normalisasi jaringan-jaringan " (Wieting & Cugalj, 2011 dalam Lindqut, et al.,
2014).
Beradasarkan data hasil penelitian di atas disebutkan bahwa rat-rata skala nyeri
sebelum dilakukan foot and hand massage adalah 6,23, sementara rata-rata skala
nyeri setelah dilakukan foot and hand massage adalah 4,74. Sementara itu, nilai p
pada uji beda wilcoxon adalah 0,000. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri sebelum dan sesudah
dilakukan foot and hand massage, sehingga dengan demikian H1 diterima yang
artinya foot and hand massage efektif terhadap penurunan nyeri post SC.
Massage merupakan salah satu terapi keperawatan yang dapat diberikan dalam
sebesar 1,49 antara skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan foot and hand
massage. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Paryono &
Prihati (2017) yang menyebutkan bahwa massage atau pijat dapat pijat refleksi
dapat mengurangi nyeri haid (Dismenore) pada wanita di Panti Yatim Putri Daerah
Klaten Tahun 2016. Hal tersebut terjadi karena dengan pijat refleksi dapat
merangsang titik refleks dan membawa keseimbangan dari delapan sistem tubuh
agar tubuh bekerja sama secara harmonis dan serempak dan dengan demikian
refleksi merangsang organ, saraf, kelenjar dan bagian lain dari tubuh terhubung ke
daerah refleks atau titik refleks pada kaki. Dengan merangsang daerah-daerah
tersebut dengan menggunakan teknik kompresi dan bentuk pijat dengan ibu jari,
jari-jari dan tangan, dapat membuat respon langsung di daerah tubuh yang terkait.
mampu dijadikan sebagai salah satu terobosan dalam mengurangi skala nyeri.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, Arifah, & Widiastuti
terhadap adaptasi nyeri persalinan fase aktif lama kala ii dan perdarahan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pemakaian teknik pijat punggung dapat
membantu menurunkan skala nyeri yaitu dengan memberikan efek rileks dan
dapat membantu mengurangi skala nyeri pasien. Selain itu, perasaan santai dan
serotonine. Padahal, serotonine adalah zat kimia yang bisa menghilangkan rasa
sakit. Dengan kata lain, relaksasi dan sentuhan bisa membantu menghilangkan
rasa sakit. Menurut peneliti, pemberian pijat merupakan suatu terapi keperawatan
yang dapat memberikan efek rileksasi sehingga, penurunan skala nyeri dapat
dilakukan oleh Satria (2018) dengan judul penelitian “pengaruh sebelum dan
rasa nyeri ibu berrsalin kala I fase aktif di klinik bidan Elviana tahun 2017”
kala I fase aktif. Counterpressure dapat mengatasi nyeri tajam dan memberikan
sensasi menyenangkan yang melawan rasa tidak nyaman pada saat kontraksi
tangan untuk memijat daerah lumbal selama kontraksi yang dapat membantu
mengurangi sensasi rasa sakit dan transmisi impuls nyeri ke otak. Menurut
nyeri pada pasien kanker payudara. Hal tersebut terjadi karena Stimulasi kulit
menghambat nyeri Teknik dalam melakukan hand massage lebih ditekakan pada
tersebut terdapat titik meridian jantung yang melewati dada. Titik ini membantu
darah dan menutrisi sel, sehingga menimbulkan efek relaksasi. Sehingga menurut
peneliti dengan dilakukan hand massage tubuh akan melepaskan hormon endorfin
yang dapat menimbulkan efek relaksasi sehingga skala nyeri dapat menurun.
Penelitian lain yang terkait yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto,
Hadisaputro, & Supriyadi (2015) dengan judul “ Efektifitas Foot and Hand
Massage terhadap Respon Fisiologis dan Intensitas Nyeri pada Pasien Infark
Miokard Akut” menyebutkan bahwa setelah dilakukan foot and hand massage
sebanyak 4 kali 20 menit selama 2 hari skala nyeri dapat berkurang menjadi skala
nyeri ringan. Hal tersebut terjadi karena massage mempengaruhi aktifitas syaraf
2. Sampel
Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 31 orang. Adapun
Nyeri Post SC di Ruang Dahlia RSD dr. Soebandi Jember bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh Efektifitas Foot and Hand Massage terhadap
Nyeri Post SC
Dalam implikasi terhadap pelayanan kesehatan, perlu adanya
farmakologis yang dapat menurunkan skala nyeri. Selain itu karena terapi ini
adalah terapi non farmakologis, terapi ini akan meminimalisir efek samping
yang sering ditemukan pada terapi farmakologis dalam mengatasi nyeri post
SC, mengingat nyeri post SC merupakan nyeri yang akan terus berlanjut dan
terjadi, jika dilakukan dalam jangka panjang, oleh karena itu pemeberian
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, P. N., Astuti, P., & Santy, W. H. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Hand
Massage Terhadap Nyeri pada Pasien Kanker Payudara di Yayasan Kanker
Indonesia Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2), 221–226.
Hariyanto, A., Hadisaputro, S., & Supriyadi. (2015). Efektifitas Foot Hand
Massage terhadap Respon Fisiologis dan Intensitas Nyeri pada Pasien Infark
Miokard Akut: Studi di Ruang ICCU RSUD dr. Iskak Tulungagung. Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK), II(3), 113–122.
Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy, M. F. (2014). Complementary & Alternative
Therapies in Nursing (8th ed.). New York: Springer Publishing Company.
Paryono, & Prihati, D. R. (2017). Pengaruh Pijat Refleksi terhadap Penurunan
Nyeri Haid pada Wanita di Panti Yatim Putri Daerah Klaten Tahun 2016.
Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 6(2), 159–167.
Rahmawati, W. R., Arifah, S., & Widiastuti, A. (2013). Pengaruh Pijat Punggung
terhadap Adaptasi Nyeri Persalinan Fase Aktif Lama Kala II dan Perdarahan
Persalinan pada Primigravida. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(5),
2014–2209.
Satria, M. (2018). Pengaruh Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pijat Punggung
Teknik Counterpressure terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Ibu Bersalin Kala
I Fase Aktif di Klinik Bidan Elviana Tahun 2017. Menara Ilmu, XII(5), 85–
92.