Anda di halaman 1dari 34

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

dr. Taufik ashal, SpKJ


• Gangguan Mental Organik (GMO) adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan
sistemik atau otak.
• Disfungsi primer: penyakit, cedera, atau rudapaksa pada otak  menyebabkan gangguan fisiologis pada otak;
• Disfungsi sekunder : penyakit pada tubuh (di luar otak)  secara sistemik menimbulkan gangguan fisiologis pada
otak

• Penegakkan diagnosis GMO, memerlukan bukti riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang
menyokong.
• Bahan pertimbangan utama dan pertama apabila pasien datang dengan gejala mental.
• Apabila diagnosis itu luput dari perhatian  terapi simptomatis, namun etiologi organiknya tidak
ditatalaksana kondisi dapat bertambah parah bahkan fatal
KLASIFIKASI :

• 1) Dementia
• 2) Delirium
• 3) Sindroma amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
• 4) Ggn mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
• 5) Ggn kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
ETIOLOGI

Primer: Sekunder:

• Penyakit serebral. • Penyakit sistemik yg pengaruhi otak.


• Epilepsi • Neoplasma ekstrakranial
• Ensefalitis limbik • Lupus eritematosus
• Penyakit Huntington • Penyakit endokrin (hipo/hipertiroid, penyakit Cushing)
• Trauma kepala • Gangguan metabolik (hipoglikemia, porfiria, hipoksia)
• Neoplasma kepala • Penyakit Infeksi
• Malformasi pemda otak. • Parasit tropis (tripanosomiasis)
• Efek toksik obat non psikotropik (propanolol, levodopa, metildopa,
steroid, anti HT, anti malaria)
• bkn krn alkohol/obat spt pd F10-19.
Gejala GMO yang timbul beraneka ragam, dapat berupa:
• Gangguan sensorium (kesadaran) seperti gangguan kesadaran dan perhatian, misalnya pada :
Delirium
• Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar, misalnya pada Demensia
• Gangguan persepsi (mis: Halusinosis Organik), gangguan isi pikiran (mis: Gangguan Waham
Organik), atau gangguan suasana perasaan dan emosi (mis: Gangguan Suasana Perasaan
Organik, Gangguan Anxietas Organik)
• Perubahan kepribadian atau perilaku, misalnya Gangguan Kepribadian Organik
• Adanya gangguan fisik/medis bersamaan dengan gejala mental  belum tentu
menunjukkan suatu gangguan mental organik  perlu dibuktikan bahwa gangguan /
penyakit fisik itu secara fisiologis menjadi penyebab gangguan mental itu.
• Adanya riwayat gangguan/penyakit fisik belum tentu memastikan bahwa gejala mental yang
ditemukan sekarang merupakan suatu gangguan mental organik, perlu dibuktikan bahwa:
• Penyakit masih berlangsung sehingga sekarang dan menjadi penyebab gejala mental itu
• Penyakit itu sudah sembuh tapi meninggalkan sequele / cacat dalam otak pasien sehigga dapat
dibuktikan bahwa gejala mentalnya merupakan akibat dari sequlae penyakit dahulu ( mis.pada
gangguan kepribadian organik)
DELIRIUM

• Penting dan sering dijumpai dalam klinik.


• Bukan penyakit tetapi gejala sehingga harus berdasarkan penyebabnya.
• Dipikirkan sbg tanda adanya disfungsi otak akut → kedaruratan medik
• Sering reversibel
• Onsetnya berlangsung singkat dan fluktuasi secara cepat
DEFINISI

• Bahasa Latin : Delirium : deliro --> menjadi gila


• Karakteristik : gangguan kesadaran dan perubahan kognisi yang berlangsung dalam jangka
waktu yang cepat.
• Perawatan rumah sakit lebih lama
• Gangguan perilaku → kepatuhan minum obat → konsul ke Pskiatri
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI

• Penyebab utama :
• Penyakit pada sistem saraf pusat ( mis : epilepsi)
• Penyakit sistemik (mis : gagal jantung)

• Intoksikasi atau withdrawal obat-obatan atau zat toksik


• Hipotesis terjaadinya delirium :
• Penurunan asetilkolin dalam otak
• Toksisitas penggunaan obat dgn aktivitas antikolinergik (mis : amitriptilin, doxepin,
imipramine thioridazin, chlorpromazin)
GAMBARAN KLINIS

