KEPERAWATAN
MENINGITIS
Nama Kelompok :
● Ayuningtyas P ( 2720180028 )
● Diah Ayu Lestari ( 2720180005 )
● Jihan Febriani ( 2720180029 )
● Marissa Nuur ( 2720180039 )
● Nadya Hanifa ( 2720180060 )
● Nadya Khairunnisa ( 2720180067 )
● Putri Anggita ( 2720180059 )
● Raudhotul Jannah A( 2720180085 )
● Riska Melia ( 2720180090 )
● Shafa’Afifah ( 2720180051 )
● Syarifah Nur Aulia (2720180036 )
● Tasya Shafira ( 2720180022 )
● Tina Nursalma ( 2720180066 )
● Upra Jilani ( 2720180037 )
● Wanda Lestari ( 2720180025 )
PATOFISIOL
OGI
Patofisiologi meningitis disebabkan oleh
infeksi yang berawal dari aliran
subarachnoid yang kemudian
menyebabkan reaksi imun, gangguan
aliran cairan serebrospinal, dan kerusakan
neuron.
1. Leher kaku.
2. Nyeri kepala hebat.
3. Demam tinggi dengan suhu 38°.
4. Muntah.
5. Rasa tidak nyaman ketika melihat lampu yang
terang.
6. Mengantuk.
7. Kejang.
8. Ruam kulit.
9. Sakit tenggorokan.
10. Sulit dan nyeri saat menelan.
KASUS
MENINGITIS
CONTOH KASUS
Pasien masuk ruangan Neurologi dari IGD RSAM Bukit
tinggi rujukan dari RS.Panyabungan pada tanggal 13
November 2020 dengan keluhan keluarga klien
mengatakan suhu tubuh klien panas, suhu 38C, kulit
teraba hangat, keluarga klien mengatakan klien sakit
kepala, sakit perut, batuk berdahak, nafas sesak,klien
mual dan muntah, berat badan menurun dari 51kg
menjadi 40kg, keluarga mengatakan klien gelisah,
aktivitas dibantu keluarga, lemah serta penurunan
kesadaran sejak 2 hari SMRS.Terapi dan tindakan yang
sudah diberikan kepada klien saat berada di IGD RSAM
Bukit tinggi yaitu klien terpasang IVFD RL 20
tetes/menit, klien terpasang NGT, kateter, O2 2 liter/,
klien melakukan pemeriksaan labor, kemudian
mendapatkan Inj. Ceftriaxone 2gr/ 24 jam, Inj. Dexa 1
amp/8 jam, Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam serta drip
paracetamol 500 gram/2 jam.
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif : Proses Hipertermi
• Keluarga klien mengatakan suhu tubuh klien panas Penyakit
Data Objektif :
• S : 38° C Infeksi
• Kulit klien teraba hangat
• Leukosit 12,830/ml
ANALISA DATA
Data Etiologi Penyebab
Data Subjektif : Produksi Bersihan
• Keluarga mengatakan pasien penurunan kesadaran sputum Jalan Nafas
• Keluarga mengatakan nafas pasien sesak meningkat Tidak Efektif
• Keluarga mengatakan pasien batuk berdahak
Data Objektif :
• Pasien tampak sesak
• Pernafasan 47x/menit
• Pasien tampak terpasang oksigen NRM
• Suara nafas ronchi
• Terdapat sekret
• Irama nafas ireguler
• Pasien tampak takipnea
• Pasien tampak tidak mampu batuk
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif : Kelemahan Gangguan
• Keluarga mengatakan anggota gerak pasien lemah fisik Mobilitas Fisik
• Keluarga mengatakan aktivitas dibantu keluarga
Data Objektif :
• Aktivitas pasien dibantu
• Pasien lemah anggota gerak
• Rentang gerak pasien tampak menurun
• Gerakan pasien tampak terbatas
• Tampak kaku sendi
• Fisik pasien tampak lemah
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif : Kelemahan Defisit
• Keluarga mengatakan pasien penurunan kesadaran Perawatan
• Keluarga mengatakan aktivitas pasien dibantu Diri
Data Objektif :
• Pasien tampak mandi 1x/hari
• Pasien cuci rambut 1x/minggu
• Pasien tampak tidak mampu mengenakan pakaian
• Rambut tampak berminyak
• Rambut tampak berketombe
• Mulut berbau
• Lidah kotor
• Terdapat caries gigi
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif : Penurunan nafsu Defisit Nutrisi
• Keluarga klien mengatakan mual, muntah makan
• Keluarga klien mengatakan sakit perut
Data Objektif :
• Penurunan berat badan dari 51kg menjadi 40kg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d produksi sputum meningkat d.d batuk
berdahak
Defisit Nutrisi b.d penurunan nafsu makan d.d mual, muntah, berat badan menurun
3 dari 51kg menjadi 40kg
Gangguan Mobilitas Fisik b.d kelemahan fisik d.d aktivitas klien dibantu, klien
4 mengalami penurunan kesadaran GCS 6
Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan d.d tidak mampu melakukan perawatan diri
5
secara mandiri.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Bersihan Setelah dilakukan O: O:
jalan nafas asuhan keperawatan • Monitor frekuensi nafas selama • Untuk mengetahui frekuensi selama
tidak efektif selama 3x24jam 3jam 3jam
berhubunga maka bersihan jalan • Monitor pola nafas • Untuk mengetahui pola nafas
n dengan nafas efektif • Monitor kemampuan batuk • Untuk mengetahui kemampuan
produksi ( ekspirasi dan • Monitor saturasi oksigen batuk
sputum inspirasi pernafasan • Auskultasi bunyi nafas • Untuk mengetahui saturasi
meningkat ) membaik oksigennya
kriteria hasil : T: • Agar mengetahui bunyi nafas
• Produksi sputum • Atur interval selama 30menit T :
menurun ( 5 ) pemantauan respirasi sesuai kondisi • Untuk mengetahui interval
• Ronchi menurun klien pemantauan respirasi
(5) E:
• Frekuensi nafas E: • Agar pasien mengetahui tujuan dan
membaik ( 5 ) • Jelaskan tujuan dan prosedur prosedur pemantauan
• Pola nafas pemantauan • Agar pasien mengetahui hasilnya
membaik ( 5 ) • Informasikan hasil pemantauan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi
Hipertermi Setelah O:
b.d infeksi dilakukan asuhan • Monitor suhu tubuh tiap per 2 jam sekali
d.d suhu keperawatan • Monitor pengeluaran urine tiap per 8 jam
tubuh klien selama 3x24 jam T:
panas maka • Sediakan lingkungan yang nyaman
termogulasi • Longgarkan atau lepaskan pakaian
membaik. • Berikan cairan oral
kriteria hasil : • Lakukan kompres air hangat
• suhu tubuh • berikan antipiretik dan paracetamol
membaik (5) • Ganti linen 3 hari 1 kali
• suhu kulit
membaik (5)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Rasional
O:
• Untuk mengetahui suhu tubuh
• Untuk mengetahui pengeluaran urine
T:
• Agar pasien terasa nyaman
• Agar tidak terasa panas dan gerah
• Agar pasien terhindar dari dehidrasi
• Agar suhu tubuh pasien kembali normal
• Untuk meredahkan demam
• Agar pasien terasa nyaman
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Defisit Setelah dilakukan O: O:
Nutrisi b.d asuhan keperawatan • Identifikasi status nutrisi • Untuk mengetahui status nutrisi
penurunan selama 3x24 jam • Identifikasi alergi dan intoleransi makanan • Untuk mengetahui alergi dan
nafsu maka nafsu makan • Identifikasi makanan yang disukai intoleransi makanan
makan membaik • Identifikasi kebutuhan kalori dan nutrien • Untuk mengetahui makanan
kriteria hasil : • Identifikasi perlunya penggunaan selang yang disukai
• Penyiapan dan nasigastrik • Untuk mengetahui kebutuhan
penyimpanan • Monitor asupan makanan kalori dan nutrien
makanan dan • Monitor berat badan • Untuk mengetahui perlunya
minuman • Monitor hasil pemeriksaan laboratorium penggunaan selang nasigastrik
meningkat (5) • Untuk mengetahui asupan
• Berat badan T: makanan
membaik (5) • Lakukan oral higiene sebelum makan,jika • Untuk mengetahui berat badan
• Frekuensi makan perlu • Untuk mengetahui hasil
membaik (5) • asilitasi menentukan pedoman pemeriksaan laboratorium
diet(mis.piramida makanan)
• ajikan makanan secara menarik dan suhu T:
yang sesuai • Agar kebersihan mulut tetap
• Berikan makanan tinggi serat untuk terjaga, dan nafsu makan
mencegah konstipasi membaik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
• Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi • Agar nafsu makan pasien baik
protein • Berikan makanan tinggi serat
• Berikan suplemen makanan,jika perlu untuk mencegah konstipasi
• Hentikan pemberian makanan melalui • Agar status nutrisi pasien
selang nasigastrik jika asupan oral dapat membaik
ditoleransi • Agar nafsu makan pasien baik
• Hentikan pemberian makanan
E: melalui selang nasigastrik jika
• Anjurkan posisi duduk ,jika mampu asupan oral dapat ditoleransi
• Ajarkan diet yang diprogramkan
E:
K: • Agar pasien nyaman
• Kolaborasi pemberian medikasi sebelum • Agar pasien mengetahui diet
makan (mis.pereda nyeri,antiemetik),jika yang diprogramkan
perlu
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk K:
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien • Agar tidak terlalu nyeri dan tidak
yang dibutuhkan mengganggu selera makan
• Agar mengetahui jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan Setelah dilakukan O:
mobilitas asuhan keperawatan • Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik • Agar mengetahui adanya nyeri
fisik selama 3x24 jam lainnya atau keluhan fisik lainnya
berhubung maka kelemahan • Identifikasi toleransi fisik melakukan • Agar mengetahui toleransi fisik
an dengan fisik menurun pergerakan melakukan pergerakan
kelemahan kriteria hasil : • Monitor frekuensi jantung dan tekanan • Agar mengetahui frekuensi
fisik • Kekuatan otot darah jantung dan tekanan darah
meningkat ( 5 ) • Monitor kondisi umum selama melakukan • Agar mengetahui kondisi umum
• Pergerakan mobilisasi selama melakukan mobilisasi
ekstremitas T:
meningkat ( 5 ) • Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat • Agar membantu saat melakukan
• Gerakan terbatas bantu (mis. pagar tempat tidur) mobilisasi
menurun ( 5 ) • Libatkan keluarga untuk membantu pasien • Dukungan keluarga sangat
• Kelemahan fisik dalam meningkatkan pergerakan diperlukan
menurun ( 5 ) E:
• Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi • Agar mengetahui tujuan dan
• Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus prosedur mobilisasi
dilakukan (mis. duduk ditempat tidur, • agar kekuatan otot dapat kembali
duduk disisi tempat tidur, pindah dari normal
tempat tidur ke kursi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi
Defisit Setelah dilakukan O:
perawatan asuhan keperawatan • Monitor tingkat kemandirian
diri b.d selama 3x24 jam • Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri
kelemahan maka perawatan diri • Identifikasi kebiasaan BAB/BAK
membaik • Monitor kebersihan rambut, kuku, dan mulut
kriteria hasil : T:
• Kemampuan • Sedikan lingkungan yang terapetik
mandi meningkat ( • Siapkan keperluan pribadi spt.sabun mandi, sikat gigi
5) • Dampingi dalam melakukan perawatan diri
• Kemampuan ke • Sediakan pakaian pribadi sesuai kebutuhan
toilet meningkat • Fasilitai untuk berhias (spt. menyisir rambut, merapikan
(5) kumis/jenggot)
• Mempertahankan • Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian
kebersihan diri E:
meningkat ( 5 ) • Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
• Mempertahankan sesuai kemampuan
kebersihan mulut • Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi
meningkat.( 5 ) terhadap kesehatan
• Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien
RENCANA ASUHAN KEPERAWATA
Rasional
• Agar mengetahui tingkat kemandirian pasien terhadap perawatn diri
• Agar mengetahui kebutuhan alat bantu kebersihan apa yang dibutuhkan pasien
• Agar mengetahui kebiasaan BAK/BAB
• Agar mengetahui kebersihan rambut, kuku, dan mulut
• Agar pasien merasa nyaman
• Agar memudahkan melakukan perawatan diri
• Agar terhidar dari resiko jatuh
• Agar memudahkan saat berpakaian
• Agar pasien dapat berhias
• Agar pasien semangat dalam melakukan kemampuan berpakaian
• Agar pasien melakukan perawatan diri secara optimal
• Agar mengetahui manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
• Agar keluarga dapat memandikan pasien
IMPLEMENTASI
No Tang Diagnosa Jam Implementasi
gal
1 16/11 Hipertermi 08.00 Memonitor suhu tubuh Suhu : 38°C
/20 b.d infeksi 08.15 - Memonitor pengeluaran urine 500 cc/jam
08.30 - Menyediakan lingkungan yang nyaman : membuka ventilasi udara jendela dipagi hari
08.40 - Memakaikan pakaian yang tipis
09.00 - Mengompres hangat dengan handuk basah
09.10 - Mengukur suhu tubuh pasien : 38,5° C
09.20 - Memberikan kompres hangat
09.40 - Membantu memebrikan minum air mineral 200 ml
09.45 - Ukur suhu tubuh : 38° C
10.00 - Membantu memberikan obat paracetamol 500 mg/ 2 jam, Ceftriaxone 2gr/ 24 jam, Inj, Dexa 1 amp/8 jam, Inj.
11.00 - Mengganti linen
11.30 - Mengukur suhu tubuh pasien 37,5° C
11.50 - Membantu mengompres pada dahi
12.00 - Membantu pasien minum 200ml
12.10 - Mengukur suhu tubuh ps. : 37° C
12.40 - Memonitor cairan urin pasien : 550 cc
13.00 - Membantu memberikan obat paracetamol 500 mg/ 2 jam,
IMPLEMENTASI
No Tgl. Diagnosa Jam Implementasi
S:
• Keluarga mengatakan suhu tubuh klien
membaik
O:
• Suhu : 36° C
• Kulit klien saat diraba membaik
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi diberhentikan
IMPLEMENTASI
No Tgl. Diagnos Jam Implementasi
a
3 16/ Bersihan
11/ jalan
20 nafas 09.00 - mengauskultasi bunyi nafas : terdengar mengi
tidak
efektif 09.50 - mengidentifikasi adanya sumbatan di jalan nafas pasien : terdapat sputum di jalan nafas
b.d pasien dan terpasang selang NGT
10.00
sekresi
- memposisikan pasien dalam posisi semi-fowler
yang 11.00
tertahan - melakukan penghisapan lendir (sputum) guna menghilangkan sekret dan membuat pasien
12.00 dapat bernapas
12.05 - pemberian oksigen kepada pasien
- identifikasi apakah masih ada sputum di jlan nafas pasien : tidak terdapat sputum
12.20
- identifikasi apakah masih terdengar mengi : tidak ada bunyi nafas
12.40
- anjurkan keluarga untuk memberikan minum air hangat 2000ml/hari
EVALUASI
S:
O:
- Pernafasan 20x/menit
A : masalah teratasi
P : Intervensi diberhentikan
IMPLEMENTASI
No Tgl. Diagnosa Jam Implementasi
4 16/ Ganggua 08.50 - mengidentifikasi adanya nyeri : pasien mengatakan badannya sakit karena terlau lama
11/ n tirah baring
20 mobilita 09.00
s fisik 10.15 - membantu pasien untuk mika miki
b.d
penuruna 10.30 - membantu keluarga pasien memberikan makanan melalui NGT
n
kekuatan 11.00 - mengajarkan ke keluarga pasien cara yang baik dan benar dalam pemberian makan melalui
otot 11.30 selang NGT
5 16/ Deficit 08.00 - memonitor keadaan pasien : mulut pasien terlihat kotor
11/ perawata 08.45 - menyiapkan alat untuk membersihkan gigi pasien
20 n diri b.d
08.50
- membantu pasien membersihkan mulutnya : mulut dan gigi klien terlihat bersih
kelemah - mengjarkan ke keluarga klien cara menyikat gigi pasien yang benar
an 09.00 - memonitor kuku tangan dan kaki klien : kuku tangan klien terlihat panjang dan kotor
09.20 - menggunting kuku klien : kuku klien sudah bersih dan pendek
10.00 - memonitor kebiasaan pakeien bab/bak : pasien bab 1 kali sehari dan bak 5-6 kali sehari
10.20 - memonitor keadaan rambut klien : rambut klien terlihat berminyak dan kotor
- menyiapkan alat untuk keramas klien dan mandi (sabun, shampoo)
12.35 - membantu keluarga untuk memandikam klien dan juga membersihkan rambutnya : klien
12.40 terlihat bersih dan harum
12.50 - mengedukasi keluarga klien untuk rutin membersihkan wajah dan tubuh klien
13.00 menggunakan tissue basah : keluarga dapat melkukannya sendiri
- membantu klien untuk membersihkan badannya yang terkena sisa makanan dan
13.15 menggantikan baju klien
13.20 - membantu keluarga untuk memakaikam popok
13.25 - monitor kebersihan mulut, rambut dan tubuh pasien : pasien terlihat bersih karena sudah
13.30 dimandikan dan dibersihkan mulutnya oleh keluarga pasien
- membantu keluarga mengganti baju klien
13.35 - mengedukasi keluarga klien mengenai kebersihan diri pasien saat dirumah
EVALUASI
S:
• Keluarga mengatakan kesadaran psien membaik
• Keluarga mengatakan aktivitas pasien sudah tidak dibantu
O:
• Pasien tampak mandi 2x/hari
• Pasien cuci rambut 3x/minggu
• Rambut tampak tidak berminyak
• Rambut bersih tidak tampak berketombe
• Mulut tidak berbau
• Lidah bersih
• Kulit tampak lembab
A : masalah teratasi
P : Intervensi diberhentikan
IMPLEMENTASI
No Tgl. Diagnosa Jam Implementasi
S:
• Keluarga mengatakan mual, muntah membaik
• Keluarga mengatakan sakit perut membaik
O:
• BB 45 menaik
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi diberhentikan
TERIMA
KASIH