Anda di halaman 1dari 18

PERAN PERAWAT PADA TERAPI

SOMATIK & PSIKOFARMAKA


FAISAL KHOLID FAHDI, NERS, M.KEP
Terapi Somatic

 Terapi somatik adalah terapi yang diberikan untuk mengubah perilaku


maladaptif menjadi perilaku yang adaptif dengan tindakan yang ditujukan
pada fisik klien walaupun yang diberikan perlakuan fisik tetapi target terapi
adalah perilaku klien.
TERAPI SOMATIC

 Terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk


membatasi mobilitas fisik klien. Tujuannya melindungi klien dan orang lain
dari cidera fisik, khususnya bila terapi lain seperti perubahan lingkungan
dan strategi perilaku sudah tidak mempan.
 Tindakan keperawatan :Hargai hak azasi klien, lakukan :a. Identifikasi
kejadian pencetus. Observasic. Buat rencana tindakan sesuai standar dan
documentLindungi klien dari cidera fisik akibat pengikatanSediakan
lingkungan yang aman
Jaga integritas biologis

 Cek tanda vital secara rutinb. Mandikan & jaga kulit ttp bersih & keringc.
Penuhi kebutuhan toiletingd. Atur suhu ruangan tetap nyamane. Beri posisi
anatomisf. Periksa daerah ikatang. Ganti posisi klien minimal tiap 2 jamJaga
harga diri klien, dengan :a. Pertahankan privacy klienb. Jangan memberi
penjelasan yang bersifat merendahkanc. Tetap mempertahankan
komunikasi verbald. Staf yang merawat harus konsistene. Staf yang
menangani berjenis kelamin samaf. Lepaskan ikatan sesuai indikasi
Isolasi

 Bentuk terapi dgn menempatkan klien sendiri di ruang tersendiriDi


indikasikan pada klien yang tidak mampu mengendalikan perilakunya dan
tidak bisa dikendalikan dengan cara lainTidak dianjurkan klien yang
beresiko bunuh diri, klien yang agitasi disertai gangguan pengaturan suhu
tubuh akibat obat serta klien dengan perilaku sosial menyimpang
 Prosedur Isolasi : 1. Tunjuk seorang pemimpin 2. Perlihatkan kepada klien
kekuatan yang ada 3. Buat rancangan yang tepat, siapkan lingkungan
ruangan 4. Komunikasikan antar perawat 5. Tangkap klien tanpa menyakiti
6. Kendalikan perilaku agresif klien 7. Pindahkan klien ke ruang isolasi 8.
Ganti pakaian dengan yang aman dan nyaman 9. Pindahkan benda-benda
yang membahayakan klien 10. Buat rencana askep lanjutan 11. Tetap
pertahankan kontak dgn klien
 1. Bantu pemenuhan KDM klien
 2. Observasi sesering mungkin
 3. Pertahankan komunikasi verbal
 4. Catat dan dokumentasikan hasil observasi
 5. Berikan umpan balik tentang perilaku klien
 6. Tetap berikan terapi yang lain
 7. Segera melepaskan klien dr ruang isolasi jika perilakunya mulai
terkendali
Peran perawat

 1. Persiapan :
a. Tangani kecemasan klien
b. Lakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium
c. Mempersiapkan inform concent
d. Puasakan klien minima 6 jam
e. Hentikan pemberian obat sblm ECT
f. Lepaskan gigi palsu, kontak lens, dll
g. Memakaikan pakaian yg longgar
Peran Perawat

 2. Pelaksanaan :
a. Baringkan klien
b. Siapkan alat
c. Pasang bantalan gigi
d. Sementara ECT dilakukan, tahan persendian dgn supel
e. Setelah selesai, berikan bantuan nafas 3. Setelah ECT : a. Observasi TTV
sampai stabil b. Jaga keamanan klien c. Bila sudah sadar, orientasikan
klien
Fototerapi

 Foto terapi atau terapi cahaya merupak terapi pemaparan cahaya


terapeutik buatan kepada pasien yang kekuatannya 5-20 kali lebih terang
dari pencahayaan dalam ruangan.Terapi ini berlangsung cepat dan dapat
efektif. Pasien merasakan sembuh setelah 3-5 hari terapi dan kambuh bila
terapi dihentikan
PERAN PERAWAT PADA TERAPI
PSIKOFARMAKA
 Psikofarmaka adalah obat- obatan yang digunakan untuk klien dengan
gangguan mental. Psikofarmaka termasuk obat-obatan psikotropik yang
bersifat Neuroleptik (bekerja pada sistim saraf ). Perawat harus mempunyai
cukup pengetahuan tentang strategi psikofarmakologis yang tersedia,
tetapi informasi ini harus digunakan sebagai satu bagian dari pendekatan
holistik pada asuhan pasien.
 Pengkajian Pasien
 Koordinasi Modalitas Terapi
 Pemberian Agens Psikofarmakologis
 Pemantauan Efek Obat
 Penyuluhan Pasien
 Program Rumatan Obat
 Partisipasi Dalam Penelitian Klinis Antardisiplin Tentang Uji Coba Obat
 Kewenangan Untuk Memberikan Resep
Benzodiazepin

 Memberikan efek antiansietasnya melalui potensiasi yang kuat pada


neurotransmiter inhibisi asam ɣ-aminobutirat (GABA).
 Indikasi utama dalam penggunaan benzodiazepin :Gangguan ansietas
umumAnsietas yang berhubungan dengan depresiGangguan tidurAnsietas
yang berhubungan dengan gangguan fobiaGanggaun stres
pascatraumaPutus obat dan alkoholAnsietas yang berhubungan dengan
penyakit medisRelaksasi muskuloskeletalGangguan kejangAnsietas
praoperasi
Nonbenzodiazepin

 Kewaspadaan Perawat:
 Penggunaan barbiturat dapat menyebabkan banyak kerugian seperti
berikut:
 Terjadi toleransi tehadap efek antiansietas dari barbiturate, Obat ini lebih
adiktif, Obat ini menyebabkan reaksi serius dan bahkan reaksi putus obat
yang letal, Obat ini berbahaya jika terjadi overdosis dan menyebabkan
depresi SSP, Obat ini mempunyai berbagai interaksi obat yang berbahaya
Antidepresan

 Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit


depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik,
gangguan ansietas lain dan enuresis pada anak-anak, untuk megatasi
gangguan defisit erhatian pada anak-anak dan bulimia serta narkolepsi.
 Jenis-Jenis antidepresan-Antidepresan trisiklik (ATS)-Inhibitor monoamin
oksidase (MAOI)- Inhibitor reutake serotonin selektif
Obat Penstabil Mood

 LitinumReaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatanEfek


samping litinum mencakup tremor halus pada tangan, keletihan, sakit
kepala, ketumpulan mental, letargi, poliuria, polidipsi, iritasi lambung, mual
ringan, muntah, diare, akne perubahn EKG dan peningkatan berat badan.
 AntikonvulsanBeberapa anti konvulsan digunakan untuk penyakit bipolar.
Karbamazepin efeknya pada otak membantu menstabilkan mood
Antipsikotik

 Efeksamping menyebabkan rasa tidak nyaman bagi pasien dan


kebanyakkan mudah ditangani namun ada yang mengancam jiwa. Perawat
harus memberi perhatian khusus pada gejala atau sindrom ekstrapiramidal
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
 Perbaika gejala biasanya terjadi dalam 3 sampai 2 minggu. Effek optimal
dapat berlangsung beberapa bulanBeberapa pasien membutuhkan terapi
medikasi antipsikotik sepanjang hidupnya
Antipsikotik

 Pengawasan terhadap diskinesia tardif (EPS jangka panjang) harus


dilakukan sedikitnya setiap bulan dalam terapi jangka panjang dengan
antipsikotik kovensional
 Perawatan klinis yang baik untuk pasien yang mendapatkan klozapin
termasuk hitung darah lengkap setiap minggu untk memantau penurunan
jumlah sel darah putih dan peresepan klozapin yang diberikan untuk 1
minggu sekali.

Anda mungkin juga menyukai