• Perubahan kesadaran, seperti penurunan kesadaran (kesadaran berkabut)


• Perubahan atensi yang meliputi penurunan kemampuan untuk memusatkan,
mempertahankan dan mengalihkan perhatian
• Hendaya pada area kognitif lainnya yang dapat bermanifestasi sebagai
disorientasi (terutama waktu dan tempat) dan penurunan daya ingat
GAMBARAN KLINIS

• Onset relatif cepat (jam hingga hari)


• Durasi singkat (hari hingga minggu)
• Fluktuasi yang tak dapat diperkirakan dalam hal keparahan dan manifestasi
klinis selama perjalanan penyakit  kadang memburuk di malam hari
(sundowning), yang dapat berkisar mulai dari periode lucid hingga hendaya
kognitif parah dan disorganisasi
GAMBARAN KLINIS

• Disorganisasi pada proses pikir (berkisar dari tangensial yang ringan hingga
inkoheren)
• Gangguan persepsi ilusi dan halusinasi (auditorik dan visual)
• Hiperaktifitas dan hipoaktifitas psikomotor
• Gangguan siklus tidur (tidur malam yang terputus, dengan atau tanpa
kantuk pada siang hari)
• Perubahan mood (iritabilitas, disforik, ansietas bahkan euforia)
• Perubahan fungsi neurologis (hiperaktifitas atau instabilitas otonom,
myoclonic jerking, dan dysarthria
GAMBARAN KLINIS

• Onset relatif cepat (jam hingga hari)


• Durasi singkat (hari hingga minggu)
• Fluktuasi yang tak dapat diperkirakan dalam hal keparahan dan manifestasi
klinis selama perjalanan penyakit  kadang memburuk di malam hari
(sundowning), yang dapat berkisar mulai dari periode lucid hingga hendaya
kognitif parah dan disorganisasi
SUB-TIPE KLINIS

A. Delirium Hiperaktif
- paling sering terjadi dan mudah dikenali
- dgn gejala agitasi, psikosis, labilitas mood, dll
- disebabkan oleh intoksikasi, obat antikolinergik, ketergantungan alkohol

B. delirium Hipoaktif
- sering terjadi namun sulit dikenali
- gejala : bingung, lethargi dan malas
- diseabkan oleh ggn metabolit dan encephalopati
KRITERIA DIAGNOSIS DELIRIUM DSM V

A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan)


dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan
perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau
berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan
cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
KRITERIA DIAGNOSIS UTK DELIRIUM YANG DISEBABKAN
OLEH KONDISI MEDIS UMUM MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan)
dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan
perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau
berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan
cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat pemeriksaan fisik atau laboratorium bahwa gangguan disebabkan
akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK DELIRIUM OLEH KARENA
INTOKSIKASI ZAT MENURUT DSM V

A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan)


dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan
perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau
berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan
cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau penemuan lab dari 1 atau 2:
1. Gejala dari kriteria A & B yang berkembang selama intoksikasi zat.
2. Pemakaian obat berhubungan dgn etiologi dengan gangguan
KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK DELIRIUM KARENA
SUBSTANCE WITHDRAWAL MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan)
dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan
perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau
berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan
cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium bahwa gejala dalam
kriteria A dan B berkembang selama atau sesaat setelah sindroma putus zat.
KRITERIA DIAGNOSTIK UTK DELIRIUM YANG
DISEBABKAN OLEH PENYEBAB YANG MULTIPLE
MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan) dengan
berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau berkembangnya
gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada sebelumnya, yang telah terbukti
atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan cenderung
berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat fisik atau penemuan laboratorium bahwa delirium memiliki lebih dari satu
penyebab (misal : > 1 kondisi medis umum, kondisi medis umum + intoksikasi zat atau efek samping
obat)
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSA BANDING
DELIRIUM VERSUS SKIZOFRENIA ATAU DEPRESI

• Skizofrenia:
• Halusinasi dan delusi lebih konstan dan lebih terorganisasi
• Tanpa perubahan level kesadaran atau pada orientasi mereka

• Delirium dengan gejala hipoaktif ~ depresi berat  dibedakan berdasarkan EEG


• DD/ yang lain:
• Ganggguan psikotik singkat
• Gangguan Skizofreniform EEG
• Gangguan disosiatif
TATA LAKSANA

