Anda di halaman 1dari 13

Impairment of ( gangguan pada ) : penglihatan,

pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi, dan


integritas kulit pada lansia

Disusun Oleh :

Marissa Nuur 2720180039


Nadiya Hanifa 2720180060
Putri Anggita 2720180059
Shafa Afifah 2720180051
Wanda Lestari 2720180025

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS SYAFI’IYAH
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang impairment of
( gangguan pada ) : penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi dan
integritas kulit pada lansia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang impairment of ( gangguan pada ) :
penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi dan integritas kulit pada lansia
dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terhadap pembaca.

Jakarta, 10 Maret 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULAUAN
A. Latar belakang................................................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Defini Lanjut Usia..........................................................................................................
B. Klasifikasi Lanjut Usia...................................................................................................
C. Ciri-ciri Lanjut Usia........................................................................................................
D. Perubahan yang terjadi ..................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi
rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistem fisisologis dan disertai
pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian. Pendapat lain
mengatakan bahwa menua merupakan suatu proses menghilangnya secara berlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri serta mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk infeksi dan
kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang diderita.
Pada lansia terdapat banyak perubahan yang terjadi mencakup perubahan-perubahan
fisik, mental, psikososial, dan perkembangan spiritual. Perubahan fisik mencakup
perubahan pada persarafan, penglihatan, kardiovaskuler, dan lain-lain. Menurut Kuntjoro
perubahan mental dipengaruhi oleh penurunan kondisi fisik, penurunan fungsi dan
potensi seksual, perubahan aspek psikososial, perubahan yang berkaitan dengan
pekerjaan dan perubahan dalam peran sosial di masyarakat. Perubahan psikososial
dialami lansia yang dulunya bekerja mengalami pensiun kemudian merasakan kehilangan
finansial, perubahan pada status, teman dan kegiatan. Sedangkan perubahan spiritual
dijelaskan Murray dan Zenter lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal
ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada lansia memiliki dampak yang mencakup semakin tingginya
tingkat ketergantungan, masalah kesehatan, masalah psikologi mental spiritual dan lain-
lain.
Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan dan
penciuman)
1. Gangguan pendengaran sangat umum ditemui pada lanjut usia dan menyebabkan
pasien sulit untuk diajak komunikasi
2. Penatalaksanaan untuk gangguan pendengaran pada geriatri adalah dengan cara
memasangkan alat bantu dengar atau dengan tindakan bedah berupa implantasi
koklea.
3. Gangguan penglihatan bisa disebabkan gangguan refraksi, katarak atau komplikasi
dari penyakit lain misalnya DM, HT dll, penatalaksanaan dengan memakai alat bantu
kacamata atan dengan operasi pada katarak.

B. Rumusan masalah
1. Apakah definisi dari lanjut usia ?
2. Bagaimana klasifikasi dari lanjut usia ?
3. Apa saja ciri-ciri dari lanjut usia ?
4. Perubahan apa saja yang terjadi pada lanjut usia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari lanjut usia
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari lanjut usia
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari lanjut usia
4. Untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada lanjut usia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Lanjut Usia


