Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI PASIEN PADA KONDISI

KHUSUS
No. Dokumen TU.02.03/144/SOP/
PKM.PTB/2023
SOP
No.Revisi 0
Tanggal Terbit 09 Januari 2023
Halaman 1/3

UPTD PUSKESMAS dr. Hendra Harsono


PATOKBEUSI NIP. 198205202015031003

1. Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi pasien untuk


membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya.
2. Pasien kondisi khusus adalah pasien - pasien yang memiliki keterbatasan
1. Pengertian
baik kognitif, motorik, sensorik, dan ataupun kondisi kritis yang diakibatkan
oleh penyakitnya termasuk pasien dengan kondisi terminal dan atau pasien
DNR dan potongan tubuh manusia dan jenazah.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan identifikasi
2. Tujuan
pasien dengan keadaan kondisi khusus

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor KP.03.01/055/SK/PKM.PTB/2023


Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medik
3. Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas
4. Referensi 4. Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas.
5. Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien

a. Persiapan Alat dan Bahan :


a. Alat Tulis
b. Kartu Rekam Medis
c. Kamera
d. Gelang Identitas
e. Label
b. Petugas Yang Melaksanakan :
a. Dokter
5. Prosedur
b. Perawat
c. Bidan
c. Langkah – Langkah :
1. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan pemasangan gelang dan atau Foto kepada pasien
atau keluarga.
3. Pasien keadaan khusus dimaksud meliputi: pasien tidak sadar, cacat,
luka bakar di lengan, Mr.X, pasien gangguan jiwa, potongan tubuh
manusia dan jenazah.
4. Pasien tidak sadar: identifikasi dapat diperoleh dari keluarga, lakukan
pemasangan gelang identitas.
5. Untuk pasien cacat/tidak punya lengan : pemasangan gelang di
upayakan di pergelangan kaki kanan bila tidak memungkinkan di
pergelangan kaki kiri.
6. Pasien luka bakar di lengan atau pasien yang mengalami alergi gelang
pemasangan gelang identitas dapat di upayakan di bagian tubuh yang
lain atau dipasang pada pakaian bagian depannya.
7. Pasien gangguan jiwa: adalah pasien rawat inap dengan diagnosis
penyakit gangguan jiwa yang menolak pemakaian gelang identifikasi.
Lakukan identifikasi dengan pengambilan foto wajah pasien (setengah
badan) ukuran 3x4 di tempelkan pada lembar rekam medik di halaman
pertama.
8. Pasien MR. X adalah pasien yang masuk rumah sakit melalui UGD
dengan kondisi tidak sadar tidak ada identitas dan tidak ada
keluarganya. Maka, diberi identitas sementara. Cetak nama dengan Mr
atau Mrs. X digelang identitas pada pasien. jika ada lagi pasien tanpa
identitas ditulis dengan Mr atau Mrs.Y. dst. Apabila pasien sadar atau
keluarga pasien ada maka gelang pasien diganti sesuai dengan kartu
identitas pasien.
9. Potongan tubuh manusia : adalah potongan organ tubuh pasien yang
terlepas atau terpisah dari badannya baik sengaja ataupun tidak
disengaja (operasi amputasi, korban kecelakaan ) identifikasi tetap
dilakukan dengan dua parameter untuk pemilik organ. Potongan tubuh
yang telah diidentifikasi di beri label dan dilekatkan pada spesimen tsb
10. Jenazah: identifikasi jenazah tetap dengan menggunakan minimal dua
parameter (Nomor rekam medik dan nama lengkap) di label khusus
yang disediakan . Jenazah dapat dibedakan internal dan eksternal.
Jenazah internal adalah jenazah pasien yang meninggal di
Puskesmas, Untuk jenazah eksternal adalah jenazah yang dikirim dari
luar Puskesmas untuk kepentingan projustisia, upaya identifikasi perlu
ditambahkan data-data lain yaitu: asal, alamat korban, pengirim
jenazah.

6. Diagram Alir

7. Unit Terkait Unit Gawat Darurat


8. Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai