Anda di halaman 1dari 15

PENATALAKSANAAN AFTERPAIN PADA IBU POST PARTUM

MULTIPARA HARI KE 2-4 DENGAN TERAPINYA DI BPM


SITI AZIZAH WIJAYA S.ST SUKOLILO BANGKALAN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
SITI FADILAH
NIM.18154010016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN AFTERPAIN PADA IBU POST PARTUM


MULTIPARA HARI KE 2-4 DENGAN TERAPINYA DI BPM
SITI AZIZAH WIJAYA S.ST SUKOLILO BANGKALAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan

Menjadi Diploma Kebidanan

Oleh :
SITI FADILAH
NIM.18154010016

Telah disetujui pada tanggal :

Agustus 2021

Pembimbing

Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,M.Kes


NIDN : 0723118401
SITI FADILAH Dosen Pembimbing
NIM : 18154010016 Siti Rochimatul Lailiyah. S. SiT.,
M.Kes
Program Studi DIII Kebidanan
NIDN: 0723118401

PENATALAKSANAAN AFTERPAIN PADA IBU POST PARTUM


MULTIPARA HARI KE 2-4 DENGAN TERAPINYA DI BPM
SITI AZIZAH WIJAYA, S.ST
ABSTRAK
Gangguan rasa nyeri (Afterpains) dipicu oleh terjadinya kontraksi dan
releksasi uterus secara terus-menerus. Gangguan rasa nyeri (Afterpains) banyak
dialami pada ibu masa nifas walaupun hal ini pada persalinan normal tanpa
komplikasi menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan di BPM Siti Azizah Wijaya Sukolilo dari 5 bulan terakhir ibu yang
mengalami nyeri sekitar 16% jika nyeri segera tidak ditangani maka akan
berdampak nyeri yang sangat hebat dan rata rata ibu malas untuk mengurus
bayinya dikarenekan terlalu fokus terhadap nyerinya. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis asuhan kebidanan pada ibu post partum yang mengalami nyeri
(Afterpains) dengan menggunakan pendekatan manajemen 7 langkah varney.
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif studi
kasus menggunakan 2 partisipan yaitu 2 ibu nifas yang mengalami nyeri perut.
Penelitian dilakukan di BPM Siti Azizah Wijaya pada bulan Maret 2021.
Partisipan penelitian ini yaitu 2 ibu post partum yang mengalami nyeri
(Afterpains). Data penelitian dikumpulkan melalui metode dokumentasi,
observasi, dan wawancara. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi dari
keluarga partisipan dan tenaga kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan mengeluh nyeri perut
setelah melahirkan. Pada kedua partisipan dilakukan pemeriksaan fisik abdomen
dengan cara ditekan untuk mengetahui nyeri atau tidak. Setelah diberikan asuhan
dengan cara melakuan Endhorphine message pijatan pada kedua partisipan didapatkan
partisipan 1 teratasi pada hari ke-empat , dan partisipan 2 teratasi pada hari ketiga.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan ibu mengetahui dan mengerti tentang
gangguan nyeri pada ibu post partum dan harus melakukan relaksasi untuk
mengurangi nyeri. Jika tidak kunjung berhenti maka segera berkunjung ke fasilitas
kesehatan terdekat.

Kata Kunci : Nyeri Perut, Nifas, Endhorphine Massage


SITI FADILAH Advisor
ID Number : 18154010016 Siti Rochimatul Lailiyah.
S.SiT.,M.Kes
DIII Midwifery of program study
NIDN: 0723118401

THE MANAGEMENT OF AFTERPAIN IN MULTIPARA POST PARTUM


MOTHER DAYS 2-4 WITH THERAPY IN BPM SITI AZIZAH WIJAYA,
S.ST
ABSTRACT
Pain disorders (Afterpains) are caused by uterine contractions and relaxation
that occur continuously. Pain disorders (Afterpains) are often experienced in
postpartum mothers, although in normal delivery without complications it causes
discomfort to the mother. Based on the results of a preliminary study at BPM Siti
Azizah Wijaya Sukolilo, from the last 5 months, mothers who experience quite a lot
of pain if the pain is not treated immediately will result in very severe pain and on
average mothers are lazy to take care of their babies because they are too focused
on the pain. The purpose of this study is to analyze midwifery care for postpartum
mothers experiencing pain (Afterpains) using a 7-step Varney management
approach.
In this study using a descriptive qualitative research method, a case study
using 2 participants, namely 2 postpartum mothers who experienced abdominal
pain. The study was conducted at BPM Siti Azizah Wijaya in March 2021. The
participants of this study were 2 postpartum mothers who experienced pain
(Afterpains). Collecting data using documentation, observation, and interview
methods. Test the validity of the data using triangulation from the participant's
family and health workers.
The results showed that both participants complained of abdominal pain after
delivery. Both participants underwent a physical examination of the abdomen by
pressing to find out whether there was pain or not. After being given care by doing
an Endhorphine message massage to both participants, it was found that
participant 1 was resolved on the fourth day, and participant 2 was resolved on the
third day.
Based on the results of the study, it is expected that mothers know and
understand pain disorders in postpartum mothers and must do relaxation to reduce
pain. If it does not stop then immediately visit the nearest health facility.
Keywords: Abdominal Pain, Postpartum, Endhorphine Massage
PENDAHULUAN postpartum multipara dengan
Puerperium atau dinamakan persalinan normal bahwa pada hari
masa nifas adalah masa sesudah pertama semua ibu mengalami nyeri,
melahiran plasenta dan berakjir saat dimana nyeri pada saat >3-4 jam
kembalinya alat kandungan seperti postpartum dialami oleh 2 orang ibu,
sebelum hamil. Berlangsungnya masa serta pada saat >1-2 jam postpartum
ini selama 6 minggu, ada beberapa dialami oleh e orang ibu. Karakteristik
perubahan pada masa nifas yaitu nyeri pada postpartum hari pertama
perubahan fisik, involusi uteri, yang dirasakan oleh ibu adalah rasa
perubahan sytem tubuh ibu dan mulas pada bagian abdomen bawah
perubahan psikis (Yuliana dan Haim, dengan nyeri sedang yaitu pada skala
2020). Ada juga beberapa perubahan 5-6. Faktor penyebab dari afterpain itu
pada masa nifas yaitu perubahan sendiri yaitu adanya kontraksi saat
lokheadan salah satunya Rasa nyeri melahirkan, kembalinya otot-otot dan
atau (afterpain) seperti mulas - mulas organ kehamilan dimana ini adalah
yang disebabkan kontraksi oleh rahim, proses involusi uterus sehingga rasa
afterpain ini berlangsung selama 3-4 kram atau nyeri di daerah sekitar perut
hari post partum dan sering terjadi pada akan dirasakan oleh ibu.
multipara, karena uterus yang teregang Rasa nyeri atau (afterpain)
maka kontrasi uterus cenderung terjadi seperti mulas - mulas yang disebabkan
dua kali lipat dari uterus pada kontraksi oleh rahim, afterpain ini
primipara. (Mander,2013). berlangsung selama 3-4 hari post
Metode penelitain yang partum dan sering terjadi pada
dilakukan Irda Ashar (2018) multipara, karena uterus yang teregang
didapatkan data dari 5 orang ibu
maka kontrasi uterus cenderung terjadi memperlancar peredarahan darah serta

dua kali lipat dari uterus pada dapat membantu relaksasi otot otot

primipara. Kontraksi pada uterus yang perut. dan yang terakhir dapat

kuat akan mempengaruhi involusi menggunakan terapi analgesik dengan

uterus. Rasa nyeri atau afterpaints ini kolaborasi dokter. (Wahjuni, 2012).

terjadi ketika ibu menyusui karena


METODE PENELITIAN
produksi ASI menimbulkan pelapasan
Ini merupakan penelitian
oksitosin yang merangsang uterus
deskriptif pendekatan studi kasus
untuk berontraksi (Mander, 2013).
menggunakan metode 7 langkah
Solusi yang dilakukan guna
varney. Partisipan yaitu dua ibu nifas
meminimalisir ras nyeri pada ibu post
yang mengalmai nyeri perut atau
partum yaitu, dapat menggunakan
(Afterpains). Penelitian studi kasus
teknik kompres hangat kompres dingin
yaitu studi yang mengeksplorasi
untuk mengurangi rasa nyeri, yang
permasalahan tertentu dengan batas-
kedua melakukan endorphine massage
batas yang terperinci, menyertakan
yaitu sentuhan atau pijatan untuk
berbagai sumber informasi dan
meningkatkan kondisi rileks dalam
mempunyai pengambilan data yang
tubuh ibu serta menormalkan tekanan
mendalam. Kasus yang dipelajari
darah dan denyut jantung.
dalam penelitian studi kasus ini berupa
(Kuswandi,2011), ketiga, mobilisasi
individu, aktivitas, atau peristiwa dan
dengan cara miring kanan, miring kiri
penelitian ini dibatasi oleh tempat dan
untuk mengurangi rasa nyeri serta
waktu (Mukhtar,2013).
meningkatkan rasa nyaman. Ke empat,

melakukan senam ibu nifas agar HASIL DAN PEMBAHASAN


Mengacu hasil penelitian dengan antaranya yaitu kontraksi uterus.

7 langkah varney yang terdiri dari Terjadi peningkatan intensitas

proses mengkaji, menginterpretasi kontraksi uterus sesudah persalinan,

data dasar, mengidentifikasi diagnose dan yang merupakan respons segera

hingga mengevaluasi. Pengkajian agar dapat menurunkan involusi uterus

pada kedua partisipan, didapatkan atau volume intra uterus. After pain

bahwa kedua partisipan merupakan (rasa sakit) semacam mulas-mulas

pasien yang sama sama mengalami dipicu oleh berlangsungnya kontraksi

nyeri perut bagian bawah. Namun uterus dari 2-4 hari postpartum,

pada partisipan 1 nyerinya bertambah sehingga dalam hal ini ibu perlu

ketika menyusui bayinya sesuai memperoleh pengertian terkait nyeri

dengan teori Irda Ashar (2018 ) pada yang dirasakannya.

wanita menyusui dikarenakan isapan


Berdasarkan interpretasi data
bayi yang bisa merangsang produksi
dasar diagnosa pada partisipan 1 P3A0
oksitosin yang menyebabkan kontraksi
2 hari pasca persallinan, keadaan ibu
uterus..
baik dengan nifas fisiologis sedangkan
Berdasaran hasil pengkajian data
pada partisipan 2 P2A0 2 hari pasca
objektif yang diperoleh dari kedua
persalinan, keadaan ibu baik dengan
partisipan tekanan darah dalam batas
nifas fisiologis. Kedua partisipan
normal. Pada partisipan 1 dan
mengalami hal yang fisiologi dan
partisipan 2 merasakan nyeri ketikan
sering terjadi pada ibu nifas yaitu
abdomen ditekan, sesuai dengan teori
afterpain. Menurut Irda Ashar (2018)
menurut (Maritalia,2012) Perubahan
Afterpains adalah mulas – mulas pada
psikologis ataupun fisiologi, di
perut. Faktor penyebab dari afterpain
itu sendiri yaitu adanya kontraksi saat bersama tim kesehatan atau anggota

melahirkan. lainnya sesuai kondisi partisipan.

Berdasarkan identifikasi Pada partisipan 1 dan 2 sama-

diagnosa/masalah potensial pada sama diberikan Endorphine Massage

partisipan 1 dan 2 yaitu dapat yaitu suatu teknik pijatan atau sentuhan

mengakibatkan stress dan keletihan. ringan yang bisa meningkatkan rileks

Uraian tersebut selaras akan teori serta menormalkan tekanan darah dan

Rustiningsih (2010) dimana denyut jantung pada tubuh ibu. Hal ini

memaparkan, ibu yang mengalami sesuai akan teori Kuswandi (2011)

nyeri perut (Afterpains). Keadaan bahwa Endorphine Massage dapat

tersebut akan berakibat negatif untuk mengurangi rasa nyeri pada perut

kesehatan ibu dan juga bayi. Selain itu, dengan membuat ibu lebih rileks.

hal semacam ini juga mendorong ibu Berdasarkan Intervensi pada

beralih pada pemberian PASI dan tidak partisipan 1 dan partispan 2

memberikan ASI. disesuaikan dengan penangangan pada

ibu nifas yang mengalami nyeri perut


Berdasarkan penelitian
bagian bawah. Pertama, Anjurkan ibu
didapatkan pada partisipan 1 dan pada
untuk kompres hangat kompres dingin
partisipan 2 tidak membutuhkan
karena dengan hal ini dapat
tindakan segera. Dikarenakan tindakan
memberikan rasa nyaman pada ibu
ini hanya membutuhkan tindakan
nifas yang mengalami nyeri karena
mandiri. Uraian tersebut selaras akan
efek analgetik hal ini sesuai dengan
teori Menurut Sulistiyawati (2010)
teori Suprihain (2019) yani dengan
mengidentifikasikan bahwa diperlukan
melakukan kompres hangat hangat dan
tindakan segera dari bidan atau tangani
kompres dingin bisa memberi rasa menaglami nyeri dapat diberikan terapi

nyaman pada ibu yang menaglami analgesim untuk megurangi nyeri yang

nyeri setelah nifas. Kedua, Anjurkan dialami.

melakukan relaksasi untuk melepas Implemetasi pada partisipan 1

stress akibat nyeri yang dirasakan. adalah sesuai dengan intervensi yang

Teknik relaksasi dengan menarik nafas dilaksanakan oleh bidan bekerjasama

panjang serta menghembuskan lewat dengan peneliti . Pada partisipan 2

mulut dapat meralaksasikan rasa nyeri sesuai dengan intervensi yang

afterpains Ketiga, Anjurkan ibu dilaksanakan oleh bidan bekerjasama

melakukan senam nifas untu dengan peneliti..

memulihan otot area panggul. Senam Implementasi pada partisipan 1

nifas yaitu kegiatan yang disarankan dan partispan 2 sesuai dengan

untuk para ibu lakukan sesudah perencaan yang sudah dilakukan pada

persalinan. dapat memulihkan otot area ibu nifas yang mengalami nyeri perut

panggul dan dapat memperbaii sirulasi atau Afterpains. Peneliti memberitahu

darah. Ke-empat, Anjurkan ibu agar pasien melakukan kompres hangat

melakukan teknik Endhorphine kompres dingin, teknik relaksasi,

Massage berupa pinjatan untuk senam nifas, mengajari cara melakukan

menormalkan denyut jantung. Ke Edorpin massage secara mandiri

Lima, lakukan kolaborasi dengan dengan pantauan peneliti. Sesuai

dokter untuk pemberian analgesik agar dengan teori penatalaksaan nyeri perut

mengurasi rasa nyeri yang dirasakan. (Afterpains) menurut Amalia (2015)

Uraian tersebut selaras akan teori Masase yang bisa diberikan pada ibu di

Amalia (2015) bahwa ibu nifas yang antaranya yaitu Endorphin Massage
yang bisa memicu perasaan enak dan Massage. Evaluasi pada partisipan

nyaman sehingga kecemasan yang pertama mengalami nyeri perut saat

dirasakannya akan berkurang. Tahap menyusui bayinya agar segera tratasi,

ini melaukan observasi sesuai dengan maka ibu dan keluarga dianjurkan

yang telah direncanakan. melakukan implementasi yang telah

Pada tanggal 10 maret 2021 bidan berikan pada partisipan kedua

dilakukan Evaluasi Pada tanggal 13 sesuai dengan masalah dan kebutuhan

maret 2021 partisipan 1 ibu sudah tidak pasien. Meskipun masalah teratasi

merasakn nyeri perut, pada partisipan 2 intervensi tetap dilakukan secara

teratasi pada tanggal 12 Maret 2021. mandiri oleh ibu dibantu oleh keluarga

hal ini membuktikan bahwa agar tidak terjadi nyeri perut bawah

implementasi yang dilakukan pada lagi. Uraian tersebut selaras akan teori

kedua partisipan sudah dilakukan Otrianituti (2017) bahwa ibu yang

secara optimal. Proses penyembuhan mengalami nyeri perut setelah

pada partisipan 1 dan 2 sama sama melahirkan membutuhkan dukungan

terasi. keluarga sehinggan tidak mengancam

Proses pemulihan dari kedua psikologi karena psikologis juga

partisipan lebih cepat pada partisipan mempengaruhi terjadinya afterpains.

kedua karena partisipan kedua dapat Peran bidan sangat krusial dalam

mengatasi nyeri perut yang dialami pemberian asuhan post partum. Adapun

dengan implementasi yang telah bidan tanggung jawab dan peran dalam masa

berikan pada partisipan pertama sesuai nifas di antaranya yaitu secara

masalah dan kebutuhan pasien yaitu berkesinambungan memberi dukungan

melakukan teknik Endorphine selama masa nifas sesuai denga napa


yang ibu butuhkan untuk menurunkan terjadi pada ibu post partum saat

ketegangan selama masa nifas, baik itu mengalami nyeri perut (Afterpain).

fisik dan psikologis sebagai promotor 5.1.2 Interprestasi Data Dasar

hubungan antara bayi serta ibu dan juga Diagnosa kedua partisipan adalah

keluarga. Selain itu juga mednorong multipara post partum hari ke 2 dengan

ibu suapaya menyusui bayinya dengan partisipan mengalami gangguan rasa

meningkatkan rasa nyama (Elisabhet, nyaman karena nyeri perut (Afterpain)

2015) . yang dialami ibu.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.3 Identifikasi Diagnosa Masalah

5.1 Kesimpulan Potensial

Kesimpulan yang didapatkan dari Masalah potensial yang mungkin

pelaksanaan penelitian ini mengenai terjadi pada kedua partisipan adalah

Penatalaksanaan Afterpain pada Ibu sama-sama berpotensi mengalami

Post Partum Multipara di PMB Siti gangguan rasa nyaman ketika masa

Azizah Wijaya S.ST Sukolilo post partum.

Bangkalan. 5.1.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

Melakukan terapi farmakologi


5.1.1 Pengkajian
dan non farmakologi berupa teknik
Pada kedua partisipan sama-sama
Endorphine Massage.
mengeluh nyeri perut bagian bawah.
5.1.5 Intervensi
partisipan pertama disebabkan ketika
Intervensi yang dilakukan pada
menyusui bayinya, Partisipan kedua
kedua partisipan sesuai tujuan yang
disebabkan rnurni dari kontraksi
diharapkan adalah dengan memantau
uterusnya. Dari hasil pengkajian di atas

merupakan faktor fisiologis yang


tanda-tanda vital dan memantau adanya perut bagian bawah (Afterpain)

gangguan rasa nyaman yang berlebih. sehingga deteksi awal masa nifas

5.1.6 Implementasi teratasi dengan tepat serta akademik

Penatalaksanaan kedua partisipan dapat menjadikan penelitian ini sebagai

dilakukan sama yaitu memantau acuan dalam teori kebidanan.

adanya gangguan rasa nyaman dan 5.2.2 Praktis

memantau tanda-tanda vital, 1. Memberikan pendidikan dan

Menganjurkan ibu dan keluarga informasi pada ibu nifas multipara

melakukan teknik Endorphine mengenai rasa nyeri perut yang

Massage. dirasakan.

5.1.7 Evaluasi 2. Memberikan pendidikan

Pengkajian yang dilakukan pada kesehatan manfaat melakukan teknik

partisipan kedua lebih cepat Endorphine Massage.

penyembuhannya dari pada partisipan 3. Memberikan pendidikan tentang

pertama. Partisipan pertama dikaji teknik Endorphine Massage untuk

selama 4 hari sedangkan partisipan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.

kedua dikaji selama 3 hari dan 4. Memberikan pendidikan

masalah telah teratasi. kesehatan cara mengetahui atau deteksi

5.2 Saran dini masalah yang terjadi pada masa

5.2.1 Teoritis nifas.

Mengacu pada pemaparan 5. Dalam pelayanan kebidanan

kesimpulan, maka diberikan beberapa menurunkan angka kejadian

saran yaitu bidan dapat mendeteksi komplikasi pada masa nifas.

masalah awal pada ibu nifas yaitu nyeri


DAFTAR PUSTAKA Tangerang Selatan:
BINAPURA ASKARA
Publisher.
Amalia W, Jayanti N dan Mayasari N.,
2015. Pengeluaran Hormon Mansyur N, A. Kasrida D., 2014. Buku
Endorphine Alami dengan Ajar Asuhan Kebidanan Masa
Metode Trancutaneous Nerve Nifas. Malang : Selaksa Media.
Stimulation (TENS) untuk
Mengendalikan Intensitas Maritalia Dewi, 2012. Asuhan
Afterpain pada Ibu Nifas. Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Semarang: JURNAL ILMIAH Yogyakarta: PUSTAKA
KESEHATAN MEDIA PELAJAR.
HUSADA.
Marmi, 2011. Asuhan Kebidanan pada
Anik, Maryunani. (2009). Asuhan Masa Nifas “Puerperium
Pada Ibu Dalam Masa Nifas : Care”. Yogyakarta: PUSTAKA
Yogyakarta : Andi. PELAJAR.

Ashar I, Suardi A., 2018. Pengaruh Marliandiani, Yefi dan Nyna


Efflurage Massage terhadap Puspitaningrum, 2015. Buku
Penurunan Rasa Nyeri pada Ajar Asuhan Kebidanan pada
Ibu Post Partum Multipara. Nifas dan Menyusui. Jakarta:
Bandung: Jurnal Kesehatan Sari, E., Rimandini K, 2014.
Indra Husada. Vol. 6, no. 2 Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Jakarta: CV.Trans Info Media.
Bahiyatun, 2013. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas Normal. Maryunani A, Puspita E,. 2013. Buku
Jakarta: EGC 2009. Saku Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
Brayshaw, 2008. Senam Hamil & Nifas Komplikasi (P4K). Jakarta :
: Pedoman Praktis Bidan. CV. Trans Info Medika.
Jakarta : EGC, 2007.
Mukhtar. 2013. Metode Praktis
Handayani S, Wulandari S., 2011. Penelitian Deskriptif Kualitatif.
Asuhan Kebidanan Ibu Masa Jakarta Selatan : Refensi (GP
Nifas. Yogyakarta : Gosyen. Press Group)

Lisnawati L, 2013. Modul Asuhan Puspita E,. 2013. Buku Saku Program
Kebidanan Dalam Perencanaan Persalinan dan
Kegawatdaruratan Maternal Pencegahan Komplikasi (P4K).
Dan Neonatal. Sekolah Tinggi Jakarta : CV. Trans Info
Ilmu Kesehatan U’budiyah Medika.
Program Studi Diploma III
Kebidanan Banda Aceh Tahun Rukiyah, dkk. 2011. Asuhan
2013. Kebidanan II (Nifas). Jakarta:
CV. Trans Info Medika.
Lonchart. Saputra, 2014. Asuhan
Kebidanan Masa Nifas Rustiningsih L, 2010. Pengaruh Senam
Fisiologis & Patologis. Nifas terhadap Tingkat
Afterpains pada Ibu Post
Partum. Yogyakarta: NASPUB.

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan


pada Masa Nifas. Jakarta:
Salemba.

Sari, Eka Puspita, Rimandini, Kurnia


Dwi. 2014. Asuhan Kebidanan
Masa Nifas (Postnatal Care).
Jakarta : Trans Info Medika.

Sulistyawati, A., 2009. Buku Ajar


Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas . Edisi Pertama, Andi,
Yogyakarta: Salemba Medika.

Wahyuni, 2012. Pengaruh Dukungan


Suami Terhadap Lama
Persalinan Kala II Di Rumah
Sakit Umum Kabupaten
Buleleng. Buleleng : Jurnal
Ilmiah Kebidanan Volume I
Nomor 1 Mei 2013 : 53-58.

Yanti D, Sundawati D. 2011. Asuhan


Kebidanan Masa Nifas. Cimahi:
Aditama.

Oktriani T, 2017, ‘Efektivitas Loving


Massage Terhadap Nyeri
Perut’, Jurnalm Kesehatan
Prima Nusantara Bukitinggi.
Vol. 9,

Anda mungkin juga menyukai