TINJAUAN PUSTAKA
1
Hiperaktivitas otonomik:
Penangkapan berkurang
15. Mudah terkejut atau kaget
16. Sulit konsentrasi pikiran
17. sukar tidur
18. mudah tersinggung.
2
Teori bahwa aliran CL yang masuk ke dalam kanal CL kurang cukup diberi
benzodiazepine CL tersebut (yang terletak) di kompleks receptor menjadi cukup
menyebabkan aliran CL meningkat (pada sistem GABA adrenergik) menghambat
tonus simpatis cemas dapat diataasi.
3
Bekerja langsung pada neuron adrenergikk tonus neuron adrenergik dapat di
hambat.
- Tremor
- Berkeringat
- Takikardi
- Dilatasi pupil
- Misalnya pada fobia sosial
Propanolol
Clonidine
4
Jenis :
- Diazepam (valium) 2 mg/tab, 5 mg/injeksi
- Chlordiazepoxide (etabrium) 5,10 mg/tab
- Frisium (clubazam) 10 mg
- Xanac (alphazolam) 0,25mg & 0,5 mg/tab
- Sulfiride (dogmasil) 50 mg/tab
- Buspiron (buspar) 10 mg/tab
Hypotesa :
Anxietas disebabkan hiperaktivitas neurotransmitter pada sistem limbik di
otak.
Neurotransmitter :
Dopamin, scrotonin, non adrenaline
Kerja :
Obat tersebut menekan kerja atau hiperaktivitas neurotransmitter ini
Efek samping :
- Sedasi ( kantuk )
- Glaukoma
- Myastenia gravis
- Chronic pulmonary insufisiensi
- Cronic renal
- Hepatic disease
- Kehamilan
2.2.2. Buspirone
5
Buspiron diindikasikan untuk terapi gangguan ansietas, tidak seperti
benzodiazepin dan barbiturat, buspirone tidak memiliki efek sedatif, hipnotik,
relaksasi otot, atau antikonvulsan. Buspiron mempunyai potensi yang rendah
untuk disalahgunakan dan tidak disertai fenomena putus zat atau hendaya kognitif.
1. Farmakokinetik
2. Farmakodinamik
3. Efek Samping
Efek samping buspirone yang paling lazim adalah sakit kepala, mual,
pusing dan insomnia (jarang). Buspirone tidak disertai sedasi. Beberapa orang
dapat melaporkan adanya perasaan gelisah ringan, meskipun gejala ini dapat
mencerminkan gangguan ansietas yang tidak diterapi secara utuh. tidak ada
kematian dilporkan akibat overdosis buspirone, dan dosis letal median (LD50)
6
diperkirakan 160-550 kali dengan dosis harian yang dianjurkan. Buspirone harus
digunakan dengan hati-hati pada orang dengan gangguan hati dan ginjal,
perempuan hamil dan menyusui. Obat ini dapat digunakan aman oleh lansia.
4. Interaksi Obat
Pemberian buspirone dan haloperidol bersamaan mengakibatkan
meningkatnya konsentrasi haloreridol di dalam darah. Buspirone sebaiknya tidak
digunakan dengan monoamine oksidase inhibitor (MAO) untuk menghindari
epidode hipertensif, dan diantara penghentianpenggunaan MAOI dengan
dimulainya terapi buspirone harus terdapat periode pemberian selama 2 minggu.
Eritromisin, itrakonazol, nefazodone,dan jus anggur dapat meningkatkan
konsentrasi buspirone didalam plasma.
2.2.3. Hydroxizine
Hydroxizine adalah antihistamin tua, awalnya disetujui untuk
penggunaanklinis oleh FDA pada tahun1956. Obat ini memiliki sifat anxiolitic
disamping sifat antihistamin dan juga berlisensi untuk pengobatan kecemasan dan
ketegangan. Obat ini juga digunakan sebagai obat penenang sebelum anestesi atau
untuk menginduksi sedasi setelah anestesi. Obat ini telah terbukti sama efektifnya
dengan benzodiazepine dalam pengobatan gangguan kecemasan umum,
sedangkan memiliki sedikit efek samping.
1. Farmakodinamik
Hydroxizine merupakan salah satu antihistamin pertama dengan berbagai
macam khasiat, antara lain: sedatif dan anksiolitis, spasmolitis, anti-emetisserta
antikolinergis
2. Mekanisme Kerja
Hidroksizin bersaing dengan histamin untuk mengikat pada tempat
reseptor H1 padapermukaan sel efektor, sehingga penekanan edema histaminic,
rasa panas, danpruritus. sifat obat dari obt hidroksizin terjadi pada tingkat
subkortikal dar SSP. sekunder untuk efek antikolinergik sentral, hidroksizine
mungkin efektif sebagai antiemetik.
7
3. Efek samping
Depresi ssp, stimulasi SSP paradoks, mulut kering, sekresi pernapasan
menebal, sembelit, takikardi,gangguan GI, sakit kepala, hipotensi,tinitus.
8
DAFTAR PUSTAKA
Katzung, B Bertram,2010. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 10. Penerbit EGC :
Jakarta