Anda di halaman 1dari 2

No Initial Assessment

1. Proteksi diri, gunakan APD (alat pelindung diri): proteksi diri, lingkungan, dan pasien
2. Cek respon korban dengan teknik AVPU (Alert, Verbal, Pain, and Unresponsive
3. Aktifkan EMS (Emergency Medical System) atau Call for help (minta pertolongan)
4. Primary Survey
A Airway (jalan napas) + Control servical
Bebaskan jalan napas + control servical
Indikasi korban terpasang servical collar/ neck collar untuk menyanggah leher: multiple trauma,
trauma kepala disertai penurunan kesadaran, ada jejas di atas klavikula, dan biomekanika
mendukung
Penanganan jalan napas:
*Head tilt-chin lift: untuk korban non trauma
*Chin lift-Jaw thrust: untuk korban trauma yang dicurigai fraktur servical
*Suction/ sedot/ hisap/ log roll: sumbatan jalan napas karena cairan atau darah di jalan napas
atas (GURGling)
*OPA (korban tidak sadar dan atau tanpa adanya gag reflek/ reflek muntah) atau NPA (korban
sadar): terdengar suara ngorok/ snoring karena jalan napas terhalang oleh posisi lidah korban
yang jatuh ke belakang
*Needle cricotyroidektomi: jika terdengar stridor (edema laring) atau perdarahan hebat yang
terus menerus/ massif
*Intubation: korban koma (GCS < 8)

B Breathing (pernapasan) + Control ventilasi


Oksigenasi kurang ditandai dengan pasien sesak atau dengan saturasi oksigen di bawah 95%,
berikan dengan nasal kanul, rebreathing mask atau non rebreathing mask (berdasarkan tingkat
kebutuhan konsentrasi oksigen terlihat dari alat pulse oksimetri yang mengidentifikasi kadar
saturasi oksigen pasien)
Jika korban henti nafas: berikan napas buatan (ventilasi buatan) dengan mouth to mouth, mouth
to mask atau bag valve mask
Lakukan pemeriksaan daerah thoraks: Inspeksi, Auskultasi, Perkusi, dan Palpasi
Inspeksi: adakah sesak, jejas pada dada korban, luka terbuka, JVP meningkat, trakea
terdorong ke arah yang sehat
Auskultasi: vesikuler kanan dan kiri (terdengar jelas atau tidak)
Perkusi: sonor (normal), hipersonor, atau dull (jika hipersonor berisi udara yang berlebihan, jika
dull berisi cairan/ darah
Palpasi: adakah rasa nyeri tekan, terdengarkah suara krepitasi (identifikasi adanya fraktur iga)
Masalah breathing:
*Tension Pneumothorax: needle thorakosentesis selanjutnya WSD oleh dokter
*Open Pneumothorax: kasa oklusif 3 sisi, selanjutnya WSD oleh dokter
*Flail chest: berikan posisi nyaman, dan untuk pemberian obat instruksi dokter
*Tamponade jantung: Perikardiosentesis
*Hematothorax: WSD, surgical (operasi)

C Circulation + Control Perdarahan


Stop bleeding: direct pressure (balut tekan), elevation (tinggikan posisi), dan point pressure (titik
tekan)
Berikan cairan melalui IV Line. Untuk korban trauma dan perdarahan berikan cairan RL hangat,
2 jalur, guyur, dan jangan lupa ambil darah (khusus korban wanita dewasa lakukan pemeriksaan
HCG/ kehamilan) dengan hukum 3 for 1 (penggantian 3 cc untuk kehilangan 1 cc)
Ambil sample darah untuk crossmatch
D Disability (kesadaran)
GCS (Glasgow Coma Scale)  Eye, Verbal, Motorik
Lateralisasi pupil dan lateralisasi motorik

1
No Initial Assessment
Lateralisasi pupil  isokor/ anisokor, reflek cahaya, dilatasi
Lateralisasi motorik  motoric/ kekuatan tonus otot

E Exposure (cek semua bagian tubuh)


Identifikasi perlukaan di tempat yang belum terlihat oleh mata (missal dibagian belakang)
dengan membuka pakaian korban, beri selimut korban untuk mencegah hipotermi/ kedinginan,
lakukan log roll untuk pemeriksaan bagian belakang

F Foley catheter
Sebelum pemasangan lakukan pemeriksaan kontra indikasinya:
1. Perdarahan orifisium uretra eksterna
2. Hematom skrotum
3. Pada saat rectal touche, prostat melayang
Evaluasi urin: urin pertama keluar dibuang selanjutnya baru dihitung.
Urin normal: dewasa 0.5 cc/kgBB/jam, anak 1 cc/kgBB/jam, bayi 2 cc/kgBB/jam

G Gastric tube
Indikasi pemasangan gastric tube: pemberian obat dan makanan, jika ada rupture atau distensi
abdomen, untuk mencegah aspirasi
Kontraindikasi pemasangan Naso Gastric Tube (NGT): JANGAN dipasang jika korban fraktur
Basis Cranii, pemasangan melalui oro (mulut)

H Heart monitor
Jika ada dan diindikasikan riwayat jantung, usia di atas 40 tahun, riwayat tersengat listrik atau
tersambar petir

5. Secondary Survey
A. Head to toe examination
B: bentuk
T: tumor
L: luka
S: sakit
B Vital sign: nadi, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu, saturasi oksigen
C Finger in every orifice (colok semua lubang)
D Anamnesa;
KOMPAK (Keluhan, Obat, Makanan, Penyakit, Alergi, Kejadian) atau jika dalam istilah bahasa
Inggris
SAMPLE (Sign, Alergy, Medication, Past Illness, Last Meal, Environment)
E Pemeriksaan tambahan: rontgen, USG, dll
F Persiapan rujuk: ke rumah sakit atau ke ruangan lain. Pastikan ada tempat terlebih dahulu

Reevaluasi dilakukan selama dalam perjalanan di ambulans

Anda mungkin juga menyukai