PASIEN
(SKP)
IDENTIFIKASI PASIEN
SKP 1
READ BACK
TULBAKON
Perawat Jaga
Memberikan perintah pengobatan / tindakan
KODE ALFABET INTERNASIONAL
MACAM-MACAM KOMUNIKASI EFEKTIF
Situation: Ny. K , dirawat di ruang ….. semalam suhu tubuh meningkat dan
saat ini menggigil.
Background: Ny. K, dipasang indwelling catheter dan ada riwayat infeksi
kandung kemih. Urine keruh dan berbau busuk. Suhu tampak
sudah tinggi sejak MRS dan saat ini suhu 38,5’C. Kateter
diganti 3 minggu yang lalu. Ia telah mendapatkan Tylenol
setiap 4 jam sejak tadi malam. Kesadaran tampak menurun.
Assessment: Saya fikir ia menderita Urinary Tract infection
Recommendation: order untuk pemeriksaan kultur urine dan sensitivitas
tes, dan kemudian mendiskusikan antibiotic yang
diperlukan. Anjurkan Ny.K untuk minum air lebih
banyak.
Petugas Depo Farmasi ke Dokter Poli Rawat Jalan
Penandaan operasi
1.Penandaan lokasi operasi dilakukan dengan memberi tanda
lingkaran dengan spidol permanen warna merah
2.Untuk operasi cito penandaan dilakukan diruang
operasi.untuk operasi yang direncanakan / elektif dapat
dilakukan dirawat inap atau IGD jika sudah dilihat oleh DPJP
3. Lokasi operasi yang ditandai pada semua kasus termasuk sisi
(laterality),struktur multiple (jari tangan jari kaki,lesi)
maupun multiple level (tulang belakang)
4.Yang tidak perlu dilakukan penandaan ibu hamil dan organ
tunggal seperti jantung
KEBERSIHAN TANGAN
SKP 5
Pasien resiko jatuh dirawat inap harus menggunakan kancing kuning di standart infus
harus ada tanda fall risk dan bed px harus ada pagarnya
Untuk dirawat jalan px yg masuk kriteria resiko jatuh harus diberi kalung warna
kuning/kalung resiko jatuh.dan beri edukasi pada pasien dan keluarga.
Assesment resiko jatuh
1. Get up and go test untuk px rawat jalan di Igd dan poli
2. Skala morse untuk pasien dewasa
3. Skala humpty dumpty untuk px anak
4. Skala edmonson untuk px gangguan jiwa
Kriteria pasien yang digolongkan resiko jatuh tanpa
dilakukan assesment resiko jatuh
1. Kondisi Pasien
( Pasien Geriatri, Dizzines, Vertigo, Gangguan Keseimbangan,
Gangguan Penglihatan, Penggunaan Obat, Pasien Sedasi, Gangguan
Kejiwaan, Konsumsi Alkohol )
2. Diagnosis
( misal pasien dengan penyakit Parkinson )
3. Situasi
( Pasien yg mendapatkan Sedasi atau pasien dengan riwayat tirah baring
yang lama yang akan dipindahkan ke atau dari ambulance karena akan
melakukan pemeriksaan penunjang atau perawatan )
4. Lokasi
( area – area yang berisiko pasien jatuh, misal tangga, area yang penerangan
kurang, unit yang mempunyai alat paralel bars/ freestanding staircases seperti
unit rehab )
PROSEDUR PENCEGAHAN JATUH UNTUK
SEMUA PASIEN