Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN NYERI IBU BERSALIN

Disusun Oleh :

Pandu Satria Octavian Tipka

P1337420516032

Gathotkaca 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESHATAN SEMARANG

PRODI D III KEPERAWATAN MAGELANG


2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Nyeri Persalinan


Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Ibu Bersalin
Sasaran : Ny.R
Penyuluh : Pandu Satria Octavian Tipka
Hari/Tanggal : 14 Desember 2017
Waktu : Pukul 09.00 – 10.00 WIB (60 Menit)
Tempat : Bangsal Flamboyan
Metode Pembelajaran : Ceramah, Penyuluhan dan Praktik
Media Pembelajaran : Materi SAP dan Leaflet

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang manajemen nyeri, klien dapat
memahami dan mengerti manfaat dari manajemen nyeri secara lengkap dan klien dapat
menangani nyeri yang terasa saat persalinan nanti

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1×60 menit, diharapkan klien
dapat memahami tentang:
1.) Penyebab Nyeri selama Persalinan
2.) Manajemen Nyeri dalam Persalinan
3.) Teknik Metode Nonfarmakologi dalam Mengatasi Nyeri

C. Materi
 Penyebab Nyeri selama Persalinan
 Manajemen Nyeri dalam Persalinan
 Teknik Metode Nonfarmakologi dalam Mengatasi Nyeri (Materi Terlampir)
D. Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Metode

Pembukaan 5 Menit 1. Salam dan perkenalan 1. Menjawab salam Tanya


2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan Jawab
3. Kontrak waktu 3. Memberi respon
4. Apersepsi
Pelaksanaan 35 Menit 1. Menjelaskan Penyebab 1. Mendengarkan Ceramah,
Nyeri selama 2. Memperhatikan Praktik,
Persalinan Leaflet
2. Menjelaskan tenang
Manajemen Nyeri
selama Persalinan
3. Mempraktikan teknik
metode
nonfarmakologi dalam
mengatasi nyeri
Penutup 20 Menit 1. Evaluasi kegiatan 1. Menjawab Tanya
2. Kesimpulan pertanyaan jawab
3. Salam 2. Memberikan salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilakukan
b. Pembuatan SAP, leaflet maksimal 2 hari sebelum acara
c. Peserta berada di tempat yang ditentukan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjawab pertanyaan evaluasi yang diberikan
b. Peserta dapat mengajukan pertanyaan kepada pembicara seputar materi
c. Peserta dapat mempraktikan metode yang sudah diberikan.
Lampiran Materi

1. Penyebab Nyeri selama Persalinan


a. Membukanya mulut rahim
Nyeri pda kala pembukaan terutama disebabkan oleh membukanya
mulut rahim misalnya peregangan otot polos merupakan rangsangan yang
cukup menimbulkan nyeri. Terdapat hubungan erat antara besar pembukaan
mulut rahim dengan intensitas nyeri (makin membuka, makin nyeri), dan antara
timbulnya rasa nyeri dengan timbulnya kontraksi rahim (rasa nyeri terasa ± 15-
30 detik setelah mulainya kontraksi).
b. Kontraksi dan peregangan rahim
Rangsang nyeri disebabkan oleh tertekannya ujung syaraf sewaktu
rahim berkontraksi dan teregangnya rahim bagian bawah.
c. Kontraksi mulut rahim
Teori ini kurang dapat diterima oleh karena jaringan mulut rahim hanya
sedikit mengandung jaringan otot
d. Peregangan jalan lahir bagian bawah.
e. Peregangan jalan lahir oleh kepala janin pada akhir kala pembukaan dan selama
kala pengeluaran menimbulkan rasa nyeri paling hebat dalam proses persalinan.

2. Manajemen Nyeri dalam Persalinan


Teori yang Mendasari Penurunan Nyeri Persalinan:
a. Teori Gate Control
Teori ini mendasari banyak teknik untuk manajemen nyeri, terutama
pada nyeri persalinan. Berdasarkan teori ini pengiriman nyeri dapat
dimodifikasi atau di block dengan stimulasi pusat. Selama persalinan,
perjalanan impuls nyeri dari uterus sepanjang serabut neural kecil (serabut C)
pada bagian ascendin ke substansia gelatinosa pada bagian columna spinal. Sel
kemudian menghantarkan nyeri ke otak. Stimulasi taktil seperti masase dapat
menghasilkan pesan yang berlawanan yang menghantarkan sepanjang serabut
neural terbesar dan tercepat (serabut delta A). Pesan yang berlawanan ini
menutup gerbang masuk ‘gate’ di substansia gelatinosa sehingga dapata
memblock pesan nyeri.

b. Teori endogen opiat


Pada awal tahun 1970, para peneliti mengidentifikasi reseptor opiate pada otak
dan spinalcord. Mereka menemukan bahwa sistem saraf pusat mlepas substansi
seperti morphin yang dinamakan endorphin dan enkepalin ketika nyeri terjadi.
Opiate endorphin ini mengikat bagian reseptor yang peka dan mengubah
persepsi nyeri dengan cara yang tidak pernah di mengerti. Sebuah penelitian
yang dilakukan Kimbals tahun 1979 menunjukan pada wanita saat persalinan
mengalami peningkatan jumlah endorphin. Salah satu cara yang dilakukan
untuk memicu timbulnya endorphin ini adalah dengan teknik akupuntur dan
acupressure. (Cohey, S. 1998).

c. Metode Farmakologi :
1.) Pemberian Analgesik: Obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan
rasa sakit tanpa mengganggu kesadaran ibu yang mendapatkannya.
2.) Suntikan Epidural: Disebut juga pembiusan. Pembiusan ini memblok
rasa sakit dari rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina.
3.) Spinal: Merupakan suntikan bius total di punggung ibu dengan
menggunakan jarum yang sangat kecil. Suntikan diarahkan ke epidural.
4.) Intracthecal labor analgesia (ILA) : Teknik ILA dilakukan dengan cara
menyuntikan obat penghilang rasa sakit kepada ibu yangg akan bersalin
normal
5.) Paracervical Block : Metode ini digumakan untuk menghilangkan rasa
sakit pada persalinan tahap pertama.
6.) Block syaraf perineal dan pudendal: Block syaraf perineal adalah
pemberian suntikan ke jaringan yang terobek yaitu antara jalan masuk
ke vagina dan anus. Block syaraf pudendal adalah suntikan untuk
mengebalkan syaraf yang mengirim informasi sakit kepada area vulva
ketika bayi melewati pinggul.
7.) Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS): Alat ini
merangsang tubuh untuk memproduksi senyawa penghilang rasa sakit
alamiah.

d. Metode Nonfarmakologi
1.) Masase
Masase adalah melakukaan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot
tendon atau ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi
sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksais atau memperbaiki
sirkulasi. (Mender, R. 2004).
2.) Hipnosis
Upaya membawa pasien dalam keadaan rileks sehingga otak bekerja di
gelombang alfa. Gelombang alfa memberikan kemampuan pada pasien
untuk menghilangkan rasa sakit. Hal itu dikarenakan sensor penghalang rasa
sakit ke otak terhalang oleh gelombang alfa sehingga ibu yang hipnosisnya
berhasil dapat melahirkan tanpa rasa sakit
3.) Relaksasi
Menarik nafas dalam dan menghembuskan dengan rileks dapat mengurangi
stress dan nyeri persalinan.
4.) Metode Hypobirthing
Memassukan pikiran-pikiran positif ke dalam diri ibu dengan
membayangkan dan mengucapkan hal-hal positif dan menyenangkan.
5.) Pemanasan
Metode ini adalah dengan cara memberikan rangsang hangat di punggung.
6.) Yoga dan Peregangan
Saat melakukan peregangan di dalam yoga, otot-otot menjadi lembut dan
lentur. Selain itu juga membantu ibu bernafas dan rileks, yaitu 2 hal yang
membantu meredakan sakit dan nyeri.
7.) Metode Pernapasan
Pernapasan yang benar saat persalinan adalah dengan tidak menghabiskan
tenaga, ibu juga harus mensuplai banyak oksigen pada bayi untuk mengatasi
depresi persalinan.

3. Teknik Metode Nonfarmakologi dalam Mengatasi Nyeri Persalinan.


a. Teknik Masase
1.) Effluerage
Teknik pemijatan usapan lembut, lambat dan panjang, tidak putus-putus,
dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung jari yang ditekan lembut dan
ringan dan diusahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan kulit.
2.) Conterpressure
Teknik pijatan kuat dengan cara letakan tumit tangan atau juga
menggunakan bola tennis, tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus
atau lingkaran kecil. (Danuatmaja,B. 2004)
3.) Macam masase untuk nyeri persalinan:
 Masase kaki
 Masase tangan
 Masase punggung
 Masase bahu
 Masase perineum

b. Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi yaitu sama seperti teknik nafas dalam denga tahap yang sama:
 Memposisikan Ibu senyaman mungkin
 Membuat segala kondisi lingkungan maupun dalam diri klien senyaman
dan sebaik munngkin
 Yakinkan Ibu untuk siap menerima terapi
 Minta Ibu untuk menarik nafas senyamannya dan secukupnya, melalui
hidung lalu hembuskan melalui mulut, lakukan terus menerus hingga
Ibu merasa lebih tenang dan lebih nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Mander, Rosemary. 2004. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran

Muray, Michelle L ., Huelsman, Gayle M. 2013. Persalinan Dan Melahirkan Praktik


Berbasis Bukti. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran

Padila. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai