Anda di halaman 1dari 4

1. Mengapa perlu cek NS-1?

Pemeriksaan Non Struktural 1 (NS1) ditujukan untuk mendeteksi virus dengue lebih awal.
Virus dengue memiliki 3 protein structural dan 7 protein non structural. NS1 adalah
glikoprotein non structural yang diperlukan untuk kelangsungan hidup virus. Bianya hari 1-3
demam berlangsung sebelum terbentuknya antibodi
2. Mengapa terjadinya hepatomegaly?
3. Mengapa terjadinya manifestasi perdarahan?
4. Mengapa hematocrit meningkat?
PATOFISIOLOGI DHF
Virus yang ada di kelenjar ludah nyamuk ditularkan ke manusia melalui gigitan.
Kemudian virus bereplikasi di dalam tubuh manusia pada organ targetnya seperti makrofag,
monosit, dan sel Kuppfer kemudian menginfeksi sel-sel darah putih dan jaringan limfatik. Virus
dilepaskan dan bersirkulasi dalam darah. Di tubuh manusia virus memerlukan waktu masa tunas
intrinsik 4-6 hari sebelum menimbulkan penyakit.
Nyamuk kedua akan menghisap virus yang ada di darah manusia. Kemudian virus
bereplikasi di usus dan organ lain yang selanjutnya akan menginfeksi kelenjar ludah nyamuk.
Virus bereplikasi dalam kelenjar ludah nyamuk untuk selanjutnya siap-siap ditularkan kembali
kepada manusia lainnya. Periode ini disebut masa tunas ekstrinsik yaitu 8-10 hari. Sekali virus
dapat masuk dan berkembangbiak dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut akan dapat menularkan
virus selama hidupnya (infektif).
Hipertensi pada gnaps karena:
1. Sistem RES terganggu oleh streptococcus , ginjal terganggu yang mengakibatkan
terjadinya penurunan fungsi filtrasi ginjal yang mengakibatkan aktivasi system RAAS
yang mengakibatkan peningkatan pengambilan natrium di tubulus ginjal yang
mengakibatkan terjadinya hyperkalemia yang dapat mengakibatkan terjadinya
HIPERTENSI
BCG: vaksin aktif yang di lemahkan
Vaksin aktif ada BCG POLIO
POLIO ada IPV dan OPV
OPV di berikan melalui oral jadi fungsi opv itu untuk mencegah terjadinya aktifasi virus polio di
mukosa intestinal, jadi gunanya yaitu mengaktifasi antibody di mukosa intestinal agar terjadinya
pencegahan eradikasi virus polio di mukosa usus intestinal. Karena penularan virus polio berasal
dari vekal oral.
Proses pembentukan darah dikarenakan meningkatnya kebutuhan o2 akan jaringan yang memicu
produksi eritropoetin pada ginjal menuju sum sum tulang yang memacu pembentukan
eritropoesis yang dapat mengakibatkan terjadinya produksi sel darah merah untuk mengangkut
O2

HB manusia ada 2 jenis secara umum yaitu hBA untuk orang dewasa dan HBf untuk fetal
Thalasemia
Penyakit anemia hemolitik herediter dikarenakan proses pembentukan darah yang abnormal
Defek genetic pada pembentukan rantai globin
Jadi kadar HBF>10% normalnya
Pada orang normal kadar HBF bakal berkurang setelah kelahiran dan di gantikan dengan HBA
selama beberapa bulan, jika tetap terdapat penignkatan HBF pada usia 6 bulan, maka akan
terjadinya hemoglominopati seperti pada talasemia.
HBF memiliki afinitas terhadap O2 tinggi Jadi pelepasan o2 oleh HBA, O2 akan di ikat oleh
HBF yang akan mengakibatkan hipoksik jaringan

DD thalasemia
Leukimia Trombositopenia
Leukositosis dominan/ leukopenia
Organomegali
Atralgia
Limfadenopati
Perdarahan
Anemia defisiensi Besi Berkurangnya fe (anemia mikrositik
hipokromik)
Anemia sideroblastik Berkurangnya sintesis heme (anemia
mikrositik hipokromik)
Malaria Demam+ mengigil lebih dari 7 hari
Organomegali
Anemia
GI tract disorder
Mialgia atralgia
Edem pulmo
Cacingan Anemia defisiensi besi
Malnutrisi
Gangguan pertumbuhan
Diare
Hepatospleenomegali
Batuk yang produktif
koramfenikol (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf
terhadap kloramfenikol (chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak diberikan kepada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. jangan menggunakan antibiotik ini untuk
pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis.

EFEK SAMPING
efek samping yang paling serius dari kloramfenikol (chloramphenicol) adalah anemia
aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. kloramfenikol
(chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama
pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang)
pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan
sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur. efek lain kloramfenikol
(chloramphenicol) adalah hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala
dan super infeksi.

Anda mungkin juga menyukai