Anda di halaman 1dari 4

Pengobatan

utama
neurosis
adalah
dengan psikoterapi.
Pada psikoterapi,
seorang psikolog membangun komunikasi dengan pasien, membantu pasien mengidentifikasi
sumber kecemasannya, memberi ruang agar pasien pasien mengekspresikan perasaan
terpendamnya, dan bersama-sama mencari cara untuk mengelola sumber kecemasan tersebut.
Selain itu, agar lebih berhasil, pengobatan neurosis harus didukung oleh keluarga, teman,
pasangan, dan lain-lain. Obat-obatan anticemas atau antidepresan biasanya hanya memberi efek
kesembuhan sementara. Bahkan, jika obat-obatan tersebut dikonsumsi tanpa kontrol, dapat
timbul ketergantungan dan memperparah neurosis. Oleh karena itu, penggunaan obat-obatan
hanya ditujukan untuk kasus neurosis yang berat, itu pun harus mendapat kontrol yang ketat dari
dokter atau psikiater.
Terapi di sini mengandung arti proses penyembuhan dan pemulihan jiwa yang benar-benar sehat.
Di antaranya terapi-terapi yang digunakan meliputi beberapa bentuk :
a. Terapi holistic, yaitu terapi yang tidak hanya menggunakan obat dan ditujukan kepada
gangguan jiwanya saja, dalam arti lain terapi ini mengobati pasien secara menyeluruh
b. Psikoterapi keagamaan, yaitu terapi yang diberikan dengan kembali mempelajari dan
mengamalkan ajaran agama
c. Terapi somatic, terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat gangguan jiwa
sehingga diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh lain. Salah satu bentuk terapi ini
adalah Electro Convulsive Therapy.
Terapi elektrokonvulsif (ECT) merupakan suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik
digunakan pada otak melalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis. Arus tersebut cukup
menimbulkan kejang grand mal, yang darinya diharapkan tercapainya efek terapeutik.
Mekanisme kerja ECT sebenarnya tidak diketahui, tetapi diperkirakan bahwa ECT menghasilkan
perubahan biokimia di dalam otak (peningkatan kadar norepinefrin dan serotinin) mirip dengan
obat anti depresan.
d. Terapi modalitas, terapi modalitas adalah suatu pendekatan penanganan klien gangguan yang
bervariasi yang bertujuan mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan perilaku
maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.

e. Terapi perilaku, yaitu terapi yang dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun
perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Secara bertahap pasien dibimbing dan
dilatih untuk menghadapi berbagai objek atau situasi yang menimbulkan rasa panik dan takut.
Sebelum melakukan terapi ini diberikan psikoterapi untuk memperkuat kepercayaan diri.
f. Farmakoterapi, yaitu terapi dengan menggunakan obat. Terapi ini biasanya diberikan oleh
dokter dengan memberikan resep obat pada pasien. Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah
obat yang bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama
terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang
berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup klien.
Antipsikosis bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun kronik, suatu gangguan jiwa yang berat.
Antipsikosis dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti:
Antipsikosis tipikal: klorpromazin dan derivat fenotiazin.
Sedian : klorpromazin tersedia dalam bentuk tablet 25 mg dan 100 mg. Selain itu juga tersedia dalam
bentuk larutan suntik 25 mg/ml.
Antipsikosis atipikal: olanzapin
olanzapin merupakan derivat tienobenzodiazetin, struktur kimianya mirip dengan klozapin.
Olanzapin memiliki afinitas terhadap reseptor dopamin, reseptor serotonin dan histamin.
Antiansietas terutanma berguna untuk pengobatan simptomatik penyakit psikoneurosis (neurosis,
keluhan subjektif tanpa gangguan somatik yang nyata dengan fungsi mental kogntif tidak
terganggu) dan berguna untuk terapi tambahanpenyakit somatis dengan ciri ansietas ( perasaan
cemas) dan ketegangan mental.
Ansietas didefinisikan sebagai perasaan kuatir atau ketakutan yang ditandai dengan keadaan fisik
seperti palpitasi, berkeringat dan tanda-tanda sters lainnya. Contoh dari antiansietas yaitu :
Golongan benzodiazepin.
Benzodiazepin yang dianjurkan sebagai antisietas adalah : klordiazepoksid.

Toleransi dan ketergantungan fisik : keadaan ini dapat terjadi bila benzodiazepin diberikan dalam
dosis tinggi dan dalam jangka waktu lama. Jadi pemberian golongan obat ini lebih dari 3 minggu
sebaiknya dihindari.
Penggolongan psikotropik :
1. Antipsikosis
a. Anipsikosis tipikal golongan fenotiazin : klorpromazin, flufenazin, perfenazin, tioridazin
trifluperazin.
b. Antipsikosis tipikal golongan lain: klorprotiksen, droperidol, haloperidol, loksapin, molindon,
tioktiksen.
c. Antipsikosis atipikal: klozapin, olanzapin, risperidon, quetiapain, sulpirid, ziprasidon, aripriprazol,
zotepin.

2. Antiansietas
a. Golongan benzodiazepin: diazepam, alprazolam, klordiazepoksid, klonazepam.
b. Golongan lain: buspiron, zolpidem.

3. Antidepresi
a. Golongan trisiklik: imipramin, imitripilin,
b. Golongan heterosiklik(generasi keua dan ketiga): amoksatin, maprotilin, trazodon.
c. Golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs): fluoseptin, paroksetin, setralin.
d. Penghambat MAO: isokarbosazid, fenelzin.
e. Golongan serotonin neropinephrin reuptake inhibitopr(SNRI): venlafaksin.

4. Antimania (mood stabilizer)


a. Litium
b. Antimania lain : karbamazepin, asam valproate

5. Psikotogenik
Meskalin
Meskalin merupakan suatu alkaloid yang berasal dari tumbuhan kaktus di amerika utara dan
meksiko. Meskalin digunakan untuk orang indian dalam ritus keagamaan untuk mendatangkan
trance. Meskalin hanya digunakan dalam penelitian untuk menyelidiki keadaan yang menyerupai
psikosis, tidak untuk terapi atau diagnostik.
Dietilamid asam lisergat dan marijuana (ganja).
Antidepresi adalah obat untuk mengatasi atau mencegah depresi mental. Depresi didefenisikan
sebagai gangguan mental dengan penurunan mood, kehilangan minat atau persaan senang,
adanya perasaan bersalah atau rendah diri, gangguan tiodur atau penurunan selera makan, sulit
kosentrasi atau kelemahan fisik(WHO, 2006.). gangguan ini dapat menjadi kronik atau kambuh
dan mengganggu aktifitas pasien. Pada keadaan terburuk dapat mencetuskan bunuh diri, suatu
kejadian fatal yang dewasa ini semakin terjadi.
Antidepresi dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti :
a. Golongan trisiklik: imipramin, imitripilin,
b. Golongan heterosiklik(generasi keua dan ketiga): amoksatin, maprotilin, trazodon.
c. Golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs): fluoseptin, paroksetin, setralin.
d. Penghambat MAO: isokarbosazid, fenelzin.
e. Golongan serotonin neropinephrin reuptake inhibitopr(SNRI): venlafaksin.

Anda mungkin juga menyukai