Anda di halaman 1dari 17

Psikofarmakoterapi

Psikiatri mempelajari manusia secara


utuhterapi terhadap penderita gangguan jiwa
dilakukan secara komprehensif:
organobiologik, psikoedukatif dan
sosiokultural
Psikofarmaka
Obat-obat ini mempunyai efek utama di SSP,
seperti proses pikir, perasaan, fungsi motorik
dan perilaku
Secara klinis dibagi atas: antipsikotik,
antidepresan, anti ansietas dan mood stabilizer.
Antipsikotik
Menurut cara kerja terhadap dopamin terbagi atas
Dopamin reseptor Antagonis (DA) atau tipikal,
dan Serotonin Dopamin Antagonis (SDA) atau
atipikal
Untuk saat ini SDA lebih menjadi pilihan dan
semakin berkembang karena efektivitasnya yang
sama dengan pendahulunya, namun dengan efek
samping yang lebih ringan.
Metabolisme obat antipsikotik dipengaruhi
beberapa hal, antara lain pada pemakaian
bersama enzyme inducer seperti carbamazepin,
barbiturat dll, dipecah lebih cepat, sehingga
perlu dosis lebih tinggi.
Obat-obat clearance inhibitor seperti SSRI,
TCA, beta blocker akan menghambat ekskresi
antipsikotik, sehingga perlu dipertimbangkan
dosis pemberiannya.
Kondisi lain seperti stres, malnutrisi,
gangguan hati, ginjal dll juga mempengaruhi
farmakokinetik obat tersebut.
Obat antipsikotik terutama bekerja sebagai
antagonis pada reseptor dopamin dan serotonin
dengan target untuk menurunkan gejala
psikotik seperti waham, halusinasi, dll
Sistem dopamin yang terlibat yaitu adalah
mesolimbikortikal, nigrostriatal, dan
tuberoinfundibular. Karena cukup spesifik,
maka dapat diperkirakan efek samping yang
timbul bila sistem tersebut dihambat
berlebihan.
Bila hambatan pada sistem nigrostriatal
berlebihan, maka akan timbul gangguan
terutama pada aktivitas motorik, sedangkan
sistem mesolimbikortikal mempengaruhi
fungsi kognitif dan sistem tuberoinfundibuler
mempengaruhi fungsi endokrin
Prinsip pengobatan
Dimulai dengan terapi inisial yang dinaikkan perlahan
hingga dosis optimal, kemudianmasuk ke terapi
pengawasan, dosis dipertahankan selama 6-9 bulan,
kemudian masuk keterapi pemeliharaan, dosis dapat
dilakukan diturunkan hingga minimal yang tidak
menimbulkan gejala.
Dari Konsensus, untuk akut pertama kali, terapi
diberikan hingga 2 thn, bila beberapa kali kambuh,
terapi selama 5 tahun hingga seumur hidup
Efek samping
Efek samping dikelompokkan menjadi neurologis
dan non neurologis. Akatisia, distinia akut dan
parkinsonsm, serta tardif diskinesia termasuk
neurologis.
Terdapat efek samping yang bersifat emergensi,
yaitu Sindroma Neuroleptik Maligna dengan
gejala utama rigiditas, hiperpiretik,gangguan
sistem saraf otonom dan delirium. Terdapat juga
hipotensi orthostatic.
Penatalaksanaan efek samping
Pada parkinsonism, dapat diberikan
antiparkinsonism, seperti trihexifenidil,
benztropin, sulfas atropin atau difenhidramin.
Untuk kondisi SNM, perlu tatalaksana segera.
Semua penggunaan antipsikotik harus
dihentikan, dilakukan terapi simptomatik,,
perhatian cairan, tanda vital.
Anti Depresan
Antidepresan digunakan terutama untuk
mengendalikan gejala depresi, namun juga
dapat digunakan untuk indikasi lain, seperti
gangguan cemas.
Secara umum, antidepresan bekerja pada
sistem neurotransmiter serotonin dengan
meningkatkan serotonin di paskasinap
Prinsip pemberian obat, selalu dimulai dari
dosis kecil yang dinaikkan bertahap hingga
dosis optimal. Efek terapi terlihat setelah 2-3
minggu. Sehingga kadang diperlukan
benzodiazepin untuk meredakan gejala sambil
menunggu efek antidepresan.
Dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan
untukmencapai remisi dan mencegah
kekambuhan, minimal 6 bulan.
Antiansietas
Obat antiansietas memiliki efek sedasi, relaksasi
otot, antiepilektik. Obat-obat ini sering dipakai
dan disalahgunakan. Yang sering dipakai adalah
benzodiazepin, gliserol, barbiturat.
Secara umum obat-obat bekerja di reseptor GABA,
dengan cara pengikatan spesifik terhadap reseptor
GABA.
Efek samping yang paling utama adalah
mengantuk, sakit kepala, disartri, ataksia, mudah
terjadi toleransi dan dependensi.
Antimanik (Mood Stabilizer)
Digunakan untuk terutama mempertahankan
stabilitas suasana perasaan. Efektif untuk mania
akut, namun kurang efektif depresi.
Obat-obatnya adalah Lithium, carbamazepin, asam
valproate, natrium divalproate
Lithium sangat bermanfaat dalam pengobatan
gangguan afektif namun mempunyai jendela
terapeutik yang sempit, sehingga harus dilakukan
pemantauan efek samping secara cermat karena
dapat berakibat toksik terhadap ginjal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai