Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESUME JURNAL

PK KEPERAWATAN MATERNITAS

PASIEN DENGAN KETIDAKNYAMANAN PASCA PARTUM SECTIO CAESARIA

BANGSAL FIRDAUS

RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Disusun Oleh :

Mahasiswa x nim x

Pembimbing:

Riski Oktafia, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Mat

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
Jurnal Utama :
Judul & Penulis Sari, D. N. (2019). Foot Massage Reduce Post Operation Pain Sectio
Caesarea At Post Partum. JAWARA (Jurnal Ilmiah Keperawatan), 1,
74-82.
Latar Belakang Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses
persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Nyeri merupakan
dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh ibu nifas dengan
post operasi section caesarea, sehingga akan berdampak pada
bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, activity daily
living terganggu serta berpengaruh terhadap inisiasi menyusui dini.
Pijat kaki menjadi salah satu tindakan massage yang dikembangkan
dan diimplementasikan di rumah sakit dalam manajemen nyeri non
farmakologi. Nosiseptor adalah saraf yang memulai sesnsasi nyeri
dimana respetor ini yang mengirim sinyal nyeri dan terletak di
permukaan jaringan internal dan dibawah kulit pada kaki, oleh karena
itu pijat kaki dianggap menjadi metode yang sangat tepat untuk
mengurangi nyeri. Pijat kaki dapat membantu menutup gerbang di
posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian
dari nyeri ke system saraf pusat, selain itu pijat kaki juga dapat
menurunkan tingkat kecemasan dan stress dengan cara meningkatkan
dopaminen yang ada di tubuh, sehingga pijat kaki dapat bermanfaat
secara fisik dan mental emosional.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat kaki terhadap
skala nyeri pada klien post operasi section caesarea
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan
pendekatan one group pre test post test design.
Waktu & Tempat Maret-Mei 2018 di RS AMC
Sampel Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan
menggunakan Teknik purposive sampling
Instrumen Instrument yang digunakan adalah Numeric Rating Scale dan
prosedur pijat kaki
Prosedur Intervensi pijat kaki diberikan dengan tahap pre intervensi untuk
mengukur skala nyeri, intervensi dilakukan 1 kali setiap hari selama 2
hari dengan lama waktu pemberian selama 20 menit sesuai dengan
petunjuk teknis pemberian terapi pijat kaki yang ada, dan post
intervensi yaitu dilakukan dengan mengukur Kembali skala nyeri
responden 1 sampai 2 jam setelah pemberian pijat kaki yang kedua,
kemudian mencatatnya di lembar observasi (post test) hari ke-2
Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan
biveriat. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran
karakteristik responden dan tingkat nyeri, sedangkan analisis bivariat
digunakan untuk mengetahui hubungan pijat kaki terhadap
pengurangan nyeri post partum post SC.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi
section caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan pijat kaki
dan hamper setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan pijat
kaki dan didapatkan nilai p-value = 0,000, sehingga disimpulkan ada
pengaruh pijat kaki terhadap skala nyeri pada klien post section
caesarea
Diskusi Massage merupakan Teknik sentuhan serta pemijatan ringan yang
dapat meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh dengan memicu
perasaan nyaman melalui permukaan kulit dan mengurangi rasa sakit,
hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa endorphin. Teknik non farmakologis pijatan (massage) dapat
memberikan relaksasi fisik dan mental, mengurangi nyeri dan
meningkatkan keefektifan dalam pengobatan. Rasa nyaman yang
dirasakan dari tindakan massage juga dapat mendistraksi rasa nyeri
yang dirasakan oleh seseorang, hal ini sesuai dengan teori distraksi
yang menyatakan apabila seseorang mendapatkan dua rangsangan
atau stimulus secara bersamaan maka otak akan manusia tidak dapat
mempersepsikan rangsangan tersebut secara bersamaan, melainkan
rasangan yang lebih kuat dan yang dirasakan paling menyenangkanlah
yang akan dipersepsikan oleh otak

