Anda di halaman 1dari 41

KONSEP TERAPI PSIKOFARMAKA

PADA GANGGUAN JIWA


( JENIS, DOSIS, FUNGSI DAN EFEK SAMPING)

NS. DEBBY SINTHANIA, S.KEP., M.KEP


“ PSIKOFARMAKA
 Salah satu terapi somatic gangguan
jiwa
 Didasarkan pada model medical
dimana gangguan jiwa dipandang
sebagai penyakit
▫ Obat psikofarmaka disebut juga sebagai
obat psikotropika, atau obat psikoaktif atau
obat psikoteraputik
▫ Obat psikofarmaka adalah obat yang
bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas
mental dan perilaku digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik.
Psikofarmaka Mempengaruhi :
- Proses pikir
- Alam perasaan/emosi
- Tingkah laku
- Penghayatan pribadi manusia
▫ Menurut Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa III (PPDGJ III)
penyalahgunaan obat psikoaktif
digolongkan kedalam gangguan
mental dan perilaku akibat
penggunaan zat psikoaktif
Gangguan 1. Intoksikasi akut (tanpa atau dengan komplikasi)
mental dan --> Kondisi ini berkaitan dengan dosis zat yang
digunakan (efek yang berbeda pada dosis yang
perilaku berbeda).
tersebut 2. Penggunaan yang merugikan (harmful use)
--> Kondisi ini merupakan pola penggunaan zat
dapat psikoaktif yang merusak kesehatan (dapat berupa fisik
bermanifest dan atau mental).
asi dalam
bentuk:
3. Sindrom ketergantungan (dependence
syndrome)
--> Kondisi ini ditandai dengan munculnya keinginan
yang sangat kuat (dorongan kompulsif) untuk
menggunakan zat psikoaktif secara terus menerus

4. Keadaan putus obat (withdrawal state)


--> Adalah gejala-gejala fisik dan mental yang timbul
pada saat penghentian penggunaan zat yang terus
menerus dalam jangka waktu panjang atau dosis
tinggi.
5. Gangguan psikotik
--> Merupakan sekumpulan gejala-gejala psikotik
yang terjadi selama atau segera setelahpenggunaan zat
psikoaktif. Gejala psikotik ditandai dengan adanya
halusinasi, kekeliruan identifikasi, waham dan atau
ideas of reference

6. Sindrom amnestik
adalah hendaya/gangguan daya ingat jangka pendek
(recent memory) yang menonjol
JENIS -JENIS
OBAT
PSIKOFARMAKA

1. Obat anti-psikosis
2. Obat anti-depresi
3. Obat anti-mania
4. Obat anti-ansietas
5. Obat anti-insomnia
6. Obat anti-obsesif
kompulsif
7. Obat anti-panik
I.OBAT Sedian obat anti-psikosis yang ada di
Indonesia adalah
ANTI - ▫ Chlorpromazine, haloperidol,
PSIKOSIS : ▫ Perphenazine,
▫ Fluphenazine,
neuroleptics,
major transqualizer, ▫ Fluphenazine decanoate,
ataractics,
antipsychotics, antipsychotic ▫ Levomepromazine,
drugs, neuroleptics. ▫ Trifluoperazine,
▫ Thioridazine,
▫ Sulpiride,
▫ Pinozide,
▫ Risperidone.
1. Antipsikotik
tipikal ▫ Memperbaiki
positif dari
gejala
psikotik
DOSIS
▫ Chlorpromazine 150-1800
(gaduh gelisah, ▫ Fluphenazine 5-15 mg/hari
halusinasi, waham) ▫ Trifluoperazine 5-30 mg/hari
▫ Tidak memperbaiki ▫ Perphenazine 8-24 mg/hari
gejala negatif (afek yang ▫ Haloperidol 1.5-30 mg/hari
datar, menarik diri, ▫ dll
apati, tidak ada
keinginan untuk
berbuat)
▫ Mempunyai efek
sedasi.
2. Antipsikotik
atipikal ▫ Adalah antipsikotik generasi kedua yang lebih
aman dan lebih menguntungkan dari
antipsikotik tipikal.
▫ Pada dosis terapeutik sangat minimal
menimbulkan gejala ext piramidal dan
hyperprolactinemia
▫ Dapat memperbaiki gejala positif dan negatif dari
gejala skizofrenia.
▫ Sangat sedikit menimbulkan gangguan kognitif.
▫ Lebih ditolerir oleh pasien.
gejala ekstrapiramidal merupakan kondisi yang terjadi akibat gangguan pada sistem ekstrapiramidal di otak. Akibatnya,
penderita melakukan gerakan-gerakan yang tak disadari dan sulit dikendalikan.
Hiperprolaktinemia adalah kondisi ketika kadar hormon prolaktin dalam darah menjadi lebih tinggi dari kadar yang normal.
Prolaktin diproduksi oleh kelenjar pituitari atau hipofisis yang berada di pangkal otak
GAMBARAN OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL
ATIPIKAL
Jenis Dosis Efek Sedasi Ekstrapiram Aticholinergi Hipotensi
Antipsikotik mg/hari idal k Orthostati
k
Clozapine 300-900 +++ 0/+ +++ +++
(Clozaril) dibagi 2-3
kali/hari
Olanzapine 5-20 dibagi + 0/+ +/++ +
(Zyprexa) 1-2 kali/hari

Quetiapine(S 150-600 + 0/+ 0/+ +


eroquel) dibagi 2-3
kali/hari
Risperidone( 1-6 dibagi 2- + 0/+ 0/+ +
Risperdal) 3 kali/hari

(Abilify)

(lodapin)
INDIKASI
: ▫ Indikasi penggunaan obat ini adalah syndrome
psikosis yang ditandai dengan adanya hendaya
berat dalam kemampuan daya menilai realitas,
fungsi mental, dan fungsi kehidupan sehari-hari.
a. Sindrom psikosis dapat terjadi pada sindrom
psikosis fungsional seperti skizofrenia,psikosis
paranoid, psikosis afektif dan psikosis reaktif
singkat.
b. Sindrom psikosis organic seperti, sindrom
delirium, dementia, intoksikasi alkohol, dan lain-
lain.
EFEK
SAMPIN Reaksi neurologis yang terjadi adalah timbulnya
▫ Gejala-gejala ekstrapiramidal (EPS) seperti
G reaksi distonia akut seperti spasme kelompok otot
mayor yang meliputi leher, punggung dan mata.
▫ Katatonia, yang akan mengakibatkan gangguan
pada sistem pernafasan.
▫ Akatisia ditandai dengan rasa tidak tenteram, dan
sakit pada tungkai, gejala ini akan hilang jika klien
melakukan gerakan.

Katatonia adalah suatu gangguan medis psikomotor, artinya keadaan yang melibatkan hubungan antara fungsi mental
dan gerakan tubuh. Akathisia adalah suatu gangguan pergerakan tubuh yang membuat penderitanya tidak bisa diam dan
terus melakukan gerakan tanpa henti.
▫ Reaksi behavioral akibat efek samping dari
penggunaan obat ini ditAndai dengan banyak tidur,
grogines dan keletihan.
▫ Reaksi autoimun ditandai dengan penglihatan
kabur, konstipasi, takikardi, retensi urine,
penurunan sekresi lambung, penurunan
berkeringat dan salivasi (mulut kering), dll
▫ Reakasi autonomik (jantung) biasanya terjadi
pening/pusing, takikardia, penurunan tekanan
darah diastolic.
▫ Reaksi alergi
Penanganan
Efek ▫ Distonia atau spasme akut dapat ditanggulangi
dengan pemberian BZD 10 mg atau anti parkinson
samping (cogentin)
antipsikotik ▫ Akatisia (kegelisahan motorik berat)  kurangi
dosis.
▫ Gejala parkinsonisme (tremor, akinesia)  anti
parkinson oral
( trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
Diphenhydramin 50-300
Sulfas atropin 0,25-1

distonia : kondisi medis yang ditandai oleh gangguan pada pergerakan otot, sehingga otot
akan berkontraksi secara berulang-ulang tanpa sadar.
Pemilihan
jenis ▫ Bila pasien yang sulit tidur diberikan
antipsikotik. obat yang efek sedasinya yang kuat,
sedangkan pasien yang butuh bekerja
atau sekolah  efek sedasi yang
lemah.
▫ Faktor ekonomi
▫ Efektivitas klinis antipsikotik.
II. ANTI -
DEPRESAN ▫ Anti-depresan efektif untuk ggn depresi
: thymoleptic, dan berbagai jenis ggn cemas.
psychic energizers, ▫ Antidepresan digolongkan menjadi:
anti depressants, ▫ anti-depresi trisiklik, anti-depresi
anti depresan.
tetrasiklik, obat anti-depresi atipikal,
selective serotonin reuptake inhibitor
(SSRI), dan inhibitor monoamine
okside (MAOI).
Sediaan obat anti-depresi di Indonesia adalah
▫ Amitriptyline,
▫ Amoxapine,
▫ Amineptine,
▫ Clomipramine,
▫ Imipramine,
▫ Moclobemide,
▫ Maprotiline,
▫ Mianserin,
▫ Opipramol,
▫ Sertraline, Trazodone, Paroxetine, Fluvoxamine,
Fluoxetine.
INDIKA
SI ▫ SINDROM DEPRESI PANIC : gangguan afektif
bipolar dan unipolar
KLINIK ▫ SINDROM DEPRESI ORGANIK : brain injury
PRIME depression, hypothyroidinduced depression
▫ SINDROM DEPRESI SITUASIONAL : gagguan
R penyesuaian dg depresi, grief reaction, sindrom
depresi penyerta spt gg jiwa dg depresi ( gg
obsesif kompulsif, gg panic, demensia), gg fisik
dengan depresi (stroke, kanker, cll)
EFEK
SAMPING ▫ EFEK SEDASI : rasa
mengantuk, kewaspadaan
▫ EFEK
ADRENERGIK : hipotensi,
ANTI-

dll
berurang, kinerja psikomotor ▫ EFEK NEUROTOKSIS :
berkurang, kemampuan tremor halus, gelisah,
kognitif berkurang insomnia
▫ EFEK KOLINERGIK : ▫ biasanya berkurang setelah 2-
mulut kering, retensi urin, 3mgg bila tetap diberikan dg
dosis yg sama
penglihatan kabur, ▫ pd keadaan overdosis : dapat
konstipasi, sinus takikardia timbul atropine toxic
syndrome dg gejala :
hipertensi, konvulsi,
disorientasi, dll
III. OBAT INDIKASI :
ANTI- ▫ ditandai adanya keadaan ▫ Hendaya dalam fungsi
MANIA : afek yang meningkat kehidupan sehari-hari,
mood hampir setiap hari selama bermanifestasi dalam
paling sedikit satu minggu. gejala seperti penurunan
modulators, ▫ gejala berikut: Peningkatan kemampuan bekerja,
mood aktivitas, lebih banyak hubungan sosial dan
stabilizers, berbicara dari lazimnya, melakukan kegiatan
lompat gagasan, rasa harga rutin.
antimanics. diri yang melambung,
berkurangnya kebutuhan
tidur, mudah teralih
perhatian, keterlibatan
berlebih dalam aktivitas
DOSIS
▫ Lithium Carbonate : 600 – 1500
▫ Carbamazepin : 400 – 800
▫ Clonazepam : 2 – 10
▫ Asam Valproat : 750 – 3800
▫ Natrium Valproat : 750 - 3800
EFEK
SAMPING ▫ pengobatan jangka ▫ hipotiroidisme,
lama seperti mulut peningkatan berat
kering, haus, badan, perubahan
gastrointestinal fungsi tiroid,
distress (mual, gangguan daya ingat
muntah, diare, feses dan konsentrasi,
lunak), kelemahan pikiran menurun.
otot, poli uria, tremor
halus.
IV. OBAT
ANTI-
ANSIETAS : ▫ Obat anti- ▫ Sediaan
ansietas
obat anti-
jenis
psycholeptics, ansietas terdiri benzodiazepine adalah
minor atas : golongan diazepam,chlordiazepo
xide, lorazepam,
transqualizers, benzodiazepine clobazam,
anxiolytics, dan bromazepam,
antianxiety drugs, oxasolam, clorazepate,
nonbenzodiazep alprazolam, prazepam.
ansiolitika. ▫
in. Sedangkan jenis non
benzodiazepine adalah
sulpiride dan
buspirone
INDIKASI
1. Sindrom ansietas psikik
seperti gangguan ansietas 3. Sindrom ansietas
umum, gangguan panik, penyerta seperti
gangguan fobik, gangguan
obsesif kompulsif, gangguan jiwa dengan
gangguan stress paska ansietas (skizofrenia,
trauma gangguan paranoid,
2. Sindrom ansietas organic dll),
seperti hyperthyroid, 4. Penyakit fisik dengan
pheochromosytosis, dll; ansietas seperti pada
sindrom ansietas situasional
seperti gangguan klien stroke, Myocard
penyesuaian dengan Cardio Infac (MCI) dan
ansietas dan gangguan kanker dll
cemas perpisahan
GAMBARAN OBAT BENZODIAZEPINE ORAL

JENIS OBAT PEMBERIAN DOSIS LEVEL MAKSIMUM DALAM


MG/HARI PLASMA (JAM)

Alprazolam (Xanax) 0,75-4 1-2

Chlordiazepoxide (Librium) 15-100 0,5-4

Clonazepam 1,5-20 1-2

Clorazepate (Tranxene) 15-60 1-2

Diazepam (Valium) 4-40 0,5-2

Estazolam (esilgan) 1-2 2

Lorazepam (Ativan) 2-4 1-6

Triazolam (Halcion) 0,125-0,5 0,5-2


EFEK
SAMPING ▫ Sedasi seperti rasa ▫ Penghentian obat
mengantuk, secara mendadak
kewaspadaan akan menimbulkan
berkurang, kinerja gejala putus obat,
psikomotor menurun, klien menjadi iritabel,
▫ kemampuan kognitif bingung, gelisah,
melemah; relaksasi insomnia, tremor,
otot seperti ras lemes, palpitasi, keringat
cepat lelah. dingin, konvulsi.
V. OBAT
ANTI- INDIKASI :
▫ Sindrom insomnia psikik
▫ Sindrom insomnia
situasional seperti gangguan
INSOMNIA : seperti gangguan afektif penyesuaian dengan
bipolar dan unipolar ansietas/depresi, sleep, wake
hypnotics, (episode mania) schedule (jet lag, workshift),
▫ atau depresi, gangguan stres psikososial;
somnifacient, ansietas (panic, fobia);▫ Sindrom insomnia penyerta
hipnotika. sindrom insomnia organic,
putus obat penekan SSP, zat
seperti gangguan fisik dengan
insomnia (pain producing
perangsang SSP illness, paroxysmal nocturnal
dyspnea),
▫ Gangguan jiwa dengan
insomnia
▫ Sediaan obat anti-insomnia
di Indonesia adalah
nitrazepam, triazolam,
estazolam, chloral hydrate.
EFEK ▫ Depresi ▫ usia lanjut dapat
susunan
SAMPING saraf pusat
terjadi “oversedation”
sehingga risiko jatuh
terutama pada saat dan Hip fracture
▫ golongan
tidur sehingga benzodiazepine dalam
memudahkan jangka panjang yaitu
timbulnya koma. “rage reaction”
uremia, dan
gangguan fungsi
hati.
VI. Obat
anti-obsesif INDIKASI :
kompulsif ▫ sindrom obsesif SEDIAAN :
drugs used kompulsi. (duaminggu ▫ clomipramine,
in dan hampir setiap ▫ fluvoxamine
obsessiveco hari) ▫ sertraline
mpulsive ▫ Gejala tersebut ▫ fluoxetine,
disorders. merupakan sumber ▫ paroxetine
penderitaan (distress)
atau mengganggu
aktivitas sehari-hari
(disability).
EFEK
SAMPIN ▫ Efek samping yang sering dari penggunaan
G anti-obsesif kompulsif jenis trisiklik adalah
mulut kering dan konstipasi,
▫ sedangkan untuk golonggan SSRI efek
samping yang sering adalah nausea dan
sakit kepala.
VII. SEDIAAN :
OBAT INDIKASI : ▫ imipramine, clomipramine,
alprazolam, moclobemide,
ANTI ▫ Sindrom panik. sertraline, fluoxatine,
parocetine, fluvoxamine.
PANIK : (satu bulan individu ▫ Penggolongan obat anti-panik
mengalami adalah
drugs beberapa kali
▫ obat anti-panik trisiklik
(impramine, clomipramine),
used in serangan ansietas ▫ obat anti-panik
benzodiazepine (alprazolam)

panic berat,) ▫ dobat anti-panik RIMA :


(moclobmide)
▫ obat anti-panik SSRI
disorders (sertraline,
fluoxetine,paroxetine,
. fluvoxamine)
DOSIS Khasiat panjang
Flurazepam 15-30
Diazepam 4-80
Khasiat menengah
Estazolam 1-4
Nitrazepam 2.5 – 5
Khasiat pendek
Triazolam 0.125-0.25
Lorazepam 2-10

EFEK Efek samping penggunaan obat anti-panik golongan trisiklik


SAMPING dapat berupa efek antihistaminergik, efek anti-kolinergik, efek
anti-adrenergik alfa dan efek neurotoksis
“ PERAN PERAWAT
DALAM PEMBERIAN
OBAT PSIKOFARMAKA
1. Pengkajian.
▫ Pengkajian secara komprehensif akan
memberikan gambaran yang sesungguhnya
tentang kondisi dan masalah yang dihadapi klien,

2. Koordinasi terapi modalitas.


Koordinator merupakan salah satu peran seorang
perawat.

3. Pemberian terapi psikofarmakologik.


Perawat memiliki peran yang sangat besar untuk
memastikan bahwa program terapi psikofarmaka
diberikan secara benar.
4. Pemantauan efek obat.
Perawat harus harus memantau dengan ketat setiap efek obat yang
diberikan kepada klien,

5. Pendidik klien.
Sebagai seorang edukator atau pendidik perawat harus memberikan
pendidikan pendidikan kesehatan bagi klien dan keluaarga

6. Program rumatan obat.


Bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kesehatan pada
klien mengenai pentingnya keberlanjutan pengobatan pasca dirawat.

7. Peran serta dalam penelitian klinik interdisiplin terhadap uji


coba obat.
EVALUASI
PEMBERIAN ▫ Evaluasi pemberian obat harus
OBAT terus menerus perawat lakukan
PSIKOFAR untuk menilai efektifitas obat,
MAKA interaksi obat maupun efek
samping pemberian obat.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai