Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SEKSUAL PASCA PERSALINAN

DISUSUN OLEH :

MAHASISWI KEBIDANAN POLTEKKES KALTIM

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SAMARINDA TINGKAT II

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan

Seksual Pasca Persalinan

Satuan Acara Penyuluhan mengenai Pendidikan Kesehatan Seksual Pasca

Persalinan telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan

pembimbing institusi di Klinik Sinar Sehat

Samarinda, 14 Juni 2021

Mahasiswa,

NIM.

Mengetahui,

Pembimbing Institusi, Pembimbing Ruangan,

NIP. NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Menyusui

2. Sub Pokok Bahasa : Seksual Pasca Persalinan

a. Sasaran : Ibu Hamil Trimester 3

b. Hari/ tanggal : Senin, 14 Juni 2021

c. Waktu : 09.00 - Selesai

d. Tempat : Klinik Sinar Sehat

e. Pelaksana : Mahasiswi Kebidanan Poltekkes

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang seksual pasca


persalinan, keluarga diharapkan memahami tentang seksual pasca persalinan
dan menerapkan dalam kehidupannya.

4. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )

Setelah diberikan penyuluhan tentang seksual pasca persalinan,


diharapkan peserta dapat :

a. Mengetahui pengertian seksual pasca persalinan.

b. Mengetahui kapan hubungan seksual dilakukan kembali setelah kelahiran


bayi.

c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pasca


persalinan.
d. Mengetahui bahaya seksual pasca persalinan

e. Mengetahui keluhan pada hubungan seksual pasca persalinan.

f. Mengetahui cara mengatasi masalah saat berhubungan seksual pasca


persalinan.

g. Mengetahui tips untuk ibu yang melakukan seksual pada persalinan.

5. MATERI

Terlampir

6. METODE

a. Diskusi

b. Tanya jawab

7. MEDIA

a. Ceramah

b. Leaflet

c. Lembar balik

8. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam

 Memperkenalkan diri  Mendengarkan atau


memperhatikan
 Kontak waktu
penyuluhan  Merespon atau
menyetujui
 Melakukan apersepsi
 Menjawab atau
 Memberikan soal pre
merespon
test
 Mengisi soal pretest
2 Kegiatan 10 menit  Menyampaikan tentang  Memperhatikan
Inti pengertian seksual
 Memperhatikan
pasca persalinan
 Memperhatikan
 Menjelaskan tentang
kapan hubungan  Memperhatikan
seksual dilakukan
 Memperhatikan
kembali setelah
kelahiran bayi  Memperhatikan

 Menjelaskan tentang  Memperhatikan


faktor yang
mempengaruhi  Bertanya dan

hubungan seksual menjawab

pasca persalinan pertanyaan yang


diajukan
 Menjelaskan tentang
bahaya seksual pasca  Memperhatikan

persalinan
 Bertanya dan

 Menjelaskan tentang menjawab

keluhan pada pertanyaan yang

hubungan seksual diajukan

pasca persalinan
 Memperhatikan

 Menjelaskan tentang
cara mengatasi
masalah saat
berhubungan seksual
pasca persalinan

 Menjelaskan tentang
tips untuk ibu yang
melakukan seksual
pada persalinan
3 Evaluasi 8 menit  Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan

 Menanyakan kepada  Menjawab


klien tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan
 Mengisi soal post
 Memberikan soal post test
test
4 Terminasi 2 menit  Mengucapkan terima  Mendengarkan
kasih atas peran
peserta  Menjawab
pertanyaan
 Mengucapkan salam
penutup

9. EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

1) Kelengkapan media : tersedia dan siap digunakan.

2) Pelaksana siap melakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

3) Sasaran siap diberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

b. Evaluasi Proses

1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan.

2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3) Sasaran mampu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.

4) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap.

5) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan.


c. Evaluasi Hasil

1) Klien mengerti dan memahami materi mengenai seksual pasca


persalinan.
MATERI

SEKSUAL PASCA PERSALINAN

A. Pengertian Seksual Pasca Persalinan

Hasrat, keinginan untuk pemenuhan kebutuhan seksual dengan


melakukan hubungan suami istri yang di lakukan setelah kelahiran bayi.
Setelah ibu selesai masa nifasnya atau setelah pulihnya kembali alat
kandungan atau genetalia ibu.

Proses persalinan bukan hanya akan memberikan pengalaman yang luar


biasa bagi seorang wanita, namun juga membawa pengaruh terhadap
kehidupan, termasuk kehidupan seksual yang di alaminya.

Pasca proses persalinan, seorang wanita akan mengalami trauma akan


rasa sakit yang ia rasakan. Selain itu, trauma rasa sakit bukanlah satu-satunya
alasan mengapa seorang wanita kehilangan keinginan seksual, melainkan
perubahan hormon yang terjadi pada tubuhnya.

B. Kapan Hubungan Seksual Dilakukan Kembali Setelah Kelahiran Bayi

Secara fisik aman untuk memulai hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina
tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk melakukan hubungan seksual kapan saja ibu
siap.

Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan seksual sampai


masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan.

Sebenarnya menutupnya serviks (leher rahim) serta normalnya kembali


vagina membutuhkan waktu yang lebih singkat sekitar dua sampai tiga
minggu. Sekarang umumnya diterima bahwa suatu pasangan dapat kembali
melakukan hubungan seksual sesegera si ibu merasa siap melakukannya.

Pasangan melakukan hubungan seksual sebenarnya relatif tiap wanita


berbeda-beda kesiapannya. Namun secara medis setelah tidak ada perdarahan
lagi, bisa dipastikan ibu sudah siap berhubungan seks yaitu setelah masa nifas
yang berlangsung selama 30-40 hari.

C. Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Seksual Pasca Persalinan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pasca


persalinan, yaitu:

1. Adanya Luka Bekas Episiotomi

Untuk melancarkan jalan lahir untuk menghindari terjadinya


perobekan yang berat. Maka di lakukan tindakan pengguntingan otot
perinium. Tentu saja, tindakan ini membutuhkan waktu untuk
penyembuhan.

Sedangkan trauma psikis (kejiwaan) terjadi pada wanita usai


melahirkan yang belum siap dan memahami segala urusan mengurus
anak.

2. Takut Merusak Keindahan Tubuhnya

Ibu merasa kehamilan dan persalinan telah membuat bentuk


tubuhnya tidak lagi menarik bagi suaminya. Keadaan ini akan membuat
ibu minder dan merasa enggan untuk melakukan hubungan seksual.

Padahal setelah usai masa nifas bentuk tubuh yang sudah melar
karena kehamilan dan persalinan akan pulih seperti semula hanya saja
tidak sempurna seperti sedia kala.

3. Kurangnya Informasi Tentang Seks Setelah Melahirkan


Karena tidak ada pengetahuan tentang seks pasca bersalin maka
pasangan tau ibu takut untuk memulai hubungan seksualitas karena takut
ada pengaruh terhadap genetalia pasca persalinan. Apa lagi ibu
mengalami robekan jalan lahir. Padahal hubungan seks sudah bisa di
mulai apabila ibu sudah tidak merasa nyeri yaitu di cobakan dengan
memasukkan satu jari ke dalam vagina.

4. Kecemasan Dan Kelelahan Mengurus Bayi Baru Lahir

Sering kali membuat gairah bercinta pasangan suami istri (pasutri)


surut, terutama pada wanita. Bila trauma dikelola dengan baik, kehidupan
seks bisa kembali berjalan dengan baik seperti semula. Menurunnya
gairah seksual disebabkan oleh trauma psikis maupun fisik. Ditinjau dari
segi fisik, wanita mengalami perubahan sangat drastis di dalam tubuh.
Mengandung dan melahirkan normal maupun caesar dapat menyebabkan
trauma pada wanita.

5. Trauma Fisik Bisa Terjadi Saat Melahirkan

Adanya persalinan lama,robekan jalan lahir,placenta tertinggal. Hal-


hal ini cukup mempengaruhi psikis ibu sehingga belum siap untuk
melakukan hubungan seksual kembali karena ada kekhawatiran akan
bekas luka tersebut.

Oleh sebab itu, posisi hubungan seks seperti apa pun sudah bisa
dilakukan. Kalaupun masih ada keluhan rasa sakit, lebih disebabkan
proses pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung sempurna seperti
fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula. Namun,
bisa juga keluhan ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka yang masih
dalam proses penyembuhan.

6. Ketidakseimbangan Hormon Juga Kerap Dituding Sebagai


Penyebab Menurunnya Hasrat Seksual
Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan perubahan
emosi yang tidak seimbang pula. Para ibu muda lebih mudah merasa
kesal, malas, ingin marah. Ketidakseimbangan hormonal hanya
mempengaruhi secara tidak langsung. Setelah masa-masa nifas, hormonal
kembali bekerja secara normal.

7. Gangguan Dyspareunia atau Rasa Nyeri Waktu Senggama

Pada kasus semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa


menjadi penyebab, yaitu :

a. Terbentuknya jaringan baru pasca melahirkan karena proses


penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih sensitif sehingga
kondisi alat reproduksi belum kembali seperti semula.

b. Adanya infeksi, bisa disebabkan karena bakteri, virus, atau jamur.

c. Adanya penyakit dalam kandungan.

D. Bahaya Seksual Pasca Persalinan

Adapun bahaya seksual pasca persalinan, yaitu:

1. Mudah Terkena Infeksi

Kuman yang hidup diluar akibat hubungan seksual ketika mulut


rahim masih terbuka, bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan
menyebabkan infeksi.

2. Sudden Death

Mati mendadak setelah berhubungan seksual bisa terjadi karena


pergerakan teknisdalam hubungan seksual di vagina bisa menyebabkan
udara masuk ke dalam rahim karena mulut rahim masih terbuka. Pada
masa nifas banyak pembuluh darah dalam rahim yang masih terbuka dan
terluka. Dalam kondisi ini pembuluh darah bisa menyedot udara yang
masuk, dan membawanya ke jantung. Udara yang masuk ke jantung
dapat mengakibatkan kematian mendadak.

E. Keluhan Pada Hubungan Seksual Pasca Persalinan

Adapun keluhan pada hubungan seksual pasca persalinan, yaitu:

1. Rasa Nyeri

Hal ini disebabkan fungsi pembasahan vagina yang belum kembali


seperti semula, atau luka yang masih dalam proses penyembuhan.

2. Sensivitas Berkurang

Karena persalinan normal merupakan trauma bagi vagina yaitu


melebarnya otot-otot vagina.

F. Cara Mengatasi Masalah Saat Berhubungan Seksual Pasca Persalinan

Adapun Cara Mengatasi Masalah Saat Berhubungan Seksual Pasca


Persalinan, yaitu:

1. Bila saat hubungan terasa sakit jangan takut berterus terang dengan
suami.

2. Saat berhubungan memakai pelumas atau jelly

3. Saat berhubungan suami harus sabar dan hati-hati

4. Melakukan senam nifas atau olahraga ringan

G. Tips Untuk Ibu yang Melakukan Seksual Pada Persalinan

Agar gairah seks segera kembali berkobar setelah masa nifas, berikut ini
hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Menjaga agar badan tetap sehat. Ingat badan sehat berarti hubungan seks
juga sehat.

2. Makan-makanan yang bergizi cukup. Cukup berarti tidak berlebihan dan


tidak kurang

3. Cukup istirahat. Tidur maksimal 8 jam sehari.

4. Olahraga secara teratur. Olahraga minimal 3 kali seminggu.

5. Hindari stress. Lakukan aktifitas yang menyenangkan bagi ibu.

6. Hindari merokok dan mengkonsumsi alkohol.

7. Lakukan perawatan diri. Memanjakan diri, menjaga kebersihan tubuh


dengan mandi dan sesekali beri lotion atau kream yang disukai ibu untuk
melembabkan kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba

Medika : Bandung.

Dumiwati. 2011. Hubungan Pengetahuan Ibu Pasca Nifas dengan Minatnya

Berhubungan. Jayamulyo: Jogjakarta.

Erlianti. 2014. Seksual Masa Nifas. Jayamulyo : Jogjakarta.

Irawan. 2004. Seksualitas Teori dan Realitas.Grande : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai