Disusun Oleh :
Judul :Satuan Acara Penyuluhan Mitos Yang Ada Pada Ibu Nifas
Di Puskesmas Kecamatan Kalideres
Satuan Acara Penyuluhan ini telah diperbaiki oleh penulis sesuai dengan masukan Pembimbing
Lahan Praktik dan Dosen Pembimbing Praktik untuk disetujui sebagai Satuan Acara
Penyuluhan “Mitos Yang Ada Pada Ibu Nifas” dalam rangka Praktek Klinik jurusan DIII
Kebidanan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa tingkat 2, semester IV, DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Jakarta, 15 April 2019
Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik Menyetujui,
Clinical Instructure / Kepala Ruangan Dosen Pembimbing Praktek Institusi
…………………………………….…. …………………………………….….
NIP. NIP
SATUAN ACARA PEYULUHAN
Hari / Tanggal :
Waktu :
III. METODE
Ceramah, demontrasi, dan tanya jawab
IV. MEDIA
Leaflet
V. PENGORGANISASIAN
Pemateri : Mega Indah
Ester Natalia Pane
Indriyani
Erna Wati
Moderator : Leni Novia
Lutfi Lutfiah
Fasilitator : Fatmawati
Diana Irawati Rosida
Dokumentasi : Galuh Ika L
Ina Hayati Lissami
TAHAP
KEGIATAN KEGIATAN
NO. KEGIATA WAKTU
PENYULUHAN AUDIENCE
N
1. Mengucapkan
1. Menjawab salam
Salam
2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan
dengan seksama
Diri
3. Mendengarkan
3. Menjelaskan
1. Pendahuluan 07.30 – 07.35 dengan seksama
maksud dan tujuan
4. Menyetujui kontrak
4. Menetapkan
waktu yang ditetapkan
kontrak waktu
5. Menjelaskan
5. Melakukan
persepsinya
apersepsi
Menyampaikan
2. Inti 07.35 - 07.55 Mendengarkan Materi
Materi
VII. EVALUASI
Evaluasi tahap kegiatan dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada sasaran.
Pertanyaan evaluasi meliputi :
1. Menjelaskan tentang personal hygiene pada ibu nifas.
2. Menjelaskan cara untuk memenuhi nutrisi pada ibu nifas.
3. Menjelaskan kebiasaan –kebiasaan buruk pada ibu nifas.
VIII. MATERI
(Terlampir)
MATERI PENYULUHAN
B. Memenuhi Nutrisi Pada Ibu Nifas Dengan Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi
Seimbang
1. Pengertian
Nutrisi pada ibu yang baru melahirkan dan menyusui sebenarnya tidak sulit. Cara
yang termudah adalah melanjutkan mengonsumsi makanan yang bergizi saat
hamil. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat
25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Nutrisi ibu post
partum yaitu nutrisi yang bergizi seimbang.
2. Manfaat
a. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi.
b. Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia malnutrisi pada ibu post partum.
c. Untuk menunjang tumbuh kembang bayi.
d. Untuk memproduksi ASI yang banyak
e. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi ibu
3. Dampak jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi
a. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
b. Kelelahan dan gangguan kesehatan
c. Berkurangnya produksi ASI.
4. Zat gizi yang dibutuhkan ibu nifas
a. Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100
ml dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang
dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan
dalam tubuh, proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan
dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang
dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti : susunya harus seimbang,
porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak
mengandung alkohol, nikotin dan bahan pengawet dan pewarna.
b. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika
menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan . Protein
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang rusak atau mati.
Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein
hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara
itu, protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan
lain-lain.
c. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui
dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah
(anjurkan ibu minum tiap kali menyusui). Mineral, air dan vitamin digunakan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran
metabolisme didalam tubuh. Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh
dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.
d. Vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh.
Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat
perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi
kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.
1) Zatbesi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber zat
besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan sayuran hijau. Kebutuhan zat besi
sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat
gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
2) Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber iodium yaitu
garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg per hari.
3) Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, produksi
ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau sayuran berwarna hijau
kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg per hari. Vitamin A sebanyak 850
mg per hari
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam setelah
melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
Tabel perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya
untuk ibu hamil dan menyusui :
No. Zat Gizi Wanita Ibu Hamil Ibu Menyusui
Dewas 0-6 bulan 7-12 bulan
1. Energi (kkal) 2200 285 700 500
2. Protein (g) 48 12 16 12
3. Vitamin A (RE) 500 200 350 300
4. Vitamin D (mg) 5 5 5 5
5. Vitamin E (mg) 8 2 4 2
6. Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5
7. Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3
8. Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3
9. Niasin (mg) 9 0,1 3 3
10. Asam Folat (mg) 150 150 50 40
11. Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5
12. Vitamin B12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3
13. Vitamin C (mg) 60 10 25 10
14. Kalsium (mg) 500 400 400 400
15. Fosfor (mg) 450 200 300 200
16. Besi (mg) 26 20 2 2
17. Seng (mg) 15 5 10 10
18. Yodium (mg) 150 25 50 50
19. Selenium (mg) 55 15 25 20
5. Menu Makanan yang Seimbang
Seorang ibu yang baru melahirkan harus makan makanan yang paling bergizi yang
dapat diperolehnya, agar dapat mengatasi infeksi dan agar dapat menghasilkan air
susu yang cukup untuk bayinya. Berikut adalah contoh makanan yang dapat
dikonsumsi ibu yang baru melahirkan :
a. Sumber Karbohidrat :
1) Nasi
2) Ketela
3) Sagu
4) Jagung
5) Terigu
6) Roti
7) Kentang
b. Makanan yang Mengandung Lemak
1) Mentega
2) Keju
c. Makanan yang Mengandung Protein
1) Protein Nabati
a) Tempe
b) Tahu
c) Kedelai
d) Kacang hijau
2) Protein Hewani
a) Hati
b) Telur
c) Susu
d) Daging
e) Ikan
f) Udang
g) Yoghurt
d. Sayur-sayuran dan Buah-buahan
1) Bayam
2) Sawi
3) Kangkung
4) Wortel
5) Tomat
6) Jeruk
7) Pepaya
8) Pisang
e. Vitamin dan Suplemen
1) Zat besi untuk menambah darah
2) Asam folat untuk kecerdasan anak
3) Vitamin b complex untuk mencegah anemia
f. Mineral
Air putih 6-8 gelas per hari
g. Contoh Menu Makanan
1) Makan Pagi
Nasi, urap sayur, ikan goreng, kudapan (donat dan yoghurt)
1) Makan Siang
Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur nangka, jeruk,
kudapan (ubi merah goreng/kukus)
2) Makan Malam
Nasi, semur daging, pepes tahu, cap cay, pepaya, kudapan (ubi
merah goreng/kukus)
Jadi mitos-mitos atau budaya pada ibu nifas yang ada dikalangan masyarakat tidak
semuanya benar. Dengan penyuluhan ini memberikan informasi bagaimana ibu
seharusnya merawat diri pada saat nifas yaitu salah satunya Kebersihan rambut. Setelah
bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan
hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah
dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Selain dari kebiasaan yaitu
dari nutrisi atau makanan yang dimakan ibu seperti di masyarakat makan ikan, daging,
dan telur tidak boleh tetapi faktanya makan ikan ikan, telur dan daging boleh dimakan
seusai melahirkan. Ketiga makanan tersebut justru merupakan sumber makanan kaya
protein. Protein berperan penting untuk membentuk sel baru di dalam tubuh. Protein ini
sangat berguna sekali bagi ibu yang pada saat melahirkan mendapatkan jahitan
diperineum karena protein ini akan mempercepat proses penyembuhan luka jahit ibu
sehabis melahirkan.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/mitos-mengenai-masa-nifas/amp/