Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH WARM COMPRESS DAN BREATHING TECHNIQUE

TERHADAP LAMA KALA II PERSALINAN DI PMB K.A. MARTAPURA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
Yuliyana
NIM: 11194862111240

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

PENGARUH WARM COMPRESS DAN BREATHING TECHNIQUE TERHADAP LAMA


KALA II PERSALINAN PMB K.A. MARTAPURA

Yuliyana1*, Adriana Palimbo1, Fadhiyah Noor Anisa2


1
Program Studi Sarjana Kebidanan, Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
2
Program Studi Diploma III Kebidanan, Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
*
E-mail: yuliyana918@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Kala II persalinan adalah pengeluaran kepala bayi meregangkan jaringan
vagina adanya kontraksi otot-otot rahim dan dorongan yang tidak dapat ditahan sehingga
muncul rasa nyeri. Upaya menurunkan rasa nyeri selama persalinan dapat dilakukan non
farmakologi diantaranya adalah warm compress dan breathing technique.
Tujuan: Menganalisis pengaruh antara warm compress dengan kombinasi warm compress dan
breathing technique dalam mengatasi nyeri proses persalinan terhadap lamanya kala II
persalinan di PMB K.A. Martapura.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment dengan pendekatan cross
sectional. Sampel sebanyak 20 responden yang dibagi menjadi 10 kelompok intervensi dan 10
kelompok kontrol.
Hasil: Pengaruh pemberian warm compress dan breathing technique dalam mengatasi nyeri
kala I persalinan signifikan dibandingkan pemberian warm compress secara tunggal.
Berdasarkan nilai pearson correlation, diperoleh nilai r hitung 0,460 > r tabel 0,444, maka ada
hubungan antar variabel skala nyeri kala I dengan lama kala II, dengan derajat hubungan pada
kategori korelasi sedang (0,41 – 0,60) atau bersifat hubungan positif.
Simpulan: Adanya pengaruh pemberian terapi warm compress dan terapi kombinasi Warm
Compress dan Breathing Technique terhadap penurunan nyeri pada persalinan terhadap
lamanya kala II persalinan.

Kata Kunci: breathing technique, lama kala II persalinan, warm compress

1
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

EFFECT OF WARM COMPRESS AND BREATHING TECHNIQUE ON LENGTH OF KALA


II CHILDBIRTH AT PMB K.A. MARTAPURA

Yuliyana1*, Adriana Palimbo1, Fadhiyah Noor Anisa2


1
Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
2
Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
*
E-mail: yuliyana918@gmail.com

ABSTRACT
Background: The second stage of labor is the expulsion of the baby's head stretching the vaginal
tissue, there are contractions of the uterine muscles and urges that cannot be resisted so that pain
appears. Efforts to reduce pain during labor can be done non-pharmacologically, including
warm compresses and breathing techniques.
Objective: Analyzing the effect of warm compresses with a combination of warm compresses and
breathing techniques in overcoming labor pain on the length of the second stage of labor at PMB
K.A. Martapura.
Method: This study used a quasy experimental method with a cross sectional approach. Sample
of 20 respondents divided into 10 intervention groups and 10 control groups.
Results: The effect of giving warm compresses and breathing techniques in dealing with pain in
the first stage of labor is significant compared to giving warm compresses alone. Based on the
Pearson correlation value, the value of r count is 0.460 > r table is 0.444, so there is a
relationship between the variables of the first stage of pain scale and the length of the second
stage, with the degree of relationship in the moderate correlation category (0.41 – 0.60) or a
positive relationship.
Conclusion: There is an effect of giving warm compress therapy and combination therapy of
Warm Compress and Breathing Technique on reducing labor pain on the length of the second
stage of labour.

Keywords: breathing technique, length of the second stage of labour, warm compress
Pendahuluan Menurut laporan Word Health

Persalinan merupakan proses alami Organization (WHO), angka kematian ibu

yang akan berlangsung dengan sendirinya, dinegara Indonesia 214 per 100.000 kelahiran

95% persalinan berjalan normal dan spontan, hidup dan angka kematian masih jauh lebih

namun persalinan setiap saat dapat tinggi dari Negara Asia Tenggara lainnya

mengancam jiwa ibu dan janin karena (Najmah et al., 2022). (Kemenkes RI, 2022),

penyulit yang dapat terjadi saat persalinan, data dunia menunjukkan bahwa dari 27 juta

sehingga memerlukan pengawasan, ibu melahirkan di 121 pusat obsetri dari 36

pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas negara menemukan bahwa hanya 15%

yang memadai (Manuaba, 2010). persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau

nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri

2
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat melahirkan secara normal, sehingga perlu

dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan

hebat (Kemenkes RI, 2022). akibat kontrasi yang terjadi. Upaya dalam

Kala II persalinan dikenal sebagai kala menurunkan masalah nyeri yang dapat

pengeluaran dimana ketika kepala bayi mengakibatkan masalah psikologi bagi ibu

meregangkan jaringan vagina, kondisi selama persalinan dapat dilakukan baik secara

tersebut menggambarkan peristiwa yang farmakologi maupun non farmakologi. Upaya

dirasakan oleh ibu bersalin pada kala II yaitu tersebut bisa secara farmakologi adalah

saat pembukaan sudah lengkap dan bayi siap dengan pemberian analgetik suntikan

untuk dilahirkan dengan adanya kontraksi epidural, blok saraf perineal dan pudendal,

otot-otot rahim dan dorongan meneran yang menggunakan mesin Transcutaneous

tidak dapat ditahan. Salah satu perubahan Electrical Nerve Stimulation (TENS) untuk

fisologi pada kala II adalah turunnya bagian merangsang tubuh memproduksi senyawa

kepala janin hingga kepala sudah didasar penghilang rasa sakit. Secara non

panggul, perineum menonjol dan vulva farmakologis upaya penatalaksanaannya

membuka (Sarjana Terapan Kebidanan, antara lain dengan menghadirkan pendamping

2019). persalinan, perubahan posisi dan pergerakan,

Rasa nyeri dalam persalinan sentuhan dan massage, hipnotis, warm

sebenarnya diperlukan dalam memperoleh compress dan dingin, berendam di air hangat,

kontraksi otot rahim. Kontraksi merupakan terapi akupuntur, bola kelahiran (birthing

proses untuk membuka jalan lahir dan ball), visualisasi dan pemusatan perhatian dan

mengeluarkan janin. Rasa nyeri biasanya musik (Sri Anggraeni et al., 2021).

muncul di bagian perut, punggung, atau Teknik warm compress dan breathing

sekitar paha dan panggul (Andarmoyo & technique adalah dua diantara beberapa

Suhartati, 2020). Namun banyak ibu yang metode untuk mengurangi rasa nyeri secara

tidak tahan dengan rasa nyeri pada saat non farmakologis yang biasa dilakukan dan

3
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

dapat membantu ibu bersalin dalam untuk melakukan “Pengaruh Warm compress

menghadapi nyeri persalinan pada kala II dan Breathing technique terhadap Lama Kala

(Widi Astuti et al., 2020). II Persalinan di PMB K.A. Martapura”.

Hasil Studi Pendahuluan pada PMB Metode

K. diketahui bahwa dari 10 orang ibu hamil Metode penelitian yang digunakan

yang bersalin dalam periode bulan November pada penelitian ini adalah metode quasy

2022, hampir semua pasien inpartu tidak eksperiment dengan pendekatan cross

mampu menahan nyeri dan mengalami nyeri sectional. Penelitian ini dilakukan di PMB

berat, karena kurangnya paparan atau K.A Jln. Taruna Praja Komplek Puri Matahari

informasi tentang penanganan pada saat 1 RT. 1 Cindai Alus, Martapura. Populasi

persalinan. Hal ini menyebabkan kala I yang digunakan pada penelitian ini adalah

menjadi semakin lama. Hasil wawancara semua ibu hamil Trimester 3 dengan taksiran

dengan bidan, didapatkan lamanya proses persalinan di bulan Desember 2022 di PMB

persalinan pada Ibu bersalin di PMB K yaitu K.A. Martapura sebanyak 20 orang. Sampel

rata-rata lamanya persalinan 12 jam pada yang digunakan pada penelitian ini adalah 20

primigravida dan pada multigravida lama ibu bersalin kala II, yang dibagi menjadi 10

persalinan 8 jam dari pembukaan sampai sebagai kelompok intervensi dan 10

proses persalinan. Sedangkan jika terjadinya kelompok kontrol. Instrumen pengumpulan

kala II memanjang untuk primigravida sampai data dengan menggunakan lembar observasi

2 jam, jika kala II memanjang lebih dari 2 dan partograph.

jam maka akan diberikan tindakan rujukan ke Hasil

Rumah Sakit. Untuk yang multigravida kala Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Sebelum dan


II memanjang jika lebih dari 1 jam maka akan Sesudah Pemberian Warm Compress pada Kelompok
Kontrol di PMB K.A Martapura
diberikan tindakan rujukan ke Rumah Sakit. Sebelum Sesudah
Kategori
f % f %
Berdasarkan latar belakang Tidak Nyeri 0 0 0 0
Nyeri Ringan 0 0 0 0
permasalahan tersebut, maka penulis tertarik Nyeri Sedang 3 30 5 50
Nyeri Berat 7 70 5 50

4
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

Total 10 100 10 100 Tidak Nyeri 0 0 0 0


Nyeri Ringan 0 0 4 40
Nyeri Sedang 7 70 6 60
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Sebelum dan Nyeri Berat 3 30 0 0
Sesudah Pemberian Warm Compress dan breathing
Total 10 100 10 100
Technique pada Kelompok Eksperiman
Sebelum Sesudah
Kategori
f % f %

Analisis Bivariat

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk


Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Hasil Smirnova
Kelompok
Pemberian Stati df Sig. Stati df Sig.
Warm stic stic
Compress Pretes - Kontrol .337 10 .002 .843 10 .158
Postes - Kontrol .233 10 .133 .904 10 .245
Hasil Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Pemberian Smirnova
Kelompok
Warm Stati df Sig. Stati df Sig.
Compress stic stic
dan Pretes - Eksperimen .254 10 .067 .833 10 .076
Breathing
Technique Postes - Eksperimen .267 10 .042 .873 10 .108

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Varian Levene’s Test


Levene df1 df2 Sig.
Statistic
Hasil Skala Mean 3.686 1 18 .071
Nyeri
Median 3.600 1 18 .074
Kelompok
Kontrol dan Median and with adjusted df 3.600 1 17.955 .074
Kelompok
Eksperimen Trimmed mean 3.634 1 18 .073

Tabel 5. Hasil Uji Paired Sample T-Test Skala Nyeri


pada Kelompok Kontrol
Deskriptif Correlations Paired Differents
Hasil
Correlatio Sig. Sig. (2
Mean SD Mean Lower Upper t
ns tailed)

Pretes 7.30 2.002


0.907 0.000 0.50 -1.1079 1.1079 0.50 0.096
Postes 6.80 1.932

Tabel 6. Hasil Uji Paired Sample T-Test Skala Nyeri pada Kelompok Eksperimen
Deskriptif Correlations Paired Differents
Hasil
Sig. Sig. (2
Mean SD Correlations Mean Lower Upper t
tailed)

5
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

Pretes 3.60 1.173


0.821 0.004 2.60 1.9967 3.2132 9.75 0.000
Postes 6.20 1.475

Tabel 7. Hasil Uji Independent Sample T-Test Skala Nyeri pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Levene's Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Sig. Mean Interval of the
F Sig. T df (2- Differenc Difference
tailed) e
Lower Upper
Equal 3.686 .071 -4.476 18 .000 3.20000 -1.69801 -4.70199
variances
Hasil assumed
Pos Equal -4.476 14.8 .000 3.20000 -1,67481 -4,72519
tes variances 47
not
assumed

Tabel 8. Hasil Uji Correlation Pearson Product Moment antara Skala Nyeri Kala I dan Lama Kala II
Skala Nyeri Kala I Lama Kala II
Variabel
(X) (Y)
Pearson Correlation 1 .460*
Skala Nyeri Kala I
Sig. (2-tailed) .041
(X)
N 20 20
Pearson Correlation .460* 1
Lama Kala II
Sig. (2-tailed) .041
(Y)
N 20 20

Pembahasan responden merasakan nyeri yang sedang,

Hasil analisis univariat menunjukkan yaitu (70%). Kemudian sesudah diberikan

pada tabel 1. distribusi frekwensi skala nyeri terapi pada tabel 2, distribusi frekuensi skala

responden sebelum diberikan terapi bahwa nyeri responden mengalami penurunan pada

pada kelompok kontrol (pemberian terapi kelompok kontrol (pemberian terapi warm

warm compress) sebagian besar responden compress) jumlah responden yang merasakan

merasakan nyeri yang berat, yaitu sebanyak nyeri yang berat dan sedang sama banyak,

(70%), sedangkan pada kelompok perlakuan yaitu masing-masing sebanyak (50%).

(pemberian kombinasi Warm Compres dan Sedangkan pada kelompok perlakuan

Breathing Technique) sebagian besar (pemberian kombinasi Warm Compres dan

6
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

Breathing Technique) juga mengalami pengalaman dalam mengatasi keluhan nyeri

penurunan sebagian besar responden sehingga dapat diasumsikan bahwa ibu

merasakan nyeri yang sedang yaitu sebesar 6 multipara akan memiliki pengetahuan yang

orang (60%). baik jika dibandingkan dengan ibu primipara

Hasil ini sejalan dengan penelitian (Pamuji et al., 2019). Hal ini kemungkinan

Fernand Lamaze yaitu penerapan pelatihan dikarenakan responden dengan status

refleks sebagai dasarnya dengan fokus multipara belum pernah mendapatkan

penetuan pola pernapasan (Breathing informasi terkait keluhan nyeri yang dialami

Technique) tertentu atau titik konsentrasi dan menganggap bahwa keluhan nyeri adalah

seperti tanda di dinding di dekatnya, yang hal biasa yang tidak perlu penanganan

digunakan untuk memblokir pesan rasa sakit (Astutik & Purwandari, 2022). Sedangkan

ke otak (Aprilia & Ritchmond, 2011). karakteristik usia tidak memiliki pengaruh

Breathing Technique telah terbukti yang signifikan terhadap status primipara atau

meningkatkan kemampuan individu untuk multipara, karena kebanyakan responden

menoleransi nyeri. Relaksasi dan pernapasan berada pada usia yang lebih muda. Hasil ini

yang terkontol juga dapat meningkatkan sesuai dengan penelitian (Adam & Umboh,

kemampuan mereka mengatasi kecemasan 2015)

dan meningkatkan rasa mampu Pemberian Warm Compres

mengendalikan stress dan nyeri (Susanti, sebenarnya memiliki pengaruh dalam

2014). menurunkan intensitas nyeri sesuai dengan

Karakteristik pendidikan responden penelitian (Astutik & Purwandari, 2022) yang

dengan status primipara lebih baik dari status menyatakan adanya perbedaan intensitas

multipara, meskipun dengan status multipara nyeri pada kelompok kontrol (p value =

atau sudah pernah melahirkan, serta 0,0468) dengan kelompok kompres hangat (p

karakteristik paritas. Padahal idealnya, ibu value = 0,0234) dan juga pada penelitian

yang pernah melahirkan akan mengalami (Suyani, 2020) yang menunjukkan bahwa

7
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

kompres hangat berpengaruh menurunkan Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat

intensitas nyeri. Namun pemberian kombinasi dilakukan dengan menggunakan uji Paired

antara Warm Compres dan Breathing Sample T-Test.

Technique memiliki penurunan yang lebih Hasil Uji Paired Sample T-Test Skala

cepat dibandingkan pemberian tunggal Warm Nyeri pada Kelompok Kontrol Berdasarkan

Compres. tabel 5. menunjukkan nilai mean deskriptif

Hasil analisis bivariat, khususnya pada pretes dan postes, yaitu nilai rata-rata pretes

uji asumsi pada uji normalitas tabel 3. 7,30 > postes 6,80, artinya secara deskriptif

menunjukkan hasil masing-masing empat tidak ada perbedaan rata-rata skala nyeri

kelompok data yaitu pemberian Warm antara nilai pretest dan postest. Hasil uji

Compress dan pemberian Warm Compress koefisien korelasi 0,907 dengan nilai

dan Breathing Technique terdistribusi normal signifikansi 0,096 > dari probabilitas 0,05,

yaitu Sig. p value > 0,05. Maka penetapan maka diartikan tidak terdapat hubungan

analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara pretes dan postes. Dari hasil analisis

yaitu uji beda parametrik yaitu Paired Sample paired differents diperoleh nilai Sig. (2-tailed)

T-Test. Sedangkan pada uji homogenitas pada p-value adalah 0,096 > 0,05 artinya Ho

tabel 4.7 menunjukkan nilai Mean maupun diterima dan Ha ditolak, maka dapat

Median hasil skala nyeri menunjukkan Sig. p disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata

value 0,071 > 0,05, artinya bahwa semua antara skala nyeri persalinan Kala I pretes

varian data homogen. Sehingga penetapan dengan postes pada kelompok kontrol, atau

analisis dalam penelitian ini terpenuhi untuk dengan kata lain tidak terdapat pengaruh

melakukan uji parametrik Independent pemberian warm compress dalam

Sample T-Test. Berdasarkan uji prasyarat menurunkan skala nyeri ibu bersalin kala I

analisis statistik, diperoleh bahwa data skala pada kelompok kontrol. Sedangkan hasil Uji

nyeri pada kedua kelompok berpasangan Paired Sample T-Test Skala Nyeri pada

dalam penelitian ini berdistribusi normal. Kelompok Eksperimen Berdasarkan tabel 6.

8
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

menunjukkan nilai mean deskriptif pretes dan df = 18, dan Sig.(2-tailed) sebesar 0,000/2 = 0

postes, yaitu nilai rata-rata pretes 3,60 < < 0,05 dan yaitu -4.476 > -2.042 atau dengan

postes 6,20, artinya secara deskriptif ada kata lain nilai Lower dan Upper masing-

perbedaan rata-rata antara skala nyeri masing bernilai negative, maka Ho ditolak

persalinan Kala I pretest dan postest. Hasil uji dan Ha diterima. Artinya pada taraf

koefisien korelasi 0,821 dengan nilai kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa

signifikansi 0,004 < dari probabilitas 0,05, terbukti ada perbedaan skala nyeri ibu

maka diartikan terdapat hubungan antara bersalin kala I yang diberikan Warm

pretes dan postes. Dari hasil analisis paired Compress dan Breathing Technique lebih

differents diperoleh nilai Sig. (2-tailed) p- menurun dari pada ibu bersalin kala I diberi

value adalah 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak warm compress tanpa menerapkan breathing

dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan technique pada persalinan di PMB K.A

terdapat perbedaan rata-rata antara skala nyeri Martapura.

persalinan Kala I pretes dengan postes pada Analisis Hubungan Skala Nyeri Kala I

kelompok eksperimen, atau dengan kata lain dengan Lama Kala II, berdasarkan uji

ada pengaruh pemberian warm compress dan prasyarat analisis statistik non parametrik,

breathing technique dalam menurunkan skala pada tabel 8, diperoleh nilai Sig.(2-tailed)

nyeri ibu bersalin kala I pada kelompok 0,041 < 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha

eksperimen. diterima, maka dapat disimpulkan terdapat

Selanjutnya untuk Hasil Uji korelasi atau hubungan antara variabel skala

Independent Sample T-Test Skala Nyeri pada nyeri kala I dengan variabel lama kala II.

Kelompok Kontrol dan Kelompok Berdasarkan nilai pearson correlation,

Eksperimen pada tabel 7, bahwa varians data diperoleh nilai r hitung 0,460 > r tabel 0,444,

homogen, maka dipilih kolom Equal maka disimpulkan bahwa ada hubungan antar

variances assumed, dan pada baris t-test for variabel skala nyeri kala I dengan lama kala

Equality of Means diperoleh harga t = -4.476, II, dengan derajat hubungan pada kategori

9
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

korelasi sedang (0,41 – 0,60) atau bersifat meredakan nyeri dengan menyingkirkan

hubungan positif. produk-produk inflamasi, seperti bradikinin,

Hasil analisis diperkuat oleh histamin, dan prostaglandin yang

penelitian (Astuti & Yamin, 2013) menimbulkan nyeri lokal. Panas akan

melaporkan rata-rata intensitas nyeri merangsang serat saraf yang menutup

persalinan ibu primigravida pada kelompok gerbang sehingga transmisi impuls nyeri ke

intervensi upright 1,94 (SD 0,619) dan pada medula spinalis dan ke otak dihambat

kelompok kontrol 3,34 (SD 0,545) dengan (Himaniarwati & Astiani, 2017). Pada

nilai uji bivariat p = 0,000 yang berarti penelitian (Suyani, 2020) dijelaskan bahwa

terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri kompres hangat dapat mengurangi nyeri

persalinan antara kelompok eksperimen dan karena kompres dapat memberikan sensasi

kelompok kontrol. nyaman dan dapat menghambat impuls nyeri

Hasil penelitian di atas sejalan dengan dari sumber nyeri ke otak. Selain itu ibu

penelitian (Biswan et al., 2017) yang merasa nyaman dan rileks dengan pemberian

menyatakan bahwa metode relaksasi nafas Warm compress (Tamsuri, 2007). Kemudian

lebih efektif dibandingkan kompres hangat ditambah terapi Breathing Technique yang

dalam menurunkan intensitas nyeri. Tidak ada dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan

pengaruh usia, paritas dan pendamping yang mengintensifkan nyeri selama

persalinan terhadap tingkat nyeri. Pemberian persalinan. Selain itu dapat menambah

terapi kombinasi akan lebih berpengaruh ketersediaan oksigen dalam jumlah maksimal

dalam penurunan nyeri dikarenakan adanya untuk rahim yang dapat mengurangi nyeri

dua terapi non farmakologi secara bersamaan karena adanya kontraksi otot rahim.

sehingga efektivitasnya menjadi dua kali Breathing Technique juga dapat memberikan

lebih baik (Fatmawati, 2011). relaksasi dalam membantu mengalihkan

Hal ini dikarenakan warm compress perhatian ibu dari rasa sakit atau mengurangi

dapat meningkatkan aliran darah, dan

10
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

kesadaran ibu akan rasa sakit (Simkin et al., dalam Penurunan Keluhan Afterpain di
Kabupaten Kediri. Jurnal Inovasi Dan
2010). Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(3),
14–18.
Ucapan Terimakasih https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php
/jipmi
Penulis mengucapkan terimakasih

kepada Dr. Adriana Palimbo, S.Si.T., M.Kes Biswan, M., Novita, H., & Masita. (2017).
Efek Metode Non Farmakologik
dan Fadhiyah Noor Anisa, S.S.T., M.Kes terhadap Intensitas Nyeri Ibu Bersalin
Kala I. Jurnal Kesehatan, 3(2), 282–288.
yang telah memberikan arahan dan bimbingan

dalam penyelesaian penelitian ini. (LPPM Darwis, D. G., & Ristica, O. D. (2022). Posisi
Meneran Pada Ibu Bersalin Untuk
UNISM, 2021)
Memperlancar Proses Kala II Persalinan.
Daftar Pustaka Jurnal Kebidanan Terkini (Current
Midwifery Journal), 2(1), 64–68.
Adam, J., & Umboh, J. M. L. (2015). https://doi.org/10.25311/jkt/vol2.iss1.58
Hubungan antara Umur, Parietas dan 1
Pendampingan Suami dengan Intensitas
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Fatmawati, L. (2011). Pengaruh Teknik
Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD
Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat
Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo. JIKMU, 5(2a), 406–413. Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di
BPS Mu’rofah. Universitas
Muhamadiyah Surabaya.
Andarmoyo, S., & Suhartati. (2020).
Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan :
Himaniarwati, & Astiani, I. (2017). Pengaruh
Konsep & Aplikasi Manajemen Nyeri
Kompres Hangat Terhadap Penurunan
Persalinan (R. K. Ratri, Ed.; 5th ed.).
Skala Nyeri Pada Remaja Puteri Yang
Yogyakarta Ar-Ruzz Media.
Mengalami Dismenorhoe di SMA
Negeri 1 Lohia Kabupaten Muna. Jurnal
Aprilia, Y., & Ritchmond, B. (2011). Gentle Gizi Ilmiah, 4(2), 117–126.
Birth - Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa
Sakit. Grasindo.
Kemenkes RI. (2022). Pembangunan
Nasional: Menuju Indonesia Sehat 2025.
Astuti, T., & Yamin, M. (2013). Pengaruh
Posisi Tegak (Upright) Terhadap Rasa
Khotimah, H., & Lintang, S. S. (2022). Terapi
Nyeri Dan Lamanya Kala I Persalinan
Non-Farmakologi untuk Mengatasi
Ibu Primipara. Jurnal Keperawatan,
Nyeri Dismenore pada Remaja.
9(1).
Faletehan Health Journal, 9(3), 343–
352. www.journal.lppm-
Astutik, R. Y., & Purwandari, S. E. (2022). stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
Pendampingan Ibu Postpartum Multipara

11
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

LPPM UNISM. (2021). Panduan Penulisan Sarjana Terapan Kebidanan. (2019). Asuhan
Tugas Akhir Mahasiswa Edisi 2021. In Kebidanan Persalinan.
Universitas Sari Mulia.

Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, A.


Manuaba, I. B. G. (2010). Ilmu kebidanan, (2010). Panduan Lengkap Kehamilan,
penyakit kandungan, dan KB untuk Melahirkan, & Bayi (Revision). Arcan.
pendidikan bidan (2nd ed.). EGC.

Solehati, T. (2008). Pengaruh Tehnik Benson


Maryani, T., & Estiwidani, D. (2016). Terapi Relaksasi Terhadap Intensitas Nyeri
Birth Ball Berpengaruh terhadap Lama Dan Kecemasan Klien Post Seksio
Kala II dan Intensitas Nyeri Persalinan Sesarea Di RS Cibabat Cimahi Dan RS
pada Ibu Bersalin Primigravida di RB Sartika Asih Bandung. Universitas
Kasih Ibu Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Indonesia.
Ibu Dan Anak, 10(2), 22–27.

Sri Anggraeni, A., Aulya, Y., & Widowati, R.


Najmah, S., Suryani, & Imelda. (2022). (2021). Pengaruh Terapi Birthball
Efektivitas Edukasi Kesehatan Dengan Terhadap Tingkat Kecemasan Dan
Buku Kia Dan Media Elektronik Penurunan Intensitas Nyeri Pada Ibu
Terhadap Deteksi Dini Kehamilan Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif.
Risiko Tinggi Pada Ibu Hamil. Jurnal Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah
Ilmiah Ilmu Keperawatan, 13(3), 60–67. Kesehatan, 7(2), 116–123. www.lppm-
https://doi.org/https://doi.org/10.36089/n mfh.com
u.v13i3.807

Susanti, R. W. (2014). Pengaruh Teknik


Pamuji, S. E. B., Fitriani, Y., & Masturoh. Relaksasi Bernafas Terhadap Penurunan
(2019). Faktor-Faktor Yang Intensitas Nyeri Pada PersalinanKala I
Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Di Ruang Kebidanan Puskesmas
Nifas Tentang Tanda Bahaya Nifas Di PoasiaKota Kendari. Jurnal
Wilayah Puskesmas Pangkah Kabupaten Keperawatan, 1(1), 75–81.
Tegal. Bhamada: Jurnal Ilmu Dan
Teknologi Kesehatan (E-Journal), 10(1),
Suyani, S. (2020). Pengaruh Kompres Hangat
30–38.
Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
https://doi.org/10.36308/jik.v10i1.119
Kala I Fase Aktif. Jurnal Kebidanan,
9(1), 39.
Rahmawati, W. R., Arifah, S., & Widiastuti, https://doi.org/10.26714/jk.9.1.2020.39-
A. (2013). Pengaruh Pijat Punggung 44
terhadap Adaptasi Nyeri Persalinan Fase
Aktif Lama Kala II dan Perdarahan
Tamsuri, A. (2007). Konsep &
Persalinan pada Primigravida. Kesmas:
Penatalaksanan Nyeri. EGC.
National Public Health Journal, 8(5),
204.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v8i5.38 Verrals, S. (2003). Anatomi & Fisiologi
5 Terapan dalam kebidanan. EGC.

12
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …

Widi Astuti, T., Susiloningtyas, I., & Leny


Wulandari, C. (2020). Literatur Riview:
Efektifitas Massage Effleurage Terhadap
Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin. Jurnal
Keperawatan P-Issn, 6(2), 14–20.

Yuksel, H., Cayir, Y., Kosan, Z., & Tastan,


K. (2017). Effectiveness of breathing
exercises during the second stage of
labor on labor pain and duration: a
randomized controlled trial. Journal of
Integrative Medicine, 15(6), 456–461.
https://doi.org/10.1016/S2095-
4964(17)60368-6

13

Anda mungkin juga menyukai