SKENARIO
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke IGD rumah sakit karena berdebar-debar,
sesak nafas dan disertai keringat dingin (hiperaktivitas otonomik), yang dirasakan sejak 2
minggu yang lalu dan semakin lama gejala dirasakan semakin berat sampai tidak bisa
melakukan aktifitas sehari-hari. Keluhan ini muncul terutama pada saat penderita
mengerjakan skripsinya dan konsultasi dengan dosen pembimbingnya. Selain itu Ia
sering merasa khawatir, ketakutan dan sulit konsentrasi (gejala psikis) disertai kencang di
daerah tengkuk, gemetar dan tidak dapat santai (ketegangan motorik). Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan Tekanan Darah 110/70 mmHg Respiration Rate 28x/menit, Nadi 100
x/menit, suhu 37 C , pemeriksaan fisik thoraks dalam batas normal dan pemeriksaan
penunjang tidak didapatkan adanya kelainan. Dokter menduga pasien mengalami
gangguan cemas. Tim medis melakukan observasi di IGD sampai pasien stabil dan
memberikan terapi farmakologi dan psikososialnya.
STEP 1
STEP 2
1. Mengapa pasien merasa berdebar2 sesak nafas, dan disertai keringat dingin
(hiperaktivitas otonom)?
2. Mengapa muncul ketegangan motoric (kencang di daerah tengkuk, gemetar dan tidak
dapat santai) dan gejala psikis yang ada di scenario?
3. Bagaimana hubungan pasien mengerjakan skripsi dengan keluhan khawatir,
ketakutan, dan sulit konsentrasi?
4. Apa yang dimaksud dengan gangguan cemas?
5. Jelaskan klasifikasi gangguan cemas dan kriteria diagnosis nya!
6. Apa saja manifestasi klinis dari gangguan cemas?
7. Bagaimana diagnosis dan alur diagnosis dari gangguan cemas? (Apa diagnosis dan
DD?)
8. Jelaskan faktor predisposisi dan faktor presipitasi dari kasus tersebut?
9. Bagaimana etiologi dan patofisiologi gangguan cemas?
10. Jelaskan terapi farmakologi apa saja yang digunakan pada kasus tersebut!
11. What are the management of the case? (tatalaksana dari kasus di scenario)
12. Bagaimana tatalaksana keperawatan?
STEP 3
1. Mengapa pasien merasa berdebar2 sesak nafas, dan disertai keringat dingin
(hiperaktivitas otonom)?
SGD 2 :
OTONOM HIPERAKTIVITAS
Kardio : takikardi
Muskuler : nyeri
Respi : nafas cepat
2. Mengapa muncul ketegangan motoric (kencang di daerah tengkuk, gemetar dan tidak
dapat santai) dan gejala psikis yang ada di scenario?
(*) KADAR NE
Mengalami gangguan NE (peningkatan fungsi NE/ KADAR MENINGKAT)
Gangguan cemas..
Gangguan kecacatan mental yang ditandai ketakutan, khawatir, atau firasat2 buruk
Ggn cemas keadaan yang ditandai ketakutan yang berlebihan dan sifatnya berlebihan
CEMAS ada respon normal adaptif, respon patologis/ merusak fungsi global sehari hari
NORMAL adaptif atau normal dialami orang normal
Atau ancaman adanya sesuatu, keselamatan dapat menimbulkan gangguna somatic dan
kognitif
Ggn cemas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi
SGD 2 :
KECEMASAN FISIOLOGIS
KECEMASAN PATOLOGIS
Kecemasan normal adalah adaptif. Ini adalah respon bawaan untuk ancaman atau tidak
adanya orang atau benda yang menandakan keselamatan dapat menimulkan gangguan
kognitif (khawatir) dan somatik (jantung berdebar-debar, berkeringat, gemetar, kedinginan,
dll) gejala.
SYMPTOM GENERALIZED
- Sangat iritabel (dirangsang stressor dari luar, sangat responsive si penderitanya)
- Mengalami keresahan yang berlebihan
- Chronic fatigue
- Sulit konsentrasi
- Ada gejala insomnia
- Muscle tension (ketegangan otot)
- Kriteria DSM V :
- 1) ada kecemasan yang berlebihan yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan
- 2) Sulit untuk kontrol kecemasan
- 3) pada orang dewasa muncul >3 anak >1 gejala
- 4) ada penurunan aktivitas sehari hari (GAF)
- 5) tidak dipengaruhi oleh obat obatan atau kondisi medis
- 6) Tidak overlapping dengan gangguan panic lainnya
Panic disorders
Serangan anxietas 15 menit
total = 13 symptom
kalau ada 4 dari 13 symptom digolongkan serangan panic
SGD 2 :
MENURUT DSM IV :
1. Gangguan panic dengan dan tanpa AGORAFOBIA
2. Agorafobia tanpa riwayat ggn. Panic
3. Fobia spesifik (objek/situasi) /sosial
4. Gangguan Obsesif Kompulsif
5. Gangguan Stres Pasca traumatic
6. Gangguan stress akut
7. Gangguan kecemasan umum
8. Gangguan kecemasan karena kondisi medis umum
9. Gangguan kecemasan akibat zat
10. Gangguan kecemasan yang tidak ditentukan, termasuk gangguan depresif
campuran
2. AFEKTIF
perasaan menderita
perasaan kesusahan
perasaan ketakutan
3. PSIKOLOGIS
tremor tangan
meningkatnya produksi keringat
gemetar
4. SIMPATETIK
meningkatkan kecepatan detak jantung
MENINGKATKAN kecepatan respiratorik
Mulut kering
Merasa lemah
5. PARASIMPATIK
menurunnya kecepatan jantung
menurunnya tekanan darah
pusing
kelelahan
6. KOGNITIF
hilangnya kemampuan untuk belajar
bingung
pelupa
7. Bagaimana diagnosis dan alur diagnosis dari gangguan cemas? (Apa diagnosis dan
DD?)
DIAGNOSIS
Menurut PPDGJ
F41.1 = Gangguan Cemas menyeluruh
Free floating
Bisa beberapa minggu-bln
Gelisah
Sakit kepala
Hiperaktivitas otonomik
DIAGNOSIS, ALURDAN DD
DIAGNOSIS :
Diagnosis Banding :
• GangguanCampuranAnxietasdanDepresi
Menurut Kaplan
Gangguan Anxietas menyeluruh
Harus lebih dr 6 bln (sebenernya belum memenuhi hm)
ANXIETAS
Coping individu tidak efektif
Sebelumnya mengalami harga diri yang rendah
Kecemasan dibiarkan
= timbul me
ANSIETAS
- Harga diri rendah
- COPING INDIVIDU Individu tidak efektif
1)PENYAKIT ORGANIK
Karena penyakit2 tertentu
2) Penyalahgunaan obat tertentu
KAFEIN, AMFETAMIN
3) Penghentian obat
atau withdrawal
alcohol, anxiolitik
4) Gangguan Panik
Gangguan Obsesif Kompulsif
FOBIA adalah ketakutan yang bersifat irasional yang penderitanya tau kalau itu tidak benar,
tapi tetap tidak bisa menguasai jalan pikirannya
SUMBER EKSTERNAL
Kecelakaan
Tidak adekuatnya tempat tinggal
ETIOLOGI
- Cemas
- Khawatir
- Firasat buruk
- Merasa tegang
- Takut sendirian
- Gangguan pola tidur
- Gangguan konsentrasi dan daya ingat
Faktor neurobiologik
Faktor psikologik
Faktor kognitif
PATOFISIOLOGI
Kecemasan secara umum
ANXIETY
DISORDERS BDNF menurun GANGGUAN DARI
Derajat kerusakan KEMAMPUAN HIPOKAMPUS
hipokampus REGULASI RANGSANGAN
DARI LUAR
Teori eksistensial
Konsep inti dari teori eksistansional adalah bahwa seseorang menjadi
menyadariadanyakehampaanyangmenonjol di dalamdirlnya,
perasaan yang mungkin lebih meng- ganggu daripada penerimaan
kematian mereka yang tidak dapat dihindari.
TEORI BIOLOGIS
SistemSarafOtonom
Stimulasi Saraf otonom menyebabkan gejala tertentu :
• Kardiovaskular : takikardi
• Muskular : nyeri kepala
• Gastrointestinal : diare
• Pernapasan : napas cepat, sesak nafas
Neurotransmitter:Norepinefrin,Serotonin,GABA
10. Jelaskan terapi farmakologi apa saja yang digunakan pada kasus tersebut!
11. What are the management of the case? (tatalaksana dari kasus di scenario)
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
Benzodiazepin jangka panjang efeknya merugikan, ketergantungan di obat
EDUKASI
- Tidak mengonsumsi alcohol berlebih
- Tidak konsumsi pil diet
- Konseling jangka pendek
2) SP 2 (Strategi Penatalaksanaan 2)
mengontrol kecemasan dengan relaksasi nafas dalam dan TEKNIK 5 JARI
Tarik nafas 3 kali
Memejamkan mata
Ibu jari ke telunjuk
Bayangkan dalam keadaan sehat
12. Bagaimana tatalaksana keperawatan?
2) SP 2 (Strategi Penatalaksanaan 2)
mengontrol kecemasan dengan relaksasi nafas dalam dan TEKNIK 5 JARI
Tarik nafas 3 kali
Memejamkan mata
Ibu jari ke telunjuk
Bayangkan dalam keadaan sehat
Pengkajian :
Diagnosa :
Intervensi :
Implementasi :
Evaluasi :
TUJUAN TERAPI
FARMAKOLOGI
- Bertujuan untuk Mengurangi gejala (otonomik, ketegangan motoric), serotonin nya
rendah diberikan SNRI sehingga serotonik naik
- Bersifat JANGKA PENDEK/SIMTOMATIK
NON FARMAKOLOGI
- Tx psikososial Bertujuan untuk JANGKA PANJANG, membantu pasien
mengalami/menghadapi kecemasannya
MIND MAP
Teori biologis
STRESSOR
Teori Genetik
MANIFESTASI KLINIS
MANAJEMEN TATALAKSANA
FARMAKOTERAPI
PSIKOSOSIAL
KEPERAWATAN