Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KULIAH

GANGGUAN PERSEPSI

Dr. Mochammad Udji Priyatna

Supervisor

Dr. Djoko Suwito, SpKJ (K)

PPDS I PSIKIATRI FK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RSUD Dr. MOEWARDI

2014
PENGERTIAN

a. Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang


diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu (Bimo Walgito,2001)

b. Persepsi ialah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal ini
melalui proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah pancaindranya mendapat
rangsang (Maramis, 1999).

• Dengan demikian persepsi dapat diartikan sebagai :

• proses diterimanya rangsang melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian


sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang
diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu

MACAM – MACAM PERSEPSI

Ada dua macam persepsi

• External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang
dari luar diri individu.

• Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari
dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.

GANGGUAN PERSEPSI

Dispersepsi adalah kesalahan atau gangguan persepsi

Penyebab

• Gangguan otak karena kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik; gangguan


jiwa, seperti emosi tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi, psikosis yang dapat
menimbulkan halusinasi dan pengaruh lingkungan sosio-budaya, sosio-budaya yang
berbeda menimbulkan persepsi berbeda atau orang yang berasal dari sosio-budaya
yang berbeda.

MACAM – MACAM GANGGUAN PERSEPSI

Menurut Maramis (1999)

• 7 macam gangguan persepsi

• halusinasi
• ilusi

• depersonalisasi

• derealisasi

• gangguan somatosensorik pada reaksi konversi

• gangguan psikologi

• agnosia

HALUSINASI

Adalah gangguan pencerapan (penerimaan rangsang sensorik) tanpa adanya rangsangan


objek nyata

• a. Halusinasi penglihatan (halusinasi optik):

• Apa yang dilihat seolah-olah berbentuk: orang, binatang, barang, atau Benda.

• Apa yang dilihat seolah-olah tidak berbentuk: sinar, kilatan, atau pola cahaya.

• Apa yang dilihat seolah-olah berwama atau tidak berwama.

• b. Halusinasi auditif/halusinasi akustik—Halusinasi yang seolah-olah mendengar


suara manusia, suara hewan, suara barang, suara mesin, suara musik, dan suara
kejadian alami.

• c. Halusinasi olfaktorik (halusinasi penciuman)—Halusinasi yang seolah-olah


mencium suatu bau tertentu.

• d. Halusinasi gustatorik (halusinasi pengecap)—Halusinasi yang seolah-olah


mengecap suatu zat atau rasa tentang sesuatu yang dimakan.

• e. Halusinasi taktil (halusinasi peraba)—Halusinasi yang seolah-olah merasa diraba-


raba, disentuh, dicolek-colek, ditiup, dirambati ulat, dan disinari.

• f. Halusinasi kinestik (halusinasi gerak)—Halusinasi yang seolah-olah merasa


badannya bergerak di sebuah ruang tertentu dan merasa anggota badannya bergerak
dengan sendirinya.

• g. Halusinasi viseral—Halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada


perasaan tertentu yang timbul di tubuh bagian dalam (mis. lambung seperti ditusuk-
tusuk jarum).

• h. Halusinasi hipnagogik—Persepsi sensorik bekerja yang salah yang terdapat pada


orang normal, terjadi sebelum tidur.
• i. Halusinasi hipnopompik—Persepsi sensorik bekerja yang salah, pada orang
normal, terjadi tepat sebelum bangun tidur.

• j. Halusinasi histerik—Halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik


emosional.

Hal-hal yang dapat menimbulkan halusinasi adalah skizofrenia, psikosis fungsional, sindrom
otak organik, epilepsi, neurosis histerik, intoksikasi atropin atau kecubung, dan zat
halusinogenik

ILUSI

adalah interpretasi yang salah atau menyimpang tentang penyerapan (persepsi) yang
sebenarnya sungguh-sungguh terjadi karena adanya rangsang pada pancaindra.

• Secara singkat ilusi adalah gangguan pencerapan (penerimaan rangsang sansorik)


dengan objek nyata

• Contoh:

• Bayangan daun pisang dilihatnya seperti seorang penjahat.

