Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI DENGAN

FOOT MASSAGE

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

Program studi pendidikan Tahap Profesi STIKes Budi Luhur Cimahi

Oleh :

Kelompok 1 & 2

Program Studi Pendidikan Tahap Profesi

STIKes Budi Luhur Cimahi

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri merupakan salah satu keluhan yang sering dijumpai dan dikeluhkan oleh

pasien dengan variasi diagnosa sakitnya dan ini sangat banyak terjadi pada pasien yang

dirawat di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Menurut data statistik 3 bulan terakhir data

pasien dengan keluhan nyeri di instalasi rawat inap adalah ……… dari…………. kunjungan

pasien rawat inap.

Tata laksana nyeri mencakup terapi farmakologi dan non farmakologi, intervensi

pada gangguan nyeri harus sesuai karakteristik pasien baik secara farmakologi maupun non

farmakologi , tindakan terapi non farmakologi biasanya tidak berperan sebagai pengganti

terapi farmakologi untuk mengurangi bahkan menghilangkan reaksi nyeri, melainkan untuk

membantu meningkatkan efektifitas terapi farmakologi. Distraksi atau mengalihkan

perhatian dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri akibat tindakan medis salah satunya

ketika dilakukan pemasangan infus,pengambilan darah vena, tehnik lain yang bisa dilakukan

dan dicoba diteliti yaitu dengan memijat kaki atau foot massage yang berikut akan di

aflikasikan oleh penulis dengan didasari oleh beberapa penelitian yang sudah lebih dulu

meneliti efektivitas foot massage terhadap pengurangan rasa nyeri.

Pijat atau massage merupakan intervensi non farmakologi yang paling sering

digunakan oleh beberapa pasien dan paling sering digunakan oleh pasien dengan

keganasan. Berdasarkan area dan tehnik terapi masage memiliki banyak variasi. Dalam

beberapa tahun terakhir foot massage yang paling banyak diaflikasikan dibeberapa negara

maju sebagai intervensi dalam mengatasi nyeri, dikarenakan ada banyak titik syaraf pada

kaki dan mudah serta sangat murah untuk dilakukan.( Usyal et al, 2017).
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis mencoba menganalisa beberapa hasil

penelitian mengenai foot massage yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pemberian

intervensi terkait manajemen nyeri pada pasien yang dirawat di ruang zaitun bedah dan

zaitun medikal dengan gangguan nyeri akut maupun kronis.


BAB II

ANALISIS JURNAL

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa foot massage merupakan salah satu terafi

no farmakologi yang efektif dalam mengurangi nyeri. Foot massage berpengaruh dalam

respon fisiologis nyeri karena dapat mempengaruhi aktifitas syaraf otonom, mempersepsikan

relaksasi, serta memperlancar peredaran darah. Foot massage merupakan suatu upaya

relaksasi yang mengaktifkan thalamus untuk mengeluarkan hormon endorfin yang dapat

mengatasi nyeri (Trisnowiyanto, 2012).

Kelompok melakukan pencarian literatur mengenai foot massage sebagai manajemen

nyeri pada pasien dengan gangguan nyeri , menggunakan google scholar, Proquest, dan

Science Direct dengan kata kunci “Nursing and Paint Management And Foot Massage” dan

didapatkan sekitar 100 hasil rentang tahun 2012 - 2018, dari sekian banyak literatur

kelompok mengambil 4 artikel yang dianalisis untuk digunakan sebagai dasar dalam

pemberian intervensi keperawatan.

Metode foot massage itu sendiri terdiri dari beberapa macam, namun yang paling

sering diaplikasikan adalah foot massage klasik dan reflexiology foot massage,. Penelitian

yang dilakukan oleh Otzurk, et al (2018) pada 63 pasien histerectomy yang dirawat di ICU

dengan melakukan foot massage selama 20 menit (10 menit /kaki) dengan pemijatan pada

titik refleks serta seluruh telapak kaki dengan pengamatan yang dilakukan 30 menit sebelum

intervensi, 30 menit setelah intervensi, menunjukan hasil bahwa setelah dilakukan

monitoring selama 3 hari, didapatkn perbedaan level cemas dan nyeri yang signifikan pada

kelompok kontrol dan eksperimen.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ucuzal dan Kanan (2014) pada 70 pasien kanker

payudara yang dibagi menjadi 2 (35 pasien kelompok intervensi , 35 pasien kelompok
kontrol), dengan intervensi klinis foot massage selama 20 menit (10 menit/kaki) dan

diobservasi setelah 5,30,60,90,120 menit setelah tindakan, didapatkan hasil bahwa foot

massage yang digunakan bersama dengan metode farmakologi setelah operasi payudara,

efektif dalam mengurangi nyeri.

Selain kedua penelitian diatas, beberapa penelitian juga membandingkan efektifitas

foot massage klasik dengan reflexilogy foot massage, diantaranya penelitian yang dilakukan

oleh Zarchi, et al, 2016 pada 90 orang pasien dengan post abdominal surgery di RS Imam

Khomeini Iran, dimana kelompok 1 diberi reflexiology selama 30 menit, kelompok 2 diberi

simple massage 30 menit (15 menit/kaki) dan penilaian dilakukan sebelum, sesaat setelah

tindakan dan 30 menit setelah pelaksanaan. Hasil yang didapatkan bahwa pijat reflexiology

bisa meringankan rasa sakit pada pasien setelah operasi abdomen, dibandingkan terapi

farmakologi tanpa pijat, atau pijat sederhana.

Hasil serupa juga didapatkan oleh Uysal, et al 2016 pada pasien dengan kanker

kolorectal yang menerima kemoterapi didapatkan hasil bahwa nyeri berkurang pada

kelompok yang menerima foot massage dan reflexiology massage, dari pada kelompok

yang hanya mendapatkan perawatan rutin saja. Foot massage terbukti efektif dalam

mengurangi tingkat nyeri dan insiden distensi sementara foot masssage refleksiologi efektif

dalam mengurangi rasa sakit dan tingkat kelelahan, menurunkan insiden distensi dan

meningkatkan kualitas hidup.


BAB III

PEMBAHASAN
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Manajemen nyeri pada pasien dengan gangguan nyeri akut maupun kronis dapat

dilakukan terafi farmakologis maupun no farmakplogi, terapi non farmakologi salah satunya

yaitu foot massage terbukti dapat mengurangi tingkat nyeri, serta menghasilkan hasil yang

lebih optimal bila diberikan berdampingan dengan terapi farmakologi

Foot massage sendiri memiliki beberapa metode , dua yang paling sering

diaplikasikan adalah klasik foot massage dan reflexiologi massage. Kedua metode iini

memiliki efektifitas dalam mengurangi nyeri, namun reflexiologi massage terbukti memiliki

hasil yang lebih optimal bukan hanya dalam mengurangi nyeri namun juga kelelahan dan

kecemasan. Penelitian terkait hal ini telah banyak dilakukan, sehingga dapat dijadikan dasar

dalam salah satu intervensi manajemen nyeri yang bisa dilakukan perawat secara mandiri

namun diperlukan SOP yang jelas, kewenangan klinis, serta kompetensi yang diakui dalam

pelaksanannya.

Selain itu, penelitian yang ada masih sangat heterogen, yaitu pasien dewasa dengan

berbagaikondisi dan penyakit, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai efektifitas

foot massage pada pasien anak dalam berbagai rentang usia.


No Judul dan Penulis Tujuan Populasi dan Metode Variabel dan Hasil Kekurangan
Artikel Penelitian Teknik Penelitian Instrumen dan Kelebihan
Sampling
1. The effects of Penelitian ini Populasi: Randomized The Setelah dilakukan Hasil penelitian
reflexology on bertujuan Pasien wanita, Control Trial postoperative monitoring selama 3 ini dapat
anxiety and pain in menemukan post op daily hari, didapatkan diterapkan
patients after efek reflexology histerectomy Intervensi klinis monitoring perbedaan level menjadi salah
abdominal terhadap level yang dirawat di dilakukan sheet, cemas dan nyeri satu intervensi
hysterectomy: A kecemasan dan ICU dan dengan Spielberger yang signifikan pada keperawatan
randomised nyeri pada departemen melakukan foot State Anxiety kelompok kontrol yang mudah,
controlled trial pasien post op Obgyn, Ege massage selama Inventory dan eksperimen. murah dan
abdominal Univercity 20 menit (10 (SAI) untuk Sehingga, efektif. Namun
Penulis: histerectomy Hospital, Izmir, menit/kaki) tingkat disimpulkan bahwa penelitian ini
Russen Otzurk, September 2013- dengan kecemasan, foot reflexology hanya menilai
Umran Sevil, september 2014 pemijatan pada dan “visual dapat digunakan proses klinis
Asuman Sargin, titik refleks serta analog scale” sebagai salah satu pada pasien
M.Sait Y Sampel: seluruh telapak to intervensi ketika dirawat,
Sebanyak 63 kaki. mengevaluasi keperawatan untuk sehingga perlu
(2018) pasien Pengamatan skala nyeri. meningkatkan rasa penelitian
(eksperimental dilakukan 0 mnt aman serta lanjutan untuk
grup 32 orang, sebelum mengurangi nyeri pasien setelah
kontrol grup 31 intervensi, 30 pada pasien post pulang dari
orang) yang mnt, dan 60 mnt abdominal perawatan.
dipilih secara setelah histerectomy
random dengan intervensi.
komputer.

2. Evaluation of the Penelitian ini Populasi : Randomized Visual Pijat refleksologi Hasil penelitian
effect of bertujuan untuk Pasien dewasa, Control Trial Analogue bisa meringankan ini sejalan
reflexology mengevaluasi post abdominal Scale (VAS) rasa sakit pada dengan beberapa
massage on pain efektifitas surgery di RS Intervensi klinis: pasien setelah penelitian lain,
severity after pelaksanaan foot Imam Khomeini Kelompok 1 operasi abdomen, yang
abdominal surgery reflexology Iran, 2016 diberi dibandingkan terapi menyatakan
terhadap reflexology farmakologis tanpa keefektifan
Penulis: intensitas nyeri Sampel : selama 30 pijat, atau pijat pelaksanaan foot
Abolfazl Rahimi pasien post op 90 orang yang menit, sederhana. reflexiology
Zarchi, abdomen. dipilih secara kelompok 2 terhadap
Mohammad Ali random, dibagi diberi simpel Metode ini cukup penurunan skala
Hosseini, Hamid menjadi 3 grup. massage 30 mnt mudah dan non nyeri dan dapat
Reza Khankeh, 30 orang (15 mnt/kaki). invasif, dapat dilakukan
Reza Salman mendapat foot penilaian digunakan untuk sejalan dengan
Roghani, Akbar reflexology, 30 dilakukan mengurangi rasa pemberian terapi
Biglarian orang simple sebelum, sesaat sakit pada pasien farmakologis.
massage, dan 30 setelah, dan 30 bersama dengan
(2016) orang kelompok menit setelah tindakan perawatan Namun perlu
kontrol. pelaksanaan. kesehatan lainnya. dilakukan
penelitian
dengan sample
yang lebih
spesifik,
dikarenakan
respon nyeri
setiap individu
sangan variatif.

3. Foot Massage: Tujuan dari Populasi: Quasi SF MPQ untuk Hasil dari penelitian Penelitian ini
Effectiveness on penelitian ini Pasien kanker eksperimen menilai skala menunjukkan pijat cukup
Postoperative Pain adalah untuk payudara yang nyeri. kaki digunakan memberikan
in mengetahui efek telah menjalani Intervensi klinis: bersama dengan gambaran
Breast Surgery pijat kaki operasi tahun Kelompok metode farmakologis mengenai
Patients nyeri setelah 2006-2007. intervensi setelah operasi efektifits pijat
operasi dilakukan foot payudara, efektif kaki terhadap
Penulis : payudara, dan Sample: masage selama dalam mengurangi pengurangan
Ucuzal and Kanan memberikan Dipilih sebanyak 20 mnt (10 nyeri. skala nyeri,
(2014) panduan untuk 70 pasien yang mnt/kaki) dan namun tidak
perawat di dibagi menjadi 2 diobservasi dapat
intervensi (35 pasien setelah 5, 30, digeneralisasi
nonfarmakologis kelompok 60, 90, 120 mnt untuk semua
untuk intervensi, 35 pasca tindakan. kasus.
menghilangkan pasien kelompok
rasa sakit. kontrol).

4 Effects of foot Penelitian ini Populasi 75 Randomized The europan Hasil dari penelitian Hasil penelitian
massage applied 2 bertujuan untuk pasien dengan control trial organization menunjukan bahwa ini cukup
different methode mengetahui kanker kolorectal Intervensi klinis for research nyeri berkurang pada menggambarkan
on symptom keefektifan 2 yang menerima : and tretment of kelompok yang efektifitas
control in metode foot kemoterapi pada Kelompok foot cancer quality menerima foot berbagai metode
colorectal cancer massage dalam pasien 16 juni - massage of life massage dan foot massage
patient : mengurangi 2015 10 februari diberikan questionnaires reflexilogi massage, untuk
Randomized nyaeri pada 2016 Sample : masage selama (EORTCQLQ) daripada kelompok mengurangi
control trial pasien dengan Dipilih 60 pasien 10 menit tiap C30 and CR yang hanya nyeri, namun
Penulis: Ca Colorectal yang dibagi kaki, 20 menit / 29 mendapatkan hanya dilakukan
Nese Usyal RN menjadi 3 grup ( hari 2 x perawatan rutin saja. pada pasien
phD,Servic,Kutlutu 20 pasien seminggu,dan Foot masage efektif dengan Ca
rkan RN menerima simple dilakukan dalam mengurangi kolorectal yang
PhD,IsilUgur MD foot massage, 20 selama 5 tingkat nyeri dan menerima
(2016) pasien menerima minggu. insiden distensi kemoterapi,
Foot massage Kelompok foot sementara foot sehingga tidak
reflexy dan 20 reflexiologi reflexilogi efektif dapat di
pasien ridak diberi massage dalam mengurangi generalisir untuk
menerima foot 20 menit pada sakit dan tingkat semua kasus.
massage maupun kaki kanan dan kelelahan
foot reflexy hanya 10 menit kaki menurunkan insiden
perawatan rutin kiri selama 30 distensi dan
saja) menit/ hari 2 meningkatkan
kali seminggu kualitas hidup.
selama 5
minggu
Referensi

Ozturk, R., Sevil, U., Sargin, A., & Yucebilgin, M. S. (2018). The effects of reflexology on
anxiety and pain in patients after abdominal hysterectomy: A randomised controlled
trial. Complementary therapies in medicine, 36, 107-112.

Ucuzal, M., & Kanan, N. (2014). Foot massage: effectiveness on postoperative pain in breast
surgery patients. Pain Management Nursing, 15(2), 458-465.

Zarchi, A. R., Hosseini, M. A., Khankeh, H. R., Salman, R., & Roghani, A. B. (2016).
Evaluation of the effect of reflexology massage on pain severity after abdominal
surgery. Medical-Surgical Nursing Journal, 5(3), 12-17.

Anda mungkin juga menyukai