakukan. pendahuluan di
Setiap pembedahan terutama bedah mayor Rumah Sakit X
selalu berhubungan dengan adanya insisi Kabupaten
(sayatan) yang merupakan trauma bagi Purwakarta
penderita yang menimbulkan berbagai diketahui bahwa
keluhan terutama adalah nyeri. sebagian besar
Perawat dapat mengatasi masalah nyeri post (92%) klien post
bedah baik secara mandiri maupun secara bedah mayor
kolaboratif dengan menggunakan dua mengeluh nyeri dan
pendekatan yaitu pendekatan farmakologi tidak tahu
dan pendekatan non farmakologi. bagaimana cara
Pendekatan non farmakologi merupakan untuk mengurangi
pendekatan untuk menghilangkan nyeri nyeri tersebut .
dengan menggunakan teknik manajemen
nyeri yang meliputi: stimulus dan massage
kutaneus, terapi es dan panas, stimulasi
syaraf elektris transkutan, distraksi,
imajinasi terbimbing, hipnotis dan teknik
relaksasi napas dalam.
Studi pendahuluan yang dilakukan melalui
kegiatan survey kecil pada beberapa pasien
post bedah pada bulan September 2020
survey meliputi pengumpulan data
mengenai mekanisme koping pasien
terhadap nyeri post bedah. Berdasarkan
observasi pendahuluan di Rumah Sakit X
Kabupaten Purwakarta diketahui bahwa
sebagian besar (92%) klien post bedah
mayor mengeluh nyeri dan tidak tahu
bagaimana cara untuk mengurangi nyeri
tersebut
5 Tujuan Khusus untuk mengetahui adanya perbedaan Tujuan dalam
penurunan skala nyeri sebelum dilakukan penelitian ini sudah
teknik nafas dalam dengan sesudah jelas yaitu
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam di mengetahui adanya
Bangsal Bedah Rumah Sakit X Kabupaten perbedaan
Purwakarta. penurunan skala
nyeri sebelum
dilakukan teknik
nafas dalam dengan
sesudah dilakukan
teknik relaksasi
nafas
6 Manfaat - Dalam jurnal tidak
terdapat manfaat
yang dicantumkan,
seharusnya manfaat
dicantumkan peneliti
agar pembaca dapat
mengetahuinya.
7 Teori utama yang Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang Teori utama sudah
mendasari dilakukan oleh Ar. Megawahyuni pada ada dan sejalan
tahun 2018 yang berjudul pengaruh dengan penelitian
relaksasi nafas dalam dengan teknik meniup yang akan diteliti.
balon terhadap perubahan skala nyeri pada
pasien post operasi seksio sesaria di RSIA
bahagia Makasar dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa skala nyeri sebelum
dilakukan intervensi adalah 7.03 dimana
nilai tersebut masuk dalam kategori nyeri
berat. Sedangkan skala nyeri setelah
diberikan intervensi relaksasi nafas dalam
dengan teknik meniup balon adalah 2.20
dimana nilai tersebut masuk dalam kategori
nyeri ringan. Hasil analisis yang telah
diperoleh dengan menggunakan uji
wilcoxon yaitu p=0,000.
8 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Terdapat jenis dan
kuantitatif. design dalam jurnal
yaitu kuantitatif
9 Rancangan penlitian Penelitian menggunakan design penelitian Terdapat design
atau design quasi eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu
penelitian one group pre test post test. quasi eksperimen
dengan rancangan
penelitian one group
pre test post test.
10 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah bsemua Sudah terdapat
klien post bedah mayor di Rumah Sakit jumlah populasi
Siloam Purwakarta sebanyak 90 orang dalam penelitian
yaitu 90 orang.
11 Sampel Sampelnya yaitu 73 responden. Sudah terdapat
Menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi sampel dan kriteria
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel iklusi dalam
yang dapat dimasukkan atau yang layak pengambila sampel,
diteliti yaitu: 1. Klien bersedia menjadi hanya saja didalam
responden 2. Klien berumur 18 tahun jurnal tidak
sampai dengan 60 tahun 3. Klien yang mencantumkan
menjalani bedah mayor untuk yang pertama rumus untuk
kali 4. Klien post bedah mayor dengan mendapatkan sampel
anestesi umum dan mendapat dosis obat tersebut.
analgetik sedang (tidak tinggi) 5. Klien post
bedah hari kedua
12 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang Sudah terdapat
digunakan pada penelitian ini adalah teknik pengambilan
purposive random sample. sampel dalam
penelitian yaitu
random sampling
13 Pengolahan data - Didalam jurnal tidak
terdapat teknik
pengolahan data,
tetapi terdapat cara
pengambilan data
yaitu dengan
Instrument untuk
mengukur tingkat
nyeri menggunakan
Kuesioner McGill
hal ini didasarkan
pada transmisi nyeri
dan teori persepsi
nyeri Melzack dan
Wall pada tahun
1965 (Gate Control
Theory) dengan
skala 0-5. Present
Pain Intensity (PPI)
merupakan bagian
dari McGill Pain
Quesionare adalah
skala pengukur skala
nyeri dengan
menggunakan tanda
numerik dan
gambaran nyeri yang
dirasakan terdiri
dari: 0 : tidak nyeri,
1 : nyeri ringan, 2 :
tidak nyaman, 3 :
menderita, 4 : sangat
menderita dan 5 :
menyiksa.
14 Hasil dan Hasil : Didalam jurnal
kesimpulan Pada tabel di atas menunjukan bahwa dari terdapat hasil dan
penghitungan statistic dengan t-test dengan pembahasan yang
hasil t = - 14,623 dan nilai p value 0.000 telah diuraikan
yang berarti bahwa, nilai tersebut lebih kecil peneliti, menurut
dari nilai signifikansi yaitu 0.05 sehingga saya hal ini sudah
dapat disimpulkan ada perbedaan skala cuckup lengkap.
nyeri secara signifikan antara sebelum dan
sesudah dilakukan teknik relaksasi napas
dalam.
Pembahasan :
Berdasarkan hasil penelelitian pengaruh
teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala
nyeri adalahSebelum dilakukan teknik
relaksasi napas dalam sebanyak 46
responden (63,2%) berada pada skala nyeri
3 (menderita). Sesudah dilakukan teknik
relaksasi napas dalam (65,80%) mengeluh
tidak nyaman (skala nyeri 2). Jadi dari
penelitian yang telah dilakukan terdapat
perbedaan penurunan skala nyeri yang
signifikan antara sebelum dan sesudah
dilakukan teknik relaksasi napas dalam pada
klien post bedah mayor.
15 Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat Didalam jurnal
menjadi bahan dan informasi bagi STIKes tersebut sudah
Cirebon untuk disampaikan kepada terdapat saran untuk
mahasiswa sebagai tambahan keilmuan bagi institusi dan peneliti,
bidang keperawatan dan diharapkan dapat namun tidak terdapat
dikembangkan dalam seluruh manajemen saran untuk
pelayanan keperawatan maupun pelayanan responden.
kesehatan di rumah sakit dan di dalam
kampus manapun khususnya bidang
keperawatan dapat menerapkan dan
menggunakan teknik relaksasi napas dalam
sebagai salah satu intervensi mandiri
perawat untuk mengurangi dan
menghilangkan sensasi nyeri yang dirasakan
klien. Hasil penelitian ini sebagai bahan
informasi untuk meningkatkan kemampuan
peneliti dalam penelitian yang lebih baik.
16 Keunggulan isi Jurnal sudah cukup lengkap, point – point
jurnal penting sudah dicantumkan dalam jurnal,
kata – kata yang digunakan peneliti tidak
berbelit – belit, daftar pustaka tidak ada
yang lebih dari 5 tahun sebelumnya untuk
jurnal dan 10 tahun untuk buku
17 Kelemahan isi jurnal Jurnal sudah lengkap dan jelas, hanya saja
terdapat hal – hal yang sedikit kurang yaitu
rumus dalam pengmbilan sampel dan saran
yang ditujukan kepada responden.

Anda mungkin juga menyukai