• Bunyi angin terdengar seperti ada seseorang memanggil namanya.

• Suara binatang di semak-semak, terdengar seperti ada tangisan bayi.

DEPERSONALISASI

ialah perasaan yang aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti
biasa lagi, tidak menurut kenyataan atau kondisi patologis yang seseorang merasa bahwa
dirinya atau tubuhnya sebagai tidak nyata.

Contoh

a. Perasaan bahwa dirinya seperti sudah di luar badannya.

b. Perasaan bahwa kaki kanannya bukan kepunyaannya lagi.

DEREALISASI

ialah perasaan aneh tentang lingkungan di sekitar dan tidak menurut kenyataan sebenarnya
(segala sesuatu dirasakan seperti dalam mimpi).

GANGGUAN SOMATOSENSORIK PADA REAKSI KONVERSI


• secara harfiah soma artinya tubuh, dan sensorik artinya mekanisme neuroligis yang
terlibat dalam proses pengindraan dan perasaan. Jadi, somatosensorik adalah suatu
keadaan menyangkut tubuh yang secara simbolik menggambarkan adanya suatu
konflik emosional.

Contoh

• a. Anestesia, yaitu kehilangan sebagian atau keseluruhan kepekaan indra peraba pada
kulit.

• b. Parestesia, yaitu perubahan pada indra peraba, seperti ditusuk tusuk jarum, di
badannya ada semut berjalan, kulitnya terasa tebal

• c. Gangguan penglihatan atau pendengaran.


• d. Makropsia (megalopsia), yaitu melihat benda lebih besar dari keadaan sebenarnya
bahkan kadang-kadang terlalu besar sehingga menakutkan.
• e. Mikropsia, yaitu melihat benda lebih kecil dari sebenarnya.

GANGGUAN PSIKOFISIOLOGIK

ialah gangguan pada tubuh yang disarafi oleh susunan saraf yang berhubungan dengan
kehidupan dan disebabkan oleh gangguan emosi.

Gangguan ini mungkin terjadi pada:

• a. Kulit: radang kulit (dermatitis), biduran (urtikaria), gatal-gatal (pruritis), dan


banyak cairan pada kulit (hiperhidrosis).

• b. Otot dan tulang: otot tegang sampai kaku (tension headache), otot tegang dan kaku
di punggung (lowback pain).

• c. Alat pernapasan: sindrom hiperventilasi (bernapas berlebihan yang mengakibatkan


rasa pusing, kepala ringan, parestesia pada tangan dan sekitar mulut, merasa berat di
dada, napas pendek, perut kembung, tetani, dan asthma bronchiale.

• d. Jantung dan pembuluh darah: debaran jantung yang cepat (palpitasi), TD


meningkat (hipertensi), dan vascular headache.

• e. Alat pencernaan: lambung perih, mual dan muntah, kembung (meteorismus),


sembelit (konstipasi), dan mencret (diare).

• f. Alat kemih dan alat kelamin: sering berkemih, ngompol (enuresis), memancarkan
air mani secara dini (ejaculation precox), hubungan seksual yang sakit pada wanita
(dispareunia), sakit waktu menstruasi (dismenore), tidak mampu menikmati
rangsangan seksual pada wanita (frigiditas), dan impoten.

• g. Mata: mata berkunang-kunang dan telinga berdenging (tinitus).


AGNOSIA

adalah ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan persepsi, baik sebagian maupun
total sebagai akibat kerusakan otak

• Anosognosia

• Tidak mampu mengenali penyakit sebagai sesuatu yang terjadi pada dirinya

• Autopagnosia

• Tidak mampu mengenali bagian tubuh sebagai kepunyaannya sendiri

• Agnosia penglihatan

• Tidak mampu mengenali sesuatu benda dengan melihatnya

• Astereognosia

• Tidak mampu mengenali suatu benda dengan merabanya

• Prosopagnosia

• Tidak mampu mengenali wajah

Anda mungkin juga menyukai