1. Intervensi farmakologik
Memulai medikasi antipsikotik
Untuk mengontrol gejala psikotik akut secara tepat, sebaiknya memulai terapi
antipsikotik sesudah pemeriksaan. Pertimbangkan terapi intramuskular injeksi
antipsikotik short acting (jika terapi oral tidak dapat diberikan). BUKAN meresepkan
injeksi antipsikotik depo/long acting untuk mengontrol gejala-gejala psikotik akut
secara tepat. Resepkan satu antipsikotik dalam 1 waktu (monoterapi), “Start low, go
slow”
Petugas medis bersikap tenang tetap waspada, tenangkan keluarga
pasien/pengantar.Apabila perlu lakukan fiksasi terhadap pasien Pilihan Obat yang bisa
diberikan:
Monitor TD & ESO : Untuk Dosis dewasa dan Tidak Ada Komorbid Penyakit Lain:
Ø Inj Haloperidol 5 mg im maximal 30 mg/24 jam, ulangi pemberian obat dalam 30-60
menit sampai tercapai kontrol yang adekuat terhadap gaduh gelisah.
Ø Injeksi Olanzapine 10 mg IM dapat diulang 2 jam sekali, maksimal 30 mg / 24 jam.
Monitoring seseorang dalam terapi antipsikotik
Jika respons tidak adekuat :
Kaji ulang diagnosis dan diagnosis komorbid, kepatuhan pengobatan buruk,
pertimbangkan injeksi antipsikotik depo/long acting, pertimbangkan untuk
menaikkan/mengganti medikasi.
Jika efek samping ekstrapiramidal terjadi:
Turunkan dosis antipsikotik, dan pertimbangkan untuk mengganti antipsikotik lain.
Pertimbangkan pemberian antikolinergik untuk penggunaan jangka pendek jika
strategi tersebut gagal atau EPS akut, hebat, mengakibatkan disabilitas.
Medikasi Antikolinergik:
Triheksifenidil: 1-3 x 2 mg oral / hari. Efek samping obat dapat berupa sedasi,
confuse, gangguan memori terutama pada usia lanjut. Efek samping yang jarang
meliputi glaukoma sudut tertutup, miasthenia gravis, obstruksi gastrointestinal.
Menghentikan medikasi antipsikotik
Fase terapi antipsikotik
• Terapi inisial: sejak diagnosis ditegakkan, dosis dimulai dosis anjuran -> naik
perlahan sampai dosis optimal bisa atasi gejala -> 1-3 minggu
• Terapi pengawasan: dosis optimal pertahankan 8-10 minggu
• Terapi pemeliharaan: dapat mulai diturunkan sampai dosis minimal yang masih dapat
dipertahankan tanpa menimbulkan kekambuhan.