Imaniar Ranti
Psikofarmaka
Gangguan
Gangguan Gangguan
cemas dan
psikotik Mood
insomnia
Memperburuk
gejala negative
skizofrenia,
penurunan
fungsi kognitif
dan efektif
Efek penggunaan
antipsikotik tipikal
pada jalur
nigrotriatal
Ekstrapiramidal
syndrome
Longterm effect:
Tardive
dyskinesia
Efek penggunaan
antipsikotik tipikal
pada jalur
tuberoinfunsibular
Peningkatan
kadar prolactin
• Galaktorhea
• Amenorea
• Fertilitas
terganggu
• Tulang rapuh
e
Antipsikotik Atipikal
• Serotonin-dopamine antagonis
(5HT2 antagonis)
• clozapine, risperidone, paliperidone,
olanzapine, quetiapine, and
ziprasidone
• Rapid dissociation of D2
antagonism
• iloperidone, asenapine
• D2 partial agonism
• Amisulpride, aripiprazole, bifeprunox
• 5HT1A partial agonists
• Ziprasidone, quetiapine, and
clozapine
Serotonin / 5-hidroksitriptamin (5HT)
FIGURE 10-23 5HT-DA interactions. Serotonin-dopamine interactions in the
nigrostriatal dopamine pathway.
Serotonin inhibits dopamine release, both at the level of the dopamine cell bodies in
the brainstem substantia
nigra and at the level of the axon terminals in the basal ganglia-neostriatum. In both
Antipsikotik Atipikal (5HT2A antagonis)
Normal:
5HT2A: menghambat
pelepasan dopamine
Manfaat Klinis:
mengurangi gejala negative
Mengurangi risiko EPS
-4 mi
Amisulpride,
aripiprazole,
bifeprunox
• Absorpsi: baik, tidak dipengaruhi oleh makanan,
kecuali Ziprasidone dan Paliperidone akan mengalami
peningkatan absorpsi
• Kadar puncak plasma dicapai 1-4 jam (PO), dan 30-60
menit (IM)
Farmakokinetik • Obat yang tidak terikat oleh protein plasma akan
Obat mudah masuk menembus sawar darah otak
• Volume distribusinya besar
Antipsikotik
• Dimetabolisme oleh sistem sitokrom P450 di Hepar
• Kadar steady state dari chlorpromazine,haloperidol,
dan beberapa FGA 🡪 3 - 5 hari dengan t1/2 adalah 24
hours
• Sediaan IM 🡪 Fluphenazine decanoate, Haloperidol
decanoate, Risperidone 🡪 injeksi lepas lambat (ada
didalam tubuh 2-4 minggu)
3 Fase Intervensi Farmakologik
Aplikasi 1. Memulai medikasi antipsikotik
Klinis 2. Monitoring seseorang dalam terapi
antipsikotik
Antipsikotik 3. Menghentikan medikasi antipsikotik
Memulai medikasi antipsikotik
Dosis Dosis
Dosis efektif Dosis optimal Tappering off
anjuran/awal pemeliharaan
3. DOSIS
Fase:
• Terapi “symtomatic” (acute case): “Upward titration”.
Dosis awal yang lebih kecil ditingkatkan sampai mencapai dosis
efektif, kemudian dinaikkan sampai dengan dosis optimal
• Terapi “disease monitoring”. (chronic case): “Downward titration”.
Dosis optimal dipertahankan kemudian diturunkan sampai dengan
dosis pemeliharaan dan selanjutnya tapering off.
3. DOSIS
b. Fase Stabilisasi
- Tujuan:
- mempertahankan remisi gejala
- mengontrol, meminimalisasikan risiko kekambuhan
- Dosis optimal dipertahankan selama 8-10 minggu sebelum masuk ke
tahap rumatan
- Resiko relaps jika terapi dihentikan atau terdapat stresor berat
- Injeksi Long Acting dapat diberikan di fase ini
4. DURATION
c. Fase Rumatan
- Relatif remisi
- Tujuan:
- mencegah terjadinya relaps
- membantu pasien untuk meningkatkan fungsi peran
- Dosis diturunkan bertahap sampai dosis minimal yg tdk menyebabkan
kekambuhan🡪 dosis diturunkan setiap 2 minggu sampai ke dosis pemeliharaan
-Dipertahankan sampai 1-2 tahun, diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu.
Diturunkan perlahan setiap 2-4 minggu sampai dapat dihentikan
Monitoring Jika respons tidak adekuat :
• Kaji ulang diagnosis (dan kemungkinan diagnosis
seseorang komorbid).
• Pastikan kepatuhan pengobatan; pertimbangkan
dalam injeksi antipsikotik depo/kerja panjang untuk
memperbaiki kepatuhan.
• Pertimbangkan untuk menaikkan medikasi saat
terapi ini atau menggantinya dengan medikasi lain.
• Pertimbangkan antipsikotik generasi kedua
antipsikotik sebagai alternatif untuk haloperidol atau
klorpromazin.
Summary of main side effects of typical neuroleptics
Efek Samping Antipsikotik