3.
Farmako terapi
A. Anti Psikotik
B. Anti Anxietas
C. Anti Depresan
Anti Psikotik
Sekelompok obat termasuk Psiko Farmaka yang menghilangkan /
mengurangi gejala psikosis
Disebut juga Neuroleptik
Mekanisme Kerja
Blokade dopamin pada reseptor pasca sinaptik
Menimbulkan pula blokade alfa adrenergik
Anti Kolinergik
Efek lain : blokade reseptor serotonin dan histamin
Khasiat :
Menghilangkan gejala psikosis seperti : waham, halusinasi,
inkoherensi, katatonia
Normalisasi fungsi psikomotor : hiperaktif maupun retardasi
Mengatasi insomnia
Anti Emetik
B.
B.
C.
D.
E.
F.
Pemilihan Obat
Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek
primer (klinis) yang sama pada dosis ekivalen, perbedaan
terutama pada efek sekunder (efek samping)
Pemilihan Obat anti psikosis mempertimbangkan :
Gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat
Penggantian obat disesuaikan dengan dosis equivalen
Anti Psikosis
mg. Eq otonomik sedasi
ekstra Pir
Chlorpromasin
100
+++
+++
++
Perfenasin
8
+
+
+++
Trifluoperasin
5
+
+
+++
Haloperidol
2
+
+
++++
Closapin
25
++++
+
-
Perhatian Khusus
Kontra Indikasi
Penyakit hati (hepato toksik)
Penyakit darah (hemato toksik)
Epilepsi
Kelainan jantung
Febris yang tinggi
Ketergantungan alkohol
Penyakit S.SP (Parkinson, tumor otak)
Golongan Benzodiazepin
1. Diasepam
2 5 mg
dosis 10 30 mg/hari
2. Chlordiakseposid
5 10 mg
dosis 15 30 mg/hari
3. Lorazepam (ativan)0.5 2 mg
dosis 2 3 mg/hari
4. Clobazam (frisium)
10 mg
dosis 2 - 3x 10mg/hari
5. Bromasepam (lexotan)
1.5, 3, 6 mg
dosis 3x 1,5
mg/hari
6. Alprazolam (xanax)
0.25, 0.5,1 mg dosis 3x 0.25-0.5
mg/hari
B.
Non Benzodiazepin
1. Sulpiride (dogmatil)
50 mg
dosis 100 200 mg/hari
2. Buspiron (Buspar) 10 mg
dosis 15 30 mg /hari
Pemilihan Obat
Golongan bensodiazepin = drug of choice dari
semua obat yang mempunyai efek anti anxietas
disebabkan spesifikasi, potensi dan keamanannya.
Beberapa Spesifikasi :
Clobazam : 1,5 bensodiazepin (psikomotor
performance) paling kurang
terpengaruh.
Alprazolam : onset of action lebih cepat dan
mempunyai efek anti depresi
Sulpiride 50 : efektif untuk meredakan gejala somatik
dan paling kecil resiko ketergantungan obat.
Perhatian khusus
Kontra indikasi :
-
Clomipramin tab 25 mg
Tianeptin
tab 12,5 mg
tab 150 mg
(Selective Serotonin
Reuptake Inhibitor)
Sertralin,Paroxetin,Fluvoxamin,Fluoxetin
Pemilihan obat
Pada dasarnya obat anti depresi mempunyai efek primer
yang sama pada dosis ekivalen,perbedaannya terutama
pada efek samping
Nama obat
anti kolinergik
hipotensi orthostatik
Amitriptilin
+++
Maprotilin
+
++
Trazodone
+
Paroxetin
+/+/Fluvoxamin
+/Fluoxetin
+/-
sedasi
+++
+++
+
+++
+/+/+/-
+
+/+/-
Perhatian khusus
Kontra indikasi
Psiko terapi
Adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran
terhadap gangguan mental emosional dengan
mengubah pola pikiran,perasaan, dan perilaku individu
agar terjadi keseimbangan dalam diri individu tersebut.
Dalam melaksanakan psikoterapi diperlukaan hubungan
yang baik antara dokter dan pasien
Tujuan :
- Menguatkan daya tahan mental yang dimiliki
pasien
- Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap
lingkungan
- Memberikan dorongan dan asuhan.
Indikasi
Untuk semua jenis gangguan jiwa
2.
Persuasi
Psiko terapi yang dilakukan dengan menerangkan
secara masuk akal /rasional tentang gejala penyakitnya
yang timbul sebagai akibat cara berpikir,perasaan, dan sikapnya terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Sikap terapis : - Berusaha membangun,mengubah dan
menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya dari
impuls
nurani
Topik pembicaraan :
Ide dan kebiasaan pasien yang mengarah terjadinya gejala
3. Reassurance
4.Sugesti
5. Bimbingan
6. Penyuluhan (konseling)
Tehnik
Digunakan apabila:
Kontra indikasi :
1. Pasien dengan masalah pernafasan yang
berat
2. Pasien dengan miocard infark
3. Pasien dengan tekanan intra kranial
meninggi (tumor
otak,hematom,aneurisma)
4. Pasien dengan hipertensi yang tidak
terkontrol
Persiapan ECT
1. Persetujuan tertulis
2. Catatan medik lengkap
3. Evaluasi pra pengobatan:
Pemeriksaan fisik dan neurologik
Pemeriksaan laboratoriium.
Pemeriksaan EKG.
Foto rontgen Torako-lumbal.
4. Penderita puasa selama 8-12 jam sebelum
ECT
Pelaksanaan ECT
Indikasi :
1. Gangguan depresi berat dengan
melankolia
2. Pasien Mania : hasil pengobatan ECT
sama efektifnya
dengan penggunaan
lithium.
3. Skizopren yang disertai gejala afektif
akut dan gejala
katatonik
MANIPULASI LINGKUNGAN
1.
2.
3.
4.
5.
Psikiatri Pencegahan
Adalah bagian dari kesehatan jiwa masyarakat.
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder didefinisikan sebagai
identifikasi dini dan pengobatan segera terhadap
penyakit atau gangguan dengan tujuan menurunkan
prevalensi gangguan dengan memperpendek durasi
penyakit.
Didalam psikiatri pencegahan sekunder contohnya
adalah mengidentifikasi dan mengobati anak
dengan gangguan mental untuk mendukung
struktur keluarganya dan mencegah kecacatan
dikemudian hari.
Pencegahan Tersier
Tujuan pencegahan tersier
Menurunkan prevalensi defek dan kecacatan
residual yang disebabkan penyakit atau gangguan.
Pada kasus gangguan mental memungkinkan
mereka dengan gangguan mental kronis dapat
mencapai tingkat fungsional tertinggi yang
dimungkinkan.
Rehabilitasi psikiatrik menjawab kebutuhan medis,
psikiatrik dan sosial dari orang yang menderita
gangguan mental kronis.
Intervensi Krisis
Yang dimaksud dengan intervensi krisis adalah suatu mode
pengobatan yang ditujukan kepada pasien tidak dalam
keadaan darurat, tetapi mempunyai resiko terjadi gangguan
secara akut bila tidak segera diatasi.
Tujuan :