Critical Appraisal
1. Apakah penelitian relevan dengan praktik?
Menurut kami penelitian ini relevan dengan praktik, karena selama praktik kami banyak
menemukan kasus postpartum SC dan keluhan ketidaknyamanan (nyeri).
2. Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan oleh perawat?
Pendapat kami tentu penelitian ini dapat diaplikasikan oleh perawat, karena penelitian ini
termasuk terapi non farmakologi dimana perawat dapat mengaplikasikannya secara
mandiri dan tidak menggunakan alat bahan yang membahayakan pasien.
3. Apakah Keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya, jika diaplikasikan
oleh perawat?
Penelitian ini memiliki keuntungan yang besar dan memiliki resiko yang kecil, karena
penelitian ini tidak memerlukan peralatan yang membahayakan dan terapi foot massage
ini waktunya fleksibel.
4. Kemukakan pendapat Anda mengenai hasil penelitian, apakah dapat diaplikasikan
pada praktik keperawatan Anda saat ini? Jelaskan Alasannya!
Menurut kami, penelitian ini dapat diaplikasikan pada praktik keperawatan. Karena seperti
yang disebutkan diatas bahwa foot massage dapat diaplikasikan secara mandiri oleh
perawat dan tidak memerlukan alat bahan yang membahayakan dan merupakan teknik non
farmakologi yang bisa dilakukan oleh pasien.
5. Jika dapat diaplikasikan, bagaimana cara mengaplikasikannya? Dan hal-hal apa
saja yang harus diperhatikan?
Foot massage dilakukan dengan Teknik efflurage dan petrissage dengan tahapan massage
pada tungkai bawah depan (otot tulang kering), tungkai bawah belakang (otot betis), otot
punggung kaki, otot telapak kaki. Foot massage ini dilakukan selama 20 menit dalam satu
kali tindakan.
Jurnal Pendukung 1 :
Terapi Foot massage Terhadap Nyeri Post Sectio Caesarea
Judul dan Penulis Oleh : Yopi Suryatim Pratiwi, Sri Handayani
Indonesian Journal of Midwifery (IJM). Volume 4 Nomor 1, Maret 2021
Persalinan dengan sectio caesarea adalah prosedur persalinan melalui
pembedahan dimana janin dilahirkan melalui insisi dinding abdomen dan
rahim ibu. Persalinan sectio caesarea mengalami nyeri 27,3% dibandingkan
dengan persalinan normal yang hanya 9%, selain itu 19,4% didapatkan
tidak memberikan ASI karena nyeri post sectio secarea. Strategi
Background/Latar penatalaksanaan untuk mengatasi nyeri post sectio caesaria sangat
Belakang diperlukan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Tehnik
massage merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan
sebagai terapi nonfarmakologi. Foot massage banyak dikembangkan dan
diimpementasikan di fasilitas kesehatan sebagai manajemen nyeri
nonfarmakologi. Noriseptor adalah saraf yang memulai sensasi nyeri,
reseptor ini yang mengirim sinyal nyeri dan terletak di permukaan jaringan
internal dan dibawah kulit padat kaki. Pemberian terapi foot massage dapat
memberikan efek terhadap rasa nyeri post sectio caesarea karena pijatan
yang diberikan menghasilkan stimulus yang lebih cepat sampai ke otak
dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakan.
Dengan latar belakang diatas, maka perlu adanya bukti literature review
Tujuan Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi foot massage terhadap
nyeri post sectio caesarea.
Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur (literature review) meliputi
Design Penelitian studi pencarian sistematis data base terkomputerisasi antara lain research
gate, pubmed, dan google cendekia
Waktu dan tempat -
penelitian
Setelah dilakukan identifikasi yang relevan dengan judul, didapatkan 6
Sampel artikel jurnal internasional dan 2 artikel jurnal nasional yang memiliki
kualitas baik karena lebih lengkap dalam penjelasan metode penelitian.
Instrument -
Strategi yang digunakan dalam mencari artikel menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris yang relevan dengan judul. Sumber untuk
melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis data
base terkomputerisasi antara lain research gate, pubmed, google cendekia
dari tahun 2015 sampai tahun 2020. Keyword yang digunakan adalah terapi
foot massage terhadap nyeri post sectio caesarea, therapy foot massage for
pain sectio caesarea. Peneliti membaca setiap abstrak dan fulltext dari setiap
Prosedur artikel penelitian untuk menilai kesesuaian artikel dengan judul, serta
artikel tersebut layak untuk di review. Setelah dilakukan identifikasi yang
relevan dengan judul, didapatkan 6 artikel jurnal internasional dan 2 artikel
jurnal nasional yang memiliki kualitas baik karena lebih lengkap dalam
penjelasan metode penelitian. Artikel penelitian yang diperoleh direview,
dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai
studi literature. Beberapa artikel tersebut disajikan dalam bentuk narasi.
Penulisan artikel ini menggunakan penulisan daftar pustaka Harvard.
Artikel pertama : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah quasi experimental dan 148 sampel penelitian yang dibagi menjadi
Hasil
2 kelompok didapatkan hasil bahwa pemberian terapi foot massage yang
dilakukan setiap 6 jam, 12 jam, dan 18 jam post sectio caesarea selama 20
menit, dengan masing-masing kaki 10 menit menunjukkan terdapat
penurunan tingkat nyeri yang signifikan pada kelompok intervensi dengan
waktu penilaian yang berbeda (p<0,001).

Artikel kedua : Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized


clinical trial-single blinded dengan sampel 80 ibu post sectio caesarea yang
dibagi menjadi 2 kelompok didapatkan bahwa pemberian foot massage dan
hand massage dilakukan selama 20 menit (masing-masing esktremitas 5
menit). Penilaian pertama dilakukan 4 jam post sectio caesarea untuk
mengetahui tingkat nyeri ibu post sectio caesarea menggunakan Visual
Analogue Scale (VAS). Evaluasi penilaian intensitas nyeri dilakukan 3x,
yaitu segera setelah intervensi, 60 menit setelah intervensi, dan 90 menit
setelah intervensi. Hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas nyeri
memiliki perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol (p<0,001).

Artikel ketiga : Hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas nyeri


sebelum diberikan intervensi foot massage selama 20 menit didapatkan
rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan intervensi yaitu 7,59 (nyeri
berat terkontrol), dan setelah diberikan intervensi rata-rata intensitas nyeri
menjadi 6,06 (Nyeri sedang).

Artikel keempat : Intervensi dilakukan selama 20 menit, dimana masing-


masing ekstremitas dilakukan pemijatan selama 10 menit. Rata-rata nyeri
pada kelompok foot massage sebelum diberikan terapi yaitu 5,633 ± 0,718,
sedangkan setelah diberikan terapi foot massage skor rata-rata nyeri
menjadi 1,967 ± 1,098. Temuan dalam penelitian ini yaitu pemberian terapi
foot massage merupakan terapi yang paling efektif untuk mengurangi nyeri
post sectio caesarea dibandingkan dengan hand massage.

Artikel kelima : Evaluasi penliaian tingkat nyeri dilakukan 3 kali yaitu, 4-


6 jam post sectio caesarea (sebelum intervensi), segera setelah intervensi,
dan 1 jam setelah intervensi. Hasil pengukuran nyeri pada 3 kali pengukuran
menggunakan Johansson pain O- Meter scale (JPOM) pada kelompok
intervensi foot massage didapatkan skor nyeri pada pengukuran pertama
yaitu 2,60, skor nyeri pengukuran kedua yaitu 1,59, dan skor nyeri
pengukuran ketiga yaitu 1,59.

Artikel keenam : Desain dalam penelitian ini adalah Randomized clinical


trial (RCT dengan melibatkan 60 ibu post sectio caesarea yang dibagi
menjadi 2 kelompok. Intervensi foot massage dilakukan 6 jam post sectio
caesarea selama 20 menit (10 menit masing-masing kaki) selama 3 hari
berturt-turut. Penilaian skala nyeri dilakukan 2 jam setelah intervensi
menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penilaian pada kelompok
intervensi skala nyeri menurun dari hari ke hari, dengan rata-rata skala nyeri
berkurang secara signifikan pada kelompok intervensi selama 3 hari
(p≤0,003).

Artikel ketujuh : Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pre-


experimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test dengan
27 sampel ibu post SC. Pemberian terapi foot massage dilakukan 1x setiap
hari selama 2 hari dengan lama waktu 20 menit. Penilaian awal dilakukan 4
jam post operasi sectio, penilaian selanjutnya dilakukan 1-2 jam setelah
intervensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa skala nyeri pada kelompok
intervensi sebelum diberikan terapi foot massage yaitu 52% ibu mengalami
nyeri sedang (skala 6), dan setelah diberikan intervensi hampir 37% ibu
mengalami nyeri ringan (skala 3).

Artikel kedelapan : Desain dalam penelitian ini adalah pre experimental


dengan pendekatan one group pretest-postest pada ibu post sectio caesarea
di ruang RSUD Kota Mataram yaitu sebanyak 42 orang. Penilaian pretest
dilakukan 24 jam post sectio caesarea menggunakan Numeric Rating Scale
(NRS). Pemberian terapi foot massage diberikan selama 20 menit dengan
masing-masing kaki 10 menit. Penilaian kembali dilakukan 1 jam setelah
intervensi. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skala nyeri sebelum
intervensi yaitu 6,55, dan setelah intervensi skala nyeri menurun mnjadi
4,86.
Berdasarkan hasil literatur review dapat disimpulkan bahwa terapi foot
Diskusi massage selama 20 menit mampu menurunkan nyeri pada ibu dengan post
sectio caesarea. Terapi foot massage merupakan terapi komplementer
nonfarmakologi yang dapat dikembangkan oleh tenaga kesehatan sebagai
asuhan penanganan nyeri pada ibu post sectio caesarea. Selanjutnya
perlunya ada penelitian tentang perbedaan efektivitas foot massage pada
primipara dan multipara dengan post sectio caesarea. Metode
nonfarmakologi seperti foot massage dapat menjadi terapi komplementer
bagi penanganan nyeri ibu post sectio caesarea. Selain efektif dalam
menangani nyeri, terapi foot massage juga sangat efektif dari segi biaya,
keamanan, dan mudah dalam pelaksanaan.

A. Jurnal Pendukung 2:

Pengaruh Foot Massage Therapy terhadap Skala Nyeri Ibu Post Op


Sectio Cesaria diRuang Nifas RSUD Kota Mataram
Judul dan penulis Masadah, Cembun, Ridawati Sulaeman (2020)
Jurusan Keperawatan Terpadu, Poltekkes Kemenkes Mataram, Indonesia
Vol. 2 No. 1 (2020); April e-ISSN: 2685-0710
Proses asuhan Keperawatan pasca operasi sangat penting dilakukan sedini
mungkin dan secara komprehensif untuk mengatasi terjadinya masalah
keperawatan. Peran perawat dituntut untuk dapat mengatasi masalah
Background/Latar keperawatan seperti nyeri yang dirasakan pada pasien post pembedahan,
Belakang karena perawat selama 24 jam mengetahui kondisi pasien baik fisiologi
maupun psikologi. Manajemen dalam mengatasi nyeri haruslah mencakup
penanganan secara keseluruhan, tidak hanya farmakologis, melainkan juga
non farmakologis yang dipandang lebih aman.
Foot massage therapy dapat memberikan efek untuk mengurangi rasa nyeri
karena pijatan yang diberikan menghasilkan stimulus yang lebih cepat
sampai ke otak dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakan sehingga
menghasilkan serotonin dan dopamine.
untuk mengetahui pengaruh Foot Massage Therapy terhadap Skala Nyeri
Tujuan Penelitian
Ibu Post Op Sectio Cesaria diRuang Nifas RSUD Kota Mataram.
Penelitian ini menggunakan desain Pre Eksperimental dengan rancangan
Design Penelitian
One Group pretest post test.
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang telah dilakukan sectio
Sampel cesarea di ruang Nifas RSUD Kota Mataram sebanyak 42 orang yang
dipilih menggunakan tehnik purposive sampling.
Setelah 24 jam post section secarea, dilakukan pengukuran nyeri
menggunakan skala NRS sebagai pre test terhadap seluruh responden.
Selanjutnya, seluruh responden diberikan intervensi Foot massage therapy
Prosedur
selama total 20 menit, dengan masing masing 10 menit pada setiap kaki.
Pengukuran skala nyeri dilakukan kembali menggunakan skala NRS pada 1
jam setelah pemberian tindakan foot massasge therapy sebagai post test.
• Distribusi Nyeri Ibu Post Sectio Cesarea Sebelum Foot massage
therapy yaitu
- 35 orang nyeri sedang (83%),
- 7 orang nyeri berat (17%)
- serta nyeri ringan yaitu 0 (0%)
• Distribusi nyeri Ibu post sectio cesarea Sesudah foot massage therapy
Hasil yaitu
- 22 orang nyeri sedang (52%)
- 20 responden nyeri ringan (48%)
- 0 reponden dengan nyeri berat dan tidak nyeri (0%).
• Hasil uji wilcoxon untuk pengaruh Foot massage therapy terhadap
perubahan nyeri pasien post op Sectio Cesarea diperoleh p = 0,00 < α
= 0,05
Ada pengaruh Foot massage therapy terhadap nyeri post op Sectio Cesarea
Kesimpulan
di ruang Nifas RSUD Kota Mataram.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa Foot massage therapy
memberikan pengaruh positif terhadap nyeri post op Sectio Cesarea. Foot
massage therapy merupakan suatu teknik yang dapat meningkatkan
pergerakan beberapa struktur dari kedua otot dan jaringan subkutan, dengan
menerapkan kekuatan mekanik ke jaringan. Pergerakan ini dapat
Analisa hasil
meningkatkan aliran getah bening dan aliran balik vena, mengurangi
penelitian menurut
pembengkakan dan memobilisasi serat otot, tendon dengan kulit. Dengan
kelompok
demikian, massage therapy dapat digunakan untuk meningkatkan relaksasi
otot untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan pasien setelah
operasi. Perawat dapat mengimplementasikan Foot massage therapy sebagai
salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan nyeri pasien post sectio
cesarea.

B. Jurnal Pendukung 3:

Pengaruh Foot Massage Terhadap Tingkat Nyeri Klien Post Operasi Sectio
Caesarea
Judul dan Penulis
Oleh : Rizki Muliani
JNC. Volume 3, Nomor 2, Juni 2020
Post operasi sectio caesarea akan menimbulkan nyeri karena proses pembedahan
pada dinding abdomen dan dinding rahim. Nyeri akan menyebabkan bounding
Background/Latar
attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu
Belakang
dan berpengaruh terhadap proses menyusui. Salah satu penatalaksanaan non
farmakologi terhadap nyeri post operasi sectio caesarea adalah foot massage
karena di daerah kaki banyak terdapat saraf-saraf yang terhubung ke organ dalam
dan masase dapat diberikan saat pasien terlentang dan minimal melakukan
pergerakan daerah abdomen untuk mengurangi rasa nyeri. Teknik massage
merupakan salah satu alternatif pilihan penanganan nyeri non farmakologi karena
pemijatan efektif mengurangi atau menghilangkan rasa tidak nyaman, tindakannya
cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh diri sendiri atau dengan bantuan orang
lain. Teknik massage ini efektif untuk mengurangi rasa nyeri akut post operatif.
Massage merupakan teknik sentuhan serta pemijatan ringan yang dapat
meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh dengan memicu perasaan nyaman
melalui permukaan kulit dan mengurangi rasa sakit, hal ini disebabkan karena
pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorfin
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap tingkat
Tujuan Penelitian
nyeri pada klien post operasi sectio caesarea.
Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan pendekatan one group pre-post
Design Penelitian
test design
Waktu dan Tempat penelitian yaitu di RS Cileunyi Bandung
tempat penelitian
Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dan
didapat 27 pasien post partum dengan sectio caesarea yang sesuai kriteria inklusi
Sampel
yaitu pasien post sectio caesaera dengan anastesi spinal yang memiliki kesadaran
penuh, post operasi hari kedua, mengalami nyeri ringan – sedang.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah NRS (Numeric Rating
Instrument Scale) untuk mengukur tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan foot massage,
dan prosedur kerja foot massage
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur skala nyeri sebelum dilakukan
perlakuan (pre-test), kemudian responden diberikan perlakuan berupa foot
massage yang dilakukan 1 kali setiap hari dengan durasi waktu 20 menit selama 2
hari. Foot massage dilakukan sendiri oleh perawat ruangan sekaligus tim dalam
Prosedur penelitian yang sudah mengikuti pelatihan foot massage. Foot massase dilakukan
dengan teknik efflurage dan petrisage dengan tahapan massage pada tungkai
bawah depan (otot tulang kering), tungkai bawah belakang (otot betis), otot
punggung kaki, otot telapak kaki. Pada hari kedua, 1-2 jam setelah pemberian foot
massage diukur kembali skala nyeri responden (post-test).

Hasil
Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Foot Massage
Pengaruh foot massage terhadap nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di
RS Cileunyi Bandung , didapatkan distribusi frekuensi skala nyeri sebelum dan
sesudah pemberian foot massage yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebelum dilakukan intervensi skala


Diskusi nyeri yang dirasakan oleh responden berada pada skala 4-6 (nyeri sedang).Nyeri
sedang ini merupakan rasa nyeri yang menggangu, tidak nyaman, merepotkan,
dapat melakukan sebagian aktivitas dengan waktu istirahat. Foot massage
merupakan terapi tambahan pada pasien yang telah menjalani operasi untuk
meminimalkan tingkat rasa nyeri post operasi. Foot Massage menjadi salah satu
metode non farmakologis dan non invasive, tanpa biaya dan tidak memerlukan
peralatan yang berlebihan. Foot massage adalah Penekanan pada area spesifik kaki
yang membuat energi mengalir melalui bagian tubuh tersebut sehingga pada titik
kaki yang tepat yang di massage dapat mengatasi gejala yang terjadi pada organ
tersebut. Manfaat dari foot massage dapat melancarkan sirkulasi darah di dalam
seluruh tubuh, membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan dan merangsang
produksi hormon endorphin yang berfungsi untuk merelaksasikan tubuh. Foot
massage membantu pasien dalam mengatasi nyeri dan cemas serta meningkatkan
kualitas hidup pasien.

Anda mungkin juga menyukai