NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
Yuliyana
NIM: 11194862111240
ABSTRAK
Latar Belakang: Kala II persalinan adalah pengeluaran kepala bayi meregangkan jaringan
vagina adanya kontraksi otot-otot rahim dan dorongan yang tidak dapat ditahan sehingga
muncul rasa nyeri. Upaya menurunkan rasa nyeri selama persalinan dapat dilakukan non
farmakologi diantaranya adalah warm compress dan breathing technique.
Tujuan: Menganalisis pengaruh antara warm compress dengan kombinasi warm compress dan
breathing technique dalam mengatasi nyeri proses persalinan terhadap lamanya kala II
persalinan di PMB K.A. Martapura.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment dengan pendekatan cross
sectional. Sampel sebanyak 20 responden yang dibagi menjadi 10 kelompok intervensi dan 10
kelompok kontrol.
Hasil: Pengaruh pemberian warm compress dan breathing technique dalam mengatasi nyeri
kala I persalinan signifikan dibandingkan pemberian warm compress secara tunggal.
Berdasarkan nilai pearson correlation, diperoleh nilai r hitung 0,460 > r tabel 0,444, maka ada
hubungan antar variabel skala nyeri kala I dengan lama kala II, dengan derajat hubungan pada
kategori korelasi sedang (0,41 – 0,60) atau bersifat hubungan positif.
Simpulan: Adanya pengaruh pemberian terapi warm compress dan terapi kombinasi Warm
Compress dan Breathing Technique terhadap penurunan nyeri pada persalinan terhadap
lamanya kala II persalinan.
1
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
ABSTRACT
Background: The second stage of labor is the expulsion of the baby's head stretching the vaginal
tissue, there are contractions of the uterine muscles and urges that cannot be resisted so that pain
appears. Efforts to reduce pain during labor can be done non-pharmacologically, including
warm compresses and breathing techniques.
Objective: Analyzing the effect of warm compresses with a combination of warm compresses and
breathing techniques in overcoming labor pain on the length of the second stage of labor at PMB
K.A. Martapura.
Method: This study used a quasy experimental method with a cross sectional approach. Sample
of 20 respondents divided into 10 intervention groups and 10 control groups.
Results: The effect of giving warm compresses and breathing techniques in dealing with pain in
the first stage of labor is significant compared to giving warm compresses alone. Based on the
Pearson correlation value, the value of r count is 0.460 > r table is 0.444, so there is a
relationship between the variables of the first stage of pain scale and the length of the second
stage, with the degree of relationship in the moderate correlation category (0.41 – 0.60) or a
positive relationship.
Conclusion: There is an effect of giving warm compress therapy and combination therapy of
Warm Compress and Breathing Technique on reducing labor pain on the length of the second
stage of labour.
Keywords: breathing technique, length of the second stage of labour, warm compress
Pendahuluan Menurut laporan Word Health
yang akan berlangsung dengan sendirinya, dinegara Indonesia 214 per 100.000 kelahiran
95% persalinan berjalan normal dan spontan, hidup dan angka kematian masih jauh lebih
namun persalinan setiap saat dapat tinggi dari Negara Asia Tenggara lainnya
mengancam jiwa ibu dan janin karena (Najmah et al., 2022). (Kemenkes RI, 2022),
penyulit yang dapat terjadi saat persalinan, data dunia menunjukkan bahwa dari 27 juta
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas negara menemukan bahwa hanya 15%
yang memadai (Manuaba, 2010). persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau
2
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat melahirkan secara normal, sehingga perlu
dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan
hebat (Kemenkes RI, 2022). akibat kontrasi yang terjadi. Upaya dalam
Kala II persalinan dikenal sebagai kala menurunkan masalah nyeri yang dapat
pengeluaran dimana ketika kepala bayi mengakibatkan masalah psikologi bagi ibu
meregangkan jaringan vagina, kondisi selama persalinan dapat dilakukan baik secara
dirasakan oleh ibu bersalin pada kala II yaitu tersebut bisa secara farmakologi adalah
saat pembukaan sudah lengkap dan bayi siap dengan pemberian analgetik suntikan
untuk dilahirkan dengan adanya kontraksi epidural, blok saraf perineal dan pudendal,
tidak dapat ditahan. Salah satu perubahan Electrical Nerve Stimulation (TENS) untuk
fisologi pada kala II adalah turunnya bagian merangsang tubuh memproduksi senyawa
kepala janin hingga kepala sudah didasar penghilang rasa sakit. Secara non
sebenarnya diperlukan dalam memperoleh compress dan dingin, berendam di air hangat,
kontraksi otot rahim. Kontraksi merupakan terapi akupuntur, bola kelahiran (birthing
proses untuk membuka jalan lahir dan ball), visualisasi dan pemusatan perhatian dan
mengeluarkan janin. Rasa nyeri biasanya musik (Sri Anggraeni et al., 2021).
muncul di bagian perut, punggung, atau Teknik warm compress dan breathing
sekitar paha dan panggul (Andarmoyo & technique adalah dua diantara beberapa
Suhartati, 2020). Namun banyak ibu yang metode untuk mengurangi rasa nyeri secara
tidak tahan dengan rasa nyeri pada saat non farmakologis yang biasa dilakukan dan
3
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
dapat membantu ibu bersalin dalam untuk melakukan “Pengaruh Warm compress
menghadapi nyeri persalinan pada kala II dan Breathing technique terhadap Lama Kala
K. diketahui bahwa dari 10 orang ibu hamil Metode penelitian yang digunakan
yang bersalin dalam periode bulan November pada penelitian ini adalah metode quasy
2022, hampir semua pasien inpartu tidak eksperiment dengan pendekatan cross
mampu menahan nyeri dan mengalami nyeri sectional. Penelitian ini dilakukan di PMB
berat, karena kurangnya paparan atau K.A Jln. Taruna Praja Komplek Puri Matahari
informasi tentang penanganan pada saat 1 RT. 1 Cindai Alus, Martapura. Populasi
persalinan. Hal ini menyebabkan kala I yang digunakan pada penelitian ini adalah
menjadi semakin lama. Hasil wawancara semua ibu hamil Trimester 3 dengan taksiran
dengan bidan, didapatkan lamanya proses persalinan di bulan Desember 2022 di PMB
persalinan pada Ibu bersalin di PMB K yaitu K.A. Martapura sebanyak 20 orang. Sampel
rata-rata lamanya persalinan 12 jam pada yang digunakan pada penelitian ini adalah 20
primigravida dan pada multigravida lama ibu bersalin kala II, yang dibagi menjadi 10
kala II memanjang untuk primigravida sampai data dengan menggunakan lembar observasi
4
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
Analisis Bivariat
Tabel 6. Hasil Uji Paired Sample T-Test Skala Nyeri pada Kelompok Eksperimen
Deskriptif Correlations Paired Differents
Hasil
Sig. Sig. (2
Mean SD Correlations Mean Lower Upper t
tailed)
5
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
Tabel 7. Hasil Uji Independent Sample T-Test Skala Nyeri pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Levene's Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Sig. Mean Interval of the
F Sig. T df (2- Differenc Difference
tailed) e
Lower Upper
Equal 3.686 .071 -4.476 18 .000 3.20000 -1.69801 -4.70199
variances
Hasil assumed
Pos Equal -4.476 14.8 .000 3.20000 -1,67481 -4,72519
tes variances 47
not
assumed
Tabel 8. Hasil Uji Correlation Pearson Product Moment antara Skala Nyeri Kala I dan Lama Kala II
Skala Nyeri Kala I Lama Kala II
Variabel
(X) (Y)
Pearson Correlation 1 .460*
Skala Nyeri Kala I
Sig. (2-tailed) .041
(X)
N 20 20
Pearson Correlation .460* 1
Lama Kala II
Sig. (2-tailed) .041
(Y)
N 20 20
pada tabel 1. distribusi frekwensi skala nyeri terapi pada tabel 2, distribusi frekuensi skala
responden sebelum diberikan terapi bahwa nyeri responden mengalami penurunan pada
pada kelompok kontrol (pemberian terapi kelompok kontrol (pemberian terapi warm
warm compress) sebagian besar responden compress) jumlah responden yang merasakan
merasakan nyeri yang berat, yaitu sebanyak nyeri yang berat dan sedang sama banyak,
6
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
merasakan nyeri yang sedang yaitu sebesar 6 multipara akan memiliki pengetahuan yang
Hasil ini sejalan dengan penelitian (Pamuji et al., 2019). Hal ini kemungkinan
penetuan pola pernapasan (Breathing informasi terkait keluhan nyeri yang dialami
Technique) tertentu atau titik konsentrasi dan menganggap bahwa keluhan nyeri adalah
seperti tanda di dinding di dekatnya, yang hal biasa yang tidak perlu penanganan
digunakan untuk memblokir pesan rasa sakit (Astutik & Purwandari, 2022). Sedangkan
ke otak (Aprilia & Ritchmond, 2011). karakteristik usia tidak memiliki pengaruh
Breathing Technique telah terbukti yang signifikan terhadap status primipara atau
menoleransi nyeri. Relaksasi dan pernapasan berada pada usia yang lebih muda. Hasil ini
yang terkontol juga dapat meningkatkan sesuai dengan penelitian (Adam & Umboh,
dengan status primipara lebih baik dari status menyatakan adanya perbedaan intensitas
multipara, meskipun dengan status multipara nyeri pada kelompok kontrol (p value =
atau sudah pernah melahirkan, serta 0,0468) dengan kelompok kompres hangat (p
karakteristik paritas. Padahal idealnya, ibu value = 0,0234) dan juga pada penelitian
yang pernah melahirkan akan mengalami (Suyani, 2020) yang menunjukkan bahwa
7
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
kompres hangat berpengaruh menurunkan Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat
intensitas nyeri. Namun pemberian kombinasi dilakukan dengan menggunakan uji Paired
Technique memiliki penurunan yang lebih Hasil Uji Paired Sample T-Test Skala
cepat dibandingkan pemberian tunggal Warm Nyeri pada Kelompok Kontrol Berdasarkan
Hasil analisis bivariat, khususnya pada pretes dan postes, yaitu nilai rata-rata pretes
uji asumsi pada uji normalitas tabel 3. 7,30 > postes 6,80, artinya secara deskriptif
menunjukkan hasil masing-masing empat tidak ada perbedaan rata-rata skala nyeri
kelompok data yaitu pemberian Warm antara nilai pretest dan postest. Hasil uji
Compress dan pemberian Warm Compress koefisien korelasi 0,907 dengan nilai
dan Breathing Technique terdistribusi normal signifikansi 0,096 > dari probabilitas 0,05,
yaitu Sig. p value > 0,05. Maka penetapan maka diartikan tidak terdapat hubungan
analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara pretes dan postes. Dari hasil analisis
yaitu uji beda parametrik yaitu Paired Sample paired differents diperoleh nilai Sig. (2-tailed)
T-Test. Sedangkan pada uji homogenitas pada p-value adalah 0,096 > 0,05 artinya Ho
tabel 4.7 menunjukkan nilai Mean maupun diterima dan Ha ditolak, maka dapat
Median hasil skala nyeri menunjukkan Sig. p disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata
value 0,071 > 0,05, artinya bahwa semua antara skala nyeri persalinan Kala I pretes
varian data homogen. Sehingga penetapan dengan postes pada kelompok kontrol, atau
analisis dalam penelitian ini terpenuhi untuk dengan kata lain tidak terdapat pengaruh
Sample T-Test. Berdasarkan uji prasyarat menurunkan skala nyeri ibu bersalin kala I
analisis statistik, diperoleh bahwa data skala pada kelompok kontrol. Sedangkan hasil Uji
nyeri pada kedua kelompok berpasangan Paired Sample T-Test Skala Nyeri pada
8
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
menunjukkan nilai mean deskriptif pretes dan df = 18, dan Sig.(2-tailed) sebesar 0,000/2 = 0
postes, yaitu nilai rata-rata pretes 3,60 < < 0,05 dan yaitu -4.476 > -2.042 atau dengan
postes 6,20, artinya secara deskriptif ada kata lain nilai Lower dan Upper masing-
perbedaan rata-rata antara skala nyeri masing bernilai negative, maka Ho ditolak
persalinan Kala I pretest dan postest. Hasil uji dan Ha diterima. Artinya pada taraf
koefisien korelasi 0,821 dengan nilai kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa
signifikansi 0,004 < dari probabilitas 0,05, terbukti ada perbedaan skala nyeri ibu
maka diartikan terdapat hubungan antara bersalin kala I yang diberikan Warm
pretes dan postes. Dari hasil analisis paired Compress dan Breathing Technique lebih
differents diperoleh nilai Sig. (2-tailed) p- menurun dari pada ibu bersalin kala I diberi
value adalah 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak warm compress tanpa menerapkan breathing
dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan technique pada persalinan di PMB K.A
persalinan Kala I pretes dengan postes pada Analisis Hubungan Skala Nyeri Kala I
kelompok eksperimen, atau dengan kata lain dengan Lama Kala II, berdasarkan uji
ada pengaruh pemberian warm compress dan prasyarat analisis statistik non parametrik,
breathing technique dalam menurunkan skala pada tabel 8, diperoleh nilai Sig.(2-tailed)
nyeri ibu bersalin kala I pada kelompok 0,041 < 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha
Selanjutnya untuk Hasil Uji korelasi atau hubungan antara variabel skala
Independent Sample T-Test Skala Nyeri pada nyeri kala I dengan variabel lama kala II.
Eksperimen pada tabel 7, bahwa varians data diperoleh nilai r hitung 0,460 > r tabel 0,444,
homogen, maka dipilih kolom Equal maka disimpulkan bahwa ada hubungan antar
variances assumed, dan pada baris t-test for variabel skala nyeri kala I dengan lama kala
Equality of Means diperoleh harga t = -4.476, II, dengan derajat hubungan pada kategori
9
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
korelasi sedang (0,41 – 0,60) atau bersifat meredakan nyeri dengan menyingkirkan
penelitian (Astuti & Yamin, 2013) menimbulkan nyeri lokal. Panas akan
persalinan ibu primigravida pada kelompok gerbang sehingga transmisi impuls nyeri ke
intervensi upright 1,94 (SD 0,619) dan pada medula spinalis dan ke otak dihambat
kelompok kontrol 3,34 (SD 0,545) dengan (Himaniarwati & Astiani, 2017). Pada
nilai uji bivariat p = 0,000 yang berarti penelitian (Suyani, 2020) dijelaskan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri kompres hangat dapat mengurangi nyeri
persalinan antara kelompok eksperimen dan karena kompres dapat memberikan sensasi
Hasil penelitian di atas sejalan dengan dari sumber nyeri ke otak. Selain itu ibu
penelitian (Biswan et al., 2017) yang merasa nyaman dan rileks dengan pemberian
menyatakan bahwa metode relaksasi nafas Warm compress (Tamsuri, 2007). Kemudian
lebih efektif dibandingkan kompres hangat ditambah terapi Breathing Technique yang
dalam menurunkan intensitas nyeri. Tidak ada dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan
persalinan terhadap tingkat nyeri. Pemberian persalinan. Selain itu dapat menambah
terapi kombinasi akan lebih berpengaruh ketersediaan oksigen dalam jumlah maksimal
dalam penurunan nyeri dikarenakan adanya untuk rahim yang dapat mengurangi nyeri
dua terapi non farmakologi secara bersamaan karena adanya kontraksi otot rahim.
sehingga efektivitasnya menjadi dua kali Breathing Technique juga dapat memberikan
Hal ini dikarenakan warm compress perhatian ibu dari rasa sakit atau mengurangi
10
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
kesadaran ibu akan rasa sakit (Simkin et al., dalam Penurunan Keluhan Afterpain di
Kabupaten Kediri. Jurnal Inovasi Dan
2010). Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(3),
14–18.
Ucapan Terimakasih https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php
/jipmi
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Dr. Adriana Palimbo, S.Si.T., M.Kes Biswan, M., Novita, H., & Masita. (2017).
Efek Metode Non Farmakologik
dan Fadhiyah Noor Anisa, S.S.T., M.Kes terhadap Intensitas Nyeri Ibu Bersalin
Kala I. Jurnal Kesehatan, 3(2), 282–288.
yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyelesaian penelitian ini. (LPPM Darwis, D. G., & Ristica, O. D. (2022). Posisi
Meneran Pada Ibu Bersalin Untuk
UNISM, 2021)
Memperlancar Proses Kala II Persalinan.
Daftar Pustaka Jurnal Kebidanan Terkini (Current
Midwifery Journal), 2(1), 64–68.
Adam, J., & Umboh, J. M. L. (2015). https://doi.org/10.25311/jkt/vol2.iss1.58
Hubungan antara Umur, Parietas dan 1
Pendampingan Suami dengan Intensitas
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Fatmawati, L. (2011). Pengaruh Teknik
Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD
Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat
Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo. JIKMU, 5(2a), 406–413. Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di
BPS Mu’rofah. Universitas
Muhamadiyah Surabaya.
Andarmoyo, S., & Suhartati. (2020).
Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan :
Himaniarwati, & Astiani, I. (2017). Pengaruh
Konsep & Aplikasi Manajemen Nyeri
Kompres Hangat Terhadap Penurunan
Persalinan (R. K. Ratri, Ed.; 5th ed.).
Skala Nyeri Pada Remaja Puteri Yang
Yogyakarta Ar-Ruzz Media.
Mengalami Dismenorhoe di SMA
Negeri 1 Lohia Kabupaten Muna. Jurnal
Aprilia, Y., & Ritchmond, B. (2011). Gentle Gizi Ilmiah, 4(2), 117–126.
Birth - Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa
Sakit. Grasindo.
Kemenkes RI. (2022). Pembangunan
Nasional: Menuju Indonesia Sehat 2025.
Astuti, T., & Yamin, M. (2013). Pengaruh
Posisi Tegak (Upright) Terhadap Rasa
Khotimah, H., & Lintang, S. S. (2022). Terapi
Nyeri Dan Lamanya Kala I Persalinan
Non-Farmakologi untuk Mengatasi
Ibu Primipara. Jurnal Keperawatan,
Nyeri Dismenore pada Remaja.
9(1).
Faletehan Health Journal, 9(3), 343–
352. www.journal.lppm-
Astutik, R. Y., & Purwandari, S. E. (2022). stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
Pendampingan Ibu Postpartum Multipara
11
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
LPPM UNISM. (2021). Panduan Penulisan Sarjana Terapan Kebidanan. (2019). Asuhan
Tugas Akhir Mahasiswa Edisi 2021. In Kebidanan Persalinan.
Universitas Sari Mulia.
12
Pengaruh Warm Compress dan Breathing Technique terhadap …
13