A. Definisi
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu
menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku
kacau/aneh.
yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis, dan
B. Epidemiologi
kejadian nonaffective timbul psikosis akut 10 kali lipat lebih tinggi di negara
gangguan yang mungkin paling sering terjadi pada pasien dengan sosioekonomi yang
rendah, pasien dengan gangguan kepribadian yang sudah ada sebelumnya ( paling
ambang ), dan orang yang pernah mengalami perubahan kultural yang besar (
misalnya imigran ).
C. Etiologi
reaktif singkat, tetapi kriteria tersebut telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada
psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat,
parah, kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu
bermakna tertentu dapat menyatakan suatu kerentanan mental pada pasien. Sejumlah
pasien dengan persentasi yang tidak diketahui, yang pertama kali di klasifikasikan
kronis, seperti skizofrenia dan gangguan mood. Tetapi, pada umumnya pasien dengan
gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang baik, dan penelitian di Eropa
telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien tidak memilki
Lamanya gejala akut dan residual sering kali hanya beberapa hari. Kadang-kadang,
gejala depresif mengikuti resolusi gejala psikotik. Bunuh diri adalah suatu
indikator telah dihubungkan dengan prognosis yang baik. Pasien dengan ciri-ciri
tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk kemudian menderita skizofrenia atau
E. Manifestasi klinis
kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara
Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurang kurangnya satu gejala
psikosis utama, biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu memasukkan
keseluruhan pola gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinisi telah
mengamati bahwa gejala afektif, konfusi dan gangguan pemusatan perhatian mungkin
lebih sering ditemukan pada gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik
emosional, pakaian atau perilaku yang aneh, berteriak teriak atau diam membisu dan
gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum lama terjadi. Beberapa gejala
tersebut ditemukan pada gangguan yang mengarahkan diagnosis delirium dan jelas
Pemeriksaan status mental biasanya hadir dengan agitasi psikotik parah yang
mungkin terkait dengan perilaku aneh, tidak kooperatif, agresif fisik atau verbal, tidak
teratur berbicara, berteriak atau kebisuan, suasana hati labil atau depresi, bunuh diri,
Seperti pada pasien psikiatrik akut, riwayat yang diperlukan untuk membuat
diagnosis mungkin tidak dapat diperoleh hanya dari pasien. Walaupun adanya gejala
gangguan mood sebelumnya, dan riwayat ingesti zat psikotomimetik yang belum
lama mungkin tidak dapat diperoleh dari wawancara klinis saja. Disamping itu, klinis
mungkin tidak mampu memperoleh informasi yang akurat tentang ada atau tidaknya
stressor pencetus.
Contoh yang paling jelas dari stresos pencetus adalah peristiwa kehidupan yang
besar yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang.
Peristiwa tersebut adalah kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan
Klinisi lain berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan urutan peristiwa yang
dengan jelas. Tetapi penjumlahan derajat stress yang disebabkan oleh urutan peristiwa
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai
berikut :
mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada
bendanya).
2) Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh
tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain).
psikotik yang berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang satu bulan dan yang
tidak disertai dengan suatu gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau
suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum, diagnosis gangguan psikotik
singkat kemungkinan merupakan diagnosis yang tepat. Untuk gejala psikotik yang
berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis sesuai yang harus dipertimbangkan adalah
gangguan delusional (jika waham adalah gejala psikotik yang utama), gangguan
1). Waham
2). Halusinasi
Catatan: jangan masukan gejala jika pola respon yang diterima secara kultural.
b) Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari tetapi kurang dari
c) Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu ganggan mood dengan ciri
psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan bukan karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan) atau suatu kondisi
umum.
Sebutkan jika:
a) Dengan stresor nyata ( psikosis singkat reaktif ); jika gejala terjadi segera setelah
dan tampak sebagai respon dari suatu kejadian yang sendirian atau bersama-sama
akan menimbulkan stres yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam
b) Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau terlihat
bukan sebagai respon terhadap kejadian yang terjadi sendirian atau bersama sama
akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam
c) Dengan onset pasca persalinan: jika onset dalam waktu empat minggu setelah
persalinan.
Penegakan diagnosis gangguan psikotik singkat di Indonesia ditegakkan melalui
Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa Edisi ke III (PPDGJ III). Berikut
untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah:
(a) Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-
gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan
dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering
(b) Adanya sindrom yang khas ( berupa “polimorfik” = beraneka ragam dan berubah
(c) Adanya stres akut yang berkaitan ( tidak selalu ada, sehingga dispesifikasi
dengan karakter tanpa penyerta stres akut, dengan penyerta stres akut). Kesulitan atau
problem yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan sebagai sumber stres dalam
konteks ini.
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik
Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium dan demensia.
G. Diagnosa Banding
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya
* Epilepsi
* Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alcohol
* Febris karena infeksi
* Demensia dan delirium atau keduanya
* Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan psikotik kronik
lain
* Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara atau proses pikir, harga diri
berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak.
* Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi.
Klinisi tidak boleh menganggap bahwa diagnosis yang tepat untuk pasien yang
buatan dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol, berpura-pura, gangguan
psikotik karena kondisi medis umum, dan gangguan psikotik akibat zat.
MRI, atau EEG. Gangguan psikotik akibat zat, dan keracunan zat dibedakan dari
dan kadar alkohol dalam darah. Terjadinya episode psikotik selama episode afektif
penuh termasuk diagnosis gangguan psikotik singkat. Jika gejala psikotik bertahan
atau gangguan psikotik NOS adalah gangguan yang paling penting untuk
dipertimbangkan. Cepat berubah delusi dan cepat berubah mood juga membantu
H. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Keperawatan
Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya, hal yang dapat dilakukan
a.l:
kebersihan)
psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam
pengobatan pasien
2) Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stressor
2. Penatalaksanaan Medis
Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau Chlorpromazine 100-200 mg, 1
sampai 3 kali sehari. Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek
samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi.
mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
4) Apabila menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini,