30101607613
SGD 15
1. Anatomi dan fisiologi rectum dan anus dan colon?
Anatomi
Anal canal adalah akhir dari usus besar dengan panjang 4
cm dari rektum hingga orifisium anal. Setengah bagian
ke bawah dari anal canal dilapisi oleh epitel skuamosa
dan setengah bagian ke atas oleh epitel kolumnar. Pada
bagian yang dilapisi oleh epitel kolumnar tersebut
membentuk lajur mukosa (lajur morgagni). Suplai darah
bagian atas anal canal berasal dari pembuluh rektal
superior sedangkan bagian bawahnya berasal dari
pembuluh rektal inferior. Kedua pembuluh tersebut
merupakan percabangan pembuluh darah rektal yang
berasal dari arteri pudendal interna.
Arteri ini adalah salah satu cabang arteri iliaka interna.
Arteri-arteri tersebut akan membentuk pleksus disekitar
orifisium anal
Hemoroid adalah bantalan vaskular yang terdapat di
anal canal yang biasanya ditemukan di tiga daerah
utama yaitu kiri samping, kanan depan, dan bagian
kanan belakang. Hemoroid berada dibawah lapisan
epitel anal canal danterdiri dari plexus arteriovenosus
terutama antara cabang terminal arteri rektal superior
dan arteri hemoroid superior. Selain itu hemoroid juga
menghubungkan antara arteri heoroid dengan jaringan
sekitar. Persarafan pada bagian atas anal canal disuplai
oleh plexus otonom, bagian bawah dipersarafi oleh
saraf somatik rektal inferior yang merupakan akhir
percabangan saraf pudendal (Snell, 2006).
Fisiologi
Fungsi kolon adalah mencampur dan mendorong isi kolon
dan mengasorbsi air serta elektrolit. Motilitas kolon dan
rektal diatur oleh sistem saraf simpati, parasimpatis dan
intrinsik, sehingga lesi pada jaras (daerah) ini akan
mempengaruhi frekuensi defekasi.
Motilitas kolon dirangsang oleh faktor-faktor seperti
makanan dan emosi. Adanya feses yang cukup dalam rektum
menyebabkan distensi rektum dan menimbulkan reflek
kontraksi otot polos rektum dan relaksasi sfingter ani
internus. Dengan mengkontraksikan otot diafragma dan
abdomen, serta merelaksasikan otot serat lintang (lurik)
puborektalis dan sfingter ani eksternu, tinja dapat
dikeluarkan.
Ganong Fisiologi Kedokteran
2. Mengapa pasien megeluhkan konstipasi dan diare
secara bergantian ?
Hipersenstivitas visceral . Sentivitas anorectal mningkat
dan refleks motorik rectum meningkat >Nyeri
abdomen / kram gangguan motilitas usus peristattik
menurun reabsorbsi air menongktat konstipasi
>konstipasi peristaltik meningktat reabsorbsi menurun
diare
BAB menurunnya rangangan mekanreseptor rasa
mulas hilang
3. Mengapa ditemukan adanya tanda anemia positif ?
• Perdarahan
• Trombosis
• Strangulasi.
Trombosis adalah pembekuan darah dalam
hemoroid. Hemoroid strangulasi adalah hemoroid yang
prolaps dengan suplai darah dihalangi oleh sfingter ani
(Price dan Wilson, 2006).