Anda di halaman 1dari 5

Journal of Midwifery Information (JoMI) Volume 2 No 1 Bulan September Tahun 2021

Journal of Midwifery Information (JoMI)


Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kota Tasikmalaya
ISSN: 2747-0148 (Printed); 2747-0822 (Online)
Journal Homepage: http://https://jurnal.ibikotatasikmalaya.or.id/index.php/jomi

Efektifitas Penurunan Rasa Nyeri Persalinan Kala 1 Dengan


Massage Counterpressure
Silvia Natasa*1, Lina Marlina2, Wiwi Winarsih3
1,2,3 Universitas
Bhakti Kencana Tasikmalaya
*Corresponding author: silvianatasa18@gmail.com

Info Artikel
Abstract
Keywords: In Indonesia 21% of mothers said their labor was the most painful delivery they
Counterpressure, Labor, hed ever experienced, the incidence of labor pain at PKM Karanganyar was also
Labor pain. 60%, counterpressure is a powerful pressure massage performed on soft
tissues (muscles, tendons or ligaments) thet helps mothers reduce pain during
childbirth.Thenpurposenofithisinstudynwasttonseenifncounterpressure massage
could help reduce labornpaintinethe 1st stagenofnlabor. Thisnstudynusedtna
qualitetiv researchnmethod whit ancasenstudy reserch strategy, the subjeck used
was to the women giving birth whit a pain scale of 8 (severe pain). The care
given to Mrs. M with a painscale of 8, after doing counterpressure massage
therapy the painscale was reduced to 5 and in Mrs. I with an intial pain scale of
8 to 6 after counterpressure massage therapy. From the care given to Mrs. M
and Mrs. I there is adecrease in labor pain scale to moderate pain or scale 6 and
scale
5 after counterpressure massage therapy.
Kata kunci: Abstrak
Counterpressure, Di Indonesia 21% ibu mengatakan persalinan mereka merupakan persalinan
Persalinan, Nyeri yang paling menyakitkan yang pernah mereka alami, kejadian nyeri persalinan
persalinan di PKM Karang anyar juga 60%, counterpressure merupakan pijatan tekanan
yang ampuh dilakukan pada jaringan lunak (otot, tandon atau ligament) yang
membantu ibu mengurangi nyeri saati prosesi persalinan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat apakah massage counterpressure dapat membantu
penurunan nyeri persalinan kala 1. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan strategi penelitian case study reserch, subjek yang
digunakan 2 orang ibu bersalin dengan skala nyeri 8 (nyeri hebat). Asuhan yang
diberikan pada Ny. M dengan skala nyeri 8, setelah dilakukan terapi massage
counterpressure skala nyeri berkurang menjadi 5 dan pada Ny. I dengan skala
awal 8 menjadi 6 setelah dilakukan terapi massage counterpressure.

PENDAHULUAN
Menurut data persatuan Rumah Sakit seluruh Indonesia, 15% ibu di idonesia mengalami
komplikasi saat melahirkan dan 21% mengatakan persalinan mereka adalah persalinan yang
paling menyakitkan yang pernah mereka alami, 63% orang tidak mendapatkan informasi tentang
1
Journal of Midwifery Information (JoMI) Volume 2 No 1 Bulan September Tahun 2021

persiapan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan (Yuliasari et al.,
2015). Rasa nyeri pada persalinan merupakan menifestasi dari terjadinya kontraksi otot rahim.
Nyeri persalinan dapat digambarkan dan dipersepsikan oleh ibu saat proses persalinan. Tingkatan
nyeri tergantung dari sensasi keparahan nyeri itu sendiri (Widiastini, 2015).
Selama persalinan, kontraksi myometrium bisa terasa menyakitkan. Nyeri persalinan
merupakan proses yang tidak menyenangkan yang terjadi selama proses persalinan, rasa nyeri
merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami yaitu suatu peringatan tentang adanya
bahaya pada kehamilan, ketidaknyamanan menunjukkan bahwa wanita tersebut mengalami
kontraksi rahim, sementara banyak pendekatan baru dapat meminimalkan rasa sakit. Gangguan
pada kontraksi dapat memperpanjang kala persalinan. Nyeri juga dapat meningkatkan aktivitas
uterus yang tidak terkoordinasi, yang dapat memperpanjang persalinan dan membahayakan
kehidupan janin dan ibu (Mander, 2013r).
Upaya untuk mengurangi rasa nyeri dapat menggunakan cara farmakologis dan non
farmakologis. Metode farmakologis dengan cara memberikan obat anti nyeri (analgetik) pada ibu
hamil yang direkomendasikan oleh dokter tetapi beresiko memiliki efek samping bagi ibu maupun
janin dan metode nonfarmakologi tentu lebih aman dan mengacu kepada asuhan sayang ibu dan
tidak beresiko tinggi bagi ibu dan janinnya, metode non farmakologi dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan atau keluarga pasien yaitu salah satunya menggunakan massage counterpressure
dengan melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya di otot, tendon atau ligamentum,
tanpa menyebabkan gerakan atau posisi sendi untuk meredakan nyeri, sehingga menghasilkan
relaksasi atau memperbaiki situasi (Rosalina, 2017).
Counterpressure merupakan salah satu aplikasi teori gate-control, dengan menggunakan
teknik pijat dapat meredakan nyeri yaitu menghambat sinyal nyeri, membantu ibu mengurangi
rasa nyeri yang dirasakan selama persalinan,meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke
seluruh jaringan. Pijat tersebut akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorphin yang
berfungsi sebagai Pereda rasa sakit dan menciptakan perasaan nyaman, pijat secara lembut
membantu ibu mersa lebih segar, rileks, dan nyaman dalam persalinan (Pillitteri & Pillitteri,
2010).
melakukan penekanan pada pinggul secara ganda juga membantu meringankan nyeri
punggung. Untuk melakukan tehnik ini, ibu dapat berdiri sambil membungkuk di pinggang dan
untuk mendukung tubuh bagian atas ibu dapat bertumpu pada kursi atau tempat tidur, atau
berlutut dan merangkak. Pasangan atau pendamping persalinan dapat berdiri atau berlutut di
belakang ibu, dengan menempatkan tangan diatas bokong ibu (daerah yang banyak ototnya).
Menggunakan tangan penuh, kemudian menekan pinggul ibu secara bersama-sama yang
membuka jalan pada sendi kemaluan serta dapat dilakukan dalam posisi miring ke kiri.
Klasifikasi nyeri berdasarkan durasi (Andarmoyo & Suharti,2013).
a. Nyeri ringan
Nyeri yang timbul dengan intensitas yang ringan, nyeri ini biasanya klien secara objektif
dapat berkomunikasi dengan baik.
b. Nyeri sedang
Nyeri yang timbul dengan intensitas yang sedang yang secara objektif terlihat pada desisan
pasien, menyeringai, dapat menunjukan lokasi nyeri, dapat memdeskripsikannya dan dapat
mengikuti perintah dengan baik.

2
Journal of Midwifery Information (JoMI) Volume 2 No 1 Bulan September Tahun 2021

c. Nyeri berat
Nyeri yang timbul dengan intensitas yang berat, pada nyeri ini secara objektif pasien tidak
dapat mengikuti perintah tetapi masih merespon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi
nyeri dan tidak dapat mendeskripsikannya.
d. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri yang konstan yang menetap selama periode waktu. Nyeri kronik
ini berlangsung lama, intensitas yang bervariasi, dan biasanya beralangsung >6 bulan.
Studi kasus yang dilakukan penulis di PKM Karanganyar Kota Tasikmalaya 2021 pada 2
orang. Pada ibu bersalin selalu mengalami kesakitan saat terjadi pembukaan serviks atau bisa
disebut saat persalinan kala 1. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang
teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm),
kala I persalinan terdiri atas dua fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase aktif dimulai dari
pembukaan 4 – 10 cm. Berdasarkan data rekam medis di PKM Karanganyar Tasikmalaya. Semua
ibu bersalin mengalami skala nyeri yang berbeda, (60%) mengalami skala nyeri hebat.
Sehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus tersebut dengan judul “Efektifitas
penurunan rasa nyeri persalinan kala 1 dengan metode Massage Counterpressure, di PKM
Karanganyar Tasikmalaya Tahun 2021”.

METODE
Metode yang di gunakan pada studi kasus ini adalah metode kualitatif, dengan strategi
penelitia case study reserch, yang terdiri dari 2 orang ibu bersalina dengan nyeri persalinan berat.
Pada penelitian ini menggunakan pengukuran dengan lembar skala numerik dan penerapan
asuhan kebidanan SOAP

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil pengukuran skala nyeri.
Sebelum diberikan
Sesudah diberikan
Inisial diberikan massage
massage counterpressure
counterpressure
Ny. M Skala 8 Skala 5
Ny. I Skala 8 Skala 6

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa terdapat penurunan nyeri dari nilai skala nyeri 8
pada Ny. M menjadi 6 dan pada Ny. I dari skala nyeri 8 menjadi 5, artinya terjadi penurunan skala
nyeri setelah diberikan massage counterpressure dan ibu menjadi lebih rileks selama peroses
persalinan berlangsung, pada kasus Ny. M dan Ny. I sesuai dengan teori menurut (Piliateri 2010)
dimana counterpressure merupakan salah satu teori gate-control dengan menggunakan teknik
pemijatan untuk menghambat sinyal nyeri, Pijat bisa membuat pengeluaran hormone Endorfin dapat
bertindak sebagai penghilang rasa sakit dan menghasilkan rasa sejahtera dan rileks pada ibu
selama proses persalinan sehingga tidak terjadinya lama kala persalinan dan gawat janin.
Tenik counterpressure massage dilakukan dengan cara menekankan Lepaskan ketegangan otot
pada sumber area yang merasakan nyeri punggung bawah dan meredakannya rasa tidak nyaman

3
Journal of Midwifery Information (JoMI) Volume 2 No 1 Bulan September Tahun 2021

pada pinggang saat persalinan, memperlancar perdarahan, dan akhirnya menghasilkan relaksasi.
Teknik pijat tekanan punggung saat melahirkan akan membantu mengatasi kram otot,
mengurangi rasa sakit, mempercepat proses persalinan, meredakan ketegangan otot paha, dan
kemudian melebarkan tulang pelvis akibat relaksasi pada otot-otot disekitar pelvis memudahkan
bayi untuk turun ke jalan lahir dan membantu mengurangi nyeri pinggang saat melahirkan
(Yuliatun et al., 2013). Hal tersebut dapat terjadi karena kebenaran Teori gate control yang
mengatakan bahwa selama proses persalinan impuls nyeri berjalan dari uterus ke substansia
gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel transmisi memproyeksi pesan nyeri ke otak. Adanya
simulasi seperti menggosok-gosok, menekan dengan kuat atau memijat mengakibatkan pesan
yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat saraf kecil. Pesan yang
berlawanan ini menutup substansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak
mencatat pesan nyeri tersebut dan terjadi pembatasan intensitas nyeri (Melzack R, 2008 dalam
Suparni,2014).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pasongli dkk,(2014) yang berjudul Efektifitas
Counterpressure Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di
Rumah Sakit Advent Manad yaitu, nyeri persalinan sebelum dilakukan masase counterpressure
berada pada skala 9-10 (100%) dan setelah dilakukan masase counterpressure nyeri menurun
paling besar pada skala 3-6 sebanyak 18 responden (86,7%). Hasil uji Paired Samples T Test
didaptkan nilai signifikansi lebih kecil dari 5% (p=0,000<0,05) yang artinya counterpressure efektif
untuk menurunkan intensitas kala 1 fase aktif persalinan normal dirumah sakit advent manado.
Counterpressur serta penilaian melalui metode observasi lansung ke responden dan
penggunaan skala Penulaian Numerik, secara keseluruhan semua responden ratarata mengatakan
bahwa mereka merasa lebih rileks, tenang, nyaman dan nyeri persalinan yang dirasakannya
berkurang walaupun respon nyeri yang ditunjukkan berbeda-beda pada setiap responden.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif di PKM Karanganyar sebelum diberikan counterpressure mengalami nyeri hebat, Penurunan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di PKM Karaganyar sesudah diberikan counter pressure
mengalami nyeri sedang, massage Counterpressure dapat menurunkan nyeri persalinan kala I
fase aktif di PKM Karanganyar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya dan penulis berharap kepada tenaga kesehatan dapat memberikan
pelayanan pengurang rasa nyeri persalinan, sehingga ibu dalam proses persalinannya lebih
tenang, rileks dan tidak menimbulkan lamanya proses persalinan sehingga membahayakan janin
dan ibunya sendiri

DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo,S., & Suharti. (2013). Persalinan Tanpa Rasa Sakit : Konsep dan Aplikasi Manajemen Nyeri
persalinan. Yogyakarta: Ar-Ruzza Media.
Mulyadi, M. 2012. Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian. Jurnal Studi Komunikasi dan Media ,
16. 71-80.

4
Journal of Midwifery Information (JoMI) Volume 2 No 1 Bulan September Tahun 2021

Pillitteri, A., & Pillitteri, A. (2010). Maternal and child health nursing: childbearing & amp ; child
Realizing Families. New York: Lippincott Williams & Wilkins.
Pasongli, S., Maria, R., dan Ellen, P. 2014. Efektifitas Counterpressure Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Kala 1 Fase Aktif Persalinan Normal di Rumah Sakit Advent Manado. Jurnal
Ilmiah Bidan. 2 (2): 12-16
Rosalina (2017). Pengaruh massage effleurage terhadap pengaruh rasa nyerapada persalinan kala I
fase aktif the effect of effleurage effect on reduce possible throught labor at I of active
Phase.”Caring 1 (272) : 55-61
Sukarni, I., dan Margareth. 2016. Kehamilan, Persalinan dan Nifas Dilengkapi dengan Patologi.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Widiastuti, Luh Putu. 2015.Asuhan Kebidanan maternitas dan Bayi Baru Lahir:Buku Ajar. Bogor: In
Media.
Yuliatun, L. 2013, Penanganan Nyeri Persalinan Dengan Metode Nonfarmakologi. Bayu Medika
Publishing. Malang
Yuliasari, Dewi et al. 2015. “Hubungan Antara Nyeri Persalinan pada priode primipara aktif
pertama dengan tekanan counterpressure BPS HJ. Sulastri, Amd.Keb Pekalongan Lampung
Timur, Tahun 2013”. Februari 1(2015): 9-12.

Anda mungkin juga menyukai