Obat psikotropik :
- efek utamanya terhadap aktivitas mental dan
perilaku
- digunakan untuk gangguan psikiatrik.
Obat narkotik :
efek utama terhadap penurunan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri.
Obat
Psikotropika
Dibagi menjadi :
1. Antipsikosis (Major Tranquilizer,
Neuroleptika)
2. Antiansietas (Minor Tranquilizer,
Antineurosis)
3. Antidepresan
4. Antimania
5. Anti Insomnia
6. Anti Obsesif-Kompulsif
7. Antipanik
8. Psikotogenik (psikotomimetik ,
psikodisleptik, halusinogenik)
Antipsikosis
Sinonim :
Neuroleptics, Major tranqulizers,
Ataractics, Antipsychotics,
Neuroleptika
Obat
Antipsikosis
Obat
Antipsikosis
Obat
Antipsikosis
Golongan
antipsikosis
atipikal
diduga efektif untuk gejala positif
(seperti bicara kacau, halusinasi,
delusi) maupun gejala negatif
(miskin kata-kata, afek yang datar,
menarik diri dari lingkungan, inisiatif
menurun)
pasien
skizofrenia.
Golongan
antipsikosis
tipikal
umumnya hanya berespon untuk
gejala positif.
Golongan :
dopamin
yang
meningkat
(hiperaktivitas sistem dopaminergik
sentral).
Obat antipsikotik tipikal bekerja dengan
memblokade dopamin pada reseptor
pasca-sinaptik
neuron
di
otak,
khususnya di sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal (dopamine D2 receptor
antagonist).
Sedangkan obat antipsikotik atipikal,
disamping
berafinitas
terhadap
dopamine D2 receptor, juga terhadap
serotonin 5 HT2 receptor (serotonindopamin antagonist)
Efek
Samping :
Interaksi
Obat
Sediaan obat
Indikasi /
Penggunaan
1.
2.
3.
4.
5.
Skizofrenia
Ganguan psikotik akut
Ganguan skizo afektif
Gangguan Waham
Gangguan afektif bipolar dengan gejala
psikotik
6. Gangguan depresi berat dengan gejala
psikotik
7. Gangguan psikotik akibat kondisi medis
umum (psikotik organik)
8. Gangguan psikotik akibat penggunaan zat
psiko aktif (NAPZA)
9. Sindroma tourette.
10. Agresi atau perilaku kekerasan
11. Delirium
Anti ansietas
Sinonim :
Psycholeptics, Minortranqulizers,
Anxyolitics, Ansiolitika
Pengolongan
a.benzodiazepine
Obat anti ansietas golongan
Benzodiazepin yang menjadi acuan
adalah Diazepam/ Klordiazepoksid,
selain itu ada beberapa jenis obat
lain seperti Lorazepam, Clobazam,
Brumazepin, Oksazolom, Klozepat,
Alpazolam, dan Prazepam.
b. Nonbenzodiazepine
Untuk obat non benzodiazepine
antara lain Sulpirid dan Buspiron.
Prototipe : Klordiazepoksid
Diazepam, Alprazolam
Efek :
1.Menimbulkan sedasi
2.Menghilangkan rasa cemas &
keluhan psikosomatik
Mekanisme Kerja
Obat antiansietas benzodiazepine
yang bereaksi dengan reseptornya
yang akan meng-inforce the inhibitory
action of GABA neuron, sehingga
hiperaktivitas tersebut mereda.
Sindrom ansietas disebabkan
hiperaktivitas dari system limbic yang
terdiridari dopaminergic,
nonadrenergic, seretonnergic yang
dikendalikan oleh GABA ergic yang
merupakan suatu inhibitory
neurotransmitter.
Antidepresi
Sinonim: Thymoleptics, Psychic
Energizers, Antidepresan.
Obat Acuan : Amitriptylin
Golongan
sebagai berikut.
Penggunaan
bersama
antidepresan
trisiklik dan haloperidol/fenotiazin akan
mengurangi kecepatan ekskresi dari
trisiklik (kadar dalam plasma meningkat.
Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya
potensiasi efek antikolinergik (ileus
paralitik, disuria, gangguan absorbs)
Penggunaan bersama obat antidepresi
golongan SSRI dan MAOI berpotensi
menyebabkan
timbulnya
Serotonin
Malignant Syndrome dengan gejalagejala: gastrointestinal distress (mual,
muntah, diare), agitasi, gelisah.
Sediaan obat
Antimania
Golongan
Mekanisme Kerja
Efek antimania dari litium
disebabkan oleh kemampuannya
mengurangi dopamine receptor
supersensitivity,
meningkatkan
cholinergic-muscarinic activity, dan
menghambat cyclic AMP (adenosine
monophosphate)
dan
phosphoinositides.
Efek Samping
Efek samping lithium berhubungan
erat dengan dosis dan kondisi fisik
pasien
Gejala efek samping yang dini pada
pengobatan jangka lama: mulut
kering, haus, mual, muntah, diare,
kelemahan otot, poliuria, tremor
halus (lebih nyata pada pasien usia
lanjut dan penggunaan bersamaan
dengan
neuroleptika
dan
antidepresan).
Interaksi
Obat
Sediaan obat
Antiansietas
Golongan
Benzodiazepine, contohnya: diazepam,
lorazepam, clobazem, alprazolam dan
lain-lain.
Non-Benzodiazepine, contohnya:
Sulpiride, Buspirone, Hydroxyzine
Mekanisme Kerja
Sindrom ansietas disebabkan
hiperaktivitas dari sistem limbik SSP yang
terdiri dari dopaminergic, noradrenergic,
serotonergic neurons yang dikendalikan oleh
GABA-ergic neurons ( Gamma Amino Butiric
Acid, suatu inhibitory neurotransmitter). Obat
antiansietas benzodiazepin yang bereaksi
dengan
reseptornya
(benzodiazepine
receptors) akan meng-reinforce the inhibitory
action of GABA-ergic neuron sehingga
hiperaktivitas tersebut di atas mereda.
Efek Samping
Efek samping obat antiansietas dapat
berupa:
Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kognitif melemah).
Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah, dan
lain-lain).
Penghentian obat secara mendadak akan
menimbulkan gejala putus obat (rebound
phenomena): pasien menjadi iritabel,
bingung, gelisah, insomnia, tremor, palpitasi,
keringat dingin, konvulsi, dan lain-lain.
Interaksi Obat
Penggunaan bersama benzodiazepine
dan CNS depressant (fenobarbital,
alkohol, opiat, dan lain-lain) berpotensi
menimbulkan sedasi dan penekanan
pusat napas
sehingga
beresiko
timbulnya respiratory failure.
Penggunaan bersama benzodiazepine
dan CNS stimulants (amphetamine,
caffeine)
akan
menyebabkan
penurunan
efek
benzodiazepine
karena
CNS
stimulants
bersifat
antagonis terhadap efek antiansietas.
Sediaan obat
OBAT ANTI-INSOMNIA
PENGGOLONGAN
Benzodiazepine : nitrazepam, triazolam,
estazolam
Non-benzodiazepine : chloral-hydrate,
phenobarbital
MEKANISME KERJA
Proses tidur = suatu siklus yang terdiri dari :
Stadium jaga (wake)
Stadium 1 (gelombang alfa, beta, theta)
Stadium 2 (gelombang delta 20%)
Stadium 3 (gelombang delta 20 50%)
Stadium 4 (gelombang delta >50%) = delta
sleep
Stadium REM (Rapid eye movement) =
Rem sleep
EFEK SAMPING
Efek samping : supresi SSP pada saat tidur
Hati hati pada pasien insufisiensi
pernafasan, uremia, dan gangguan fungsi
hati oleh karena keadaan tersebut terjadi
penurunan
fungsi
SSP
dan
dapat
memudahkan timbulnya koma. Pada pasien
usia lanjut dapat terjadi oversedation
sehingga risiko jatuh dan trauma menjadi
besar, yang sering terjadi adalah hip fracture.
INTERAKSI OBAT
Obat anti-insomnia + CNS depressants
(alcohol dll) = potensial efek supresi SSP
yang dapat menyebabkan oversedation
and respiratory failure
Obat golongan benzodiazepine tidak
menginduce hepatic microsomal enzyme
atau produce protein binding displacement,
sehingga jarang menimbulkan interaksi
obat / dengan kondisi medic tertentu
Overdosis jarang menyebabkan kematian.
SEDIAAN OBAT
OBAT ANTI-OBSESIF
KOMPULSIF
PENGGOLONGAN
Obat
anti-obsesif
kompulsif
TRISIKLIK, contoh Clomipramine
Obat anti-obsesif kompulsif SSRI
(selektif
serotonin
reuptake
inhibitors),
contoh
sertraline,
paroxetine, fluvoxamine, fluoxetine,
citalopram
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat anti-obsesif
kompulsif adalah sebagai serotonin
reuptake blockers (menghambat
reuptake neurotransmiter serotonin),
sehingga hipersensitivitas tersebut
berkurang.
Efek Samping
OBAT ANTI-PANIK
PENGGOLONGAN
Obat anti-panik trisiklik, contoh :
imipramine, clomipramine
Obat anti-panik benzodiazepine,
contoh alprazolam
Obat anti-panik RIMA (reversible
inhibitors of monoamine oxidase-a),
contoh moclobemide
Obat anti-panik SSRI (selective
serotonin
reuptake
inhibitors),
contoh : sertraline, fluoxetine
Mekanisme Kerja
Menghambat reuptake serotonin pada
celah sinaptik antar neuron, sehingga
pada awalnya terjadi peningkatan
serotonin dan sentitivitas reseptor
(timbul gejala efek samping anxietas,
agitasi, insomnia), sekitar 2 4
minggu kemudian seiring dengan
peningkatan
serotonin
terjadi
penurunan
sensitivitas
reseptor.
Penurunan
sensitivitas
reseptor
berkaitan dengan penurunan serangan
panic dan juga gejala dpresi yg
menyertai akan berkurang pula.
EFEK SAMPING
Efek anti-histaminergik
Efek anti-kolinergik
Efek anti-adrenergik
Efek neurotoksis
Terima kasih