Anda di halaman 1dari 10

Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi

Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap


Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

EFEKTIFITAS MANAGEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI


KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE PUNGGUNG
TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI SENDI PADA
LANSIA DI PANTI WREDA PANGESTI LAWANG

Iwan Muliawan1), Tanto Hariyanto2), Ragil Catur Adi W.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: jurnalpsik.unitri@gmail.com

ABSTRAK

WHO mendata penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi. Dalam
menangani nyeri sendi pada lanjut usia, perlu diberikan penanganan yang tepat baik secara
farmakologi maupun non farmakologi. Non farmakologi bisa dilakukan dengan massage
punggung dan kompres hangat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas
managemen nyeri non farmakologi kompres hangat dan massage punggung terhadap
penurunan skala nyeri sendi pada lansia di Panti Wreda Pangesti Lawang Kabupaten
Malang.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dan desain penelitian yang digunakan adalah
exsperimen dengan pendekatan two group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua lansia di Panti Wreda Pangesti Lawang Kabupaten Malang sebanyak 64
orang, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 30 orang.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi pretest dan posttest. Metode
analisa data yang digunakan yaitu T-Test (paired T-Test), dan Independent Samples T-
Test.Hasil penelitian menunjukkan ada efektifitas managemen nyeri non farmakologi dan
terapi kompres hangat dan terapi massage punggung terhadap penurunan skala nyeri sendi
pada lansia di Panti Wreda Pangesti Lawang, hal ini dibuktikan dengan nilai Sig α ≤ 0,05
dan nilai thitung ≥ ttabel, selain itu ditemukan terapi massage punggung lebih dominan efektif
dengan nilai signifikasi (0,000) terhadap penurunan skala nyeri jika dibandingkan dengan
terapi kompres hangat yang nilai signifikasinya (0,002). Oleh karena itu manajemen terapi
kompres hangat dan massage punggung efektif terhadap penurunan skala nyeri sendi pada
lansia di Panti Wreda Pangesti Lawang.

Kata Kunci : Kompres Hangat, Massage Punggung, Nyeri.

653
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

THE EFFECTIVENESS OF PAIN MANAGEMENT OF NON PHARMACOLOGY


WARM COMPRESSAND BACK MASSAGE THERAPY TO A DECREASE OF THE
JOINT PAIN SCALE TO ELDERLY AT NURSING HOME OF WREDA PANGESTI
LAWANG

ABSTRACT

WHO records the patients of joint disorder in Indonesia reaches 81% of the population. In
dealing with joint pain of the elderly, they should be given the right treatment, both
pharmacological and nonpharmacological. Non-pharmacology could be done through
back massage and warm compresses. This study aimed to find the effectiveness of pain
management non-pharmacology warm compress and back massage to a decrease in the
joint pain to Elderly in Nursing Home of Wreda Pangesti Lawang Malang District.
Quantitative method was used in this research, and the design used was experimental
research with the two-group pretest-posttest approach. The population were all elderly at
Nursing House of Wreda Pangesti Lawang Malang District East Java that about 64 people
and sampling techniques used was purposive sampling as many as 30 people. Data
collection method that used was pretest and posttest observation. T-Test (Paired T-Test)
and Independent Samples T-Test were used to analyze the data. The result showed there
was an effectiveness of pain management of non-pharmacology and warm compress and
back massage therapy to the scale decrease of joint pain to elderly at Nursing House in
Wreda Pangesti Lawang. This was proven by the value of Sig α ≤ 0,05 and value of tcount ≥
ttable. Besides,it was found that back massage therapy was more effective with the value of
significance was (0.000) to a decrease of pain scale than warm compress therapy which
showed the significance in value was (0.002). Hence, pain management non
pharmacology warm compress and back massage was effective to decrease joint pain in
elderly at Nursing Home of Wreda Pangesti Lawang.

Keyword: Warm Compress, Back Massage, Pain.

PENDAHULUAN langsung mengkonsumsi obat-obatan


pereda nyeri yang dijual bebas. Angka ini
WHO mendata penderita gangguan menempatkan Indonesia sebagai negara
sendi di Indonesia mencapai 81% dari yang paling tinggi menderita gangguan
populasi, hanya 24% yang pergi ke sendi jika dibandingkan dengan negara di
dokter, sedangkan 71% nya cenderung Asia lainnya seperti Hongkong, Malaysia,

654
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

Singapura dan Taiwan. Prevalensi dan mengganggu kerja beberapa organ


penyakit sendi di Indonesia cukup tinggi, pada tubuh lanjut usia (Brashers, 2007).
sebesar 24,7%. Pada usia 45-54 Adapun managemen nyeri non
prevalensinya sebesar 37,2%, usia 55-64 farmakologi bisa dilakukan dengan
sebesar 45%, usia 65-74 sebesar 51,9% massage punggung dan kompres hangat.
dan usia lebih dari 75 sebesar 54,8% Pijatan dan tekanan yang kuat selain
(RISKESDAS, 2013). memberikan block pada tranmisi nyeri,
Nyeri sendi merupakan keluhan juga dapat mengaktifkan endhorpine atau
yang sering dialami pada lansia.Akibat senyawa penawar alamiah dalam sistem
dari keadaan ini dapat mengancam jiwa kontrol desenden dan membuat relaksasi
penderitanya atau menimbulkan otot sehingga nyeri pun berkurang
gangguan kenyamanan, keterbatasan yang (Maryunani, 2010). Kompres hangat
tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas berfungsi melebarkan pembuluh darah,
hidup sehari-hari.Selain itu dapat menstimulasi sirkulasi darah, dan
menimbulkan kegagalan organ dan mengurangi kekakuan.Kompres hangat
kematian atau mengakibatkan masalah juga berfungsi menghilangkan sensasi
seperti rasa nyeri (Yatim, 2006). rasa sakit (Kozier & Erb, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian Rachmawati Berdasarkan studi pendahuluan
et al., (2006) menyebutkan bahwa dari yang dilakukan peneliti pada tanggal 25
225 lansia diperoleh prevalensi nyeri Agustus 2016 di Panti Wreda Pangesti
sebanyak 180 (80%) lansia, sebagian Lawang dilaporkan jumlah lansia yang
besar (70%) pada wanita dan lama awitan tinggal sebanyak 64 orang yang terdiri
terbanyak diderita dalam < 2 minggu dari 25 orang pria dan 39 orang wanita
(36,1%). Lokasi nyeri terbanyak dan diantaranya sekitar 52 orang yang
ditemukan di sendi lutut (41%), nyeri menderita nyeri sendi.
bersifat hilang timbul (63%) dan nyeri Berdasarkan uraian maka peneliti
akan bertambah bila subjek berjalan tertarik untuk mengidentifikasi sejauh
(28%). mana efektifitas managemen nyeri non
Dalam menangani nyeri sendi pada farmakologi terapi kompres hangat dan
lanjut usia, perlu diberikan penanganan terapi massagepunggung terhadap
yang tepat baik secara farmakologi penurunan skala nyeri sendi pada lansia
maupun non farmakologi. Penanganan di Panti Wreda Pangesti Lawang.
farmakologi akan diberikan obat anti Tujuan penelitian ini adalah untuk
inflamasi non steroid (NSAID) dalam mengidentifikasi skala nyeri sebelum dan
menghalangi proses produksi mediator sesudah terapi kompres hangat dan
peradangan (Arya & Jain, 2013). massage punggung dan mengetahui
Pemberian terapi farmakologi terus- efektifitas managemen nyeri non
menerus menyebabkan ketergantungan farmakologi kompres hangat dan

655
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

massagepunggung terhadap penurunan Tabel 1. Kategori Nyeri SebelumTerapi


skala nyeri sendi pada lansia di Panti Kompres Hangatdan Massage
Wreda Pangesti Lawang Kabupaten Punggung
Malang. Kategori Nyeri
f (%)
Sebelum Terapi
Kategori Nyeri
Sebelum terapi
METODE PENELITIAN Kompres Hangat
Tidak nyeri - 0
Jenis penelitian ini adalah Nyeri ringan 3 20
Nyeri sedang 12 80
kuantitatif, dan desain penelitian yang
Nyeri Berat - 0
digunakan adalah exsperimen dengan Nyeri sangat berat - 0
pendekatan two group pretest-posttest. Total 15 100
Populasi dalam penelitian ini adalah Kategori Nyeri
semua lansia di Panti Wreda Sebelum terapi
Massage Punggung
PangestiLawang Kabupaten Malang Jawa Tidak nyeri - 0
Timur sebanyak 64 orang dan teknik Nyeri ringan - 0
sampling yang digunakan adalah Nyeri sedang 15 100
purposive sampling sebanyak 30 orang. Nyeri Berat - 0
Nyeri sangat berat - 0
Metode pengumpulan data yang Total 15 100
digunakan adalah observasi pretest dan
posttest. Metode analisa data yang di Tabel 2. Kategori Nyeri Sesudah Terapi
gunakan yaitu T-Test (paired T-Test) dan Kompres Hangat dan Massage
Indepndent Sample T-Test. Punggung
Kategori Nyeri Sesudah
f (%)
Terapi
HASIL DAN PEMBAHASAN Kategori Nyeri Sesudah
Terapi Kompres Hangat
Tidak nyeri - 0
Berdasarkan tabel 1, dapat Nyeri ringan 6 40,0
diketahui bahwa sebelum diberi Nyeri sedang 9 60,0
perlakuan terapi kompres hangat, hampir Nyeri Berat - 0
Nyeri sangat berat - 0
seluruh responden mengalami nyeri
Total 15 100
sedang yaitu sebanyak 12 orang (80%), Kategori Nyeri Sesudah
sedangkan responden yang mengalami Massage Punggung
nyeri ringan sebanyak 3 orang (80%), dan Tidak nyeri - 0
kategori nyeri sebelum diberi perlakuan Nyeri ringan 10 66,67
Nyeri sedang 5 33,33
terapi massage punggungdapat diketahui Nyeri Berat - 0
seluruhresponden mengalami nyeri Nyeri sangat berat - 0
sedang yaitu sebanyak 15 orang (100%). Total 15 100

656
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

Berdasarkan Tabel 2, dapat penurunan skala nyeri sendi pada lansia


diketahui bahwa sesudah diberi perlakuan di Panti Wreda Pangesti Lawang.
terapi kompres hangat, sebagian besar
responden mengalami nyeri sedang yaitu Tabel 4. Uji Perbandingan Independent
sebanyak 9 orang (60,0%) dan sebanyak 6 sample T-Test
orang responden mengalami nyeri ringan Variabel N α Standar
(60,0%), dan sesudah diberi perlakuan Error
terapi massage punggung, sebagian besar Sebelum massage 15 0,000 0,43278
punggung
responden mengalami nyeri ringan yaitu Sesudah massage 0,000 0,43278
sebanyak 10 orang (66,67%). punggung
Sebelum kompres 15 0,002 0,24169
hangat
Tabel 3. Uji Paired T-Test
Sesudah kompres 0,002 0,24169
Variabel N thitung Sig. hangat
Sebelum kompres
hangat
15 11,000 0,000 Terapi massage punggung lebih
Sesudah kompres
hangat efektif daripada terapi kompres hangat
Sebelum massage terhadap penurunan skala nyeri sendi
punggung
15 9,934 0,000 pada lansia ini dibuktikan lewat uji
Sesudah massage
punggung perbandingan independent samples test
antara massage punggung dan kompres
Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan hangat pada tabel 4. Skala nyeri
bahwa hasil uji paired t-testefektifitas dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,000 (α ≤
managemen nyeri non farmakologi terapi 0,05) pada massage punggung, dan nilai
kompres hangat dan terapimassage Sig. = 0,002 (α ≤ 0,05) pada kompres
punggung terhadap penurunan skala nyeri hangat, dari hasil uji perbandingan ini
sendi pada lansia di Panti Wreda diketahui bahwa nilai signifikasi terapi
Pangesti Lawang, pada kompres hangat massage punggung lebih kecil dari nilai
dengan nilai Sig. = 0,000 (α ≤ 0,05) dan signifikasi terapi kompres hangat maka
nilai thitung lebih besar dari ttabel (11,000 ≥ dapat ditarik kesimpulan terapi massage
1,753),sedangkan padamassage punggung punggung lebih dominan efektif
didapatkan nilai Sig. = 0,000 (α ≤ 0,05) menurunkan skala nyeri pada lansia jika
dan nilai thitung lebih besar dari ttabel (9,934 dibandingkan terapi kompres hangat.
≥ 1,753). Berdasarkan hasil uji paired t- Berdasarkan tabel 5, diketahui
testini dapat diambil kesimpulan H0 bahwa mean skala nyeri pada kelompok
ditolak dan H1 diterima artinya perlakuan kompres hangat, sebelum
adaefektifitas managemen nyeri non dilakukan terapi kompres hangat adalah
farmakologi terapi kompres hangat dan 4,86 dan sesudah terapi kompres hangat
terapi massage punggung terhadap mean skala nyeri menjadi 3,4 artinya

657
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

terjadi penurunan mean skala nyeri mengartikan negatif terhadap nyeri.


dengan nilai angka 1,46, sedangkan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk mean skala nyeri pada kelompok perempuan lebih berisiko mengalami
perlakuan massagepunggung, sebelum nyeri karena pada perempuan lebih
perlakuan terapi massage punggung beresiko osteoporosis yang dapat
adalah 5,33 dan sesudah perlakuan terapi mempengaruhi nyeri pada tulang/sendi
massage punggung mean skala nyeri karena pada wanita menopouse akan
menjadi 3,06 artinya terjadi penurunan terjadi defesiensi hormon.
mean skala nyeri dengan nilai angka 2,27. Hasil penelitian dalam data umum
berupa umur, diketahui bahwa sebagian
Tabel 5. Uji Perbandingan Independent besar responden berusia antara 60 – 74
Samples T-Test tahun (lansia) yaitu sebanyak 16 orang
Group Statistics (53,33%). Usia adalah variabel penting
Kelompok N Mean yang mempengaruhi nyeri terutama pada
Sebelum 15 4.8667
Kompres anak, remaja dan orang dewasa (Potter
Sesudah 15 3.4000
Sebelum 15 5.3333 dan Perry, 2006). Perbedaan
Massage
Sesudah 15 3.0667 perkembangan yang ditemukan antara
kelompok umur ini dapat mempengaruhi
Karakteristik Kategori Nyeri Sebelum bagaimana anak remaja dan orang dewasa
Terapi bereaksi terhadap nyeri.Anak-anak lebih
Hasil penelitian berdasarkan jenis kesulitan untuk memahami nyeri
kelamin, diketahui bahwa setengah sedangkan orang dewasa kadang
responden kelamin perempuan yaitu melaporkan nyeri jika sudah patologis
sebanyak 15 orang (50%) dan setengah dan mengalami kerusakan fungsi
responden berjenis kelamin laki-laki (Tamsuri, 2007). Pada orang dewasa
sebanyak 15 laki-laki (50%). Hidayat kadang melaporkan nyeri jika sudah
(2006) menyatakan nyeri bagi seseorang patologis dan mengalami kerusakan
memiliki banyak perbedaan dan hampir fungsi (Tamsuri, 2007). Dengan demikian
sebagian mengartikan nyeri merupakan dapat dikatakan bahwa usia seseorang
hal yang negatif, seperti membahayakan, berdampak pada penurunan fungsional
merusak dan lain-lain.Keadaan ini lebih anggota tubuh, sehingga dapat
sering dipengaruhi oleh jenis kelamin. mempengaruhi tingkat nyeri pada
Menurut Burnet al., (1989) yang dikutip tulang/sendi.
dalam Potter dan Perry (2006) bahwa Berdasarkan data observasi
kebutuhan narkotik post operative pada ditemukan bahwa rasa nyeri dialami yaitu
wanita lebih banyak dibandingkan dengan pada saat bangun tidur di pagi hari dan
pria. Ini menunjukkan bahwa individu disusul dengan nyeri pada saat hendak
berjenis kelamin perempuan lebih melakukan gerakan/aktivitas fisik dan

658
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

berjalan.Sebagian besar responden dapat didukung dengan pendapat Barbara


menyatakan bahwa nyeri yang dialami (2003) yang mengatakan bahwa kompres
rasanya seperti ditekan, kram, ditusuk- hangat mempengaruhi tubuh dengan
tusuk dan diremas-remas.Bagian tubuh vasodilatasi pembuluh darah, memberi
yang mengalami nyeri yaitu punggung, nutrisi dan oksigen pada sel,
lutut, siku dan kaku.Frekwensi nyeri yang meningkatkan suplai darah, dan
dialami oleh sebagian besar responden mempercepat penyembuhan. Tairas
adalah terjadi setiap hari. (2000) mengungkapkan massage
Untuk meminimalisir frekwensi bertujuan untuk memperlancar kembali
nyeri ini diharapkan tenaga kesehatan aliran darah, yakni dengan genjotan-
sering-sering memberikan KIE kepada genjotan atau pijatan-pijatan kembali
lansia terkait dengan pola makan dan aliran darah pada titik-titik sentra refleks.
aktifitas.Mengingat degenerasi multi Kompres hangat menimbulkan efek
sistem khususnya pendengaran, vasodilatasi pembuluh darah sehingga
pemahaman dan memori ingatan kata- meningkatkan aliran darah.Peningkatan
kata yang disampaikan mesti singkat aliran darah dapat menyingkirkan produk
padat dan mudah dipahami oleh produk inflamasi seperti bardikinin,
lansia.KIE juga diberikan kepada histamin, dan prostaglandin yang
keluarga lansia mengingat keluarga menimbulkan nyeri lokal.Selain itu
adalah orang terdekat lansia dan berperan kompres hangat dapat merangsang serat
sebagai mitra tenaga kesehatan.Tujuan saraf yang menutup gerbang sehingga
KIE yang diberikan kepada keluarga agar transmisi impuls nyeri ke medula spinalis
keluarga mengingatkan dan mengontrol dan otak dapat dihambat (Price & Wilson
pola makan dan aktivitas lansia agar 2006).
frekensi nyeri lansia dapat diminimalisir. Berdasarkan hasil wawancara
peneliti dengan responden di tempat
Karakteristik Kategori Nyeri Sesudah penelitian, ditemukan sebagian besar
Terapi responden mengatakan belum pernah
Berdasarkan Tabel 2, dapat mendapatkan intervensi berupa kompres
diketahui bahwa sesudah diberi perlakuan hangat atau massage punggung untuk
terapi kompres hangat, sebagian besar mengatasi nyeri sendi. Responden
responden mengalami nyeri sedang yaitu mengatakan jika dirasakan nyeri sendi
sebanyak 9 orang (60,0%) dan sebanyak 6 maka akan dilaporkan kepada perawat
orang responden mengalami nyeri ringan jaga dan diberi obat-obatan. Kurangnya
(60,0%), dan sesudah diberi perlakuan pengetahuan tentang managemen nyeri
terapi massage punggung, sebagian besar secara non farmakologis khususnya
responden mengalami nyeri ringan yaitu kompres hangat danmassage punggung,
sebanyak 10 orang (66,67%). Hal ini menyebabkan responden mesti menerima

659
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

intervensi tanpa memikirkan efek massage punggung dominan lebih efektif


samping obat-obat farmakologis ini, dalam menurunkan skala nyeri sendi pada
Managemen nyeri farmakologis lansia jika dibandingkan dengan terapi
dapat diberikan pada skala nyeri berat dan kompres hangat.
sebelum penentuan obat yang diberikan Massage dapat meningkatkan
perlu dipertimbangkan kondisi organ pembentukan endorphin dan enkefalin
tubuh serta farmakologi dari obat yang dalam sistem control desenden dan
akan diberikankan. Pada usia lanjut membuat relaksasi otot. Opiate endogen
banyak hal-hal yang lainnya yang perlu ini dapat dirangsang pengeluarannya oleh
dipertimbangkan dalam pemilihan obat, stimulasi kulit melalui pijatan. Opiate
karena pada golongan lansia berbagai reseptor ini berada pada ujung saraf
perubahan fisiologik padaorgan dan sensori perifer. Dengan pijatan dan
sistem tubuh akan mempengaruhi tekanan yang kuat selain memberikan
tanggapan tubuh terhadap obat. block pada tranmisi nyeri, juga dapat
Harapan peneliti agar tenaga mengaktifkan endhorpine atau senyawa
kesehatan melakukan pengkajian secara penawar alamiah dalam sistem kontrol
komprehensif apabila terjadi nyeri pada desenden dan membuat relaksasi otot
lansia.Managemen nyeri secara non sehingga nyeri pun berkurang
farmakologis khususnya kompres hangat (Maryunani, 2010).
dan massage punggung dapat dilakukan Dalam pelaksanaan terapi massage
apabila ambang nyeri lansia antara nyeri punggung peneliti melakukan massage
ringan sampai nyeri sedang, dan dalam punggung pada lokasi lumbosacral
melakukan intervensi kompres hangat dengan menggunakan minyak gosok yang
maupun massage punggung tenaga mengandung metil salisilat dan nugmeg
kesehatan mesti benar-benar oil 10 menit. Metil salisilat ini memiliki
memperhatikan indikasi dan kontra efek penghangat dan menyebabkan
indikasi dari terapi. vasodilatasi sehingga mempercepat
proses ekskresi mediator nyeri, selain itu
Efektifitas Terapi Kompres Hangat metil salisilat juga dapat mengeblok
dan Massage Punggung Terhadap pembentukan prostaglandin dengan jalan
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada menginhibisi enzim COX pada daerah
Lansia yang terluka dengan demikian
Nilai angka penurunan mean skala mengurangi pembentukan mediator nyeri.
nyeri pada kelompok perlakuan massage Nutmeg oil atau disebut minyak pala ini
punggung lebih besar jika dibandingkan mempunyai efek psikotropika yang
dengan nilai angka penurunan mean skala bekerja disusunan saraf pusat untuk
nyeri pada kelompok perlakuan kompres meredakan nyeri (Maryunani, 2010).
hangat, ini menunjukan bahwa terapi

660
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

Berdasarkan keterangan-keterangan yaitu sebanyak 12 orang (80%), dan


ini, terapi massagepunggung lebih efektif sebelum dilakukannya massage
dari terapi kompres hangat dalam punggung seluruh responden
menurunkan skala nyeri sendi lansia mengalami nyeri sedang yaitu
adalah karna massage punggung dengan sebanyak 15 orang (100%).
minyak gosok yang mengandung metil 2) Skala nyeri pada lansia sesudah
salisilat dan nugmeg oil dapat meredakan terapi kompres hangat sebagian besar
nyeri lewat efek hangat, efek pijatan, dan responden mengalami nyeri sedang
psikotropika ,dimana proses nyeri bekerja yaitu sebanyak 9 orang (60%), dan
secara lokal maupun sentral , dengan kata sesudah dilakukannya massage
lain massage punggung dengan minyak punggung sebagian besar responden
gosok yang mengandung metil salisilat mengalami nyeri ringan yaitu
dan nugmeg oil ini mengaktivasi system sebanyak 10 orang (66,67%).
analgesia yang terletak pada system saraf 3) Ada efektifitas managemen nyeri
ferifer (peripheral nervous system), dan non farmakologi antara terapi
system saraf pusat (central nervous kompres hangat dan terapimassage
system) (Maryunani, 2010). punggung terhadap penurunan skala
Terdapat banyak lansia yang nyeri sendi pada lansia di Panti
mengalami nyeri sendi di Panti wreda Wreda Pangesti Lawang, hal ini
Pangesti harapan peneliti tenaga perawat dibuktikan dengan nilai Sig α ≤ 0,05
sering-sering mengkaji nyeri sendi lansia dan nilai thitung ≥ ttabel, selain itu
dengan pengkajian yang komprehensif ditemukan terapi massagepunggung
dan bila keadaan memungkinkan dan lebih dominan efektif dengan nilai
tidak ada kontra indikasi, perawat bisa signifikasi (0.000) terhadap
melakukan terapi massage punggung penurunan skala nyeri jika
dengan menggunakan minyak gosok yang dibandingkan dengan terapi kompres
mengandung metil salisilat dan nugmeg hangat yang nilai signifikasinya
oil di lokasi lumbosacral ini, dan harapan (0.002).
nye terapi ini bisa menjadi terapi non
farmakologi pilihan utama jika lansia
mengalami nyeri. SARAN

Hasil penelitian ini selanjutnya bisa


KESIMPULAN digunakan dengan spesifikasi penelitian
kepada dosis penggunaan metil salisilat
1) Skala nyeri pada lansia sebelum yang diformulasikan dengan nutmeg oil
terapi kompres hampir seluruh dalam intervensi massage punggung.
responden mengalami nyeri sedang

661
Nursing News Efektifitas Managemen Nyeri Non Farmakologi
Volume 2, Nomor 3, 2017 Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti
Wreda Pangesti Lawang

DAFTAR PUSTAKA Price, A. S., &Wilson M. L.,


2006.Patofisiologi Konsep Klinis
Agus, M. W. 2013. Statistika Terapan. Proses-Proses Penyakit. Alih
Konsep dan Aplikasi dalam Bahasa: dr. Brahm U. Penerbit.
Penelitian Bidang Pendidikan, Jakarta: EGC.
Psikologi dan Ilmu Sosial Lainnya. Rachmawati.2006. Nyerimusculoskeletal
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. danhubungannya dengan
Arya, R. K & Jain, V. 2013. kemampuan fungsional fisik pada
Osteoarthritis of the Knee Joint. lanjut usia, Jurnal Universa
Journal Indian Academy of Clinical Medicina,Vol.25, No.4
Medicine. Vol 14. No 2. Page 154- Santoso, S. 2014. Panduan Lengkap
162. Menguasai Statistik. Jakarta : Alex
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Media Komputindo.
Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Tamsuri,A.2007. Konsep &
Jakarta: Balitbang Kemenkes RI. Penatalaksanaan nyeri. Jakarta:
Berman, Snyder, Kozier, Erb, 2009. Buku EGC
Ajar Keperawatan Klinis Kozier & Tarumetor, T. 2000. Refleksologi
Erb. Edisi 5. Jakarta: EGC. penyembuhan penyakit dengan pijat
Brashers, V. L. 2007. Aplikasi Klinis pembuluh darah dan pusat saraf.
Patofisiologi : pemeriksaan dan Jakarta: Rineka Cipta.
manajemen ; alih bahasa H.Y Yatim, F. 2006. Penyakit Tulang dan
Kuncara ; editor edisi bahasa persendihan (Arthritis atau
Indonesia, Devi Yulianti, Edisi 2. Arthragia). Jakarta: Pustaka
Jakarta : EGC. Popular Obor.
Hegner, B. J.2003. Asisten Keperawatan
Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. 2006. Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Maryunani, A.2010. Nyeri dalam
persalinan “teknik dan cara
penanganannya”. Jakarta: Trans
Info Media.
Potter & Perry . 2006. Fundamental
Keperawatan. Vol: 2. Jakarta :
EGC.

662

Anda mungkin juga menyukai