Pembimbing
dr. Meiliana Lindawaty R SpKJ
Penyusun:
Angelia Yohana Kakauhe 112019027
Halaman 2
PENDAHULUAN
Obat Psikotropik = Psikotropika = Psikofarmaka
¨Adalah obat yang bekerja secara selekfif pada susunan
saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap
aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior
altering drugs), digunakan untuk terapi gangguan
psikiatrik (psychotherapeutic medication)
Halaman 3
-Bila sampai jangka waktu tertentu dinilai sudah cukup menetap hasil terapinya, dosis
dapat diturunkan secara gradual sampai berhenti pemberian (tapering of)
-Rentang :
Pada APG-2
Serotonine - dopamine receptor antagonist (SDA)
Berafinitas terhadap dopamine D2 receptors dan
serotonine 5HT2 receptors pada gejala positif dan
negatif.
Halaman 8
ANTI PSIKOTIK
ATIPIKAL (APG-2)
-Golongan benzomide : sulpiride
-Golongan dibenzodiazepine : clozapine, olanzapine,
quetiapine, zotepine
-Golongan benzisoxazole : risperidone, aripirprazole.
Halaman 12
Halaman 13
PENGATURAN DOSIS
-Onset efek primer (efek klinis) : 2-4 minggu
-Onset efek sekunder (efek samping) : 2-6 jam
-Waktu paruh : 12-14 jam (pemberian obat 1-
2x perhari)
-Dosis pagi dan dosis malam dapat berbeda
untuk mengurangi efek samping (dosis pagi
kecil, dosis malam besar) sehingga tidak
menggangu kualitas hidup pasien.
Halaman 14
PENATALAKSAAN EFEK
SAMPING
-Bila terjadi efek samping ekstrapiramidal sindrom
seperti, distonia akut akatisia, atau parkinsonisme.
-Terlebih dahulu dilakukan penurunan dosis obat, dan bila
tidak dapat ditangulangi diberikan antikolinergik seperti
triheksilfenidil, sulfas atropin atau dipenhidramin secara
injeksi.
-Preparat antikolinergik seperti,
Triheksifenidil (Artane) dengan dosis : 3x2 mg/hari
-Dan bila tetap tidak berhasil mengatasi efek samping di
ganti dengan pengobatan APG-2 .
Halaman 18
SINDROM
EKSTRAPIRAMIDAL
Halaman 19
Pengobatan
-Hentikan pengobatan antipsikosis
-Perawatan suportif
-Dopamine agonist :
bromokriptin 7,5-60 mg/hari 3 dd I
I-dopa 2x100 mg/hari atau
amantadin 200mg/hari)
Halaman 20
ANTI DEPRESI
-Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari
mengalami :
-Rasa hati yang murung
-Hilang minat dan rasa senang
-Kurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan
-Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian
-Pengurangan harga diri dan percaya diri
-Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna
-Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa depan
-Gagasan atau tindakan mencederai diri
-Gangguan tidur
-Nafsu makan kurang
Halaman 7
OVERDOSIS/INTOKSIKASI TRISIKLIK
-Berupa atropine toxic syndrome dengan gejala :
Eksitasi SSP
Hipertensi
Hiperpireksia
Konvulsi
Toxic confusional state : confusion, delirium, disorientation
-Tindakan yang dilakukan :
Diazepam 10mg (im) untuk mengatasi konvulsi
Prostigmine 0,5-1,0 mg(im) untuk mengatasi efek kolinergik
Monitor EKG deteksi kelianan jantung
Halaman 26
KONTRA INDIKASI
-Penyakit jantung koroner, khususnya usia lanjut
-Glaukoma, retensi urin, hipertrofi prostat, ganggaun fungsi hati, epilepsi
-Pada penggunaan lithium, kelainan fungsi jantung, ginjal dan kelenjar thyroid.
-Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan menggunakan TCA karena resiko
teratogenik pada trimester 1 dan TCA dieksresi melalui ASI
Halaman 28
ANTI MANIA
-Dalam jangka waktu satu minggu hampir setiap hari
-Terdapat keadaan afek (mood) yang meningkat
-Banyak bicara
-Lompat gagasan (flight of idea)
-Mudah teralih perhatian
-Kurangnya kebutuhan tidur
Dibagi menjadi :
Mania akut : Haloperidol, carbamazepine , valproic acid , divalproex
Profilaksis manik : lithium carbonate
Halaman 29
EFEK SAMPING
-Litihium berhubungan erat dengan kondisi fisik pasien
-Gejala dini : kadar serum lithium 0,8-1,2 mEq/L
Mulut kering, kelemahan otot, poli uri, tremor halus, edem pada
tungkai.
-Gejala intoksikasi : kadar > 1,5 mEq/L
Muntah, diare, tremor kasar, mengantuk, sulit bicara,
pengucapan kata tidak jelas, sampai penurunan kesadaran.
Halaman 32
ANTI ANXIETAS
-Adanya perasaan cemas atau khawatir yang realistik.
-Berupa ketegangan motorik
-Hiperaktivitas otonomik
-Kewaspadaan berlebihan
Mekanisme Kerja Obat
-Terjadinya hiperaktivitas sistem limbic dari dopamine, serotonine dan
noradrenergic yang dikendalikan oleh GABA-ergic neurons (Gamma
Amino Butiric Acid) suatu inhibit neurotransmiter
-Jadi, obat benzodiazepine bereaksi dengan reseptor-nya
(benzodiazepine receptors) akan meng-reinforce the inhibitory action
of GABA-ergic neuron. Sehingga hiperaktivitas mereda.
Halaman 33
GOLONGAN OBAT
-Benzodiazepine : dizepam, lorazepam, clobazam, alprazolam
-Non – Benzodiazepine : sulpiride, buspirone
EFEK SAMPING
-Sedasi : rasa mengantuk, kinerja psikomotor menurun
-Relaksasi otot : rasa lemas, cepat lelah
-Rebound phenomena : jika pengehentian obat secara
mendadak, menjadi irritable, bingung, gelisah,
insomnia, tremor, palpitas, keringat dingin
ANTI INSOMNIA