Anda di halaman 1dari 35

PSIKO FARMAKOTERAPI

Rahmatini
Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas
PSIKOFARMAKA
• = Psikotropik

Obat-obat yang memengaruhi


fungsi psikis, kelakuan
atau pengalaman
KLASIFIKASI

1.Anti psikosis/ psikotik


Mayor tranzquilizer/neuroleptik
2.Anti ansietas/
Minor tranzquilizer/anti neurosis
3.Anti depresi
Klasifikasi Anti Psikotik

• A neuroleptic is a subtype of • No EPS


antipsychotic drug that • Loxapine, clozapine,
produces a high incidence of olanzapine, quetiapine,
extrapyramidal side effects risperidone, sertindole,
(EPS) at clinically effective zotepine, and aripiprazol.
doses or catalepsy in
laboratory animals.
• Klorpromazin,haloperidol

Typical Atypical
ANTI PSIKOTIK

1.Mengatasi agresifitas, hiperaktifitas &


labilitas emosi.
ANTI PSIKOTIK

2.Dosis besar tidak menyebabkan koma/


anestesi
3.Dapat menimbulkan gejala
ekstrapiramidal.
4.Tidak menimbulkan
ketergantungan
ANTI PSIKOTIK
• Typical : Fenotiazin (Klorpromazin)
Butirofenon (Haloperidol)

• Atypical : Klozapin, Risperidon


Olanzepin
ANTI PSIKOTIK

Prototipe  Klorpromazin (CPZ)/ Largactil


SSP  -Efek sedasi,tergantung status emosi
pasien sebelum minum obat.
-Mengurangi & mencegah muntah.
Otot rangka  relaksasi
Endokrin menghambat ovulasi & menstruasi
Kardiovaskuler  hipotensi
EFEK SAMPING
ANTI PSIKOTIK
• Typical Gejala ekstrapiramidal
Distonia akut, akatisia,
parkinsonisme, dll
Sindrom neuroleptik malignan

• Atypical Gejala ekstrapiramidal


minimal/-
Indikasi
• Skizofrenia
• Psikotik depresi
• Drug induce psikosis
• Gangguan bipolar, dll
Antipsychotic drugs: Relation of
chemical structure to potency and
toxicities
Adverse effects
Strategi pemilihan obat (umum)

1.Bila tidak ada risiko/komplikasi pilih


fenotiazin berpotensi tinggi.
2.Bila kepatuhan penderita kurang,
pilih flufenazin oral dilanjutkan
dengan suntikan.
Strategi pemilihan obat
3. Bila ada risiko penyakit kardiovaskuler
pilih fenotiazin, piperazin atau
haloperidol.
4. Bila ada kelainan hepar pilih
haloperidol.
Pertimbangan lain: pengalaman dokter,
interaksi obat, harga dll.
Rekomendasi untuk antipsikotik
atipikal pada pasien skizofrenia:

• Penggunaan antipsikotik atipikal (olanzapin,


risperidon, dl) dapat dipertimbangkan sebagai obat
lini pertama untuk pasien yang baru didiagnosa
skizofrenia.
• Antipsikotik atipikal dipertimbangkan sebagai terapi
pilihan untuk episoda skizofrenia akut bila pasien
tidak memungkinkan untuk diajak berdiskusi.
• Antipsikotik atipikal dapat dipertimbangkan untuk
pasien yang tidak tahan efek samping antipsikotik
konvensional (tipikal)
Rekomendasi untuk antipsikotik
atipikal pada pasien skizofrenia:
• Antipsikotik atipikal dapat dipertimbangkan untuk pasien
kambuhan di mana gejala-gejala sebelumnya tidak cukup
terkontrol.
• Penggunaan antipsikotik atipikal tidak diperlukan jika
antipsikotik konvensional dapat mengontrol gejala dan pasien
dapat menoleransi efek samping .
• Klozapin dapat diberikan jika skizofrenia tidak terkontrol.
Walau sudah digunakan 2 atau lebih antipsikotik secara
berselang (dimana salah satunya adalah antipsikotik atipik)
masing-masing digunakan paling tidak selama 6-8 minggu..
ANTI ANSIETAS
• 1.Sebagai terapi Psikoneurosis dan obat
tambahan pada penyakit somatik yang
didasari ansietas.

2.Pada pemakaian lama


menyebabkan ketergantungan.
ANTI ANSIETAS

• Prototipe : Klordiazepoksid
Diazepam, Alprazolam
Efek :
1.Menimbulkan sedasi
2.Menghilangkan rasa cemas &
keluhan psikosomatik
Anti Ansietas
• Alprazolam  Gejala putus obat  tapp off
• Klordiazepoksid ,Diazepam, BSO ??
• Seringkali sindrom ansietas diikuti depresi

• Penting !! Psikoterapi
Terapi relaksasi
Efek samping anti ansietas
• Depresi SSP : Ataksia,peningkatan
ansietas,
• Agranulositosis, reaksi hepatik.
• Toleransi & ketergantungan fisik
 dosis tinggi & jangka lama
Strategi pemilihan obat

Perhatian ! ! Obat hanya bersifat simtomatis,


dan merupakan tambahan psikoterapi
Dasar pemilihan :
• Pengalaman klinik
• Berat ringan penyakit
• Tujuan penggunaan
DEPRESI

• Menurut PPDGJ III


Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai
dengan gejala utama berupa :
(1) afek depresif, (2) kehilangan minat maupun
anhedonia, dan
(3) kehilangan energi yang ditandai dengan cepat lelah, dan
dengan gejala tambahan lainnya seperti: konsentrasi atau
perhatian yang berkurang dll.
tiga faktor utama penyebab depresi :
• (1) Faktor biologi, (2) Faktor psikologi, serta (3) Faktor
lingkungan atau sosiokultural. heterogen
Patofisiologi

• Faktor biologi yang berperan antara lain penurunan


kepekaan reseptor neurotransmiter Serotonin 5HT-2
di Otak
• Penderita depresi memiliki kadar serotonin yang
rendah pada bagian otak  gelisah dan tidak
nyaman. Kondisi itu dapat diatasi dengan cara
mengatur kadar serotonin pada otak dengan
menggunakan obat-obatan
• Depression is related to a deficiency in the
amount or function of
– cortical and limbic serotonin (5-HT)
– norepinephrine (NE)
– dopamine (DA)
DEPRESI
BASIC PHARMACOLOGY
OF ANTIDEPRESSANTS
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI)
• Serotonin-Norepinephrine Reuptake
Inhibitors
– Selective serotoninnorepinephrine reuptake
inhibitors (SNRIs)
– Tricyclic antidepressants (TCAs).
– MAOI (Mono Amin Oxidase Inhibitor) no used
.
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor atau Serotonin
Reuptake Inhibitor Spesifik (SSRI)

• Biasanya digunakan sebagai obat antidepresan


dalam pengobatan gangguan kecemasan,
depresi, dan gangguan kepribadian
Mekanisme kerja
Menghambat penyerapan kembali/reuptake
serotonin pada membran pra sinaptik oleh sel-
sel saraf sehingga kadar serotonin otak dapat
dijaga.
INDIKASI
• major depression, panic disorder, bulimia dll.
• Preparat SSRIs: Fluoxetine, sertraline,
citalopram, escitalopram and paroxetine
Kelebihan SSRI

–ease of use,
–safety in overdose,
–relative tolerability,
–cost (all except escitalopram are
generically available)
Pemilihan sediaan
1.Depresi ringan yang jelas
penyebabnya tidak memerlukan
anti depresi, cukup dengan psikoterapi
2. Depresi hebat dengan upaya
percobaan bunuh diri  ECT
(Electric Convulsion Therapy)
Pemilihan sediaan
3.Depresi endogen dipilih anti
depresan trisiklik
4.Bila pengobatan dengan anti depresi
selama 3-4 minggu tidak memberikan
perbaikan klinis, pengobatan harus
ditinjau kembali.
Pemilihan sediaan
5.Penghentian pengobatan secara
bertahap
6.Pengobatan reaksi depresi pada
psikosis memerlukan kombinasi
antara anti depresi dengan neuroleptik
“Maka berbahagialah
orang yang membersihkan jiwanya”
Q:S 87:14

Anda mungkin juga menyukai