DOSEN PEMBIMBING :
Faridah Umamah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
ii
KARYA ILMIAH AKHIR
DOSEN PEMBIMBING :
Faridah Umamah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi dan keluarnya plasenta dan berakhir pada saat rongga rahim
ditimbulkan dari nyeri luka perineum pada ibu nifas akan mempengaruhi
pada golongan umur 20-30 tahun yaitu 63% sedangkan pada ibu
2019). . Jawa Timur ruptur perineum yang dialami ibu bersalin dengan
ii
perdarahan sebanyak 34,62% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
kulit antar introitus vagina dan anus yang disebabkan oleh robekan karena
ukuran bayi baru lahir yang berlebihan, dan jaringan ibu yang mudah
robek. Pada keadaan lain, laserasi dapat disebabkan oleh kelahiran dengan
forceps yang sulit, ekstraksi bokong, atau kontraksi pintu bawah panggul
Setiap ibu yang telah menjalani proses persalinan dengan luka perineum
akan merasakan nyeri, nyeri yang dirasakan pada setiap ibu dengan luka
kesakitan dan rasa takut untuk bergerak sehingga banyak ibu dengan luka
ii
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat atau
dingin, terapi bermain. Salah satu metode non farmakologi pilihan yang
2022) terapi kompres dingin berpengaruh pada penurunan skala nyeri luka
episiotomi pasien post partum. Dari skala nyeri yang dihasilkan penurunan
B. Rumusan Masalah
Wiyung Sejahtera ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ii
melahirkan di RS Wiyung Sejahtera
D. Manfaat Penulisan
dan juga dapat dijadikan sebagai sumber yang lebih lanjut tentang
luka perineum .
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ii
A. Konsep Teori
a. Definisi
Puerperium yaitu dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous
2017).
ii
Ketika hamil, ibu mengalami beberapa perubahan pada
perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu post partum antara lain :
a). Uterus
(1).Proses Involusi
(2).Kontraksi
besar.
(3).Afterpains
(4).Tempat Plasenta
ii
Setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan, kontraksi
penyembuhan luka.
(5).Lokea
(6).Servik
bentuk semula.
ii
yang semula sangat meregang akan kembali bertahap
tersebut.
3). Abdomen
ii
hamil. Diperlukan sekitar 6 minggu untuk dinding abdomen
hamil.
b). Defekasi
6). Payudara
ii
Konsentrasi hormon yang menstimulasi perkembangan
ii
nyeri akan menetap selama sekitar 48 jam. Susu putih
kelahiran.
ii
dan berlangsung selama sekitar empat hari setelah
wanita melahirkan.
d). Varises
ii
hilang seluruhnya. Kelainan pembuluh darah seperti spider
sebelum hamil.
yang harus dilalui oleh ibu post partum. Menurut Bobak (2005)
ii
2). Fase Dependen-Mandiri (Fase Taking Hold)
ii
d. WOC
17
e. Patofisiologi
nyeri akut.
rasa nyaman.
18
masalah keperawatan menyusui tidak efektif (Rahmadenti,
2020)
perineum adalah :
1). Ruptur
2). Episotomi
19
keluarnya kepala bayi. Tidakan yang disengaja pada
c. Klasifikasi Nyeri
enam bulan
20
Nyeri kronis bersifat mendadak atau dengan intensitas
d. Intensitas Nyeri
Keterangan :
21
Skala 4-6 : Nyeri sedang (secara objektif pasien mendesis,
baik)
Putrono, 2016).
22
e. Penatalaksanaan
1). Farmakologi
a. Definisi
23
nyeri dari kompres dingin bisa memperlambat hantaran syaraf
b. Tujuan
24
Menurut (Nurlely, 2016) prosedur kompres dingin ada
a). Perlak/pengalas
b). Handscoon
25
d). Mengecek air dingin dengan menggunakan jari tangan
atau thermometer
recumben
c). Berpamitan
1. Pengkajian
26
(subjektif atau objektif) dan penilaian informasi riwayat pasien
a. Identitas pasien
27
4). Riwayat kehamilan
c. Pemeriksaan fisik
3). Abdomen
6). Ekstremitas
28
Pemeriksaan adanya odem atau tidak, untuk melihat
2. Diagnosa Keperawatan
(PPNI, 2016).
29
1. Agen pencedera fisiologis (mis.
Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis.
Terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses,
amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi,
trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
1. Mengeluh nyeri
Objektif :
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada,
posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan tanda minor
Subjektif :
(tidak tersedia)
Objektif :
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Kondisi klinis terkait
1. Kondisi pembedahan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom koroner akut
5. Glaukoma
2. 0142 Diagnosis : Risiko Infeksi
Kategori : Lingkungan
Subkategori : Keamanan dan Proteksi
Deffinisi : berisiko mengalami
peningkatan terserang organisme
patogenik
Faktor Risiko :
1. Penyakit kronis (mis.diabetes militus)
2. Efek prosedur invasif
3. Malnutrisi
4. Peningkatan paparan organisme
patogen lingkungan
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh
30
primer :
a. Gangguan peristaltik
b. Kerusakan integritas kulit
c. Perubahan sekres pH
d. Penurunan kerja siliaris
e. Ketuban pecah lama
f. Ketuban pecah sebelum waktunya
g. Merokok
h. Statis cairan tubuh
6. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder :
a. Penurunan hemoglobin
b. Imununosupresi
c. Leukopenia
d. Supresi respon inflamasi
e. Vaksinasi tidak adekuat
3. D.0074 Diagnosis : Gangguan Rasa Nyaman
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
Definisi : perasaan kurang senang, lega
dan sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan sosial
Penyebab :
1. Gejala penyakit
2. Kurang pengendalian situasional atau
lingkungan
3. Ketidakadekuatan sumber daya
(mis.dukungan finansial, sosial, dan
pengetahuan)
4. Kurangnya privasi
5. Gangguan stimulus lingkungan
6. Efek samping terapi (mis.medikasi,
radiasi, kemoterapi)
7. Gangguan adaptasi kehamilan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
1. Mengeluh tidak nyaman
Objektif :
1. Gelisah
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengeluh sulit tidur
2. Tidak mampu rileks
3. Mengeluh kedinginan atau
kepanasan
4. Merasa gatal
5. Mengeluh mual
6. Mengeluh lelah
31
Objektif
1. Menunjukkan gejala distres
2. Tampak merintih atau menangis
3. Pola eliminasi berubah
4. Postur tubuh berubah
5. Irtabilitas
Kondisi Klinis Terkait
1. Penyakit kronis
2. Keganasan
3. Distres psikologis
4. Kehamilan
Tabel 2.1 Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
SLKI SIKI
Definisi :
Pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan Definisi :
dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional, dengan Mengidentifikasi pengalaman
onset mendadak atau lambat sensorik atau emosional yang
dan berintensitas ringan berkaitan dengan kerusakan
hingga berat dan konstan jaringan aktual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau
Ekspetasi : Menurun lambat dan berintensitas ringan
Kriteria Hasil hingga berat dan konstan
a. Kemampuan menuntaskan
aktivitas meningkat Tindakan
b. Keluhan nyeri menurun Observasi
c. Meringis menurun a. Identifikasi lokasi,
d. Sikap protektif menurun karakteristik, durasi,
e. Gelisah menurun frekuensi, kualitas,
32
f. Kesulitan tidur menurun intensitas nyeri
g. Menarik diri menurun a. Identifikasi skala nyeri
h. Berfokus pada diri sendiri b. Identifikasi respons nyeri
menurun non verbal
i. Diaforesis menurun c. Identifikasi faktor yang
j. Perasaan depresi memperberat dan
(tertekan) menurun memperingan nyeri
k. Perasaan takut mengalami d. Identifikasi pengetahuan
cedera berulang menurun dan keyaninan tentang nyeri
l. Anoreksia menurun e. Identifikasi pengaruh
m. Perineum terasa tertekan budaya terhadap respon
menurun nyeri
n. Uterus teraba membulat f. Identifikasi pengaruh nyeri
menurun pada kualitas hidup
o. Ketegangan otot menurun g. Monitor keberhasilan terapi
p. Pupil dilatasi menurun komplementer yang sudah
q. Muntah menurun diberikan
r. Mual menurun h. Monitor efek samping
s. Frekuensi nadi membaik penggunaan analgetik
t. Pola napas membaik Terapeutik
u. Tekanan darah membaik a. Berikan teknik
v. Proses berpikir membaik nonfarmakologis untuk
w. Fokus membaik mengurangi rasa nyeri (mis.
x. Fokus berkemis membaik TENS, hipnosis, akupresur,
y. Perilaku membaik terapi musik, biofeedback,
z. Nafsu makan membaik terapi pijat, aromaterapi,
aa. Pola tidur membaik teknik imajinasi terbimbing,
(PPNI, 2019). kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
b. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
c. Fasilitasi Istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
e. Ajarkan teknik
33
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
bb. Kolaborasi pemberian
analgelik, jika perlu
Tabel 2.2 Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
34
kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi
2015).
35
No. Artikel Metodologi Hasil Penelitian
efektif dalam
mengurangi
intensitas nyeri
luka perineum
dibandingkan
kompres hangat
2. Judul Artikel Desain Implementasi
Penerapan Kompres Jenis penelitian ini yang dilakukan
Dingin (Ice Gel) merupakan penelitian selama 3 hari
Terhadap Penurunan deskriptif analitis dengan pada kedua pasien
Nyeri Luka Episiotomi pendekatan studi kasus. didapatkan hasil
Pada Pasien Post penurunan skala
Partum Di Rsud Dr. Subjek atau Responden nyeri sebelum dan
Soeselo Kabupaten Peneliti melibatkan 2 sesudah
Tegal pasien post partum yang dilakukan
akan dilakukan terapi penerapan
Penulis dan Tahun kompres dingin. Terapi kompres dingin.
Artikel kompres dingin (ice gel) Pada hari ke 0,
(Larasati, 2022) pada studi kasus ini didapatkan hasil
dilakukan 3x sehari pada 6 jam
Sumber Artikel dengan durasi 5-10 menit pertama setelah
Bhamada Jurnal Ilmu selama 3 hari pada suhu plasenta lahir dari
dan Teknologi 15° C. pasien 2 yaitu
Kesehatan Vol. 13, No. skala nyeri yang
2 Variabel dirasakan yaitu
Variabel bebas : Kompres skala nyeri 7 dan
dingin setelah diberi
Variabel terikat : penerapan
luka episotomi kompres dingin
masih tetap
Instrumen dengan skala
Instrumen yang digunakan nyeri 7, kemudian
adalah skala penilaian pada hari pertama
nyeri dengan Numerical mengalami
Rating Scales (NRS) penurunan skala
nyeri dari 7
menjadi 5, lalu
pada hari kedua
skala nyeri 5
menjadi skala
nyeri 4 dan pada
hari terakhir yaitu
hari ketiga skala
nyeri yang
dirasakan dari
skala 4 menjadi
skala nyeri 2
36
No. Artikel Metodologi Hasil Penelitian
Variabel
Variabel bebas : Kompres
dingin
Variabel terikat :
luka perineum
Instrumen
Instrument penelitian
menggunakan lembar
observasi dan wawancara
dengan metode
pengukuran nyeri Wong
Baker Faces Pain Rating
Scale
Analisis
Analisa data dengan tehnik
analisis univariate untuk
memperoleh gambaran
dari masing-masing
37
No. Artikel Metodologi Hasil Penelitian
variable dan distribusi
frekuensi, sedangkan
analisis bivariate dengan
menggunakan rancangan
“One Group pretest post
test” pada uji statistic
“Paired Sample t – test”
4. Judul Artikel Literatur review Hasil: Sebanyak
The effect of cold menyelidiki studi dari tujuh studi yang
application on database CINAHL, diterbitkan
episiotomy pain: A PubMed, Google Scholar, termasuk total
systematic review and dan Science Direct 700 peserta
meta-analysis dimasukkan
dalam ulasan ini.
Penulis dan Tahun Berbagai metode
Artikel aplikasi dingin
(Kirca, 2021) (cold gel
pack/pad, ice gel
Sumber pad yang
Journal of Clinical dihancurkan, ice
Nursing pack) secara
signifikan
mengurangi rasa
sakit setelah
episiotomi.
Metode kompres
dingin dapat
menjadi
intervensi
kebidanan dan
keperawatan non
farmakologis
yang efektif untuk
mengurangi nyeri
pasca episiotomi.
5. Judul Artikel Uji coba acak terkontrol Dari hasil
The Effect of Localized saat ini dilakukan pada penelitian Terapi
Heat and Cold Therapy 120 wanita primipara panas dan dingin
on Pain Intensity, dalam tiga kelompok lokal adalah non-
Duration of Phases of (terapi panas/dingin, dan farmakologis,
Labor, and Birth kontrol) dari September non-invasif,
Outcomes Among 2015 hingga Januari 2016. memuaskan
Primiparous Females: Intensitas nyeri, durasi wanita primipara,
A Randomized, fase persalinan, dan hasil dan metode yang
Controlled Trial kelahiran diukur sebelum efektif untuk
dan setelah intervensi mengontrol dan
Penulis dan Tahun menghilangkan
38
No. Artikel Metodologi Hasil Penelitian
Artikel rasa sakit nyeri.
(Yazdkhasti, Hanjani,
2018)
Sumber
Shiraz E-Medical
Journal
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Desain
keperawatan.
1. Lokasi
antara lain :
2. Waktu
C. Subjek
40
Analisis asuhan keperawatan ini dilakukan pada pasien post partum
D. Pengumpulan Data
sebagai berikut:
klien.
pertemuan.
41
9. Selama dilakukannya penerapan kompres dingin dilakukan
pendokumentasian.
(SLKI).
E. Etika
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
penulis.
42
4. Beneficience (Manfaat)
BAB 4
GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
ciri – ciri sawo matang, berat badan 65 kg dan tinggi badan 150
SMA, untuk saat ini pekerjaan Ny.V sebagai ibu rumah tangga.
2. Riwayat Kesehatan
43
trimester pertama pasien sering mual dan muntah serta stress.
c. Pemeriksaan Fisik
44
hasil tidak ada pembesaran kelenjar tiroid tidak ada
daerah abdomen.
45
dengan skala 5. Untuk tanda-tanda REEDA hasilnya: ada
B. Diagnosis Keperawatan
terdiri dari tiga tahapan yaitu analisis data, identifikasi masalah, dan
Ny.V mengatakan nyeri pada luka jahitan antara vagina dan anus
20x/menit.
46
Setelah pengelompokan data pada Ny.V maka dapat dirrumuskan
diantaranya :
gelisah
terus-menerus.
C. Intervensi Keperawatan
47
2.) identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
periode, pemicu nyeri, dan cara meredakan nyeri, 6.) Berikan teknik
sekali selama dua hari dengan waktu kurang lebih 10 menit. Setelah
hasil untuk mengukur adanya penurunan pada nyeri akut yaitu tingkat
menurun).
D. Implementasi Keperawatan
akut pada pasien dengan luka perineum sesuai dengan tindakan yang
48
dengan memberikan terapi kompres dingin. Pemberian kompres
dingin dilakukan sehari 3 kali selama dua hari dengan waktu 10 menit
dengan judul penerapan kompres dingin pada pasien post natal care
dilakukan.
E. Evaluasi Keperawatan
49
36°C, RR : 20x/menit. Analisys masalah belum teratasi, planning 1.)
dengan luka perineum. Hal ini dibuktikan dari kriteria hasil yang
50
BAB 5
PEMBAHASAN
nyeri pada luka jahitan antara vagina dan anus (perineum), nyeri seperti
keperawatan utama yang muncul pada Ny.V adalah nyeri akut. Nyeri
lambat dan berintesitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari
Menurut (S. Susilawati et al., 2020) setiap ibu yang telah menjalani
51
yang dirasakan pada setiap ibu dengan luka perineum menimbulkan
dampak yang tidak menyenangkan seperti kesakitan dan rasa takut untuk
postpartum.
B. Analisis Implementasi
1. Implementasi
untuk mengurangi rasa nyeri (E. Susilawati & Ilda, 2019). Kompres
52
dilakukan (Ismawati, 2018) dengan judul penerapan kompres
dingin pada pasien post natal care (pnc) dengan luka perineum
2. Evaluasi
selama 2 hari dengan waktu 10 menit nyeri akut pada luka perineum
al., 2022) teknik yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri luka
53
Kompres dingin atau cold therapy merupakan modalitas terapi
2020).
C. Keterbatasan Penelitian
akan dilakukan
54
2. Peneliti meminta bantuan perawat untuk memantau latihan yang
dilakukan klien
55