Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROYEK INOVASI

KELOMPOK 4 STASE MATERNITAS

RUMAH SAKIT TK. II KARTIKA HUSADA

Disusun Oleh

Yanuaria Aunkon I4051231003


Mardatilla I4051231045
Alfa Naufal Barri Mubarok I4051231030
Felesia Reynita Hanny I4051231042
Zenita Indra Ramadhita I4051231049
Mela I4052231016
Irenne Agil Prima PDPA I4052231017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap ibu hamil berpotensi mengalami persalinan. Proses persalinan
menyebabkan terjadinya kontraksi dan pelebaran otot rahim dan mulut
rahim untuk membantu keluarnya bayi. Mayoritas ibu yang mengalami
persalinan mendapatkan rasa nyeri pada kala I fase aktif. Persalinan kala I
umumnya ditandai dengan rasa sakit dan nyeri yang hebat dikarenakan
kontraksi rahim untuk mengeluarkan konsepsi. Rasa sakit dan nyeri ini sulit
untuk dihindarkan dan dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis, fisik
ibu, proses persalinan, dan kondisi bayi (Kb et al., 2018).
Nyeri persalinan dapat memunculkan kecemasan pada ibu bersalin.
Nyeri dapat menggangu kenyamanan pada saat terjadinya kontraksi, serta
dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan menimbulkannya komplikasi
saat proses persalinan. Persalinan dengan Nyeri antara 85 – 90% persen dan
hanya 10 – 15% persen persalinan yang berlangsung tanpa rasa nyeri. Nyeri
persalinan yang tidak diatasi dengan manajemen nyeri yang benar akan
menimbulkan masalah lainnya. Salah satunya timbulnya kecemasan,
keletihan serta stress perasaan khawatiran. Akibat dari faktor stress ini dapat
terjadi ketegangan pada otot polos dan vasikontriksi pembuluh darah.
Kemudian kontraksi uterus akan menurun yang mengakibatkan persalinan
lama, mempengaruhi kesejahteraan janin sehingga dapat menyebabkan ibu
bersalin dengan tindakan Sectio Caesarea (Karuniawati, 2019).
Menurut World Health Organization (WHO) standar rata-rata Sectio
Caesarea di suatu Negara adalah 10 sampai dengan 15 % sedangkan di tahun
2015 sekitar 22,5 % proses persalinan didunia dilakukan dengan tindakan
Sectio Caesarea terutama di negara berkembang. Berdasarkan Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 tercatat bahwa
komplikasi persalinan terbanyak yaitu persalinan lama berjumlah 41%, dan
jumlah persalinan melalui bedah caesarea secara nasional berjumlah 17%
dari jumlah total persalinan (Paseno et al., 2019).
Salah satu metode non-farmakologi menurunkan nyeri persalinan
yaitu menggunakan massage counterpressure (stimulasi kulit) adalah
pijatan yang dilakukan dengan memberi tekanan yang terus-menerus pada
tulang sacrum pasien dengan pangkal atau kepalan salah telapak tangan.
Massage counterpressure dapat diberikan lurus dan lingkaran. Metode ini
dapat meredakan nyeri dengan menghambat sinyal nyeri, meningkatkan
aliran darah dan oksigenasi ke seluruh jaringan. Selama pijatan tersebut
dilakukan akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorphin yang
berperan sebegai pereda rasa sakit dan menciptakan perasaan nyaman.
Pijatan secara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks serta nyaman
selama persalinan (Paseno et al., 2019).
Tekanan kuat yang dihasilkan oleh massage counter-pressure dapat
mengaktifkan endorphin dari proses transmisi nyeri yang terhenti dan
mengurangi sensasi nyeri pada sinapsis sumsum tulang belakang dan sel-sel
otak (Farida & Sulistiyanti, 2019).
Mengelola dan mengendalikan nyeri persalinan merupakan bagian
penting dari pelayanan kebidanan dan merupakan tujuan penting dari
asuhan persalinan. Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam
memberikan informasi yang jelas, akurat, ringkas, dan berbasis bukti
kepada wanita usia subur tentang tindakan pereda nyeri non-farmakologis
yang efisien (Farida & Sulistiyanti, 2019).
Dari penjelasan tersebut kelompok ingin membahas lebih lanjut
terkait pengaruh massage counterpressure terhadap penurunan nyeri ibu
bersalin kala 1. Hal ini diperlukan intervensi kebidanan komplementer dan
pemberdayaan pengaruh massage counterpressure terhadap penurunan
nyeri ibu bersalin kala 1. Peran bidan sebagi edukator sangatlah penting
dalam mengedukai untuk memberikan informasi dengan jelas tentang
perawatan tersebut. Hal yang dilakukan oleh bidan lebih ke arah bagaimana
memberian persuasif massage counterpressure terhadap penurunan nyeri
ibu bersalin kala 1 agar ketidaktahuan ibu barsalin kala 1 tersebut menjadi
mau bahkan mampu keluarga melakukan massage counterpressure.
1.2.Tujuan Proyek Inovasi
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan dilakukan proyek inovasi ini adalah agar ibu bersalin kala
1 dapat mendapatkan sebuah informasi terkait terapi non
farmakologis berupa pijat massage counterpressure meredakan
nyeri dengan menghambat sinyal nyeri, menciptakan perasaan
nyaman. Pijatan secara lembut membantu ibu merasa lebih segar,
rileks serta nyaman selama persalinan.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Memberikan tambahan informasi tambahan terkait terapi non
farmakologi untuk memberikan perasan nyaman selama
persalinan
2. Memberikan sebuah pengobatan alternative pada ibu hamil
agar tidak terpaku terhadap pengobatan secara farmakologis
dengan obat-obatan.
BAB II

ANALISIS PEMBAHASAN

2.1 Analisis SWOT


Strengh Weakness Opurtunity Threat
1. Penggunaannya 1. Kurang efektif 1. Dapat 1. Dapat menyebabkan
sangat mudah digunakan pada mengaktifkan pecahnya pembuluh
diaplikasikan pasien yang tidak hormon darah dan kejang
2. Tidak memerlukan kooperatif endorphin dan apabila dilakukan
pelatihan atau 2. stimulasi kulit ini mengurangi saat demam
sertifikasi khusus tidak disarankan sensasi nyeri 2. Informasi keliru
bagi tenaga pada pasien dengan pada sinapsis yang didapatkan dari
kesehatan dalam luka pada area yang sumsum tulang orang lain mengenai
membimbing akan dipijat belakang dan sel- tindakan yang
3. Siapa saja yang 3. Tidak disarankan sel otak dilaksanakan
telah mendapatkan untuk dilakukan 2. Menjadi salah 3. Tidak adanya
bimbingan dapat dalam keadaan satu alternatif dampingan dari
melakukan demam nonfarmakologis keluarga atau orang
massage 3. Selain tenaga terdekat dari klien
counterpressure, kesehatan,
termasuk anggota keluarga pasien
keluarga dari ibu bisa
4. Tidak memerlukan melakukannya
biaya dalam
mengaplikasikan
terapi ini

2.2 Analisis Kepustakaan


Massage Counterpressure
1. Definisi
Massage Counterpressure merupakan pijatan yang dilakukan
dengan memberi tekanan yang terus-menerus pada tulang sacrum pasien
dengan pangkal atau kepalan salah telapak tangan (Karuniawati B., 2019)
dalam (Lestiawati et al., 2022).
Counter pressure merupakan teknik nonfarmakologis yang
dilakukan dengan cara memberikan tekanan dan pijatan pada bagian
sacrum. Pasien atau ibu hamil yang akan melakukan persalinan
diposisikan dalam kondisi duduk atau posisi tidur miring ke kiri. Tekanan
dan pijatan menggunakan kepalan tangan diterapkan pada bagian sacrum
ibu secara mantap dan teratur. Daerah punggung dan sacrum merupakan
wilayah yang berpotensi sebagai pusat nyeri selama persalinan. Dengan
demikian, teknik counter pressure dapat diterapkan untuk menurunkan
rasa nyeri pada persalinan kala 1 (Pratiwi et all, 2017) dalam (Setia Dwi
Rusmilia & Indrayani, 2022).
Counter pressure merupakan jenis pijatan yang menggunakan
kepalan tangan untuk terus memberikan tekanan pada tulang belakang
pasien selama proses kontraksi. Message counterpressure juga bisa
diberikan dengan gerakan lurus atau melingkar pada punggung bawah.
Teknik counter pressure dapat menghilang-kan nyeri pinggang saat
kontraksi saat bersalin (Danuatmaja, B.d.M, 2014) dalam (Tya Lestari &
Ari Andayani, 2021).

2. Manfaat Massage Counterpressure berdasarkan penelitian


sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Matilda Paseno, menunjukan bahwa
massage counterpressure efektif untuk menurunkan nyeri persalinan kala
I (Paseno et al., 2019).
Sedangkan penelitian Gall, di Australia ditemukan saat persalinan
ibu yang mengalami nyeri sangat tak tertahannya kemudian diberikannya
metode non-farmakologi massage counterpressure, yang dilakukan
dibagian sacrum bisa membantu menurunkan skala nyeri persalinan yang
dirasakan ibu pada kala I, memberikan rasa rileks serta mampu
mengurangi ketegangan karena dilepaskannya hormone endhoprin yang
mampu mengurangi nyeri (Silva Gallo et al., 2013).
Sesuai dengan Semra Akköz Çevik, di Turki metode non-
farmakologis dengan cara massage sangat efektif untuk menghilangkan
nyeri dan kecemasan pada ibu kala I saat persalinan (Akköz Çevik &
Karaduman, 2020).

3. Metode Massage Counterpressure dalam mengurnagu nyeri pada


ibu bersalin
Massage Counterpressure diberikan selama ±20-30 menit agar ibu
merasakan nyeri berkurang, dan ketegangan otot hilang, lalu ibu merasa
lebih nyaman saat persalinan dan untuk mendapatkan efek terapeutik dan
relaksasi maksimal dengan merelaksasi otot yang tegang sehingga dapat
membuka aliran darah yang sempit (Lestiawati et al., 2022).
Menurut teori (Danuatmaja B., 2004), menyebutkan ibu yang dipijat
selama 20 menit setiap jam selama persalinan tidak akan merasakan
sakit. Hal ini karena pijat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa
endorpin yang secara alami dapat meredakn rasa sakit, sehingga lebih
nyaman. Dianjurkan untuk melakukan pijatan pada saat melahirkan
karena rasa sakit cenderung meningkat ketika pijatan dihentikan. Ini
terjadi karena sistem saraf terbiasa dengan rangsangan dan organ indera
tidak lagi merespons rasa nyeri.
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN

3.1 Rencana Kegiatan

Kegiatan Kegiatan Media Evaluasi


Tahap Metode
penyuluhan klien dan alat waktu
Pendahuluan 1. Perkenalan Mendengar Bertanya leaflet 5 menit
2. Penjelasan Ceramah
singkat
cakupan
materi

Penyajian Menjelaskan : Mendengar Bertanya leaflet 10 menit


1. konsep terapi Mempraktekan
relaksasi musik relaksasi musik,
2. konsep aroma aromaterapi
terapi Ceramah dan
diskusi
Penutup 1. Memberi Umpan Diskusi Leaflet 5 menit
kesempatan balik
kepada peserta
penyuluhan
untuk bertanya
2. Bertanya
kepada peserta
penyuluhan
bagaimana
perasaannya
setelah
mengikuti
penyuluhan
3.Menyimpulkan
materi
penyuluhan
4. Menutup
pertemuan dan
memberi salam
5.Membagikan
Leafleat

3.2 Sasaran
Pasien Inpartu

3.3 Metode (Jenis Kegiatan)


Ceramah, Diskusi, Dan Praktek

3.4 Media
Slide Presentasi Dan Leaflet

3.5 Waktu Pelaksanaan


Jumat, 24 November 2023

3.6 Tempat
Ruang VK (Cempaka)

3.7 Susunan Panitia


Pelindung dan penasehat : Eka Julian Sari., A.Md. Keb
Penanggungjawab : Mita., S.Kep., Ners., M.Kep
Ketua pelaksana : Alfa Naufal Barri Mubarok
Sekretaris : Zenita Indra Ramadhita
1. Bendahara : Asri Febrilestari
Anggota
2. Felesia Reynita Hanny
3. Yanuarita Aunkon
4. Irenne Agil Prima PDPA
5. Mardatila
6. Mela

3.8 Rencana Anggaran


No Benda Jumlah Harga Total
1 SAP 2 Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
2 Proposal 2 Rp 15.000,00 Rp 30.000,00
3 Leaflet 20 Rp 2.500,00 Rp 50.000,00
Total Rp 90.000,00
DAFTAR PUSTAKA

Akköz Çevik, S., & Karaduman, S. (2020). The effect of sacral massage on labor
pain and anxiety: A randomized controlled trial. Japan Journal of Nursing
Science, 17(1), 1–9. https://doi.org/10.1111/jjns.12272
Danuatmaja B. (2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Pusta
Swara.
Farida, S., & Sulistiyanti, A. (2019). Metode Counterpressure Sebagai Upaya
Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I. SMIKNAS, 217–222.
Karuniawati, B. (2019). Efektivitas Massage Counter Dalam Menurunkan
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 10(2),
69–75. https://doi.org/10.36569/jmm.v10i2.63
Kb, M. A. R., Hasnah, & Muaningsih. (2018). Literatur Review: Tinjauan
Tentang Efektifitas Terapi Non Farmakologi Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Persalinan Kala I. Journal of Islamic Nursing, 3, 45.
Lestiawati, P. F., Warastuti, D., & Arlym, L. T. (2022). Pengaruh Massage
Counterpressure Terhadap Penurunan Nyeri Ibu Bersalin Kala I: Systematic
Literatur Review. Kesehatan Dan Kebidanan, 9(1), 39–28.
Paseno, M., Situngkir, R., Pongantung, H., Wulandari, F., & Astria, D. (2019).
Massage Counter Pressure Dan Massage Effleurage Efektif Mengurangi
Nyeri Persalinan Kala 1. Juiperdo, 7(1), 20–31.
Setia Dwi Rusmilia, D., & Indrayani, D. (2022). Counter Pressure Untuk
Mengurangi Rasa Nyeri Persalinan (Evidence Based Case Report). Jurnal
Kesehatan Siliwangi, 3(2), 196–204.
https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/995
Silva Gallo, R. B., Santana, L. S., Jorge Ferreira, C. H., Marcolin, A. C., PoliNeto,
O. B., Duarte, G., & Quintana, S. M. (2013). Massage reduced severity of
pain during labour: A randomised trial. Journal of Physiotherapy, 59(2),
109–116. https://doi.org/10.1016/S1836-9553(13)70163-2
Tya Lestari, & Ari Andayani. (2021). Penerapan Counter Pressure Untuk
Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Rahayu Ungaran. Journal of
Holistics and Health Science, 3(2), 186–193.
https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i2.78

Anda mungkin juga menyukai