a. Peran perawat
1. Persiapan :
a. Tangani kecemasan klien
b. Lakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium
c. Mempersiapkan inform concent
d. Puasakan klien minima 6 jam
e. Hentikan pemberian obat sblm ECT
f. Lepaskan gigi palsu, kontak lens, dll
g. Memakaikan pakaian yg longgar
h. Membantu mengosongkan blass
b. Pelaksanaan :
a. Baringkan klien
b. Siapkan alat
c. Pasang bantalan gigi
d. Sementara ECT dilakukan, tahan persendian dgn supel
e. Setelah selesai, berikan bantuan nafas
c. Setelah ECT :
a. Observasi TTV sampai stabil
b. Jaga keamanan klien
c. Bila sudah sadar, orientasikan klien
PENGKAJIAN
Sebelum melakukan pengobatan psikofarmakologi, evaluasi psikiatri yang lengkap harus
dilakukan, mencakup hal-hal berikut:
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Evaluasi status mental
Riwayat medis dan psikiatri
Riwayat medikasi
Riwayat keluarga
Kewaspadaan Perawat:
Pengguanan obat secara bersamaan atau polifarmasi dapat meningkatkan aksi terapeutik
spesifik, dapat diperlukan untuk mengobati penyakit yang bersamaan dan dapat melawan efek
obat pertama yang tidak diinginkan. Beberapa masalah berkaitan dengan penggunaan obat
bersamaan termasuk kebingungan saat tercapai keefektifan terapeutik dan efek samping serta
perkembangan interaksi obat.
Nonbenzodiazepin
Kewaspadaan Perawat:
Penggunaan barbiturat dapat menyebabkan banyak kerugian seperti berikut:
Terjadi toleransi tehadap efek antiansietas dari barbiturate
Obat ini lebih adiktif
Obat ini menyebabkan reaksi serius dan bahkan reaksi putus obat yang letal
Obat ini berbahaya jika terjadi overdosis dan menyebabkan depresi SSP
Obat ini mempunyai berbagai interaksi obat yang berbahaya
Antidepresan
Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor.
Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas lain dan enuresis
pada anak-anak, untuk megatasi gangguan defisit erhatian pada anak-anak dan bulimia serta
narkolepsi.
Antipsikotik
Reaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatan
Efeksamping menyebabkan rasa tidak nyaman bagi pasien dan kebanyakkan mudah
ditangani namun ada yang mengancam jiwa. Perawat harus memberi perhatian khusus pada
gejala atau sindrom ekstrapiramidal baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kewaspadaan Keperawatan, pedoman perawat untuk pemberian antipsikotik:
Kebutuhan dosis antipsikotik individu sangat bervariasi
Setelah pembagian dosis pertama pasien dapat menerima dosis sekali setiap hari
Perbaika gejala biasanya terjadi dalam 3 sampai 2 minggu. Effek optimal dapat
berlangsung beberapa bulan
Beberapa pasien membutuhkan terapi medikasi antipsikotik sepanjang hidupnya
Pengawasan terhadap diskinesia tardif (EPS jangka panjang) harus dilakukan
sedikitnya setiap bulan dalam terapi jangka panjang dengan antipsikotik kovensional
Perawatan klinis yang baik untuk pasien yang mendapatkan klozapin termasuk hitung
darah lengkap setiap minggu untk memantau penurunan jumlah sel darah putih dan
peresepan klozapin yang diberikan untuk 1 minggu sekali.
a. Diagnosa Medis
b. Riwayat Penyakit
c. Hasil Pemeriksaan Lab
g. Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga tentang pentingnya minum obat secara teratur
dan penanganan efek samping obat
a. Persiapan
2. Kaji setiap obat yang akan diberikan. Termasuk tujuan, cara kerja obat, dosis, efek samping
obat dan cara pemberian
3. Bubuhkan tanda tangan pada dokumentasi pemberian obat, sebagai aspek legal
2.3.3 Laksanakan program pengobatan berkelanjutan melalui program rujukan
Setelah seorang perawat melaksanakan terapi psikofarmaka maka tugas terakhir yang
penting harus dilakukan adalah evaluasi. Dikatakan reaksi obat efektif jika :
a. Emosional stabil
g. Tanda-tanda Vital
4. Pemantauan efek obat. Termasuk efek yang diinginkan maupun efek samping yang
dapat dialami pasien.
5. Penyuluhan pasien. Memungkinkan pasien untuk meminum obat dengan aman dan
efektif
7. Partisipasi dalam penelitian klinis antar disiplin tentang uji coba obat.
8. Perawat merupakan anggota tim yang penting dalam penelitian obat yang digunakan
untuk mengobati pasien gangguan jiwa