1. Lanjut usia menurut Stanley, Blair, & Beare (2005) terjadi pada setiap individu dapat
diprediksi terjadinya perubahan secara fisik dan perilaku, proses menua secara
biologis yang umum terjadi dan akan di alami oleh semua orang.
2. Lansia adalah kenyataan kejadian biologi yang terjadi seiring dengan berjalannya
waktu (Hayflick 1994 dalam Stanhope & Lancaster 2004).
3. Menurut Fatmawati (2010) lanjut usia adalah proses alamiah dan berkesinambungan
yang mengalami perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia pada tubuh yang akan
berpengaruh pada fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.
4. Lanjut usia menurut Efendi dan Mahfudin (2009) merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stress lingkungan, seseorang dikatakan lanjut usia berumur 65
tahun ke atas.
5. Lanjut usia di mulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65 dan 75 tahun (Potter &
Perry 2005).
6. Lanjut Usia menurut Santrock (2002) bahwa lansia dimulai ketika individu memasuki
usia 60 tahun keatas.
7. Lanjut usia merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang atau suatu
periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat (Hurlock,
2004).
8. Masa usia lanjut merupakan merupakan masa dimana terjadi berbagai perubahan dan
penyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara lain terjadinya sindrom lepas
jabatan dan kesedihan yang berkepanjangan (Hernawati, 2006).
9. Menurut Kaplan dan Saddock pada tahun (2007) lanjut usia yang memiliki
penyesuaian diri yang baik seperti dapat berinteraksi dengan tetangga dan masyarakat
sekitar dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di daerah lanjut usia berada, maka
timbal balik dari dukungan sosial itu sendiri juga akan baik dan sebaliknya sehingga
akan mempengaruhi kualitas hidup lansia.
B. Klasifikasi Lanjut Usia
Klasifikasi lanjut usia menurut Hurlock (2004) dalam tahapan perkembangan dalam
rentang kehidupan mengatakan bahwa batasan masa tua atau masa usia lanjut adalah 60
tahun sampai meninggal.
Sedangkan menurut Fatmawati (2010) lanjut usia di bagi 4 kelompok :
1. Middle age (45 - 59 tahun)
2. Elderly (60 -74 tahun)
3. Old (70 – 90 tahun)
4. Very old (< 90 tahun)
Klasifikasi lanjut usia menurut Maryam dkk (2008) :
1. Pralansia (presinilas) (45 – 60 tahun)
2. Lansia (60 tahun)
3. Lansia resiko tinggi (70 tahun).
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa awal dari usia lanjut adalah
60 tahun hingga rentang meninggal dunia.

C. Ciri-ciri lansia
1. Lansia merupakan periode kemunduran.
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis.
Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Misalnya
lansia yang memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan kegiatan, maka akan
mempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki
motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada lansia akan lebih lama terjadi.
2. Lansia memiliki status kelompok minoritas.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
senang mempertahankan pendapatnya maka sikap sosial di masyarakat menjadi
negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain
sehingga sikap sosial masyarakat menjadi positif.
3. Menua membutuhkan perubahan peran.
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran
dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. Misalnya lansia
menduduki jabatan sosial di masyarakat sebagai Ketua RW, sebaiknya masyarakat
tidak memberhentikan lansia sebagai ketua RW karena usianya.
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Perlakuan yang buruk terhadap lansia membuat mereka cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri
lansia menjadi buruk pula. Contoh : lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak
dilibatkan untuk pengambilan keputusan karena dianggap pola pikirnya kuno, kondisi
inilah yang menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan
bahkan memiliki harga diri yang rendah.

D. Perubahan-perubahan Yang Terjadi


1. Sistem Pendengaran
a. Daun telinga tampak membesar karena formasi kartilago yang menerus dan
hilangnya elastisitas kulit
b. Kanal auditori menyempit karena kolaps bagian dalam
c. Lapisan kanal pendengaran menjadi kasar dan kaku
d. Penurunan lambat dari fungsi sensorineural ; tekhnik komunikasi terganggu
e. Atrofi membran timpani menyebabkan otosklerosis
f. Pengumpulan dan pengerasan serumen karena meningkatnya keratin
g. Terjadinya tinnitus
h. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) : Hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada
nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi
pada usia diatas umur 65 tahun.
2. Sistem Penglihatan
a. Hilangnya irama kelopak mata dan lemahnya kelopak mata menyebabkan ptosis,
mal posisi kelopak mata
b. Alis mata menjadi kasar dan berwarna abu
c. Membrane konjungtiva mengering karena kurangnya kuantitas dan kualitas
produksi air mata sehingga menjadi sedikit dan menimbulkan rasa gatal
d. Kemampuan akomodasi menurun
e. Kornea lebih berbentuk skeris
f. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
g. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
h. Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
i. Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
j. Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.

3. Pengecap dan penghidu.


a. Perubahan mukosa oral dan lidah serta patologi meatus nasalis
b. Kemunduran usia menjadi sensitive terhadap pencemaran udara dan rangsangan
zat kimia sehingga harus menjaga kebersihan mulut saat bersin dan batuk
c. Vertigo yaitu rasa pusing akibat gangguan keseimbangan sehingga lansia
diajarkan dengan latihan untuk mengurangi pusing seperti gerakan lambat,
menghindar dari cahaya yang menyilaukan
d. Menurunnya kemampuan pengecap.
e. Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan
berkurang.
4. Peraba.
a. Hilangnya sensitifitas ringan karena menurunnya densitas reseptor kutaneous
untuk sensasi sentuhan
b. Meningkatnya progresivitas batas vibratory, taktil karena perubahan sensitifitas
reseptor korpuskel paccini
c. Kemunduran dalam merasakan sakit.
d. Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.

5. Sistem Kulit (Integumentary System)


a. Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
b. Permukaan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan proses keratinasi serta
perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis).
c. Menurunnya respon terhadap trauma.
d. Mekanisme proteksi kulit menurun :
1) Produksi serum menurun.
2) Penurunan produksi VTD.
3) Gangguan pegmentasi kulit.
e. Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
f. Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
g. Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan vaskularisasi.
h. Pertumbuhan kuku lebih lambat.
i. Kuku jari menjadi keras dan rapuh.
j. Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.
k. Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
l. Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya.
6. Pola Komunikasi
Kendala yang paling nyata timbul bila kedua orang berbicara dengan bahasa yang
berbeda. Kebiasaan berbahasa dari klien adalah salah satu cara untuk melihat isi dari
budaya. Menurut Kluckhohn 1972, bahwa tiap bahasa adalah merupakan jalan khusus
untuk meneropong dan interprestasi pengalaman tiap bahasa membuat tatanan
seluruhnya dari asumsi yang tidak disadari tetang dunia dan penghidupan. Kendala
untuk komunikasi bisa saja terjadi walaupun individu berbicara dengan bahasa yang
sama.
Perawat kadang kesulitan untuk menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang
sederhana, bebas dari bahasa yang rumit yang klien bisa menagkap. Sangat penting
untuk menentukan bahwa pesan kita bisa diterima dan dimengerti maksudnya .
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau menggantikan dan mempertahankan struktur fungsi secara normal, ketahanan
terhadap injury termasuk adanya infeksi. Proses menua sudah mulai berlangsung sejak
seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot,
susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Pada setiap
orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak
maupun saat menurunnya. Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya
pada umur 20-30 tahun. Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih.
Belum ada kesepakatan tentang batasan umur lanjut usia disebabkan terlalu banyak
pendapat tentang batasan umur lanjut usia.

B. Saran
Semoga dalam penulisan makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya, dan bagi
pembaca mungkin dalam penyusunan makalah ini penulis masih banyak kekurangan
karena keterbatasan ruang lingkup, waktu, situasi, kondisi dan ilmu yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan penulis makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2. Jakarta; Salemba Medika
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2,
EGC, Jakarta
Sulistijono, heru. 2015. Modul keperawatan gerontic. surabaya
Craven, R.F & Hirnle, C.J. 2003. Fundamental of nursing: Human health ang function.
(4th ed.), Philadelphia: Lippincott.
Maryam, R.Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika
Mubarak, wahit ikbal. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung
seto
Nedya Safitri, Sp.PD 2018 masalah kesehatan pada lansia http://www.yankes.kemkes.go.id/read-
masalah-kesehatan-pada-lansia-4884.html
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.id/41717/3/jiptummpp-gdl-
afifahshol-48601-3-
bab2.pdf&ved=2ahUKEwjUm9SWpqXvAhXz63MBHV91CZIQFjAAegQIARAC&usg
=AOvVaw2YECIm7j0HGfblg40oDToN

Anda mungkin juga menyukai