Anda di halaman 1dari 5

KOMBINASI TEKNIK EFFLEURAGE MASSAGE DAN KOMPRES

DINGIN TERHADAP NYERI AFTERPAINS PADA IBU NIFAS DI


ZAAL KEBIDANAN RSUD HAMBA KABUPATEN BATANGHARI
TAHUN 2019

Disusun Oleh:
Anizar
181012115301237

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Berdasarkan penelitian Hamrani menyatakan bahwa nyeri tidak hanya dirasakan
pada proses persalinan,melainkan dirasakan pulak oleh ibu post partum atau
nifas.Nyeri yang di rasakan biasanya di sebabkan karena luka jahitan pada perineum
dan saat terjadi kontraksi uterus sehingga sebagian ibu merasa tidak nyaman selama
masa nifas.
Masa post partum atau nifas merupakan masa yang berlangsung selama kurang
kebih 6 minggu di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir saat alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil,salah satu perubahan fisiologis yang di alami ibu
post partum,yaitu kontraksi uterus.

Ibu nifas kerap kali mengalami perubahan baik secara fisiologis mapun psikologis,
salah satunya adalah perubahan reaksi tubuh akibat kontraksi uterus. Intensitas
kontraksi uterus yang meningkat setelah persalinan yang menimbulkan rasa nyeri dan
membuat ibu tidak nyaman. Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami
meskipun pada persalinan normal tanpa komplikasi. Hal tersebut menimbulkan rasa
tidak nyaman pada ibu terutama di daerah perut akibat kontraksi uterus yang disebut
afterpains (Nugroho, T. dkk, 2014: 154).

Afterpains disebabkan karena adanya kontraksi dalam relaksasi yang terus menerus
pada uterus. Kontraksi uterus terjadi secara fisiologis yang memicu timbulnya rasa nyeri
yang dapat menggangu kenyamanan ibu di masa nifas. Rasa sakit yang di sebut
afterpains (meruyan/mules-mules) disebabkan oleh kontraksi rahim, biasanya
berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Rasa nyeri yang timbul bersifat subjektif (Asih, Y.
dan Risneni, 2016: 189).

Kontraksi uterus terjadi secara fisiologis dan meyebabkan nyeri yang dapat
menggaggu kenyamnan ibu dimasa nifas.nyeri susulan yang dirasakn ibu nifas di sebut
dngan hisroyan. Hisroyan mempercepat penyembuhan pada masa nifas. Terapi
nonfarmakologi meliputi akupuntur, akupresur, hypnosis, kompres hangat,kompres
dingin, relaksasi, teknik berendam,trancuteneus electrical nerve stimulation (TENS) serta
masase.Teknik non farmakologis terbukti aman dalam menurunkan nyeri pada massa
postpartum.4,5 Effleurage massage merupakan salah satu teknik relaksasi yang paling
mudah dilakukan untuk memberikan rasa nyaman pada ibu postpartum. Effleurage
adalahbentuk masase dengan menggunakan telapak tangan yang memberitekanan
lembut keatas permukaan tubuh dengan arah sirkular secara berulang. Teknik ini
bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghangatkan otot abdomen, serta
meningkatkan relaksasi fisik dan mental.6,7 Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
PONED Puskesmas Sindang dari 5 orang ibu postpartum multipara dengan persalinan
normal diperoleh data bahwa semua ibu mengalami nyeri pada hari pertama, 3 orang
ibu mengalami nyeri pada saat >1−2 jam postpartum dan 2 orang ibu pada saat >3−4 jam
postpartum. Karakteristik nyeri yang dirasakan ibu postpartum pada hari pertama, yaitu
mulas pada bagian abdomen bawah dengan skala 5–6 yang berarti nyeri sedang.
Penatalaksanaan nyeri yang dilakukan oleh ibu adalah melakukan teknik nafas
dalam, miring atau mencari posisi yang nyaman bagi ibu, berjalan, aktivitas secara
perlahan, dan berdiam sejenak. Hasil wawancara yang dilakukan pada 2 bidan yang
bertugas di PONED Puskesmas Sindang mengatakan bahwa penatalaksanaan nyeri pada
ibu postpartum adalah dengan dilakukan mobilisasi (pergerakan miring kanan dan kiri),
serta mengajarkan teknik relaksasi. Maka pada penelitian ini kelompok kontrol akan
diberikan penatalaksanaan nyeri sesuai dengan prosedur yang telah digunakan di
Puskesmas Sindang yaitu berupa mobilisasi dan relaksasi, sedangkan pada kelompok
intervensi akan diberikan teknik Effleurage massage.

Reeder (2011: 676) menyatakan, effleurage massage adalah bentuk massage


dengan menggunakan telapak tangan yang memberi tekanan lembut ke atas permukaan
tubuh dengan arah sirkular secara berulang (Parulian. T. S, dkk, 2014).

Teknik effleurage bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, memberi tekanan,


dan menghangatkan otot abdomen serta meningkatkan rileksasi fisik dan mental.
Effleurage merupakan teknik massage yang aman, mudah untuk dilakukan, tidak
memerlukan banyak alat, tidak memerlukan biaya, tidak memiliki efek samping dan
dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain (terapis) (Ekowati, dkk. 2012).

Tindakan utama effleurage massage merupakan aplikasi dari teori Gate Control
yang dapat “menutup gerbang” untuk menghambat perjalanan rangsangan nyeri pada
pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf pusat (Parulian. T. S, dkk. 2014).

Menurut Pilliteri, 1993. Langkah-langkah melakukan teknik ini adalah kedua


telapak tangan melakukan usapan ringan, tegas dan konstan dengan pola gerakan
melingkari abdomen, dimulai dari abdomen bagian bawah di atas simphisis pubis,
arahkan ke samping perut, terus ke fundus uteri kemudian turun ke umbilicus dan
kembali ke perut bagian bawah diatas simphisis pubis (Parulian. T. S, dkk. 2014).

Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis.Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah
bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Parulian, T. S, dkk (2014), melakukan


penelitian pada 20 ibu postpartum hari ke-1 pada 0-2 jam postpartumdi rumah sakit
Sariningsih Bandung menunjukkan bahwa tingkat nyeri ibu postpartum yang diakibatkan
oleh kontraksi uterus sebelum dilakukan teknik effleurage massage sebanyak lebih dari
setengahnya (60%) pada usia 26-35 tahun. Hasil pretest didapatkan bahwa nilai skala
nyeri tertinggi dialami oleh usia dewasa awal yaitu rata-rata skala nyeri 7, dimana skala
nyeri tersebut termasuk skala nyeri berat. Hasil observasi didapatkan bahwa skala nyeri
tertinggi dialami oleh kelompok paritas multipara. Pada hasil posttest terjadi penurunan
skala nyeri dimana 20 ibu postpartum yang dilakunan effleurage massage. Kurang dari
setengahnya (45%) ibu postpartum mengalami nyeri kontraksi uterus dengan rata-rata
skala nyeri 3, nyeri yang dialami ibu postpartum setelah dilakukan teknik effleurage
massage berada pada rentang skala nyeri antara 1-5.

Dari hasil studi pendahuluan (observasi langsung dan wawancara) yang dilakukan
kepada 5 ibu nifas multipara 1-2 hari di BPM Lismarini dan Bidan Praktik Mandiri Vitri
Suzanti, dari masing-masing BPM diambil 5 responden dan mereka mengatakan
merasakan nyeri pasca melahirkan dan 3 dari 5 responden mengatakan nyeri dengan
skala 5-6 dengan menggunakan skala nyeri NRS di BPM Lismarini dan 4 dari 5 responden
mengatakan nyeri dengan skala 3-6 dengan menggunakan skala nyeri NRS di BPM Vitri
Suzanti, Untuk mengurangi rasa nyeri dan keram tersebut, ibu nifas mengatakan
melakukan cara pengalihan pikiran seperti berdo’a, istirahat, melihat bayinya, dan
kumpul bersama keluarga.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti lebih lanjut dengan judul
“Kombinasi teknik effleurage massage dan kompres dingin terhadap nyeri afterpains
pada ibu nifas di Zaal Kebidanan RSUD HAMBA tahun 2019”.

B. RUMUSAN MASALH

Bagaimana kombinasi Effleurage Massage dan Kompres dingin terhadap nyeri


afterpains pada ibu nifas.

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi
effleurage massage dan kompres dingin terhadap nyeri affterpains pada ibu
nifas di ruang Zaal Kebidanan RSUD HAMBA tahun 2019.

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui rata-rata skala nyeri abdomen sebelum dilakukan
Effleurage massage dan kompre dingin terhadap nyeri affterpains pada
ibu nifas.
b. Mengetahui rata-rata skala nyeri sesudah dilakukan effleurage
massage dan kompres dingin terhadap nyeri affterpains pada ibu nifas.
c. Mengetahui pengaruh teknik effleure massage dan kompres dingin
tethadap nyeri aftetpains pada ibu nifas.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis
Diharapkan berguna mengembangkan dan menambah pengetahuan tentang
salah satu teknik effleurage massage dan kompres dingin terhadap nyeri afterpains pada
ibu nifas serta dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.

2. Secara Aplikatif
a. Manfaat Bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai. masukan dan untuk bahan
pertimbangan dalam pemberian pelayanan pada ibu nifas terutama pada ibu multipara
sebagai asuhan sayang ibu dalam meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat
terutama ibu nifas.
b. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pendidik
dan peserta didik dalam menunjang visi misi prodi D-IV kebidanan Institusi kesehatan
Prima Nusantara Bukit Tinggi, serta menambah kepustakaan bagi mahasiswa di instansi
pendidikan khususnya mahasiswa jurusan kebidanan Institusi kesehatan prima
nusantara bukit tinggi.

c. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan hasil dari penelitian ini mejadi refrensi bagi peneliti selanjutnya
sebagai penelitian yang terkait dan menjadi data dasar bagi penelitian yang dapat
dikembangkan dalam nyeri afterpains pada ibu nifas dengan menggunakan variabel yang
lain.

d. Manfaat Bagi Peneliti


Dapat mengaplikasikan teknik effleurage massage terhadap ibu nifas secara
langsung dan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti sebagai masukan
dalam menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang penelitian, guna
pengembangan penelitian yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai