Anda di halaman 1dari 23

ANTIPSIKOTIK

D3 FARMASI
UNIV. MUH.LAMONGAN

Oleh
Rully Yuliandhari
Terapi dg obat  tujuan : mengurangi
atau menghilangkan gejala gangguan
jiwa. PENGGOLONGAN PSIKOFARMAKA
• Anti-psikotik
• Anti-depresan

• Anti-mania
• Anti-anxietas

• Anti-insomnia
• Anti-obsesif konvulsif
• Anti-panik
Prinsip Penatalaksanaan Psikofarmaka
• Penatalaksanaan psikofarmaka menggunakan prinsip titrasi
dosis
• Respon terhadap obat psikotropika bersifat individual dan
perlu pengaturan secara empirik
• Pengaturan dosis dilakukan :
Dosis awal (dosis anjuran)
Dosis efektif (dosis yg mulai berefek supresi gejala sasaran)
Dosis optimal (dosis yg mampu mengendalikan gejala sasaran)
Dosis pemeliharaan (dosis terkecil yg masih mampu mencegah
kambuhnya gejala)
• Bila sampai jangka waktu tertentu dinilai sudah cukup mantap
hasil terapinya, dosis diturunkan secara gradual sampai
berhenti pemakaian obat.
AZAS PSIKOFARMAKA
• Dalam penggunaan klinis obat psikotropik selalu
mempertimbangkan asas manfaat dan resiko
• Penggunaan obat psikofarmaka yg rasional
a. gejala sasaran dapat diredam
b. memberi peluang untuk integrasi bio-psiko-sosial (dengan terapi
psikososial)
c. pemulihan dari keadaan sakit.
• Penggunaan obat psikotropika tidak rasional dapat menyebabkan :
a. Ketergantungan obat
b. Desintegrasi bio-psiko-sosial
c. Disabilitas/cacat yang makin lama makin berat.
Anti Psikosis
Klasifikasi obat:
1. Derivat fenotiazin
- Klorpromazin 25 mg, 100 mg tab&inj (Largactil)
- Promazin
- Trifluoperazin tablet 1 mg, 5 mg (Stelazine)
- Proklorperazin tablet 5 mg, 10 mg
- Perfenazin (tablet 2 mg & 4 mg)
- Flufenazin (Anatensol tablet 1 mg)
- Mepazin, Tioridazin (Melleril tablet 25 mg)
2. Derivat Non Fenotiazin
- Klorprotiksen (30 mg saat tidur malam, 15 mg pagi
hari) dapat ditingkatkan scr bertahap
3. Derivat butirofenon
- haloperidol tablet 1.5 mg;2mg;5 mg dan injeksi

Efek utama : mensupresi gejala psikosis spt gg proses


waham, gg persepsi (halusinasi), aktivitas
psikomotor yang berlebihan (agresifitas)

Efek samping :
GG neurologis
1. Gejala ektrapiramidal (gelisah motorik, tdk dpt
duduk diam)
- Distonia akut (kekakuan otot)
- Sindroma Parkinson (rigiditas otot, tremor kasar)
- Diskenesia tardif (gerakan involunter berulang)
2. Sindroma Neuroleptik maligna, gejala darurat
tanda:
(febris tinggi, kejang2, nadi meningkat, keringat
berlebihan, kesadaran menurun) terjadi pada
pemakaian kombinasi antipsikotik gol butirofenol
dg garam lithium.

3. Penurunan ambang kejang perhatikan pd epilepsi


yg diberi antipsikotik
Lanjutan…..

Gangguan Otonom
1. Hipotensi ortostatik (penurunan TD pada
perubahan posisi)
2. Gangguan gastrointestinal (mulut kering, diare,
obstipasi, hipersalivasi)
3. Gangguan urogenital (inkontinensia)
4. Gangguan mata (sulit akomodasi, mata kabur,
fotophobia)
5. Gangguan hidung (hidung mampet)
GG Hormonal
GG sistem Hematologi
Anti Psikotik
• Sinonim : Neuroleptics, Major Transquilizers, Ataractics,
Antipsychotics, Neuroleptika
• Contoh : Chlorpromazine (CPZ)
• Mekanisme Kerja : Memblokade Dopamine pada reseptor pasca
sinaps neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal

• Efek Samping :
- Sedasi dan Inhibisi Psikomotor
- Gangguan Otonomik
- Gangguan Ekstrapiramidal
- Gangguan Endokrin, metabolik, hematologik,
Precautions Antipsikotik
• Gagal Nafas
Chlorpromazine, clozapine, olanzapine, dan
trifluoperazine dapat menyebabkan depresi
pernapasan (resiko meningkat pada pengguna
alkohol, benzodiazepin).
• Diabetes
Antipsikotik terutama clozapine, olanzapine
dan quetiapine, dapat meningkatkan glukosa
darah.
• Hyperprolactinaemia
Antipsikotik terutama risperidon, dapat
meningkatkan kadar prolaktin.
EFEK SAMPING ANTI PSIKOTIK
MONITORING ESO ANTI PSIKOTIK
Anti-Depresi
• Sinonim: Thymoleptics, Psychic Energizers, Antidepresan.
• Mekanisme kerja = menghambat re-uptake aminergic
neurotransmiter, menghambat penghancuran oleh enzim
monoamine oxidase sehingga tjd peningkatan jumlah
aminergic neurotransmiter para sinaps neuron di SSP
• Efek Samping:
- Sedasi
- Efek Antikolinergik
- Efek Anti Adrenergik Alfa
- Efek Neurotoksik
Anti depresan
Utk mengurangi atau menghilangkan gej
depresif meningkatkan neurotransmitter
norepinefrin dan serotonin
Jenis :
1. Amitripthylin (tab 10, 25 mg, suntikan
100mg/10 ml)
2. Desipramin (tab 25 mg)
3. Imipramin (tab 10, 25 mg , injeksi 25mg/2 ml)
GG depresan berat dg kecendrungan bunuh diri jg
dipertimbangkan ECT
Rentang Dosis AntiDepresan
Efek samping:

1. GG ss kardiovaskuler
- hipotensi
- hipertensi antidepresan gol MAOI klasik
- perub gamb EKG gol trisiklik
2. GG ss otonom
akibat efek antikolinergik
(obstipasi, mulut dan tenggorokan kering, mual, sakit kepala)
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai