Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan SEMENTARA (F23)

PENDAHULUAN

Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan


ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya.Psikosis adalah suatu
kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi
gejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut, seperti yang
tercantum dalam kriteria diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical Classification of
Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III (Pedoman Penggolongan
dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Arti psikosis sebenarnya masih bersifat sempit dan
bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga ditemukan gejala lain termasuk
di antaranya pembicaraan dan tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai
realitas yang berat. Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu
kumpulan gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai
realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan SEMENTARA (F23)

DEFINISI

Gangguan psikotik sementara (brief psychotic disorder) merupakan suatu


sindom psikotik akut dan transien.Berdasarkan revisi teks edisi keempat Diagnostic
and Statistical of Mental Disorder (DSM-IV-TR) gangguan berlangsung dari 1 hari
sampai 1 bulan dan gejala dapat menyerupai skizofrenia (wahan dan halusinasi).Selain
itu gangguan dapat berkembang sebagai respon terhadap stresor psikososial berat atau
sekelompok stresor.Karena sifat gangguan yang berbeda-beda dan tidak stabil,kadang
sulit menegakkan diagnosis dalam praktik klinik.
Menurut PPDGJ III,informasi klinis yang sistematis yang menyediakan
pedoman yang pasti tentang klasifikasi gangguan-gangguan psikotik akut belum
ada,dengan tidak tersedianya sistem multiaksial yang sudah diuji coba,maka metode
yang digunakan disini untuk menghindari kekacauan diagnostik,adalah dengan
menyusun suatu urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan
untuk ciri-ciri kunci terpilih dari gangguan itu.Adapun urutan prioritas yang dipakai
ialah :

- Onset yang akut (dalam masa 2 minggu) sebagai ciri khas yang menentukan
seluruh kelompok
- Adanya sindrom yang khas
- Adanya stress akut yang terkait
- Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung

Onset akut didefinisan sebagai suatu perubahan dari keadaan tanpa gejala psikotik ke
keadaan psikosis yang jelas abnormal yang terjadi dalam periode 2 minggu atau
kurang.Ada bukti-bukti bahwa onset yang akut disertai oleh prognosis yang baik.

Sindrom yang khas yang telah dipilih pertama,keadaan yang beraneka ragam dan cepat
berubah yang disini dinamakan “polimorfik”,yang telah ditonjolkan dalam keadaan
psikotik akut di beberapa negara,dan kedua,adanya gejala-gejala skizofrenik yang
khas.

Stres akut yang terkait dengan gangguan ini juga dapat ditentukan,dengan karakter
kelima yang diinginkan,yang secara lazim berhubungan dengan terjadinya psikotik
akut.Stres akut terkait tersebut berarti bahwa gejala psikotik yang pertama terjadi
dalam waktu kira-kira 2 mingu sesudah satu kejadian atau lebih yang dianggap
menekan bagi kebanyakan orang dalam situasi yang sama dan dalam lingkungan
budaya yang sama pula.Kejadian yang khas adalah kesedihan,kehilangan mitra atau
pekrtjaan secara tak terduga,peceraian atau trauma psikologis karena
peperangsan,terorisme dan penyiksaan.
EPIDEMIOLOGI

Gangguan psikotik jarang terjadi dan lebih sering terjadi pada pasien muda
(usia 20-an dan 30-an) daripada pasien tua.Data yang dapat diandalkan berdasarkan
determinan jenis kelamin dan sosiokultural terbatas,meskipun beberapa gejala
menunjukkan insiden lebih tinggi pada perempuan dan penduduk Negara berkembang.

Beberapa klinisi menunjukkan bahwa gangguan paling sering terjadi pada


pasien golongan sosioekonomi rendah dan erekayang mengalamimusibah atau
perubahan budaya yang nyata .Orang yang mengalami stressor psikososial yang berat
dapat beresiko lebih tinggi mengalami gangguan psikotik singkat.

KOMORBIDITAS

Gangguan sering terjadi pada pasien dengan gangguan kepribadian (paling


sering gangguan histrionik,paranoid,schizoid,skizotipal dan kepribadian borderline)

ETIOLOGI

Penyebab gangguan psikotik sementara tidak diketahui.Pasien yang menderita


gangguan kepribadian mungkin mempunyai kerentanan biologis atau psikologis
mengalami gejala psikotik,terutama mereka dengan kualitas
borderline,schizoid,skizotipal,atau paranoid. Beberapa pasien gangguan psikotik
sementara mempunyai riwayat keluarga skizofrenia atau gangguan mood tetapi tidak
bersifat konklusif.Teori psikodinamik tambahan menunjukkkan bahwa gejala piskotik
merupakan suatu pertahanan melawan fantasi yang dilarang,pemenuhan harapan yang
tidak diperoleh,atau pelarian dari situasi psikososial yang menekan.

DIAGNOSIS

DSM lV-TR menguraikan kelanjutan diagnosis gangguan psikotik,terutama


didasarkan pada durasi gejala.Untuk gejala psikotik yang berlangsung sekurang-
kurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan dan bukan merupakan gejala gangguan
mood,gangguan terkait zat,atau gangguan psikotik akibat kondisi medis
umum,diagnosis gangguan psikotik sementara mungkin sesuai

GAMBARAN KLINIS

Gangguan psikotik sementara selalu mencakup sekurang-kurangnya satu gejala


utama pskosis,biasanya dengan awitan mendadak,tetapi tidak selalu mencakup seluruh
pola gejala yang terjadi pada skozofrenia.Beberapa klinisi mengobservasi bahwa mood
labil,kebingungan dan gangguan perhatian dapat lebih sering terjadi pada awitan
gangguan psikotik sementara daripada awitan gangguan psikotik kronis.Gejala khas
gangguan psikotik sementara mencakup emosi mudah berubah,perilaku aneh atau
bizar,berteriak atau terdiam,dan gangguan memori terhadap kejadian yang baru saja
terjadi.Beberapa gejala menunjukkan diagnosis delirium dan memerlukan penanganan
medis,terutama untuk menyingkirkan reaksi simpang obat.

STRESOR

Stresor yang paling jelas adalah peristiwa penting yang menyebabkan


kesedihan emosional yang signifikan bagi seseorang,seperti kehilangan anggota
keluarga dekat atau kecelakaan bermotor yang parah.

DIAGNOSA BANDING

Jika gejala psikotik lebih dari 1 bulan ,diagnosis gangguan


skizofreniform,gangguan skizoafektif,,skizofrenia,gangguan mood dengan gambaran
psikotik,gangguan waham ,dan gangguan psikotik yang tidak tergolongkan perlu
dipertimbangkan.Namun,jika gejala psikotik dengan awitan mendadak terjadi kurang
dari 1 bulan sebagai respon terhadap stressor yang nyata ,diagnosis yang harus
dipertimbangkan adalah gangguan psikotik sementara.Diagnosis lain yang dipikirkan
dalam diagnosis banding meliputi gangguan buatan dengan tanda dan gejala psikologis
yang menonjol,malingering.,gangguan psikotik yang disebabkan kondisi medis umum
dan gangguan psikotik akibat zat.Pada gangguan buatan,gejala timbul dengan
tujuan;pada malingering terdapat tujuan khusus dibalik munculnya gejala psikotik(cth
ingin dirawat di rumah sakit),dan bila disebabka obat-obatan dan keadaan
medis,penyebab ditemukan melalui pemeriksaan medis atau obat.Jika pasien
menggunakan zat terlarang,klinisi dapat membuat penilaian intoksikasi zat atau
keadaaan putus zat tanpa pemeriksaan laboratorium.Paien dengan epilepsi atau
delirium juga dapat memperlihatkan gejala psikotik singkat.Gangguan psikiatri
tambahan yang dipikirkan dalam diagnosis banding meliputi gangguan identitas
dissosiatif dan episode psikotik akibat gangguan kepribadian borderline dan skizotipal.

PERJALANAN DAN PROGNOSIS

Berdasarkan definisi,gangguan psikotik singkat berlangsung kurang dari 1


bulan.Sekitar separuh pasien yang pertama kali digolongkan sebagai penderita
gangguan psikotik sementara biasanya mempunyai prognosis yang baik,dan studi
dieropa menunjukkan bahwa 50 sampai 80 persen paasien tidak lagi mempunyai
masalah psikiatri berat.

PENGOBATAN

Rawat inap

Seorang pasien psikotik akut mungkin memerlukan rawat inap yang singkat baik untuk
evaluasi maupun proteksi.

Farmakoterapi

Dua golongan utama obat yang dapat dipertimbangkan diberikan dalam pengobatan
gangguan psikotik singkat adalah obat-obat antipsikotik dan ansiolitik.Bila obat
antipsikotik yang dipilih,obat antipsikotik potensi tinggi atau atipikal seperti
haloperidol dan risperidon dapat digunakan.Sebagai alternatif,ansiolitik seperti
benzodiazepin dapat digunakan pada pengobatan psikotik jangka pendek.Obat-obat
tersebut dapat efektif dalam waktu singkat dan disertai efek samping yang lebih sedikit
dibanding obat antipsikotik.Pada kasus jarang,benzodiazepin menyebabkan
peningkatan agitasi dan yang lebi jarang,bangkitan kejang akibat keadaan putus zat.

Psikoterapi

Psikoterapi digunakan untuk memberikan kesempatan membahas stresor dan episode


psikotik.Eksplorasi dan perkembangan strategi koping adalah topik utama
psikoterapi.Masalah terkait meliputi membantu pasien menangani rasa harga diri
.Setiap strategi pengobatan didasarkan pada peningkatan ketrampilan menyelesaikan
masalah,sementara memperkuat struktur ego melalui psikoterspi tampaknya
merupakan cara yang paling efektif.Keterlibatan keluarga dalam proses pengobatan
mungkin penting untuk mendapatkan keberhasilan.

GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT TANPA GEJALA SKIZOFRENIA


(F23.0)

Suatu gangguan psikotik akut dimana jelas terdapat halusinasi,waham dan


gangguan persepsi,tetapi bersifat sangat bervariasi dan berubah-ubah dari hari ke hari
atau bahkan dari jam ke jam. Kekalutan emosional,dengan berbagai perasaan senang
dan ekstase atau anxietas serta iritabilitas,juga sering ada. Gambaran klinis yang
polimorfik dan tidak stabil serta yang selalu berubah itu merupakan hal yang bersifat
khas,dan walaupun kadang-kadang gejala-gejala afektif atau psikotik juga
terdapat,kriteria untuk episode manik (F30.-),episode depresi (F32.-),atau skozofrenia
(F20.-) tidak terpenuhi. Penyakit ini cenderung teutama mempunyai onset yang
mendadak (dalam 48 jam) dan gejala-gejalanya cepat mereda,pada sebagian besar
kasus tidak terdapat stres pencetus yang jelas. Apabila gejala tersebut menetap untuk
jangka waktu yang lebih dari 3 bulan, maka diagnoisis harus diubah. Gangguan waham
menetap (F22.-) atau gangguan psikotik nonorganik lainnya (F28) mungkin yang
paling cocok.
PEDOMAN DIAGNOSTIK

Untuk diagnosis pasti :

a. Onset harus akut ( dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik
yang jelas dalam waktu 2 minggu atau kurang );
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan
intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama;
c. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;
d. Walaupun gejalanya beraneka ragam,tidak satupun dari gejala itu ada secara
cukup konsisten,sehingga dapat memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau
episode manik (F30.-) atau episode depresi (F32.-).

GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT DENGAN GEJALA


SKIZOFRENIA (F23.1)

Suatu gangguan psikotik akut yang memenuhi kriteria deskriptif untuk


gangguan psikotik polimorfik akut (F23.0),tetapi yang selalu disertai gejala skizofrenia
yang khas.

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Untuk diagnosa pasti,kriteria (a),(b),dan (c) yang khas diatas untuk gangguan
polimorfik akut harus terpenuhi;sebagai tambahan,gejala-gejala yang memenuhi
kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak
munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas.

Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis
harus diubah menjadi skizofrenia (F20.-).

GANGGUAN PSIKOTIK LIR SKIZOFRENIA AKUT (F23.2)


Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala-gejala psikotik yang secara
komparatif bersifat cukup stabil dan memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) tetapi
hanya berlangsung kurang dari 1 bulan lamanya. Suatu derajat variasi dan instabilitas
emosional mungkin ada,tetapi tidak separah seperti yang diuraikan dalam psikosis
polimorfik akut (F23.0).

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Untuk diagnosis pasti :

a. onset gejala psikotik harus akut (dua minggu atau kurang dari suatu keadaan
nonpsikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik);
b. gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada
untuk sebagian besarwaktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas
psikotik;
c. kriteria untuk psikosis polimorfik akut terpenuhi.

Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk waktu lebih dari satu bulan,maka
diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia (F20.-).

Diagnosis Banding : -gangguan waham organik (F06.2)

-gangguan skizofrenia lainnya (F20.8)

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT LAINNYA DENGAN PREDOMINAN WAHAM


(F23.3)

Gangguan psikotik akut dengan waham dan halusinasi yang secara komparatif
stabil merupakan gambaran klinis utama,tetapi tidak memenuhi kriteria untuk
skizofrenia (F20.-). Waham kejaran atau waham rujukan yang lazim,dan halusinasi
biasanya auditorik (suara-suara yang berbicara langsung dengan pasien).

PEDOMAN DIAGNOSTIK
a. onset dari gejala psikotik harus akut (dua minggu atau kurang dari keadaan
nonpsikotik sampai jelas psikotik);
b. waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak
berkembangnya keadaan psikotik yang jelas;dan
c. baik kriteria untuk skizofrenia (F20.-) maupun untuk gangguan psikotik
polimorfik akut (F23.0) tidak terpenuhi

kalau waham-waham menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya,maka diagnosis harus
diubah menjadi gangguan waham menetap (F22.-). Apabila hanya halusinasi yang
menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya,maka diagnosis harus diubah menjadi
psikosis nonorganik lainnya (F28)

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA (F23.8)

Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam


kategori manapun dalam F23 (seperti keadaan psikotik akut dengan waham dan
halusinasi jelas ada,tetapi menetap hanya untuk sebagian kecil waktu) harus
dimasukkan dalam kode ini. Keadaan gaduh gelisah yang tak khas harus juga
dimasukkan ke dalam kode ini kalau informasi yang lebih rinci tentang keadaan mental
pasien tidak dapat diperoleh,dengan syarat bahwa tidak terdapat tanda-tanda suatu
penyebab organik.

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA YTT (F23.9)

Termasuk: psikosis reaktif ( singkat ) YTT.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI.Direktorat Jendreral Pelayanan Medik. (1993). Pedoman


Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia lll. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

Sadock, K. &. (2010). Concise Textbook Of Clinical Psychiatry 2 nd Ed. New York: EGC.

Anda mungkin juga menyukai