• Tujuan utama: mengatasi faktor penyebab


• Tujuan lain: Menyediakan dukungan fisik, sensorik dan lingkungan
• Dukungan fisik  agar pasien delirium tidak berada dalam situasi yang menyebabkan mereka
mendapatkan cedera
• Tidak dalam lingkungan dengan stimulasi sensorik yang buruk atau overstimulasi
• Ditemani teman atau keluarga dalam ruangan
• Gambar atau dekorasi yang familiar, jam atau kalender, dan orientasi yang reguler terhadap
orang, tempat dan waktu membantu pasien merasa nyaman
FARMAKOTERAPI

• Gejala utama delirium  Psikosis


• Haloperidol : dosis inisial 2-10 mg IM, diulang dalam 1 jam jika pasien
tetap agitatif
• Segera setelah pasien tenang, obat oral dimulai
• Dosis 2x/hr, dengan ⅔ dosis diberikan saat akan tidur
• Haloperidol 0,25-2 mg tiap 4 jam
• Dosis harian total yang efektif  5-40mg untuk kebanyakan pasien dengan delirium
• Phenothiazine  hindari!  berhubungan dengan aktifitas antikolinergik
• Penggunaan antipsikotik generasi dua dapat dipertimbangkan  tetapi clinical trial
masih terbatas
• Ziprasidone  efek mengaktivasi  tidak untuk delirium
• Olanzapine  untuk penggunaan IM
• Untuk pasien dengan parkinson dan delirium clozapine atau quetiapine kurang dalam
mengeksaserbasi gejala parkinson
Gejala insomnia
• Benzodiazepines dengan waktu paruh pendek atau menengah (misal, lorazepam 1 - 2
mg saat akan tidur)
PROGNOSIS

• Identifikasi dan atasi penyebabnya delirium akan membaik dalam 3-7


hari, beberapa gejala baru bisa hilang dalam 2 minggu.
• Pasien lansia dan yang mengalami delirium lama  masa penyembuhan
lebih lama.
• Tingginya angka kematian pertahun pada delirium karena kondisi medis
umum yang serius.
GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN
DAN DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIK (F06)

• Gangguan mental yang berkaitan dengan disfungsi otak karena penyakit serebral primer
atau penyakit sistemik yang mempengaruhi otak secara sekunder.
• Manifestasi klinis menyerupai gangguan yang tidak dianggap organik.
• Tidak mengarah pada delirium atau demensia.
• Kondisi ini bukam karena reaksi psikologis terhadap penyakit
KRITERIA UMUM GANGGUAN MENTAL LAINNYA
AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK DAN
PENYAKIT FISIK (F06)
A. Adanya penyakit, kerusakan, disfungsi otak, penyakit fisik sistemik yg diketahui berhub.dg
salah satu sindrom mental.
B. Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu/bulan) perkembangan penyakit yg
mendasari dg timbulnya sindrom mental.
C. Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan/dihilangkannya penyebab yangg
mendasarinya.
D. Tidak adanya bukti yg mengarah pd penyebab alternatif dr sindrom mental ini (pencetus:
stres, RPK)
• Bila ada kondisi a dan b dibenarkan sebagai diagnosis sementara.
• Bila kondisi a-d terpenuhi kepastian klasifikasi diagnostik menjadi lebih bermakna.
GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN
DAN DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIK

• Halusinosis Organik
• Gangguan Waham Organik (Lir Skizofrenia)
• Gangguan Katatonik Organik
• Gangguan suasana perasaan organik
• Gangguan anxietas organik
• Gangguan disosiatif organi
PENATALAKSANAAN

• Singkirkan/jauhkan pasien dari paparan zat yang menyebabkan gangguan.


• Secara aktif diberikan terapi pada penyakit yang mendasarinya.
• Intervensi psikofarmakologimengatasi gejala yang muncul
• PsikotikBerikan antipsikotik dengan efek samping esktra piramidal minimal (rissperidone,
quetiapine)
• Depresi dapat diberikan antidepresan ( sertralin, citalopram).
• Gejala manik divalproat, lithium
• Ansietas Benzodiazepin

• Hindari pemberian antikolinergik  menurunkan kognitif


• Psikoterapi : psikoterapi supportif dan psikoedukasi
• Meningkatkan mekanisme koping untuk mengatasi keterbatasan sosial dan pekerjaan
dikarenakan kondisi medis.
• Edukasi tentang gejala penyakit dan pentingnya pengobatan.
• Pastikan keamanan pasien dan keluarga  gejala psikotik.

Anda mungkin juga menyukai