Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN MITOS YANG ADA PADA IBU NIFAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN MITOS YANG ADA PAD IBU NIFAS

DI PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

1. Erna Wati P3.73.24.2.17.017


2. Fatmawati P3.73.24.2.17.018
3. Fitria P3.73.24.2.17.019
4. Galuh Ika L P3.73.24.2.17.020
5. Ina Hayati Lissami P3.73.24.2.17.0
6. Indriyani Helena P3.73.24.2.17.0
7. Diana Irawati Rosida P3.73.24.2.17.063
8. Ester Natalia Pane P3.73.24.2.17.069
9. Leni Novia P3.73.24.2.17.076
10. Lutfi Lutfiah P3.73.24.2.17.077
11. Mega Indah P3.73.24.2.17.078

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Satuan Acara Penyuluhan Mitos Yang Ada Pada Ibu Nifas
Di Puskesmas Kecamatan Kalideres

Satuan Acara Penyuluhan ini telah diperbaiki oleh penulis sesuai dengan masukan Pembimbing
Lahan Praktik dan Dosen Pembimbing Praktik untuk disetujui sebagai Satuan Acara
Penyuluhan “Mitos Yang Ada Pada Ibu Nifas” dalam rangka Praktek Klinik jurusan DIII
Kebidanan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa tingkat 2, semester IV, DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Jakarta, 15 April 2019

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik Menyetujui,
Clinical Instructure / Kepala Ruangan Dosen Pembimbing Praktek Institusi

…………………………………….…. …………………………………….….
NIP. NIP
SATUAN ACARA PEYULUHAN

MITOS YANG ADA PADA IBU NIFAS

Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas

Sub Pokok Bahasan : Mitos Yang Ada Pada Ibu Nifas

Sasaran : Ibu Nifas Di Puskesmas Kecamatan Kalideres

Hari / Tanggal :

Waktu :

Tempat : Puskesmas Kecamatan Kalideres

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu Nifas di Puskesmas Kecamatan
Kalideres dapatmengetahui mitos yang ada pada ibu nifas.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikutipenyuluhan diharapkan ibu nifas di puskesmas kecamatan Kalideres
dapat mengetahui tentang:
1. Menjaga personal hygien atau menjaga kebersihan pada ibu nifas dari kepala sampai
kaki .
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu nifas dengan mengkonsumsimakanan yang
bergizi seimbang.
3. Kebiasaan buruk yang umum pada ibu nifas yang dipengaruhi oleh kepercayaan dan
budaya.

III. METODE
Ceramah, demontrasi, dan tanya jawab

IV. MEDIA
Leaflet
V. PENGORGANISASIAN
Pemateri : Mega Indah
Ester Natalia Pane
Indriyani
Erna Wati
Moderator : Leni Novia
Lutfi Lutfiah
Fasilitator : Fatmawati
Diana Irawati Rosida
Dokumentasi : Galuh Ika L
Ina Hayati Lissami

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP
KEGIATAN KEGIATAN
NO. KEGIATA WAKTU
PENYULUHAN AUDIENCE
N

1. Mengucapkan
1. Menjawab salam
Salam
2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan
dengan seksama
Diri
3. Mendengarkan
3. Menjelaskan
1. Pendahuluan 07.30 – 07.35 dengan seksama
maksud dan tujuan
4. Menyetujui kontrak
4. Menetapkan
waktu yang ditetapkan
kontrak waktu
5. Menjelaskan
5. Melakukan
persepsinya
apersepsi
Menyampaikan
2. Inti 07.35 - 07.55 Mendengarkan Materi
Materi

3. Penutup 07.55 – 08.10 1. Tanya Jawab 1. Bertanya tentang


2. Penyampaian materi
2. Mendengarkan
Kesimpulan
kesimpulan materi

VII. EVALUASI
Evaluasi tahap kegiatan dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada sasaran.
Pertanyaan evaluasi meliputi :
1. Menjelaskan tentang personal hygiene pada ibu nifas.
2. Menjelaskan cara untuk memenuhi nutrisi pada ibu nifas.
3. Menjelaskan kebiasaan –kebiasaan buruk pada ibu nifas.

VIII. MATERI
(Terlampir)
MATERI PENYULUHAN

MITOS YANG ADA PADA IBU NIFAS

A. Personal Hygiene Pada Ibu Nifas Dari Kepala Sampai Kaki


1. Pengertian masa nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.(saleha,2009)
2. Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang di lakukan untuk
mempertahankan kesehatan baiik secara fisik maupun psikilogis (Tarwoto, 2006)
3. Tujuan melakukan Personal Hygiene menurut Tarwoto (2006) :
a) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b) Memelihara kebersihan diri seseorang
c) Memperbaiki personal hyiene yang kurang
d) Mencegah penyakit
e) Meningkatkan rasa percaya diri
4. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu menurut Tarwoto(2009)
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan
perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk
menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
a) Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan
pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.
b) Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,
lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c) Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat
yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit
tetap kering.
d) Kebersihan vulva dan sekitarnya.
Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil
atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika. Sarankan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah
infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan
luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air
dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian
depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk
mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila
pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai
kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.
5. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene menurut Suwiyoga (2006)
a) Ibu Mudah Sakit
b) Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
c) Bayi ibu sakit
d) Ibu kurang percaya diri
e) Ibu mengalami infeksi

B. Memenuhi Nutrisi Pada Ibu Nifas Dengan Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi
Seimbang
1. Pengertian
Nutrisi pada ibu yang baru melahirkan dan menyusui sebenarnya tidak sulit. Cara
yang termudah adalah melanjutkan mengonsumsi makanan yang bergizi saat
hamil. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat
25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Nutrisi ibu post
partum yaitu nutrisi yang bergizi seimbang.
2. Manfaat
a. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi.
b. Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia malnutrisi pada ibu post partum.
c. Untuk menunjang tumbuh kembang bayi.
d. Untuk memproduksi ASI yang banyak
e. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi ibu
3. Dampak jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi
a. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
b. Kelelahan dan gangguan kesehatan
c. Berkurangnya produksi ASI.
4. Zat gizi yang dibutuhkan ibu nifas
a. Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100
ml dan kira-kira  85 kal diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang
dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan
dalam tubuh, proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan
dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang
dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti : susunya harus seimbang,
porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak
mengandung alkohol, nikotin dan bahan pengawet dan pewarna.
b. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika
menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan . Protein
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang rusak atau mati.
Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein
hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara
itu, protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan
lain-lain.
c. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui
dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah
(anjurkan ibu minum tiap kali menyusui). Mineral, air dan vitamin digunakan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran
metabolisme didalam tubuh. Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh
dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.
d. Vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh.
Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat
perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi
kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.
1)  Zatbesi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber zat
besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan sayuran hijau. Kebutuhan zat besi
sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat
gizi setidaknya selama 40  hari pasca bersalin.
2) Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber iodium yaitu
garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg per hari.
3) Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, produksi
ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau sayuran berwarna hijau
kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg per hari. Vitamin A sebanyak 850
mg per hari
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam setelah
melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.

Tabel perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya
untuk ibu hamil dan menyusui :
No. Zat Gizi Wanita Ibu Hamil Ibu Menyusui
Dewas 0-6 bulan 7-12 bulan
1. Energi (kkal) 2200 285 700 500
2. Protein (g) 48 12 16 12
3. Vitamin A (RE) 500 200 350 300
4. Vitamin D (mg) 5 5 5 5
5. Vitamin E (mg) 8 2 4 2
6. Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5
7. Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3
8. Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3
9. Niasin (mg) 9 0,1 3 3
10. Asam Folat (mg) 150 150 50 40
11. Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5
12. Vitamin B12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3
13. Vitamin C (mg) 60 10 25 10
14. Kalsium (mg) 500 400 400 400
15. Fosfor (mg) 450 200 300 200
16. Besi (mg) 26 20 2 2
17. Seng (mg) 15 5 10 10
18. Yodium (mg) 150 25 50 50
19. Selenium (mg) 55 15 25 20
5. Menu Makanan yang Seimbang
Seorang ibu yang baru melahirkan harus makan makanan yang paling bergizi yang
dapat diperolehnya, agar dapat mengatasi infeksi dan agar dapat menghasilkan air
susu yang cukup untuk bayinya. Berikut adalah contoh makanan yang dapat
dikonsumsi ibu yang baru melahirkan :
a. Sumber Karbohidrat :
1) Nasi
2) Ketela
3) Sagu
4) Jagung
5) Terigu
6) Roti
7) Kentang
b. Makanan yang Mengandung Lemak
1) Mentega
2) Keju
c. Makanan yang Mengandung Protein
1) Protein Nabati
a) Tempe
b) Tahu
c) Kedelai
d) Kacang hijau
2) Protein Hewani
a) Hati
b) Telur
c) Susu
d) Daging
e) Ikan
f) Udang
g) Yoghurt
d. Sayur-sayuran dan Buah-buahan
1) Bayam
2) Sawi
3) Kangkung
4) Wortel
5) Tomat
6) Jeruk
7) Pepaya
8) Pisang
e. Vitamin dan Suplemen
1) Zat besi untuk menambah darah
2) Asam folat untuk kecerdasan anak
3) Vitamin b complex untuk mencegah anemia
f. Mineral
Air putih 6-8 gelas per hari
g. Contoh Menu Makanan
1) Makan Pagi
Nasi, urap sayur, ikan goreng, kudapan (donat dan yoghurt)
1) Makan Siang
Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur nangka, jeruk,
kudapan (ubi merah goreng/kukus)
2) Makan Malam
Nasi, semur daging, pepes tahu, cap cay, pepaya, kudapan (ubi
merah goreng/kukus)

C. Kebiasaan Pada Ibu Nifas


1. Benarkah selama masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari?
Jawaban : Tidak benar. Masa nifas biasanya berlangsung kurang lebih selama 40
hari. Nah, selama itu pula ibu diharapkan bisa menggerakkan atau beraktivitas
normal lagi secara bertahap. Pasalnya, apabila ibu tidak beraktifitas maka
pengembaliam rahim ibu ke semula lebih lama dari seharusnya.
Jadi silakan beraktivitas kembali, di dalam ataupun di luar rumah. Mulai dari hal
kecil seperti berjalan-jalan pagi sambil menjemur bayi, berbincang dengan
tetangga, dan lain hal yang membuat tubuh bergerak aktif dan terpapar sinar
matahari.
2. Benarkah tidak boleh makan ikan, telur dan daging?
Jawaban : Makan ikan, telur dan aneka daging dipercaya bisa membuat jahitan
sehabis melahirkan dengan operasi caesar maupun normal jadi basah terus.
Jahitan yang katanya akan susah kering ini katanya bisa membuat ibu jadi susah
beraktivitas. Benarkah demikian?
Faktanya, makan ikan ikan, telur dan daging boleh dimakan seusai melahirkan.
Ketiga makanan tersebut justru merupakan sumber makanan kaya protein.
Protein berperan penting untuk membentuk sel baru di dalam tubuh. Lalu, sel
baru ini yang akan mempercepat proses penyembuhan luka jahit ibu sehabis
melahirkan. Jadi, mitos atau larangan ini tidak benar. Silakan makan makanan
kaya protein di masa nifas untuk mempercepat proses penyembuhan.
3. Bolehkah berhubungan seks saat masa nifas?
Jawban : Anda tidak dianjurkan untuk langsung berhubungan seks setelah
melahirkan. Sebetulnya selama masa nifas, rahim ibu akan mengeluarkan darah
dan cairan dari kehamilan dan persalinan. Cairan nifas tersebut mengandung
beberapa kandungan, antara lain sel darah putih, flora, dan beberapa sel-sel yang
mati di dalam tubuh. Bila dipaksa melakukan hubungan seksual, ini bisa bikin
ibu dan pasangannya berisiko infeksi karena cairan nifas.
Selain itu, jahitan di vagina atau di perut saat melahirkan belum sembuh betul.
Dikhawatirkan saat berhubungan seks ini bisa membuat ibu merasa sakit atau
bahkan membuat jahitan jadi makin infeksi.
4. Benar tidak harus pakai stagen terus saat masa nifas?
Jawaban : Beberapa orang menyarankan pakai stagen atau korset khusus sehabis
melahirkan agar perut ibu tetap langsing, tidak bergelambir. Sayangnya, dokter
dan ahli medis tidak menyarankan hal ini. Ini hanya dianut oleh sistem tradisi
dan budaya masing-masing.
Benar atau tidaknya mitos ini kembali lagi pada kebutuhan dan kondisi Anda.
Perlu diketahui juga, sehabis melahirkan dinding perut dan otot-ototnya akan
kembali ke bentuk semula. Jadi para ibu tidak usah khawatir. Seimbangkan saja
makanan yang diasup selama masa nifas, asal tidak mengandung lemak berlebih.
Jangan lupa usahakan juga untuk kembali memulai olahraga perlahan agar
bentuk badan tetap terjaga.
KESIMPULAN

Jadi mitos-mitos atau budaya pada ibu nifas yang ada dikalangan masyarakat tidak
semuanya benar. Dengan penyuluhan ini memberikan informasi bagaimana ibu
seharusnya merawat diri pada saat nifas yaitu salah satunya Kebersihan rambut. Setelah
bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan
hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah
dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Selain dari kebiasaan yaitu
dari nutrisi atau makanan yang dimakan ibu seperti di masyarakat makan ikan, daging,
dan telur tidak boleh tetapi faktanya makan ikan ikan, telur dan daging boleh dimakan
seusai melahirkan. Ketiga makanan tersebut justru merupakan sumber makanan kaya
protein. Protein berperan penting untuk membentuk sel baru di dalam tubuh. Protein ini
sangat berguna sekali bagi ibu yang pada saat melahirkan mendapatkan jahitan
diperineum karena protein ini akan mempercepat proses penyembuhan luka jahit ibu
sehabis melahirkan.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN

“MITOS YANG ADA PADA IBU NIFAS”

DI PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES

SELASA, 04 NOVEMBER 2018

NO NAMA TANDA TANGAN

DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/mitos-mengenai-masa-nifas/amp/

Anda mungkin juga menyukai