Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
laporan ini disusun untuk memenuhi laporan keperawatan jiwa program profesi

Disusun oleh: kelompok IV

Anik sugiyanti

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) JAYAKARTA 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan gangguan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori : halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi : merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulasi yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asik dengan pikirannya
sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan terapi aktifitas
kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol
halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSKD Duren Sawit
khususnya di ruang Belimbing sebagian besar pasien menderita halusinasi.
Oleh karena itu perlu diadakan terapi aktifitas kelompok tentang halusinasi.
B. Landasan teori
Terapi aktifitas kelompok (TAK) simulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktifitas mempersepsikan berbagai simulasi yang terkait
dengan pengalaman kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative
menyelesaikan masalah.
Dalam terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam
lima sesi yaitu:
1. Sesi I : klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III: mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
4. Sesi IV : mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas
5. Sesi V : mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktifitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum
obat
D. Sesi yang digunakan
1. Sesi 1: mengenal halusinasi
2. Sesi II: mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III: mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
4. Sesi IV : melakukan aktivitas yang sudah terjadwal
5. Sesi V: mengontrol halusinasi patuh minum obat
E. Klien
1. Kriteria klien
a) Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b) Klien yang mengalami perubahan persepsi
c) Klien kooperatif
2. Proses seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok

F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkosentrasi terhadap kegiatan
b) Posisi tempat dimeja panjang menggunakan bangku
c) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e) Leader, co-leader, fasilitator sebagaimana mestinya
2. Evaluasi proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir
b) Leader mampu memimpin acara
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan
d) Fasilisator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
e) Fasilisator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi hasil
Diharapkan 75 % dari kelompok mampu : klien dapat meningkatkan
kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.
G. Antisipasi Masalah
1. Penangan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktifitas
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a) Panggil nama klien
b) Tanyakan alasan klien meniggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a) Beri penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
terpilih
b) Kaakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti
oleh klien tersebut
c) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan kegiatan ini
H. Pengorganisasian
Sesi III
1. Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Senin, 02 Desember 2019
b. Waktu : 16.00 – 16.30 Wib (sesi III)
c. Alokasi waktu : Bercakap-cakap 15 menit, terapi kelompok 10
menit, penutup 5 menit
d. Tempat : Ruang Belimbing
e. Jumlah klien : 7 orang
2. Tim Terapi
a. Leader sesi III : Anik Sugiyanti
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-Leader Sesi III : Pipit Budi
Uraian Tugas
1) Membantu Leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan Leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Opserver Sesi III : Maria
Uraian tugas :
1) Mengganti semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator sesi III : Sulistyani
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permaianan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegitan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
3. Metode dan
Media a. Metode
1) Diskusi
2) Bermain peran atau
stimulasi b. Media
1) Speaker
2) Bola kertas
3) Meja
4) Kursi

I. Proses pelaksanaan
Sesi III : bercakap-cakap a.
Salam Teropeutik
1) Salam teropeutik pada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
nama papan)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan
b. Evaluasi dan validasi
1) Leader menanyakan keadaan klien saat ini
2) Leader menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah dipelajari
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
bercakap-cakap
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta ijin
kepada leader
4) Lama kegiatan 30 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap Kerja
Leader menjelaskan kegiatan yang dilakukan yaitu :
1) Handphone akan dinyalakan saat musik terdengar pasien akan mulai
berjoget dan mengoper bola, saat musik dihentikan dan bola itu
berhenti leader menunjuk pasien yang memegang bola
2) Leader meminta klien menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan
orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
3) Leader meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan dapat dilakukan
4) Leader memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul
“suster ada suara ditelinga saya pengen ngobrol dengan suster saja”
5) Leader meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan pasien
disebelahnya
6) Beri pujian pada klien untuk melakukan dengan baik
7) Ulangi point e dan f sampai semua klien mendapat
giliran e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang telah dilatih
c) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Leader menganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol
halusinasi yaitu mengenal halusinasi, menghardik dan melakukan
bercakap-cakap.
3) Kontrak Yang Akan Datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan
b) Leader menyepakati waktu dan

tempat J. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi :
Formulir yang di evaluasi sebagai berikut :
Sesi III : TAK
Simulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah
halusinasi a. Kemampuan verbal

No. Aspek yang dinilai Nama Pasien

1. Menyebutkan orang yang


diajak bicara

2. Memperagakan percakapan
3. Menyebutkan 3 cara
mengontrol dan mencegah
halusinasi

Jumlah
b. Kemampuan Non verbal

No. Aspek yang dinilai Nama Pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tenang
3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari


awal sampai akhir

Jumlah

Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang
yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
kegiatan harian, dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda
nilai 1, 2, 3, dan target pencapaian nilai verbal 80%, non verbal 60%

2. Dokumentasi :
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien untuk melakukan
percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.
K. Setting Tempat
1. Leader dan Klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih
3. Ruangan nyaman dan tenang

CL K K

MEJA L

K F

Keterangan :

L : Leader
CL: Co-Leader
F : Fasilitator
K: Klien

Anda mungkin juga menyukai